Bagi Liverpool, ia bukan pemain biasa.
Ia merupakan kapten, pemimpin, bahkan merupakan ikon klub.
Jika para Sone hari ini berkumpul untuk merayakan ulang tahun Yoona yang ke-22 (ke-23 secara tradisional Korea), maka hari ini juga, para Liverpudlian juga berkumpul untuk merayakan ulang tahun pemain terbaik mereka, kapten tim mereka, dan ikon tim mereka, Steven George Gerrard, MBE aka Steven Gerrard aka Stevie G. Pada tahun ini, ia berulang tahun ke-32, dan di Inggris, tidak ada tradisi khusus seputar ulang tahun. Jadi, usia Steven Gerrard genap 32 tahun, tanpa ada tambahan umur secara penanggalan khusus.
Steven Gerrard bukanlah pemain biasa untuk Liverpool. Dia adalah seorang kapten, pemimpin, dan bahkan bisa dikatakan sebagai legenda hidup. Ia adalah ikon Liverpool era modern. Bila pada era 70-80an, Liverpool punya Kenny Dalglish, Kevin Keegan, Emelyn Hughes, Phil Thompson, dan sebagainya, lalu pada era 80-90an Liverpool punya Ian Rush, John Barnes, John Aldridge, Sammy Lee, Graeme Souness, hingga Robbie Fowler dan Michael Owen, maka pada era 2000-an, selain kita juga mengenal Jamie Carragher, Sami Hyypia, John Arne Riise, Xabi Alonso, hingga Fernando Torres dan Luis Suarez, Steven Gerrard adalah nama yang paling disebut jika kita ditanya soal siapa pemain2 hebat Liverpool pada setiap dekadenya. Ia sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Liverpool Football Club selama kurang lebih 15 tahun terakhir. Ban kapten selalu ada di bahunya sejak 2003, membuatnya menjadi sosok yang sulit untuk digantikan sebagai pemimpin tim. Salah satu pemain sepakbola terbaik yang pernah ada di dunia, juga salah satu midfielder terhebat di dunia, dan salah satu legenda hidup sepakbola era modern. Jika di Girls Generation Yoona menjadi image-nya, maka di Liverpool Football Club, Steven Gerrard menjadi image-nya. Malah lebih dari itu, dialah ikon Liverpool. Loyalitas tingkat tingginya pada Liverpool sudah tidak dapat dibantah lagi.
Steven George Gerrard lahir di Whiston, Merseyside, tanggal 30 Mei 1980, sepuluh tahun sebelum Yoona lahir. Ia dulu bermain untuk klub Whiston Juniors di mana pada saat itu bakatnya dilihat seorang pencari bakat dari Liverpool. Ia akhirnya bergabung dengan Liverpool ketika ia berumur sembilan tahun. Ketika ia masih kecil, ia pernah mengalami sebuah kejadian mengerikan, di mana kakinya pernah tertusuk penggaruk tanah yang sudah berkarat. Saat itu ia dan teman2nya bermain di sebuah taman, dan bolanya keluar jauh dari tempat permainan. Gerrard lalu mengambil bolanya, namun tempatnya terlalu sulit untuk dijangkau dengan tangan. Akhirnya ia memakai kakinya untuk mengambil bolanya, dan menendang bolanya hingga dapat diambil. Tapi sialnya setelah bolanya berhasil ditendang, kaki kanannya tertusuk penggaruk tanah. Gerrard nyaris diamputasi gara2 luka yang dideritanya itu. Beruntung, Steve Heighway, pimpinan akademi Liverpool ketika itu, yang juga merupakan mantan pemain Liverpool, memintanya untuk tidak mengamputasi kakinya. Operasi pun kemudian dilakukan hanya untuk menetralisir luka Gerrard, agar potensi penyakit tetanus yang ada pada luka itu tidak menyebar. Operasi itu akhirnya sukses, dan berhasil menyelamatkan karir Steven Gerrard. Ia pulih setelah tiga minggu beristirahat total.
