Sebagai pembuka curhat gw, ada sebuah pertanyaan, seperti ini:
KENAPA BELAKANGAN INI GW JADI SUKA NGOMONGIN SOAL GIRLS GENERATION ?
Sebenarnya nggak tahu juga kenapa. Dua bulan yang lalu waktu The Boys dirilis, gw juga ngomongin banyak hal soal Girls Generation. Tapi benar2 feel-nya baru kerasa sekarang. Posting2 gw belakangan ini secara beruntun ngomongin soal Girls Generation. Padahal sebelumnya gw masih ngomongin soal pengundian Euro 2012, stadion2nya, tapi belum sempat membicarakan soal bola yang akan dipakai. Bulan2 sebelumnya juga gw masih ngomongin yang namanya 7 Icons dan Cherrybelle, seperti biasanya. Tapi entah mengapa beberapa hari ini, sisi Sone gw tiba2 muncul lagi dan gw jadi lebih banyak membicarakan soal Girls Generation. Yang pasti semua ini ada pemicunya. Yes, pasti ada pemicunya. Ibarat bom, nggak akan meledak kalau nggak ada pemicunya. Pemicunya satu. Waktu Girls Generation konser di Singapura. Kehebohannya itu kerasa sampai sini. Beneran. Lewat media Twitter. Semuanya berawal dari beberapa komunitas Sone Indonesia yang berencana untuk datang langsung ke konser Girls Generation. Soalnya, ini adalah untuk pertama kalinya Girls Generation konser di Singapura dan para Sone Indonesia menganggapnya sebagai hari besar. Kenapa ? Karena Singapura cukup dekat dengan Indonesia. Satu langkah lagi Girls Generation sampai di Indonesia. Harusnya ada yang berharap pesawatnya Girls Generation nyasar ya, biar konsernya dipindah ke sini... muehehehehehe... tapi itu nggak mungkin. Konser ini sudah direncanakan sematang mungkin, dengan sederetan persiapan yang sudah dilakukan jauh2 hari sebelum hari konser. Nah, karena jaraknya yang dekat, para Sone Indonesia pun bisa datang ke Singapura untuk menonton langsung konser itu dan memberi dukungan langsung pada Girls Generation sekaligus menunjukkan bahwa di Indonesia, fans Girls Generation sangat banyak. Tentu saja tidak semua Sone yang berangkat. Hanya yang bisa beli tiketnya yang berangkat. Itulah yang kemudian memunculkan sebuah kontingen besar Sone Indonesia yang datang ke Singapura untuk ikut nonton konser itu bersama Sone2 dari negara lain. Mereka membawa banyak peralatan untuk diberikan pada para personil Girls Generation saat konser. Ada handuk, ada lukisan, ada hadiah2 lainnya... aku lupa apa saja itu, tapi yang pasti mereka bawa handuk, dan handuk itu berhasil diberikan pada beberapa personil Girls Generation. Sooyoung saja dapat handuk itu. Kebetulan ada saat ketika para personil Girls Generation berada sangat dekat dengan para penonton, sehingga itu menjadi kesempatan untuk memberikan handuknya. Makanya tidak heran kalau ada personil Girls Generation yang mendapat handuknya. Tidak hanya itu saja, di konser itu juga, akhirnya, Sone Indonesia diakui oleh Girls Generation. Ada videonya, dan sepertinya ada banyak. Jadi ada saat ketika para personil Girls Generation memanggil para Sone2 yang berasal dari berbagai negara. Ada yang dari Thailand, ada yang dari Malaysia, ada yang dari Indonesia, dan dari Singapura. Saya masih ingat videonya, ketika Tiffany menyebut nama Indonesia, semua Sone Indonesia yang ada di tempat itu langsung heboh dan berteriak. Sooyoung (kalau nggak salah) juga bilang "I Love Bali" pada mereka. Anggap saja sapaan itu sudah berarti tanda bahwa Sone Indonesia sudah diakui oleh Girls Generation. So, perjuangan mereka tidak sia2. Selama kurang lebih 4 tahun Girls Generation eksis dan fans-nya tumbuh dan berkembang di Indonesia, hingga akhirnya terbentuk komunitasnya, akhirnya mereka bisa dapat pengakuan dari idolanya langsung. Sekarang hanya tinggal menunggu kapan Girls Generation datang ke Indonesia. Saya berharap, saya bisa datang ke sana jika seandainya Girls Generation datang ke sini... karena saya ingin melihat Yoona. The Goddess of Girls Generation. Pesonanya luar biasa, hingga dia menjadi image dari kelompok ini. Banyak yang ngefans sama dia, termasuk saya, dan saya ingin sekali bisa melihatnya secara langsung. Itu akan jadi sesuatu yang sangat luar biasa kalau saya bisa melihatnya, dan juga personil Girls Generation yang lain, secara langsung. Jujur saja, harus diakui, sejak ketiga teman saya waktu SMA, Livia, Cornel, dan Fenny (terutama Livia, karena dia banyak mengusulkan lagu2 K-Pop yang bagus buat gw) memperkenalkan saya pada K-Pop saat gw masih kelas 2 SMA, saya jadi punya ketertarikan terhadap musik ini, dan makin lama, saya jadi tertarik sama Girls Generation. Mereka grup favorit saya. Saya suka saja sama mereka. Perlahan-lahan saya dengarkan lagunya, enak2 lagunya, dan setelah itu saya langsung ngefans sama mereka. Semuanya berjalan. Berjalan. Sangat perlahan, tapi ada perkembangannya. Dari yang awalnya cuma tahu satu-dua orang, sekarang saya bisa tahu semuanya, meskipun itu hanya sekedar mencocokkan nama personil dan wajahnya, tapi buat gw, itu sudah cukup buat gw. Semuanya berjalan sendiri... dan sekarang mungkin saya sudah makin banyak tahu lagi tentang Girls Generation. Saya langsung suka lagu The Boys setelah melihat videonya, dan langsung mulai tertarik untuk menulisnya di blog dua bulan yang lalu. Akhirnya sejak itu, ya mulailah ketertarikan saya yang mulai serius terhadap grup ini, dan dampaknya bisa saya rasakan sekarang. Ketika ada sesuatu yang baru tentang Girls Generation, rasa penasaran saya muncul dan sekarang saya jadi lebih banyak ngomongin soal Girls Generation saat ini.
