Kita mulai dari foto launchingnya dulu. Tadi sudah jelaskan seperti apa launching mobilnya, sekarang foto2nya, sebagai bukti. Langsung saja, inilah foto2nya.
Nah, seperti itu foto2 launching-nya. Like I said, mobilnya didorong keluar dari garasi tanpa ditutupi apapun, ditutup pintu rolling door garasi sudah cukup, dan setelah itu, acara launching dimulai. Sesudah launching, mobil langsung didorong kembali ke dalam garasi. Acara launchingnya sangat sederhana, hanya acara photo session yang melibatkan kedua pembalap dan mobil barunya. Sekarang kita masuk ke foto pembalapnya. Ada duo pembalap Amerika Latin di tim ini, yaitu Pastor Maldonado asal Venezuela, dan Bruno Senna asal Brazil. Dalam peta Amerika Selatan, kedua negara ini bertetangga di utara. Ingin tahu seperti apa foto dari kedua pembalap ini ? Inilah foto keduanya...
Bruno Senna
Pastor Maldonado
Saya pikir foto2nya sudah cukup... dua foto personal dan dua foto kelompok. Cukup kan ? Kedua pembalap ini sama2 memiliki dukungan yang sangat kuat dari sponsor mereka masing2. Pastor Maldonado didukung oleh pemerintah Venezuela dan PDVSA, perusahaan perminyakan lokal Venezuela. Itu bisa terlihat dari logo pariwisata Venezuela yang ada di sayap belakang mobil musim lalu dan mungkin ada lagi di mobil musim ini. Tulisan sponsor PDVSA ada di hampir seluruh bagian mobil, terutama di sayap belakang dan di tutup mesin. Bruno Senna sendiri didukung oleh Embratel, perusahaan telekomunikasi Brazil, dan Gillette, merek silet terkenal. Di Lotus Renault, tulisan iklan Gillette sempat muncul saat Bruno membalap untuk tim ini. Pengaruh sponsor memang sangat kuat di Williams, bahkan pembalap yang masuk ke sana minimal harus membawa sponsor untuk bisa bergabung dengan tim itu. Rubens Barrichello pun terpaksa harus keluar dari tim karena memang sejak awal ia tidak memiliki dukungan sponsor. Bruno Senna masuk sebagai penggantinya dengan membawa sponsor yang cukup. Ini memang nggak enaknya tim privateer. Anda butuh sponsor yang banyak untuk dapat melakukan pengembangan mobil, karena untuk mengembangkan mobil butuh dana yang tidak sedikit. Jadi wajar kalau kemudian pencarian sponsor sangat penting untuk tim2 seperti ini, demi bisa memperpanjang napas sebuah tim di Formula 1. Bikin tim Formula 1 kan tidak mudah... dan itu kenyataan. Well, saya pikir cukup ceritanya, sekarang kita akan melihat detail dari mobil Williams FW34. Foto2nya sudah ada, dan nanti akan saya jelaskan beberapa detail mobilnya. Sekarang, nikmati fotonya dulu...
Nah, itulah foto2nya. Bila dilihat, moncongnya berundak, sama seperti mobil2 lainnya, dan bentuknya hampir mirip Ferrari F2012, namun bedanya di moncong FW34 terdapat lubang di depan dan sayap di sampingnya. Saya pikir julukan "moncong ikan lele" pas untuk moncong mobil ini, karena... lihat saja depannya. Ada sayap kecil di sana, dan letaknya berada di samping moncong. Persis seperti patil ikan lele. Belum lagi ada lubang di depannya, sama seperti Red Bull RB8, saya mungkin harus bilang kalau mobil ini "bernapas". Kebetulan kan ikan lele lubang napasnya ada di depan, jadi pantaslah kalau moncong mobil ini saya juluki seperti itu. Maaf bila Anda merasa tersinggung... tapi begitulah kenyataannya. Dan karena bentuk moncongnya hampir mirip Ferrari F2012 (meski lebih baik), rata, lebar, dan tinggi, maka lagi2 saya harus bilang sekali lagi bahwa kita bisa menulis di atasnya. Karena moncongnya kayak meja! Bentuk sayap depannya berbilah diagonal, mirip Force India VJM05, namun Williams potongan bilahnya tidak sampai harus memotong logo sponsor, dan bentuk bilahnya lebih bagus. Untuk bagian belakangnya terlihat bagus, sidepod yang berbentuk corong menurun ke arah suspensi belakang, dan bentuk tutup mesin bersayap, membuat saya jadi teringat mobil A1 Grand Prix di masa lalu, meskipun bentuknya berbeda. Ada juga sambungan airbox dan sandaran sasis, seperti yang ditemukan di Red Bull RB8 dan Scuderia Toro Rosso STR7. Warna mobilnya bukan hitam, meskipun secara pandangan terlihat demikian, tapi