Satu cerita lain di masa lalu Steven Gerrard yang juga menentukan karir sepakbolanya adalah Tragedi Hillsborough. Apa hubungannya dengan Stevie G ? Itu karena sepupunya, Jon-Paul Gilhooley, menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi tersebut, bersama ke-95 korban lainnya. Sebenarnya, jika ia diizinkan oleh kedua orangtuanya, Steven Gerrard juga akan datang ke Hillsborough pada saat itu. Beruntung, ia tidak datang dan ikut menjadi korban, tapi ia harus kehilangan sepupunya. Dalam buku autobiografinya, ia menulis "I play for Jon-Paul", menandakan bahwa ia bermain sepakbola juga sebagai penghormatan untuknya, yang juga merupakan teman main Gerrard saat kecil dan juga punya cita2 bermain untuk Liverpool. Itulah sebabnya, dalam setiap peringatan Tragedi Hillsborough, Gerrard selalu datang. Bukan hanya datang sebagai pemain Liverpool, tapi juga sebagai keluarga dari korban yang ditinggalkan. Itu sudah bukan sebuah agenda biasa untuk Gerrard, bukan lagi sebuah tradisi, tapi itu sudah merupakan acara tahunan baginya.
Steven Gerrard debut untuk Liverpool pada tanggal 29 November 1998, saat pertandingan melawan Blackburn Rovers. Ia menjadi pengganti untuk Vegard Heggem di menit terakhir. Total, ia bermain 13 kali musim itu, namun pada saat itu ia masih nervous saat bermain, sehingga membuatnya kurang berkontribusi banyak saat bermain. Pada musim pertamanya bermain, Steven Gerrard bermain sebagai pengganti Jamie Redknapp yang cedera, dan pada musim berikutnya, mereka berdua dipasang sebagai pemain penting di barisan tengah Liverpool. Prestasi pertamanya diraih pada musim 2000-2001, di mana Liverpool menjuarai Worthington Cup (kini Carling Cup), FA Cup, dan UEFA Cup. Pada saat itu, Steven Gerrard sudah mulai bermain penuh untuk Liverpool, bermain 50 kali dan mencetak 10 gol. Pada tahun 2003, dengan alasan sudah mulai menunjukkan kepemimpinan di lapangan, Steven Gerrard diangkat sebagai kapten Liverpool yang baru, menggantikan Sami Hyypia. Meskipun begitu, Gerrard harus menjadi dewasa. Akan tetapi, Gerard Houllier, pelatih Liverpool saat itu, mundur setelah satu musim Gerrard menjadi kapten. Gerrard kemudian dikabarkan akan pindah ke Chelsea. Ia dikatakan tidak puas dengan kinerja Liverpool dan berpikir bahwa inilah saatnya untuk pindah. Namun pada akhirnya, Gerrard memutuskan untuk bertahan di Liverpool dengan pelatih barunya, Rafael Benitez. Musim 2004-2005 menjadi musim yang mengesankan untuk Steven Gerrard, meskipun penuh dengan naik-turun dan perjuangan berat. Gerrard mengalami cedera saat melawan Manchester United pada bulan September, mengharuskannya untuk beristirahat sampai akhir bulan November. Ketika ia turun lagi di pertandingan Liga Champions melawan Olympiakos, ia mencetak satu gol spektakuler untuk memastikan Liverpool lolos ke fase knock-out. Ia mengklaim bahwa gol itu adalah gol yang terpenting, jika itu bukan yang terbaik, untuk Liverpool untuk saat ini. Namun, pada final Piala Liga Inggris musim itu, ia mencetak gol bunuh diri yang membuat Liverpool kalah 2-3 dari Chelsea. Akan tetapi, Steven Gerrard memperlihatkan kualitas hebatnya, sekaligus semangat pantang menyerahnya pada pertandingan final Liga Champions. Tertinggal 0-3 dari AC Milan pada babak pertama, Gerrard mencetak satu gol untuk membuat Liverpool memperkecil kedudukan menjadi 1-3. Kemudian, keajaiban terjadi, Vladimir Smicer mencetak gol kedua untuk Liverpool tak lama berselang, dan lalu Gerrard memberi kontribusi terciptanya penalti untuk Liverpool setelah ia dilanggar Gennaro Gattuso. Meski sempat diblok, tapi Xabi Alonso berhasil mencetak gol untuk Liverpool, membuat kedudukan imbang 3-3. Liverpool akhirnya menjadi juara setelah menang 3-2 lewat adu penalti. Gerrard tidak ikut menendang, tapi ia mendapat penghargaan Man of the Match pada pertandingan itu. Ia kemudian menerima penghargaan UEFA Club Footballer of the Year. Pada musim 2005-2006, ia kembali memperlihatkan kehebatannya, kali ini pada final FA Cup melawan West Ham United. Tertinggal 2-3 dan pertandingan memasuki injury time, Steven Gerrard mencetak gol jarak jauh untuk membawa Liverpool menyamakan kedudukan dan sekaligus membawa pertandingan ini ke adu penalti, di mana Liverpool menang dengan skor 3-1. Di musim itu, ia tampil 56 kali dan mencetak 23 gol. Pada musim berikutnya, ia berhasil membawa Liverpool kembali lagi ke final Liga Champions, dan bertemu AC Milan lagi. Namun kali ini mereka kalah 1-2. Setelah tampil di final Liga Champions itu, Liverpool mulai mengalami penurunan. Meski begitu, Gerrard tetap memperlihatkan kualitas terbaiknya, dan mampu memimpin Liverpool di tengah masalah besar yang dialaminya di luar lapangan, baik itu di Premier League, ajang domestik, hingga turnamen antarklub Eropa seperti Liga Champions atau Europa League. Pada musim ini, di bawah pelatih Kenny Dalglish, Steven Gerrard berhasil mengantarkan Liverpool kembali ke final di dua ajang. Yang pertama di Carling Cup. Ia mencetak dua gol, satu gol di semifinal leg pertama dan satu gol lain di semifinal leg kedua melawan Manchester City untuk membuat Liverpool unggul agregat 3-2 dan berangkat ke Wembley untuk pertama kalinya sejak 1990-an. Di final Carling Cup, Liverpool menang 3-2 lewat adu penalti setelah imbang 2-2 untuk membuat Liverpool meraih trofi pertamanya dalam enam tahun. Yang kedua di FA Cup, namun kali ini di final mereka kalah 1-2 dari Chelsea. Saya yakin para Liverpudlians tahu banyak mengenai cerita2 Steven Gerrard bahkan hingga lebih detail daripada yang saya tahu. Meskipun begitu, saya tahu beberapa ceritanya, dan inilah yang saya ceritakan pada kalian semua.
Apa yang harus saya katakan lagi soal Steven Gerrard ? Banyak sebenarnya yang bisa diceritakan. Semua fans Liverpool mengetahui cerita2nya, baik itu di Liverpool atau di tim nasional Inggris. Di Timnas Inggris ia sudah tampil 91 kali dan mencetak 19 gol. Ia juga bahkan menjadi salah satu langganan kapten Timnas Inggris setelah David Beckham mundur sebagai kapten Inggris, selain John Terry, Frank Lampard, dan Rio Ferdinand. Tapi satu catatan unik, dia yang sering memimpin Inggris di turnamen besar. Pada Piala Dunia 2010, ia naik pangkat menjadi kapten tim setelah Rio Ferdinand cedera. Kini di Euro 2012, ia akan menjadi kapten Inggris lagi, setelah ditunjuk oleh Roy Hodgson, yang dulu merupakan pelatihnya di Liverpool pada musim 2010-2011. Dia adalah sosok kapten yang bisa jadi panutan semua orang. Semangat pantang menyerahnya terlihat jelas di lapangan. Ia bukan tipe kapten yang mudah menyerah. Mentalnya sangat kuat di atas lapangan, dan mampu memimpin para pemain lain di lapangan. Banyak orang yang menganggapnya sebagai salah satu pemain sepakbola terbaik di dunia, bahkan Zinedine Zidane sendiri juga mengatakan hal yang sama. Xavi Hernandez dan Andres Iniesta pernah menghadiahinya sebuah kaus Barcelona bertandatangannya dengan tulisan "To the toughest opponent ever against". Sebuah simbol pengakuan bahwa Steven Gerrard bukanlah pemain biasa. Mungkin Liverpool saat ini sedang dalam kondisi yang tidak bagus, tapi nama Steven Gerrard tetap harum. Ia adalah seseorang yang sangat menginspirasi, pemain yang mampu menjadi favorit banyak orang, dan diidolakan banyak orang. Ia juga seseorang yang peduli dengan kehidupan sosial di daerah sekitarnya. Steven Gerrard Foundation didirikan tahun lalu untuk membantu anak2 yang kurang beruntung, dan untuk sementara ini difokuskan di wilayah Liverpool, tempat di mana Steven Gerrard lahir dan dibesarkan. Steven Gerrard juga memiliki cara unik untuk mempromosikan yayasannya sekaligus mengajak banyak orang untuk ikut menyumbang. Salah satu yang terkenal, dengan menjual wristband yang ia pakai saat final Carling Cup musim ini. Dari semua cerita2 yang saya tahu dan saya dengar mengenai Steven Gerrard, ada satu kesimpulan yang bisa diambil, Steven Gerrard adalah pemain yang luar biasa, pemimpin yang hebat di lapangan, dan kapten teladan untuk banyak orang. Meskipun saya juga tahu, semua kapten tim itu teladan para fans...
Saya jujur saja juga ngefans dengan Steven Gerrard. Jauh sebelum saya menjadi fans Liverpool, saya sudah sering mendengar nama Steven Gerrard dan mendengar cerita2nya. Ketika kemudian saya menjadi fans Liverpool, saya ingin memiliki kaus Steven Gerrard. Akan tetapi, kaus Liverpool pertama yang saya punya, justru bernama Fernando Torres. Pada akhirnya saya juga memiliki kaus Steven Gerrard, namun itu adalah kaus tandang Liverpool musim ini. Saya selalu ingin punya kaus Liverpool dengan nama Steven Gerrard berwarna merah. Kebetulan Liverpool sudah punya kostum baru dan mereka punya apparel baru. Saya sangat menyukai kaus Liverpool saat ini, seperti yang dulu saya bilang, this is the real "Liverbird Upon My Chest"! Saya benar2 ingin memiliki kostum ini, dengan nama Gerrard di belakangnya. Tentu saja itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa, dan saya pasti akan menyimpan kaus itu dengan baik. Jika para Sone ingin Girls Generation ke Indonesia, para Liverpudlian juga punya keinginan sama. Mereka ingin Liverpool datang ke sini. Kalau kemarin sih, baru pemain legendarisnya. Tapi bagaimana kalau Steven Gerrard yang datang ? Itu jelas luar biasa. Semua Liverpudlian di sini menanti kehadirannya, termasuk saya, dan itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa jika ia datang ke sini. Mungkin kalau Liverpool datang ke sini baru saya akan coba nekat masuk stadion. Hehehehehehehe... fans Liverpool semuanya orang baik. Mereka akan datang dengan tertib dan pulang dengan tertib pula, bahkan mereka bisa menghilang dengan tertib dalam waktu cepat. Kita bisa berpesta di stadion dan di luar stadion, tapi kalau sudah ada jauh dari stadion, kita bisa menahannya. Setidaknya untuk tidak terlalu menggila seperti halnya di dalam stadion. Jadi tenang saja. Fans Liverpool nggak akan membuat kekacauan. Kita bisa membuat "The Kop" baru di Gelora Bung Karno, dan kita akan membuat Red Ocean di sana. Kalau para Sone punya Pink Ocean yang terbuat dari ribuan orang yang menyalakan lightstick berwarna putih, maka para Liverpudlian punya Red Ocean yang terbuat dari ribuan orang yang membentangkan syal dan datang ke dengan kaus Liverpool. Kita juga punya fanchant, dan yang terpenting, kita akan menyanyikan lagu You'll Never Walk Alone bersama-sama. Yah, seperti itulah yang bisa saya bayangkan. Saya tidak membandingkan para Sone dan para Liverpudlian lho ya... karena masing2 ada idolanya yang ulang tahun, seharusnya semuanya bisa berjalan dengan aman, damai, dan tentram. Mungkin ada Sone merangkap Liverpudlian yang bikin gathering bersama untuk merayakan ulang tahun Yoona dan Steven Gerrard ? Bisa saja. Atau mungkin hari ini ada Sone yang datang ke gathering ulang tahun Yoona dengan memakai kaus Liverpool dan kemudian ikut gathering dengan para Liverpudlian lain untuk merayakan ulang tahun Steven Gerrard dan di dompetnya tersimpan photocard-nya Yoona ? Bisa saja. Apapun bisa terjadi dalam sebuah pesta ulang tahun yang digelar secara bersamaan. Yang penting, kita harus bisa merayakannya sebaik mungkin dan seaman mungkin, jangan sampai bikin kacau dan mengganggu yang lain. Itu saja...
Steven Gerrard. Pemain Liverpool. Kapten Liverpool. Ikon Liverpool era modern. Legenda hidup Liverpool. Bukan pemain biasa, punya skill tingkat tinggi, mental tebal pantang menyerah, dan gaya kepemimpinan yang sangat kharismatik. Pemimpin tim yang baik, baik untuk klub ataupun untuk negara. Panutan banyak orang, teladan para fans, idola para Liverpudlian. Lawan terkuat, diakui para lawan, siulan dan nada benci tak menyurutkan semangatnya, ia tetap memimpin Liverpool dengan gagah berani apapun hasilnya. Pengatur permainan, kadang menjadi penyerang, dengan tendangan geledeknya ia buat kiper lawan takluk, membuat The Kop berteriak kegirangan. Ia cinta Liverpool, ia cium logo Liverpool setelah mencetak gol, tanda bahwa ia loyal dan setia pada Liverpool. Di tengah badai, ia tidak bergeming, tetap memberi yang terbaik. Ia betah di Liverpool, ia tidak mau pindah. Seumur hidup ia akan ada di Liverpool, mungkinkah ia akan melatih Liverpool seperti Kenny Dalglish ? Pejuang sejati, tidak pernah berhenti berjuang hingga akhir pertandingan, menang-kalah sama saja, yang penting perjuangannya maksimal. Punya mental juara, tidak pernah diragukan orang, mampu mengeluarkan Liverpool dari tekanan. Semua klub punya Captain Fantastic-nya, tapi di Liverpool, dialah Captain Fantastic-nya. Pemimpin hebat di dalam dan di luar lapangan, penolong anak2, memberi masa depan yang cerah untuk mereka. The great skipper, mampu mengendalikan Liverpool di kondisi terburuknya sekalipun. Seperti kata Bill Shankly, "Liverpool was made for me and I was made for Liverpool", sepertinya dia memang dibuat untuk Liverpool. Tuhan kirim dia ke Liverpool, hanya untuk Liverpool, dan bukan untuk yang lain. Ketika ia mengangkat trofi, kita bersenang ria, ketika ia tertunduk setelah kalah di final, kita memintanya untuk mengangkat kepalanya dan merelakannya. Ia berikan cintanya pada Liverpool, dan kita memberikannya kembali padanya. Perjuangannya layak dikenang, membuat Liverpudlian seluruh dunia bangga, hingga tetesan air mata haru menghiasi. Ia bukan seorang pecundang, ia seorang pemenang. Menjadi pecundang membuat mentalnya makin tebal, karena ia tahu seperti inilah sebuah permainan. Menjadi pemenang membuat ia tidak tinggi, karena ia tahu dan sadar apa tanggung jawab yang harus ia pegang sebagai seorang pemenang. Sekali lagi, ia bukan pemain biasa. Ia adalah inspirasi untuk banyak orang, kapten yang hebat, pemimpin yang baik, teladan untuk banyak orang. Karenanya, kita tidak akan pernah berjalan sendiri, dan karena kita, ia tidak akan pernah berjalan sendiri. That's the main point. He's the best thing that's ever been mine, and he's the best thing that's ever been yours, too... and it will always be.
Happy Birthday, The Great Captain Fantastic Steven George Gerrard, MBE. Wish you more great success for you, as yourself and as a Liverpool player. I hope you can lift another trophy again next season. Best wishes for you, forever and always. God Bless You today, tomorrow, and forever. You'll Never Walk Alone.
Well, seperti itulah posting spesial saya tentang Steven Gerrard di hari ulang tahunnya. Mudah2an nggak terlalu berlebihan juga sih, tapi seperti inilah yang saya tulis. Jujur saja, saya hampir lupa kalau hari ini juga adalah hari ulang tahunnya. Ini karena saya terlalu asyik dengan ulang tahun Yoona sih... tapi beruntung, saya masih bisa menulis posting khusus untuk merayakan ulang tahunnya. Ingat, jika Yoona kini berulang tahun ke-22 (ke-23 secara tradisional Korea), maka Steven Gerrard berulang tahun ke-32. Gerrard lahir sepuluh tahun lebih dulu dari Yoona, sehingga jarak antara tahun lahirnya bisa menjadi patokan. Baiklah, saya pikir segitu saja posting saya untuk kali ini, semoga tidak lagi berlebihan seperti tadi... meskipun tadi saya lihat posting saya seputar ulang tahun Yoona sambutannya cukup bagus meskipun cara penulisannya juga sedikit berlebihan. Mudah2an posting ini juga dapat sambutan yang bagus. Oke, sekarang saatnya saya mengakhiri posting ini... sekian posting saya, Happy Enjoy, dan YNWA!