Oke, sekarang kita lanjutkan curhatannya. Saya ada beberapa lampiran gambar soal penampilan Girls Generation dari album ke album, dan nanti akan ada sebuah teori yang akan saya kemukakan, lengkap dengan kenyataannya, dan juga mengenai cerita2 atau curhat2an yang lainnya. Perhatikan bagian ini baik2, karena kalau sampai salah baca, bisa bahaya.
Yang pertama, dari Into The New World (yang sering gw sebut sebagai Into Die New Welt, efek dari percobaan bahasa Jerman gw), ketika mereka pertama kali terkenal.
Next, Gee.
Then, Genie.
Next, Oh.
Run Devil Run is next.
Hoot... is next.
Then Mr. Taxi...
...and finally The Boys.
Nah lampirannya sudah selesai. Sekarang apa yang ingin curhatkan di sini ? Ini soal fashion concept dari Girls Generation. Melihat dari atas hingga ke bawah, tentu saja ada banyak perbedaan. Dimulai dari Into The New World hingga The Boys. Konsep fashion mereka cukup banyak. Mulai dari mengadopsi gaya Brooke Shields pada 1980an, kemudian menjadi seragam militer, lalu menjadi cheerleaders yang sebenarnya setengah mengadopsi gaya American Football karena ada penomoran pada kostumnya, yang merupakan nomor pilihan para personil Girls Generation sendiri, kemudian menjadi serba hitam seperti di film "Sin City", lalu bergaya seperti Bond Girls, kemudian memakai kostum berwarna kuning-hitam seperti taksi di New York, dan kini, gaya multiple character. Biasanya, Girls Generation selalu memakai kostum yang seragam setiap personilnya. Tapi kini di The Boys, mereka tampil beda. Setiap personil memakai pakaian yang berbeda-beda, satu sama lain, sesuai dengan karakter mereka atau keinginan mereka. Jadi ini sebutan gayanya gaya "Suka-Suka Gue". Para personil dibebaskan untuk mix-and-match baju yang mereka inginkan, sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Ini membuat, sekilas, menurut gw, mereka jadi mengikuti 7 Icons. Kenapa ? Karena 7 Icons juga suka memakai pola kostum seperti ini, namun karakter Girls Generation lebih bebas. Bila 7 Icons memilih kostum sesuai dengan tema warna, atau ada patokan warnanya, maka Girls Generation lebih bebas. Setiap personil memiliki warna pakaian yang berbeda, dan yang menyamakan adalah tema kostumnya. Dengan melihat foto2 penampilan mereka belakangan ini di Facebook, kebetulan saya mendapatkannya dari berbagai account fanbase Girls Generation di Facebook, saya jadi punya teori bahwa gaya fashion Girls Generation saat ini terinspirasi dari, atau lebih condong ke 7 Icons. Memang teori ini pasti akan ditolak, karena selama ini para Sone beranggapan bahwa 7 Icons meniru Girls Generation (yang menurut gw tidak beralasan dan salah alamat) tapi kalau melihat kenyataannya memang demikian. Ada beberapa faktor yang mendukung teori ini, yaitu satu, Girls Generation kembali di saat 7 Icons sedang terkenal2nya di Indonesia. Dua, faktor usia dan tingkat kedewasaan personil, yang mengharuskan mereka untuk mengubah karakter dari girly menuju dewasa (range umur Girls Generation 20-22 tahun, sementara 7 Icons 20-23 tahun), dan tiga, adanya informasi dari luar yang datang ke pihak tertentu yang bisa saja menginspirasi penampilan Girls Generation secara keseluruhan, untuk album baru mereka. Nah, soal informasi ini bisa dijelaskan. Anda tentu tahu bahwa banyak K-Popers yang dipusingkan soal kehadiran boyband dan girlband di Indonesia. Dalam pemikiran beberapa K-Popers disini, para boyband dan girlband ini meniru gaya boyband dan girlband yang ada di Korea. Istilahnya mereka menuding para boyband dan girlband ini plagiat. Nah, disinilah kelemahan dari K-Popers di Indonesia. Menanggapi sesuatu secara berlebihan. Saya nggak bohong. Seharusnya masalah soal boyband dan girlband di Indonesia ini tidak perlu diperluas hingga seluruh dunia tahu, karena itu justru akan berdampak bumerang, dan nantinya publik Indonesia sendiri yang malu. Tapi justru itu dibuat berlebihan dengan menyebarkannya ke forum fans internasional, hingga akhirnya seluruh dunia tahu, dan itu menimbulkan kesan negatif fans2 dari negara lain tentang Indonesia. Contoh dari kasus ini adalah kasus Sm*sh. Dulu sempat dipandang negatif gara2 meniru boyband Korea, hingga katanya videonya disebar ke forum internasional (itu benar atau tidak kabarnya saya nggak terlalu tahu) sampai akhirnya banyak mendapat kecaman. Seharusnya, tidak seperti itu. Urusan boyband dan girlband di Indonesia biarkan saja tetap berada di Indonesia dan jadi konsumsi publik di Indonesia, tidak harus yang di Korea ataupun pihak luar tahu. Itu urusannya beda sendiri. Toh, juga pada akhirnya, boyband dan girlband Indonesia bisa memiliki hal sendiri yang membuat mereka berbeda dengan boyband dan girlband Korea, meskipun masih tetap ada yang mengatakan bahwa itu meniru. Tapi jumlahnya sudah mengecil. Sekarang apa hubungannya dengan 7 Icons dan dampaknya terhadap gaya fashion Girls Generation ? Saya cerita lagi. Bisa saja, apa yang tadi saya jelaskan di atas, penyebarluasan tindakan yang dianggap plagiat oleh para K-Popers, terutama mungkin oleh beberapa fans Girls Generation, juga dialami oleh 7 Icons. Mungkin tanpa sepengetahuan kita, ada yang menyebarluaskan video 7 Icons, ke forum internasional, dengan menyatakan bahwa ini adalah plagiat dari Girls Generation, dan ini sampai ke Korea. Namun, setelah dipelajari lebih mendetail, meluas, dan mendalam oleh pihak2 terkait yang ada di sana, ternyata 7 Icons tidak meniru Girls Generation, dengan beberapa alasan, dan mereka dianggap memiliki caranya sendiri dalam berpenampilan. Ini yang mungkin kemudian ditelusuri lagi, hingga akhirnya menemukan satu kesimpulan bahwa 7 Icons berbeda dengan Girls Generation, dan bisa dijadikan inspirasi untuk penampilan Girls Generation, mengacu pada pakaian yang mereka kenakan, bukan dari segi musikalitas ataupun koreografi. Hal itu kemudian coba diterapkan pada Girls Generation, dan ternyata memiliki potensi untuk menjadi sesuatu yang berbeda. Lalu, dari situ, untuk mendapatkan sebuah hasil penampilan yang baik, gaya fashion ala 7 Icons ini kemudian dirumuskan lagi, dengan ditambahkan dengan hal2 yang lain, sesuai dengan ciri fashion yang ada di Korea. Seoul adalah salah satu kota mode dunia, jadi tidak sulit untuk dapat menemukan formulasi terbaik untuk konsep fashion Girls Generation untuk album barunya. Setelah dirumuskan sekian lama, akhirnya hasil rumusannya diaplikasikan pada Girls Generation, dan jadilah gaya fashion Girls Generation yang sekarang. Biarpun mungkin sudah berbeda, tapi bisa saja ada bumbu2 7 Icons di dalamnya, karena memang biasanya ciri fashion 7 Icons saat tampil tidak jauh berbeda dengan apa yang belakangan ini sering ditampilkan oleh Girls Generation setiap kali menyanyikan lagu The Boys. Ciri fashion 7 Icons kita semua tahu, selalu berbeda pada setiap personilnya, dengan warna yang sama pada setiap penampilannya. Hanya saja, 7 Icons lebih tertutup, untuk menyesuaikan dengan etika berpakaian yang ada di Indonesia. Jadi, bisa disimpulkan bahwa 7 Icons (mungkin) menginspirasi gaya penampilan Girls Generation saat ini, tetapi dengan penyesuaian dengan ciri fashion yang ada di negara mereka. Mungkin bisa saja Anda akan menolak mentah2 penjelasan teori yang ada di atas, tapi bukan tidak mungkin benar. Siapa tahu saja diam2 pihak2 yang ada di Korea memperhatikan atau minimal pernah melihat penampilan 7 Icons lewat media video. Sekarang ada YouTube, dan penyebaran videonya bisa bersifat internasional. Jadi bukan tidak mungkin mereka diperhatikan, apalagi dengan status mereka di forum internasional sebagai "plagiat Girls Generation". Mereka pasti akan dipantau terus dari segi penampilannya. Mungkin saja akumulasi dari semua penampilan 7 Icons menjadi salah satu landasan utama untuk membentuk gaya penampilan Girls Generation yang ada saat ini. Saya yakin mereka juga tidak akan telak2 mengikuti 7 Icons kok. Seperti yang tadi saya bilang, ada rumusan dan formulasinya, jadi tidak mungkin mereka akan meniru secara keseluruhan. Pasti mereka juga akan memperhatikan hal2 yang lain. Apalagi, Girls Generation kadang2 kostumnya juga sedikit "terbuka", tidak seperti 7 Icons, jadi ada faktor pembedanya.
Seperti itulah teori yang saya pegang. Gaya berbusana Girls Generation ketika tampil menyanyikan lagu The Boys cenderung condong ke 7 Icons, karena masing2 personilnya memakai busana yang berbeda satu sama lain. Tapi bagaimana dengan kenyataannya ? Ternyata, menurut pimpinan tim visual directing SM Entertainment, inspirasi yang dipakai untuk membentuk konsep fashion Girls Generation saat ini adalah... peragaan busana lingerie (pakaian dalam wanita, awas jangan berpikiran aneh2) Victoria Secret. Yang ia ambil sebagai inspirasi bukan pada seluruh acara, tapi pada akhir acara, di saat para model berbaris untuk memperlihatkan koleksi lingerie-nya untuk terakhir kali, sebelum acaranya selesai. Pada saat itu, para model memakai lingerie yang berbeda-beda. Konsep yang ditampilkan dalam fashion Girls Generation saat ini adalah konsep "heroine", di mana konsep ini memperlihatkan kesukaan atau selera masing2 personil. Para personil tetap akan kompak, dengan menggunakan satu pakaian tertentu, sementara untuk pakaian lainnya, semua tergantung selera dari masing2 personil. Para personil juga dibebaskan untuk memilih pakaian yang akan mereka pakai, mulai dari rok, celana pendek, celana panjang, jaket, jubah, sepatu, dan lain sebagainya. Semua tergantung selera personil. Jadi, tanpa harus menunggu penolakan dari kalian semua, teori saya yang ada di atas sudah pasti mentah! Hahahahahaha... tapi harus juga diketahui bahwa 7 Icons juga memakai konsep ini. Mereka tidak pernah memakai busana yang sama satu sama lain, dan seperti diberi kebebasan untuk menentukan apa yang akan mereka pakai untuk tampil, meskipun kemudian diketahui kalau 7 Icons memakai stylish. Itu karena 7 Icons memang sudah konsep multiple character, di mana dalam satu grup terdapat tujuh orang dengan kepribadian yang berbeda. Kalau di Girls Generation istilahnya "heroine", maka di 7 Icons berlaku istilah "icon", seperti contohnya "Boyish Icon", "Feminine Icon", "Natural Icon", "Cute Icon", "Mysterious Icon", "Elegant Icon", dan "Sexy Icon". Mereka semua memiliki busana yang berbeda, sesuai dengan karakter yang mereka bawa masing2. Faktor yang menyamakan mereka adalah warnanya. Sebagai contoh, kalau warna untuk tampil berikutnya adalah merah dan putih, maka semuanya akan memakai pakaian yang warnanya merah dan putih, dan tinggal di-mix-and-match berdasarkan karakternya. Mengingat di 7 Icons semuanya memiliki wawasan fashion yang tinggi, maka itu bukan kesulitan buat mereka dalam menentukan paduan pakaian apa yang akan mereka pakai. Seperti itu.
Kalau soal Cherrybelle ? Hmmm... well, kalau mereka justru mengikuti gaya berbusana Girls Generation yang klasik dan sudah umum, yaitu kostum yang berseragam, meskipun kadang2 Cherrybelle juga sesekali bermain warna dengan kostumnya, sehingga tidak monoton dan tetap menimbulkan kesan ceria, sesuai dengan konsepnya. Ini justru unik. Di saat Cherrybelle mengikuti gaya Girls Generation yang sudah ada dan sudah umum, Girls Generation justru sudah berganti gaya fashion, yang lebih condong ke 7 Icons. Walaupun dalam beberapa kesempatan Girls Generation kembali lagi memakai kostum yang berseragam, tapi khusus untuk lagu The Boys, justru gaya mereka sudah berubah. Kita andaikan sebuah meteran. Girls Generation adalah jarum meterannya, dan yang menjadi meterannya adalah 7 Icons, di salah satu sisinya, dan Cherrybelle di salah satu sisinya yang lain. Kalau di atas meteran itu kita berikan lagu misalnya "Gee", "Oh", "Hoot", atau "Mr. Taxi", maka meterannya akan bergerak ke arah Cherrybelle, menyatakan bahwa ada kesamaan dalam gaya fashion mereka. Yaitu kostum yang berseragam. Tapi kalau di atas meteran itu kita berikan lagu "The Boys" dan "Run Devil Run", maka meterannya justru akan bergerak ke arah yang berlawanan. Ke arah 7 Icons. Kenapa ? Sama, ada kesamaan dalam fashionnya, yaitu kostumnya saling berbeda satu sama lain dan memiliki tingkat kedewasaan yang lebih tinggi, dalam artian, di kedua lagu itu, sisi dewasa mereka lebih diperlihatkan. Jadi, seperti itu. Suatu kali, saya pernah bilang, "Pada suatu saat, Girls Generation mau tidak mau harus mengubah image dan gaya fashion mereka, karena pengaruh usia dan tingkat kedewasaan mereka. Meskipun mereka akan tetap girly, tapi mereka akan menjadi girly yang dewasa." dan mungkin saja sekarang proses itu sedang mereka lakukan. Umur mereka akan semakin bertambah, dan secara tidak langsung, tingkat kedewasaan mereka juga akan bertambah, walaupun sesekali mereka akan tetap terlihat lucu dan imut. Jadi penampilan mereka suatu saat akan berubah total, dari yang dulunya girly, seperti kita lihat seperti Cherrybelle saat ini, menjadi dewasa seperti 7 Icons saat ini. Suatu saat itu akan terjadi, dan mungkin saja mereka sedang dalam proses itu. Yang menjadi ujiannya adalah, apakah mereka tetap bisa tampil menarik dari segi fashion seperti sekarang ini. Itu semuanya akan dilihat dari keberhasilan konsep fashion yang akan mereka gunakan nanti. Soal apakah perubahan image Girls Generation itu juga akan mempengaruhi Cherrybelle, untuk itu aku tidak tahu. Tapi hukum yang tertulis dalam tanda kutip yang ada di atas itu juga bisa saja terjadi pada Cherrybelle. Tapi itu mungkin akan berlangsung dalam waktu yang lebih lama daripada Girls Generation. Yah, pada akhirnya semua orang akan jadi dewasa dan kemudian menua. Tinggal bagaimana kita berusaha untuk menyesuaikan diri dengan penampilan yang ada dan berusaha untuk tampil baik setiap saat. Atau ingat saja pesan Nidji yang dulu pernah saya tulis. Umur itu hanya angka, tapi jiwa akan tetap muda selamanya. Jadi biarpun kamu perlahan akan menua, pastikan semangatmu masih tetap seperti ketika kamu muda dulu, sehingga kamu akan tetap semangat terus selamanya!
Well, sepertinya curhatan saya sudah sangat panjang sekali. Baiklah, kalau begitu segitu saja dulu curhatan saya di tengah bulan ini. Harapannya, saya akan terus curhat panjang-lebar seperti ini pada kalian, setiap tengah bulan, dan kalau misalnya ada yang terlupa dari curhatan saya ini, mungkin akan ditambahkan kemudian, bisa di posting akhir bulan, atau posting2 lainnya, selama saya masih ingat. Mumpung masih bisa nulis, saya juga mau bilang terima kasih buat semuanya yang sudah datang ke blog ini, karena akhirnya target kunjungan bulan ini tercapai! 65000+ views! Semua ini terjadi karena kalian, jadi saya mau bilang terima kasih banyak! Saya sangat senang atas pencapaian ini, dan sekarang blog ini sudah punya target baru. Tembus 70000 views di akhir tahun atau Januari tahun depan, dan tembus 300 posting di akhir tahun ini. Jadi sepanjang 2011 ini, targetnya adalah 300 posting! Tapi kalaupun itu tidak tercapai, tidak apa2, karena semuanya akan dilimpahkan ke bulan berikutnya, di tahun yang baru. Tapi karena bulan Desember ini masih panjang, bukan tidak mungkin target 300 posting ini akan tercapai, atau malah lebih. Karena nanti masih ada banyak hal lain yang akan saya ceritakan pada kalian. Yah, kita lihat saja nanti. Baiklah, sekarang saatnya untuk menutup posting ini, sekian curhatan kali ini, kurang-lebihnya mohon maaf, dan apabila ada yang menyinggung dan Anda merasa tersinggung, saya mohon maaf. Sekian, dan Happy Enjoy!
Run Devil Run is next.
Hoot... is next.
Then Mr. Taxi...
...and finally The Boys.
Nah lampirannya sudah selesai. Sekarang apa yang ingin curhatkan di sini ? Ini soal fashion concept dari Girls Generation. Melihat dari atas hingga ke bawah, tentu saja ada banyak perbedaan. Dimulai dari Into The New World hingga The Boys. Konsep fashion mereka cukup banyak. Mulai dari mengadopsi gaya Brooke Shields pada 1980an, kemudian menjadi seragam militer, lalu menjadi cheerleaders yang sebenarnya setengah mengadopsi gaya American Football karena ada penomoran pada kostumnya, yang merupakan nomor pilihan para personil Girls Generation sendiri, kemudian menjadi serba hitam seperti di film "Sin City", lalu bergaya seperti Bond Girls, kemudian memakai kostum berwarna kuning-hitam seperti taksi di New York, dan kini, gaya multiple character. Biasanya, Girls Generation selalu memakai kostum yang seragam setiap personilnya. Tapi kini di The Boys, mereka tampil beda. Setiap personil memakai pakaian yang berbeda-beda, satu sama lain, sesuai dengan karakter mereka atau keinginan mereka. Jadi ini sebutan gayanya gaya "Suka-Suka Gue". Para personil dibebaskan untuk mix-and-match baju yang mereka inginkan, sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Ini membuat, sekilas, menurut gw, mereka jadi mengikuti 7 Icons. Kenapa ? Karena 7 Icons juga suka memakai pola kostum seperti ini, namun karakter Girls Generation lebih bebas. Bila 7 Icons memilih kostum sesuai dengan tema warna, atau ada patokan warnanya, maka Girls Generation lebih bebas. Setiap personil memiliki warna pakaian yang berbeda, dan yang menyamakan adalah tema kostumnya. Dengan melihat foto2 penampilan mereka belakangan ini di Facebook, kebetulan saya mendapatkannya dari berbagai account fanbase Girls Generation di Facebook, saya jadi punya teori bahwa gaya fashion Girls Generation saat ini terinspirasi dari, atau lebih condong ke 7 Icons. Memang teori ini pasti akan ditolak, karena selama ini para Sone beranggapan bahwa 7 Icons meniru Girls Generation (yang menurut gw tidak beralasan dan salah alamat) tapi kalau melihat kenyataannya memang demikian. Ada beberapa faktor yang mendukung teori ini, yaitu satu, Girls Generation kembali di saat 7 Icons sedang terkenal2nya di Indonesia. Dua, faktor usia dan tingkat kedewasaan personil, yang mengharuskan mereka untuk mengubah karakter dari girly menuju dewasa (range umur Girls Generation 20-22 tahun, sementara 7 Icons 20-23 tahun), dan tiga, adanya informasi dari luar yang datang ke pihak tertentu yang bisa saja menginspirasi penampilan Girls Generation secara keseluruhan, untuk album baru mereka. Nah, soal informasi ini bisa dijelaskan. Anda tentu tahu bahwa banyak K-Popers yang dipusingkan soal kehadiran boyband dan girlband di Indonesia. Dalam pemikiran beberapa K-Popers disini, para boyband dan girlband ini meniru gaya boyband dan girlband yang ada di Korea. Istilahnya mereka menuding para boyband dan girlband ini plagiat. Nah, disinilah kelemahan dari K-Popers di Indonesia. Menanggapi sesuatu secara berlebihan. Saya nggak bohong. Seharusnya masalah soal boyband dan girlband di Indonesia ini tidak perlu diperluas hingga seluruh dunia tahu, karena itu justru akan berdampak bumerang, dan nantinya publik Indonesia sendiri yang malu. Tapi justru itu dibuat berlebihan dengan menyebarkannya ke forum fans internasional, hingga akhirnya seluruh dunia tahu, dan itu menimbulkan kesan negatif fans2 dari negara lain tentang Indonesia. Contoh dari kasus ini adalah kasus Sm*sh. Dulu sempat dipandang negatif gara2 meniru boyband Korea, hingga katanya videonya disebar ke forum internasional (itu benar atau tidak kabarnya saya nggak terlalu tahu) sampai akhirnya banyak mendapat kecaman. Seharusnya, tidak seperti itu. Urusan boyband dan girlband di Indonesia biarkan saja tetap berada di Indonesia dan jadi konsumsi publik di Indonesia, tidak harus yang di Korea ataupun pihak luar tahu. Itu urusannya beda sendiri. Toh, juga pada akhirnya, boyband dan girlband Indonesia bisa memiliki hal sendiri yang membuat mereka berbeda dengan boyband dan girlband Korea, meskipun masih tetap ada yang mengatakan bahwa itu meniru. Tapi jumlahnya sudah mengecil. Sekarang apa hubungannya dengan 7 Icons dan dampaknya terhadap gaya fashion Girls Generation ? Saya cerita lagi. Bisa saja, apa yang tadi saya jelaskan di atas, penyebarluasan tindakan yang dianggap plagiat oleh para K-Popers, terutama mungkin oleh beberapa fans Girls Generation, juga dialami oleh 7 Icons. Mungkin tanpa sepengetahuan kita, ada yang menyebarluaskan video 7 Icons, ke forum internasional, dengan menyatakan bahwa ini adalah plagiat dari Girls Generation, dan ini sampai ke Korea. Namun, setelah dipelajari lebih mendetail, meluas, dan mendalam oleh pihak2 terkait yang ada di sana, ternyata 7 Icons tidak meniru Girls Generation, dengan beberapa alasan, dan mereka dianggap memiliki caranya sendiri dalam berpenampilan. Ini yang mungkin kemudian ditelusuri lagi, hingga akhirnya menemukan satu kesimpulan bahwa 7 Icons berbeda dengan Girls Generation, dan bisa dijadikan inspirasi untuk penampilan Girls Generation, mengacu pada pakaian yang mereka kenakan, bukan dari segi musikalitas ataupun koreografi. Hal itu kemudian coba diterapkan pada Girls Generation, dan ternyata memiliki potensi untuk menjadi sesuatu yang berbeda. Lalu, dari situ, untuk mendapatkan sebuah hasil penampilan yang baik, gaya fashion ala 7 Icons ini kemudian dirumuskan lagi, dengan ditambahkan dengan hal2 yang lain, sesuai dengan ciri fashion yang ada di Korea. Seoul adalah salah satu kota mode dunia, jadi tidak sulit untuk dapat menemukan formulasi terbaik untuk konsep fashion Girls Generation untuk album barunya. Setelah dirumuskan sekian lama, akhirnya hasil rumusannya diaplikasikan pada Girls Generation, dan jadilah gaya fashion Girls Generation yang sekarang. Biarpun mungkin sudah berbeda, tapi bisa saja ada bumbu2 7 Icons di dalamnya, karena memang biasanya ciri fashion 7 Icons saat tampil tidak jauh berbeda dengan apa yang belakangan ini sering ditampilkan oleh Girls Generation setiap kali menyanyikan lagu The Boys. Ciri fashion 7 Icons kita semua tahu, selalu berbeda pada setiap personilnya, dengan warna yang sama pada setiap penampilannya. Hanya saja, 7 Icons lebih tertutup, untuk menyesuaikan dengan etika berpakaian yang ada di Indonesia. Jadi, bisa disimpulkan bahwa 7 Icons (mungkin) menginspirasi gaya penampilan Girls Generation saat ini, tetapi dengan penyesuaian dengan ciri fashion yang ada di negara mereka. Mungkin bisa saja Anda akan menolak mentah2 penjelasan teori yang ada di atas, tapi bukan tidak mungkin benar. Siapa tahu saja diam2 pihak2 yang ada di Korea memperhatikan atau minimal pernah melihat penampilan 7 Icons lewat media video. Sekarang ada YouTube, dan penyebaran videonya bisa bersifat internasional. Jadi bukan tidak mungkin mereka diperhatikan, apalagi dengan status mereka di forum internasional sebagai "plagiat Girls Generation". Mereka pasti akan dipantau terus dari segi penampilannya. Mungkin saja akumulasi dari semua penampilan 7 Icons menjadi salah satu landasan utama untuk membentuk gaya penampilan Girls Generation yang ada saat ini. Saya yakin mereka juga tidak akan telak2 mengikuti 7 Icons kok. Seperti yang tadi saya bilang, ada rumusan dan formulasinya, jadi tidak mungkin mereka akan meniru secara keseluruhan. Pasti mereka juga akan memperhatikan hal2 yang lain. Apalagi, Girls Generation kadang2 kostumnya juga sedikit "terbuka", tidak seperti 7 Icons, jadi ada faktor pembedanya.
Seperti itulah teori yang saya pegang. Gaya berbusana Girls Generation ketika tampil menyanyikan lagu The Boys cenderung condong ke 7 Icons, karena masing2 personilnya memakai busana yang berbeda satu sama lain. Tapi bagaimana dengan kenyataannya ? Ternyata, menurut pimpinan tim visual directing SM Entertainment, inspirasi yang dipakai untuk membentuk konsep fashion Girls Generation saat ini adalah... peragaan busana lingerie (pakaian dalam wanita, awas jangan berpikiran aneh2) Victoria Secret. Yang ia ambil sebagai inspirasi bukan pada seluruh acara, tapi pada akhir acara, di saat para model berbaris untuk memperlihatkan koleksi lingerie-nya untuk terakhir kali, sebelum acaranya selesai. Pada saat itu, para model memakai lingerie yang berbeda-beda. Konsep yang ditampilkan dalam fashion Girls Generation saat ini adalah konsep "heroine", di mana konsep ini memperlihatkan kesukaan atau selera masing2 personil. Para personil tetap akan kompak, dengan menggunakan satu pakaian tertentu, sementara untuk pakaian lainnya, semua tergantung selera dari masing2 personil. Para personil juga dibebaskan untuk memilih pakaian yang akan mereka pakai, mulai dari rok, celana pendek, celana panjang, jaket, jubah, sepatu, dan lain sebagainya. Semua tergantung selera personil. Jadi, tanpa harus menunggu penolakan dari kalian semua, teori saya yang ada di atas sudah pasti mentah! Hahahahahaha... tapi harus juga diketahui bahwa 7 Icons juga memakai konsep ini. Mereka tidak pernah memakai busana yang sama satu sama lain, dan seperti diberi kebebasan untuk menentukan apa yang akan mereka pakai untuk tampil, meskipun kemudian diketahui kalau 7 Icons memakai stylish. Itu karena 7 Icons memang sudah konsep multiple character, di mana dalam satu grup terdapat tujuh orang dengan kepribadian yang berbeda. Kalau di Girls Generation istilahnya "heroine", maka di 7 Icons berlaku istilah "icon", seperti contohnya "Boyish Icon", "Feminine Icon", "Natural Icon", "Cute Icon", "Mysterious Icon", "Elegant Icon", dan "Sexy Icon". Mereka semua memiliki busana yang berbeda, sesuai dengan karakter yang mereka bawa masing2. Faktor yang menyamakan mereka adalah warnanya. Sebagai contoh, kalau warna untuk tampil berikutnya adalah merah dan putih, maka semuanya akan memakai pakaian yang warnanya merah dan putih, dan tinggal di-mix-and-match berdasarkan karakternya. Mengingat di 7 Icons semuanya memiliki wawasan fashion yang tinggi, maka itu bukan kesulitan buat mereka dalam menentukan paduan pakaian apa yang akan mereka pakai. Seperti itu.
Kalau soal Cherrybelle ? Hmmm... well, kalau mereka justru mengikuti gaya berbusana Girls Generation yang klasik dan sudah umum, yaitu kostum yang berseragam, meskipun kadang2 Cherrybelle juga sesekali bermain warna dengan kostumnya, sehingga tidak monoton dan tetap menimbulkan kesan ceria, sesuai dengan konsepnya. Ini justru unik. Di saat Cherrybelle mengikuti gaya Girls Generation yang sudah ada dan sudah umum, Girls Generation justru sudah berganti gaya fashion, yang lebih condong ke 7 Icons. Walaupun dalam beberapa kesempatan Girls Generation kembali lagi memakai kostum yang berseragam, tapi khusus untuk lagu The Boys, justru gaya mereka sudah berubah. Kita andaikan sebuah meteran. Girls Generation adalah jarum meterannya, dan yang menjadi meterannya adalah 7 Icons, di salah satu sisinya, dan Cherrybelle di salah satu sisinya yang lain. Kalau di atas meteran itu kita berikan lagu misalnya "Gee", "Oh", "Hoot", atau "Mr. Taxi", maka meterannya akan bergerak ke arah Cherrybelle, menyatakan bahwa ada kesamaan dalam gaya fashion mereka. Yaitu kostum yang berseragam. Tapi kalau di atas meteran itu kita berikan lagu "The Boys" dan "Run Devil Run", maka meterannya justru akan bergerak ke arah yang berlawanan. Ke arah 7 Icons. Kenapa ? Sama, ada kesamaan dalam fashionnya, yaitu kostumnya saling berbeda satu sama lain dan memiliki tingkat kedewasaan yang lebih tinggi, dalam artian, di kedua lagu itu, sisi dewasa mereka lebih diperlihatkan. Jadi, seperti itu. Suatu kali, saya pernah bilang, "Pada suatu saat, Girls Generation mau tidak mau harus mengubah image dan gaya fashion mereka, karena pengaruh usia dan tingkat kedewasaan mereka. Meskipun mereka akan tetap girly, tapi mereka akan menjadi girly yang dewasa." dan mungkin saja sekarang proses itu sedang mereka lakukan. Umur mereka akan semakin bertambah, dan secara tidak langsung, tingkat kedewasaan mereka juga akan bertambah, walaupun sesekali mereka akan tetap terlihat lucu dan imut. Jadi penampilan mereka suatu saat akan berubah total, dari yang dulunya girly, seperti kita lihat seperti Cherrybelle saat ini, menjadi dewasa seperti 7 Icons saat ini. Suatu saat itu akan terjadi, dan mungkin saja mereka sedang dalam proses itu. Yang menjadi ujiannya adalah, apakah mereka tetap bisa tampil menarik dari segi fashion seperti sekarang ini. Itu semuanya akan dilihat dari keberhasilan konsep fashion yang akan mereka gunakan nanti. Soal apakah perubahan image Girls Generation itu juga akan mempengaruhi Cherrybelle, untuk itu aku tidak tahu. Tapi hukum yang tertulis dalam tanda kutip yang ada di atas itu juga bisa saja terjadi pada Cherrybelle. Tapi itu mungkin akan berlangsung dalam waktu yang lebih lama daripada Girls Generation. Yah, pada akhirnya semua orang akan jadi dewasa dan kemudian menua. Tinggal bagaimana kita berusaha untuk menyesuaikan diri dengan penampilan yang ada dan berusaha untuk tampil baik setiap saat. Atau ingat saja pesan Nidji yang dulu pernah saya tulis. Umur itu hanya angka, tapi jiwa akan tetap muda selamanya. Jadi biarpun kamu perlahan akan menua, pastikan semangatmu masih tetap seperti ketika kamu muda dulu, sehingga kamu akan tetap semangat terus selamanya!
Well, sepertinya curhatan saya sudah sangat panjang sekali. Baiklah, kalau begitu segitu saja dulu curhatan saya di tengah bulan ini. Harapannya, saya akan terus curhat panjang-lebar seperti ini pada kalian, setiap tengah bulan, dan kalau misalnya ada yang terlupa dari curhatan saya ini, mungkin akan ditambahkan kemudian, bisa di posting akhir bulan, atau posting2 lainnya, selama saya masih ingat. Mumpung masih bisa nulis, saya juga mau bilang terima kasih buat semuanya yang sudah datang ke blog ini, karena akhirnya target kunjungan bulan ini tercapai! 65000+ views! Semua ini terjadi karena kalian, jadi saya mau bilang terima kasih banyak! Saya sangat senang atas pencapaian ini, dan sekarang blog ini sudah punya target baru. Tembus 70000 views di akhir tahun atau Januari tahun depan, dan tembus 300 posting di akhir tahun ini. Jadi sepanjang 2011 ini, targetnya adalah 300 posting! Tapi kalaupun itu tidak tercapai, tidak apa2, karena semuanya akan dilimpahkan ke bulan berikutnya, di tahun yang baru. Tapi karena bulan Desember ini masih panjang, bukan tidak mungkin target 300 posting ini akan tercapai, atau malah lebih. Karena nanti masih ada banyak hal lain yang akan saya ceritakan pada kalian. Yah, kita lihat saja nanti. Baiklah, sekarang saatnya untuk menutup posting ini, sekian curhatan kali ini, kurang-lebihnya mohon maaf, dan apabila ada yang menyinggung dan Anda merasa tersinggung, saya mohon maaf. Sekian, dan Happy Enjoy!
SNSD emang bagus, baik dari segi fashion maupun koreografi, yang sya salut adalah fashionnya yg gk pernah sempat kepikiran desainnya kyk di MV MR.Taxi..sumpah unik bgt…
BalasHapusLo suka SNSD jg ya? Gw ada share info neh untuk sesama penggemar SNSD.. sekarang tuh di FBnya Korea Tourism Organization (Indonesia) ada event My Korea Winter Story
yg hadiahnya ke Korea…Lumayan lah buat nambah2n pengalaman…Gw jga ikutan kok…
Follow blog gw jg ya di gamesisort.blogspot.com