biru gelap, dengan strip putih. Warna sayap belakangnya putih, warna sayap depan bagian atas, penyambung sayap depan, dan sedikit bagian moncong, plus tutup mesin bagian bawah berwarna putih. Di sidepod terdapat tulisan nomor, yang seharusnya ukurannya bisa lebih besar atau mungkin bisa dimanfaatkan untuk tempat sponsor, yaitu nomor 18. Itulah nomor start mereka. Williams akan memakai nomor start 18 dan 19 musim ini, sebagai efek dari posisi finish mereka di posisi kesembilan klasemen konstruktor. Musim lalu, jumlah perolehan poin mereka sangat sedikit. Hanya 5 poin! Itupun kalau tidak salah hampir semua poinnya didapat oleh Rubens Barrichello. Maka tidak heran kalau Williams membidik kebangkitan performa mereka dengan mobil baru ini. Nah, sekarang kita masuk ke bagian terakhir dari kumpulan foto2 Williams FW34 ini, yaitu foto tesnya. Seperti yang tadi saya bilang, FW34 di-launching pagi hari sebelum tes pramusim hari pertama dimulai. Jadi, setelah launching mereka langsung mengetes mobil, bersama dengan tim2 lain yang juga mengikuti tes tersebut, baik yang memakai mobil baru mereka atau mobil musim lalu. Pastor Maldonado menjadi pembalap pertama yang mengetes mobil ini sekaligus membuat catatan waktu resmi pertama untuk mobil ini. Ingin tahu seperti apa foto2 aksi pertama Williams FW34 ? Tapi fotonya tidak banyak. Langsung saja, ini dia...
Nah, itulah foto2nya. Mengenai target Williams sendiri di musim ini, mereka pasti akan mengincar kebangkitan dan perbaikan performa dari musim sebelumnya. Finish di peringkat kesembilan klasemen konstruktor jelas bukan sebuah prestasi yang membanggakan untuk sebuah tim yang dulunya sangat berjaya di Formula 1. Harapannya, dengan perubahan mesin dari Cosworth menjadi Renault bisa mengantarkan kembali Williams pada kejayaannya seperti di masa lalu. Apalagi koneksi keduanya jadi semakin berbau historis dengan kehadiran Bruno Senna. Anggap saja, Bruno Senna akan "menyelesaikan" sisa hutang balapan yang dulu pamannya tak bisa ia selesaikan di musim terakhirnya karena ia wafat. Perlu diketahui, Ayrton Senna baru balapan tiga kali bersama Williams saat dia mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya. Ekspektasi tinggi jelas dicanangkan Williams musim ini, karena mereka ingin sekali bangkit dan kembali ke trek kegemilangan mereka seperti di masa lalu. Yang jadi pertanyaan kemudian adalah, apakah Bruno Senna bisa lebih kencang dari sang paman ? Dulu Ayrton Senna pernah bilang pada tahun 1993, "If you think I'm fast, just wait until you see my nephew Bruno." Sekarang adalah saat pembuktian ucapan tersebut yang sesungguhnya. Kalau musim lalu, itu belum apa2, karena Bruno belum membalap secara penuh. Sekarang adalah saatnya. Bruno harus bisa membuktikan bahwa ucapan pamannya benar, sekaligus membuktikan bahwa klan Senna belum habis. Dengan kombinasi Williams-Renault-Senna yang ada sekarang, inilah saatnya buat Bruno Senna untuk membuktikan ucapan pamannya 19 tahun yang lalu, bahwa ia memang benar2 kencang dan mewarisi bakat balapan sang paman, bukan hanya sekedar numpang lewat saja di Formula 1 dan hanya membawa nama besar klan Senna saja.
Well, saya pikir sudah cukup tulisan saya tentang tim Williams. Saya harap kalian semua bisa mengerti penjelasan dan cerita saya dalam posting ini... sekaligus juga dapat tambahan ilmu tentang sejarah Formula 1 karena dalam posting ini saya juga bicara tentang sejarah Formula 1. Setelah ini saya bisa beristirahat, karena sudah tidak ada launching mobil lagi... sampai ada konfirmasi tentang launching mobil F1 berikutnya. Masih ada tiga tim yang belum meluncurkan mobilnya, yaitu Mercedes AMG Petronas F1 Team, Hispania Racing Team atau HRT, dan Marussia F1 Team. Saya akan menunggu kapan mereka akan me-launching mobilnya, dan ketika mereka sudah me-launching mobilnya, blog ini sudah siap untuk menampung ceritanya. Baiklah, sekarang saatnya untuk mengakhiri posting ini... sekian tulisan saya, dan Happy Enjoy!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar