Stemy Equestrian
Global Generation
Hounds Tooth Equestrian
Pure Royals
Ombre
Sporty Stripes
Royals in Blue
Bejeweled
Bibs and Ties
Glitter Generation
Brown Equestrian
British Royal
Ombre
Sporty Stripes
Royals in Blue
Bejeweled
Bibs and Ties
Glitter Generation
Brown Equestrian
British Royal
Nah, itulah tadi gambar2nya. Kalau dilihat dari cara mereka menamainya, itu jadi mengingatkan saya tentang bagaimana dulu saya sering menamai penampilan busana 7 Icons saat tampil. Karena biasanya mereka memakai baju yang berbeda namun berwarna sama, saya jadi sering menamainya berdasarkan warnanya atau acara yang memang mengharuskan 7 Icons untuk tampil seperti itu, seperti "Black Icons" apabila mereka memakai busana serba hitam, "Independence Icons" untuk penampilan di Hari Kemerdekaan Indonesia atau hari2 besar kenegaraan yang lain, biasanya didominasi warna merah dan putih, "Colorful Icons" jika mereka memakai busana yang warna-warni atau tabrak warna, dan sebagainya. Pokoknya dulu saya sering menamai kostum 7 Icons di setiap penampilannya. Sekarang sih jarang... karena saya suka lupa untuk menamainya... muehehehehe... oke, sekarang kita kembali ke pembicaraan awal. Apa yang saya dapatkan dari kostum The Boys ini ? Berikut adalah penjelasannya.
Berdasarkan tweets dari account Twitter yang saya dapatkan itu, terungkap kalau konsep busana The Boys ini adalah Neo-Natural dan yang saya dulu pernah bilang, Heroine. Dalam konsep kostum ini, Girls Generation memiliki fashion interest yang tidak biasa. Mereka melirik busana yang biasa dipakai untuk olahraga berkuda. Maka tidak heran kalau penamaan kostum mereka sering memakai kata "Equestrian" di belakangnya. Equestrian sendiri berarti olahraga berkuda. Itu berarti, kostum yang mereka pakai lebih banyak memakai, atau memodifikasi pakaian berkuda. Tapi tidak hanya itu yang saya lihat dari situ. Berdasarkan gambar2 yang saya lihat, Girls Generation tidak hanya menggunakan busana berkuda yang telah dimodifikasi, tapi juga menggunakan busana yang bersifat maskulin seperti jas, dasi, kemeja, dan celana panjang. Busana yang sering kita lihat dipakai oleh pria2 kantoran. Mungkin karena judul lagunya "The Boys" jadinya mereka ingin terlihat "The Boys"... muehehehehehe... tapi jangan salah, busana yang bersifat maskulin seperti itu juga ada versi wanitanya, memungkinkan para wanita untuk bisa tampil formal seperti pria kantoran yang berjas tanpa harus bermasalah dengan fungsi atau gender-nya. Biasanya para sekretaris di perusahaan2 besar sering memakai busana seperti itu. Kalau menurut saya, dari gambar2 yang ada di atas, "Bibs and Ties" yang menurut saya paling mendekati dengan style western. Kenapa ? Kemejanya. Itu seperti kemeja koboi yang sering kita lihat di film2 koboi atau siaran musik country. Belum lagi juga dengan dasinya yang sudah sangat bertipe wild west. Dasi bertali adalah dasi favorit para koboi-koboi di masa lalu. Hingga sekarang masih ada yang memakainya, meskipun sudah ada dasi2 modern yang berukuran lebih besar. Kalau untuk busana kantorannya, saya melihat "Bejeweled" adalah yang paling mendekati. Busana "Bejeweled" disebut demikian karena di bagian2 pakaiannya terdapat hiasan permata. Kalau menurut saya, mereka jadi terlihat seperti para sekretaris yang berkumpul untuk bernyanyi. Kenapa ? Karena busananya. Semuanya berjas, tidak memakai dasi, tapi memakai busana dalaman. Kemudian celana panjang. Isn't they look like a secretary ? Yang mungkin membedakan adalah sepatu boot yang mereka pakai. Kalau menurut saya seperti itu. Tapi mereka jadi terlihat sangat keren, karena tidak biasanya Girls Generation mencoba jenis pakaian yang seperti ini dalam penampilan mereka. Harus saya akui, untuk lagu "The Boys" ini, Girls Generation tampil berbeda dan mereka terlihat dewasa. Mereka semua lebih bebas dalam berpakaian, dan itu membuat mereka bisa tampil sesuai dengan selera mereka dan mampu menampilkan ciri khas dan karakternya masing2. Nah, untuk style equestrian athlete, atau yang memang mendekati atlet berkuda, saya melihat "Hound Tooth Equestrian" adalah yang paling mendekati. Kuncinya ada di jas mereka yang beberapa di antara mereka memakai jas yang bernuansa morning dress. Jas berekor. Jas ini biasa dipakai oleh atlet berkuda ketika bertanding. Kalau tidak percaya, lihat saja atlet2 berkuda kita di Sea Games kemarin, kalau ada yang pernah menyaksikan. Pakaian mereka sangat rapi. Mereka semua memakai jas yang berekor atau jas biasa, biasanya berwarna hitam, memakai rompi, dasi, kemeja putih, celana putih, dan sepatu boot hitam. Bedanya di Girls Generation, mereka tidak memakai komposisi warna seperti pada atlet berkuda sungguhan. Mereka memilih warna yang berbeda, seperti misalnya abu2, putih, atau gabungannya. Meskipun ada juga yang memakai warna hitam. Mereka juga terlihat lebih bergaya dengan mengeluarkan dasi dari balik rompi, dan juga membuka kancing atas pakaian mereka. Semua kostumnya saling berbeda satu sama lain, untuk menunjukkan karakter masing2 personil. Kira2 seperti itu. Nah, selain memakai busana yang bertemakan equestrian, western, ataupun office woman, Girls Generation juga memakai busana yang bernuansa Royal atau kerajaan. "Pure Royal", "Royals in Blue", dan "British Royal" adalah contohnya. Khusus "Pure Royal", kostum ini dipakai Girls Generation ketika mereka tampil pertama kali dengan lagu "The Boys" pada Comeback Stage acara Music Bank, dan di acara MNet Asian Music Awards. Kalau nggak percaya, kesamaannya bisa dilihat, terutama pada kostumnya Sunny. Itu sudah kelihatan banget kesamaannya. Pada nuansa Royal ini, Girls Generation banyak memakai warna putih, emas, silver, biru, merah, dan hitam. Warna itu kemudian dipadukan, sehingga muncul warna putih-emas, biru-emas, merah-emas, putih-biru, putih-silver, biru-silver, dan banyak lagi. Ciri Royal yang ada pada kostum ini juga bisa terlihat dari pola garis yang ada di badan mereka, dan pada samping celana mereka. Pola garis yang ada di badan mereka mirip seperti yang ada di busana2 kerajaan zaman dulu, garis melintang di bagian dada dan perut, dengan hiasan kancing di kiri dan kanan sebagai ujungnya. Ini disebut Hussar. Banyak pasukan tentara kerajaan yang sering memakai busana seperti ini. Malah, ini menjadi pola busana wajib semua seragam kerajaan di Eropa pada abad 17 hingga 18. Busana ini juga sering dipakai oleh raja2 pada masa itu untuk lukisan mereka. Saya kebetulan suka dengan hal2 yang berbau kerajaan, terutama kerajaan2 di Eropa, jadi saya bisa tahu tentang pola baju yang seperti itu. Untuk celana bergaris samping, itu sudah jadi bagian dari busana kerajaan dari dulu hingga saat ini. Masihkah kalian ingat seragam Irish Guard yang dipakai oleh Pangeran William ketika menikahi Kate Middleton ? Kalian bisa celananya, dan itu bergaris, kan ? Nah, seperti itu. Dalam lukisan2 atau foto2 raja atau pangeran Inggris yang berseragam, celana ini pasti terlihat, terutama pola garisnya, dan itu sudah jadi ciri khas. Di film The King's Speech, dalam adegan ketika Bertie diangkat menjadi raja dan harus disumpah di hadapan dewan khusus, kalian juga bisa lihat busananya, seragam kerajaan, di mana salah satu bagiannya adalah celana bergaris itu. Jadi, bisa disimpulkan bahwa celana itu memang sudah menjadi ciri khas dalam busana kerajaan pada era modern ini. Tentu saja dalam gaya fashion Girls Generation, mereka tidak akan terlalu telak2 meniru gaya kerajaan itu. Dalam gaya "Pure Royal", mereka menggabungkan ciri Royal itu dengan rok dan hotpants, sesuai dengan ciri khas Girls Generation selama ini. Eksperimen baru muncul di "Royals in Blue" dan "British Royal" di mana para personil Girls Generation lebih banyak memakai celana panjang dan rok panjang selutut, untuk menyesuaikan gaya Royal mereka. Sehingga di kedua style itu, mereka terlihat lebih berciri kerajaan. Untuk "Royals in Blue", kalau menurut pandangan saya, untuk kostum biru-emasnya, saya jadi teringat seragam tentara Amerika Serikat pada saat Revolusi Amerika. Ketika mereka menghadapi serangan Inggris, mereka semua memakai seragam biru gelap dengan paduan warna emas dan celana putih. Tentara Inggris sendiri memakai seragam kebesarannya, seragam merah dengan strip putih dengan paduan emas dan celana putih. Saya pernah melihat film sejarah Amerika, dan dari situ saya tahu seperti apa warna seragam tentara Amerika ketika itu. Sementara untuk "British Royal", untuk kostum merahnya, saya jadi teringat seragam Irish Guard. Apalagi ketika itu kemudian dipadukan dengan warna hitam atau putih, cirinya akan sangat terlihat, meskipun secara busananya, tidak memperlihatkan itu. Tapi ciri warnanya sudah pasti terlihat dengan jelas, itu menunjuk ke arah seragam Irish Guard. Kira2 seperti itulah pendapat saya.
Untuk busana yang dipakai oleh Girls Generation dalam video The Boys, nama busananya adalah "Ombre". Apa maksud dan artinya saya tidak tahu, tapi di sini, ciri fashion The Boys secara keseluruhan di mana para personilnya memakai pakaian yang saling berbeda sangat terlihat. Hanya saja ada kesamaannya. Dengan pengecualian Yoona, semua personil Girls Generation memakai hotpants atau rok. Is their charms are in their legs ? Could be. Tapi terlihat pilihan dari setiap personilnya yang berbeda-beda, memunculkan perbedaan karakter mereka yang sangat mencolok. Biasanya mereka memiliki karakter yang sama, dan kostum yang sama dan seragam, kini mereka semua tampil dengan sesuatu yang tidak biasa dengan tampil berbeda satu sama lain. Inilah yang kemudian mengantarkan ciri fashion Girls Generation saat ini ke cirinya sekarang. Ketika mereka tampil dalam suatu acara, mereka selalu memakai busana yang berbeda satu sama lain, namun memiliki satu patokan tema sehingga mereka tetap bisa terlihat kompak biarpun secara kostum mereka saling berbeda. Hal itulah yang kemudian dilakukan berulang-ulang hingga saya membuat suatu teori soal kesamaan gaya fashion Girls Generation dan 7 Icons dalam curhatan saya beberapa hari lalu. Gambar2 yang ada di atas mungkin bisa memperjelas alasan saya kenapa membuat teori tersebut. Setiap kali tampil membawakan lagu The Boys, Girls Generation selalu memiliki tema yang berbeda-beda, sama halnya dengan 7 Icons setiap kali tampil membawakan lagu2nya, baik itu Playboy, Jealous, dan Penjaga Hati, ataupun lagu2 lainnya. Biasanya yang kita tahu tema kostum Girls Generation selalu seragam dan sama di setiap penampilannya, tapi kini, mereka terlihat berbeda satu sama lain, dengan tema yang berbeda pula. Mungkin kalau di kalangan fans K-Pop yang masih awam, mungkin mereka sudah menyamakan kedua style ini, baik dari Girls Generation dan 7 Icons. Meskipun saya tahu kalau kemudian teori itu mentah, tapi kesamaan gaya penampilannya sudah terlihat dengan sangat jelas. Girls Generation punya karakternya masing2, dan 7 Icons juga. Itu yang saat ini mereka munculkan dalam setiap penampilannya, terutama dari segi fashion-nya.
Di bagian terakhir posting ini saya akan menjelaskan beberapa hal lain mengenai fashion Girls Generation dalam lagu The Boys dan juga tentang di balik album The Boys sendiri. Tujuan dari konsep The Boys sendiri, adalah agar mereka lebih go public, bisa diterima oleh semua pihak dan semua kalangan. Apalagi mereka kini punya sudah mulai mengglobal dengan mencoba masuk pasar Amerika Serikat. Padahal, tanpa harus pakai The Boys, di Amerika sendiri fans Girls Generation sudah cukup banyak. Minimal dari kalangan Asia-Amerika. Itu bisa terlihat ketika saya melihat video wawancara Girls Generation dengan MTV K. Sambutan yang diberikan para fans cukup luar biasa, mereka semua menunggu di luar Times Square di saat mereka sedang diwawancara, bahkan para personilnya sendiri juga nggak percaya. Belum lagi dengan adanya banner The Boys beberapa hari sebelum The Boys dirilis. Itu menunjukkan kalau Girls Generation diam2 sudah merambah Amerika. Jauh sebelum Girls Generation merencanakannya, mereka sudah mulai mendapat penggemar di Amerika Serikat. Tentunya itu tidak lepas dari demam K-Pop yang sudah lebih dulu mengglobal, dan juga karena informasi yang sudah tidak perlu waktu lama lagi untuk didapatkan. Semuanya sudah serba gampang sekarang, dan itu membuat banyak orang bisa dengan cepat untuk mengetahui seperti apa Girls Generation itu, dan memberi penilaian buat mereka, apakah mereka memang bagus atau tidak. Sejauh ini, apa yang saya lihat, semuanya sudah lumayan, mereka sudah mendapatkan sambutan yang luar biasa. Sekarang, dengan adanya album The Boys dan sederetan rencana mereka untuk lebih diterima lagi oleh masyarakat, tidak hanya di Korea, tapi juga di seluruh dunia, mereka mungkin bisa mendapatkan penggemar yang lebih banyak lagi, karena sekarang semua orang bisa mendengarkan karya musik mereka secara luas, dan makin dikenal lagi oleh banyak orang. Mengenai cover albumnya yang terbuat dari tin case atau kaleng, ada alasan di balik itu. Alasannya adalah karena semua pihak atau staff yang membantu pembuatan album ini bekerja keras. Tentu saja untuk mewujudkan konsep dan tujuan awal The Boys ini sangat tidak mudah. Butuh kerja keras dari semua pihak. Semua elemen yang ada dalam album ini diperhatikan, mulai dari suara, melodi, dance, bahkan bahasa, mengingat ada versi bahasa Inggris untuk lagu The Boys, semuanya. Ini jelas sebuah pekerjaan yang tidak mudah, bahkan untuk mengerjakan ini Girls Generation hingga menghilang tanpa kabar selama berbulan-bulan setelah tampil beberapa kali di awal tahun. Semuanya dilakukan untuk melakukan hal ini, memperhatikan setiap elemen dan komponen untuk membuat sebuah album yang bisa diterima oleh banyak orang, bahkan hingga ribuan kilometer dari Korea sekalipun. Sekarang, saya pikir mereka sedang menikmatinya. The Boys cukup sukses dan mampu mendongkrak popularitas Girls Generation ke tingkat yang lebih tinggi. Ini jelas sesuatu yang sangat luar biasa dan perlu untuk diapresiasi. Untuk membuat album ini, Girls Generation bekerjasama dengan Teddy Riley. Orang ini pernah bekerjasama dengan Michael Jackson. Orang ini jelas bukan orang sembarangan, dan Girls Generation tidak salah bisa bekerjasama dengan mereka. Para Sone pun juga harusnya bangga. Tapi ada satu hal yang menarik. Karena ada Teddy Riley di sini, musik The Boys pun menjadi sedikit berciri Michael Jackson. Ritme lagunya sangat kuat, dan yang pasti sangat bagus untuk dipakai nge-dance. Saya pernah membuat sebuah eksperimen di kamar mandi, mencoba menggabungkan lagu The Boys dengan potongan lagu In The Closet-nya Michael Jackson dari konsernya di Munich. Caranya seperti ini. Nyanyikan bagian awal lagu The Boys hingga kata "TRX" dan lalu senandungkan lagunya, mengikuti irama dengan lagunya, lalu ketika akan masuk ke bagian verse pertama lagunya, nyanyikan kata "put it in the closet" dari lagu In The Closet lalu senandungkan lagu tersebut dan nyanyikan verse pertama lagu In The Closet. Kalian harus mencari video ketika Michael Jackson konser di Munich dan menyanyikan lagu In The Closet. Hasilnya ? Nyambung! Ini membuktikan bahwa pengaruh musik Michael Jackson ada dalam The Boys. Wajar saja, In The Closet itu lagu yang dibuat oleh Michael Jackson dan Teddy Riley, jadi ciri musiknya pasti ada! Kalian coba saja. Cari video itu, dan gabungkan dengan awal lagu The Boys. Pasti akan nyambung. Lumayan buat mash-up. Muehehehehehe... harus dimaklumi, kalau saya memang kadang2 suka melakukan eksperimen dengan dua atau lebih lagu, dengan cara menyambungkannya atau memelesetkannya. Saya belajar dari Teamlo. Muehehehehehe... tahu sendiri kan kalau Teamlo itu rajanya lagu plesetan dan eksperimen lagu. Saya belajar dari situ, dan bisa jadi itu adalah salah satu inspirasi saya untuk melakukan hal2 seperti itu. Jadi tolong maklumi ya... oke lanjut! Untuk lagu The Boys sendiri, ditulis oleh Yoo Young-Jin. Untuk versi Inggris-nya, Tiffany dilibatkan untuk penulisan lagunya. Ini berarti di album The Boys terdapat dua personil Girls Generation yang menulis lagu. Yang satu Sooyoung, dia menulis lagu "How Great Is Your Love" dan Tiffany, yang membantu penulisan versi Inggris dari lagu The Boys. Selain ada versi Korea dan versi Inggris-nya, lagu The Boys ini juga ada versi Jepang-nya, dan sudah ditampilkan oleh Girls Generation di acara Hey! Hey! Hey! Music Champ, sebuah acara musik di Jepang. Dance-nya sama, semuanya sama, hanya liriknya yang berbeda. Nanti akan saya kasih liriknya. Ini tentu saja tidak boleh dilewatkan. Well, sepertinya saya sudah cerita terlalu banyak, saatnya untuk menutup posting ini, tapi bukan berarti serial posting saya tentang Girls Generation akan berhenti sampai di sini, masih ada banyak cerita2 lain tentang Girls Generation yang akan saya berikan pada kalian, mungkin hingga akhir bulan ini. Saya sudah terlanjur kena demam Girls Generation, jadi saya akan terus bercerita tentang Girls Generation selagi saya bisa. Baiklah, segitu saja dulu tulisan, pembahasan, dan cerita saya kali ini... kesimpulannya, gaya Girls Generation untuk The Boys ini sangat berbeda dari biasanya, dari yang biasanya berseragam dan berkarakter sama menjadi berbeda setiap personil dan dengan karakter yang berbeda, meskipun hal ini tidak biasa, tapi ini justru menjadi sesuatu yang keren, dan menarik dalam setiap penampilannya. Kita tunggu, apalagi yang baru dan menarik dari penampilan Girls Generation berikutnya. Oke, kalau begitu sekian dulu tulisan saya, kurang-lebihnya mohon maaf, dan apabila ada yang menyinggung dan Anda merasa tersinggung, saya mohon maaf. Sekian, dan Happy Enjoy!
Berdasarkan tweets dari account Twitter yang saya dapatkan itu, terungkap kalau konsep busana The Boys ini adalah Neo-Natural dan yang saya dulu pernah bilang, Heroine. Dalam konsep kostum ini, Girls Generation memiliki fashion interest yang tidak biasa. Mereka melirik busana yang biasa dipakai untuk olahraga berkuda. Maka tidak heran kalau penamaan kostum mereka sering memakai kata "Equestrian" di belakangnya. Equestrian sendiri berarti olahraga berkuda. Itu berarti, kostum yang mereka pakai lebih banyak memakai, atau memodifikasi pakaian berkuda. Tapi tidak hanya itu yang saya lihat dari situ. Berdasarkan gambar2 yang saya lihat, Girls Generation tidak hanya menggunakan busana berkuda yang telah dimodifikasi, tapi juga menggunakan busana yang bersifat maskulin seperti jas, dasi, kemeja, dan celana panjang. Busana yang sering kita lihat dipakai oleh pria2 kantoran. Mungkin karena judul lagunya "The Boys" jadinya mereka ingin terlihat "The Boys"... muehehehehehe... tapi jangan salah, busana yang bersifat maskulin seperti itu juga ada versi wanitanya, memungkinkan para wanita untuk bisa tampil formal seperti pria kantoran yang berjas tanpa harus bermasalah dengan fungsi atau gender-nya. Biasanya para sekretaris di perusahaan2 besar sering memakai busana seperti itu. Kalau menurut saya, dari gambar2 yang ada di atas, "Bibs and Ties" yang menurut saya paling mendekati dengan style western. Kenapa ? Kemejanya. Itu seperti kemeja koboi yang sering kita lihat di film2 koboi atau siaran musik country. Belum lagi juga dengan dasinya yang sudah sangat bertipe wild west. Dasi bertali adalah dasi favorit para koboi-koboi di masa lalu. Hingga sekarang masih ada yang memakainya, meskipun sudah ada dasi2 modern yang berukuran lebih besar. Kalau untuk busana kantorannya, saya melihat "Bejeweled" adalah yang paling mendekati. Busana "Bejeweled" disebut demikian karena di bagian2 pakaiannya terdapat hiasan permata. Kalau menurut saya, mereka jadi terlihat seperti para sekretaris yang berkumpul untuk bernyanyi. Kenapa ? Karena busananya. Semuanya berjas, tidak memakai dasi, tapi memakai busana dalaman. Kemudian celana panjang. Isn't they look like a secretary ? Yang mungkin membedakan adalah sepatu boot yang mereka pakai. Kalau menurut saya seperti itu. Tapi mereka jadi terlihat sangat keren, karena tidak biasanya Girls Generation mencoba jenis pakaian yang seperti ini dalam penampilan mereka. Harus saya akui, untuk lagu "The Boys" ini, Girls Generation tampil berbeda dan mereka terlihat dewasa. Mereka semua lebih bebas dalam berpakaian, dan itu membuat mereka bisa tampil sesuai dengan selera mereka dan mampu menampilkan ciri khas dan karakternya masing2. Nah, untuk style equestrian athlete, atau yang memang mendekati atlet berkuda, saya melihat "Hound Tooth Equestrian" adalah yang paling mendekati. Kuncinya ada di jas mereka yang beberapa di antara mereka memakai jas yang bernuansa morning dress. Jas berekor. Jas ini biasa dipakai oleh atlet berkuda ketika bertanding. Kalau tidak percaya, lihat saja atlet2 berkuda kita di Sea Games kemarin, kalau ada yang pernah menyaksikan. Pakaian mereka sangat rapi. Mereka semua memakai jas yang berekor atau jas biasa, biasanya berwarna hitam, memakai rompi, dasi, kemeja putih, celana putih, dan sepatu boot hitam. Bedanya di Girls Generation, mereka tidak memakai komposisi warna seperti pada atlet berkuda sungguhan. Mereka memilih warna yang berbeda, seperti misalnya abu2, putih, atau gabungannya. Meskipun ada juga yang memakai warna hitam. Mereka juga terlihat lebih bergaya dengan mengeluarkan dasi dari balik rompi, dan juga membuka kancing atas pakaian mereka. Semua kostumnya saling berbeda satu sama lain, untuk menunjukkan karakter masing2 personil. Kira2 seperti itu. Nah, selain memakai busana yang bertemakan equestrian, western, ataupun office woman, Girls Generation juga memakai busana yang bernuansa Royal atau kerajaan. "Pure Royal", "Royals in Blue", dan "British Royal" adalah contohnya. Khusus "Pure Royal", kostum ini dipakai Girls Generation ketika mereka tampil pertama kali dengan lagu "The Boys" pada Comeback Stage acara Music Bank, dan di acara MNet Asian Music Awards. Kalau nggak percaya, kesamaannya bisa dilihat, terutama pada kostumnya Sunny. Itu sudah kelihatan banget kesamaannya. Pada nuansa Royal ini, Girls Generation banyak memakai warna putih, emas, silver, biru, merah, dan hitam. Warna itu kemudian dipadukan, sehingga muncul warna putih-emas, biru-emas, merah-emas, putih-biru, putih-silver, biru-silver, dan banyak lagi. Ciri Royal yang ada pada kostum ini juga bisa terlihat dari pola garis yang ada di badan mereka, dan pada samping celana mereka. Pola garis yang ada di badan mereka mirip seperti yang ada di busana2 kerajaan zaman dulu, garis melintang di bagian dada dan perut, dengan hiasan kancing di kiri dan kanan sebagai ujungnya. Ini disebut Hussar. Banyak pasukan tentara kerajaan yang sering memakai busana seperti ini. Malah, ini menjadi pola busana wajib semua seragam kerajaan di Eropa pada abad 17 hingga 18. Busana ini juga sering dipakai oleh raja2 pada masa itu untuk lukisan mereka. Saya kebetulan suka dengan hal2 yang berbau kerajaan, terutama kerajaan2 di Eropa, jadi saya bisa tahu tentang pola baju yang seperti itu. Untuk celana bergaris samping, itu sudah jadi bagian dari busana kerajaan dari dulu hingga saat ini. Masihkah kalian ingat seragam Irish Guard yang dipakai oleh Pangeran William ketika menikahi Kate Middleton ? Kalian bisa celananya, dan itu bergaris, kan ? Nah, seperti itu. Dalam lukisan2 atau foto2 raja atau pangeran Inggris yang berseragam, celana ini pasti terlihat, terutama pola garisnya, dan itu sudah jadi ciri khas. Di film The King's Speech, dalam adegan ketika Bertie diangkat menjadi raja dan harus disumpah di hadapan dewan khusus, kalian juga bisa lihat busananya, seragam kerajaan, di mana salah satu bagiannya adalah celana bergaris itu. Jadi, bisa disimpulkan bahwa celana itu memang sudah menjadi ciri khas dalam busana kerajaan pada era modern ini. Tentu saja dalam gaya fashion Girls Generation, mereka tidak akan terlalu telak2 meniru gaya kerajaan itu. Dalam gaya "Pure Royal", mereka menggabungkan ciri Royal itu dengan rok dan hotpants, sesuai dengan ciri khas Girls Generation selama ini. Eksperimen baru muncul di "Royals in Blue" dan "British Royal" di mana para personil Girls Generation lebih banyak memakai celana panjang dan rok panjang selutut, untuk menyesuaikan gaya Royal mereka. Sehingga di kedua style itu, mereka terlihat lebih berciri kerajaan. Untuk "Royals in Blue", kalau menurut pandangan saya, untuk kostum biru-emasnya, saya jadi teringat seragam tentara Amerika Serikat pada saat Revolusi Amerika. Ketika mereka menghadapi serangan Inggris, mereka semua memakai seragam biru gelap dengan paduan warna emas dan celana putih. Tentara Inggris sendiri memakai seragam kebesarannya, seragam merah dengan strip putih dengan paduan emas dan celana putih. Saya pernah melihat film sejarah Amerika, dan dari situ saya tahu seperti apa warna seragam tentara Amerika ketika itu. Sementara untuk "British Royal", untuk kostum merahnya, saya jadi teringat seragam Irish Guard. Apalagi ketika itu kemudian dipadukan dengan warna hitam atau putih, cirinya akan sangat terlihat, meskipun secara busananya, tidak memperlihatkan itu. Tapi ciri warnanya sudah pasti terlihat dengan jelas, itu menunjuk ke arah seragam Irish Guard. Kira2 seperti itulah pendapat saya.
Untuk busana yang dipakai oleh Girls Generation dalam video The Boys, nama busananya adalah "Ombre". Apa maksud dan artinya saya tidak tahu, tapi di sini, ciri fashion The Boys secara keseluruhan di mana para personilnya memakai pakaian yang saling berbeda sangat terlihat. Hanya saja ada kesamaannya. Dengan pengecualian Yoona, semua personil Girls Generation memakai hotpants atau rok. Is their charms are in their legs ? Could be. Tapi terlihat pilihan dari setiap personilnya yang berbeda-beda, memunculkan perbedaan karakter mereka yang sangat mencolok. Biasanya mereka memiliki karakter yang sama, dan kostum yang sama dan seragam, kini mereka semua tampil dengan sesuatu yang tidak biasa dengan tampil berbeda satu sama lain. Inilah yang kemudian mengantarkan ciri fashion Girls Generation saat ini ke cirinya sekarang. Ketika mereka tampil dalam suatu acara, mereka selalu memakai busana yang berbeda satu sama lain, namun memiliki satu patokan tema sehingga mereka tetap bisa terlihat kompak biarpun secara kostum mereka saling berbeda. Hal itulah yang kemudian dilakukan berulang-ulang hingga saya membuat suatu teori soal kesamaan gaya fashion Girls Generation dan 7 Icons dalam curhatan saya beberapa hari lalu. Gambar2 yang ada di atas mungkin bisa memperjelas alasan saya kenapa membuat teori tersebut. Setiap kali tampil membawakan lagu The Boys, Girls Generation selalu memiliki tema yang berbeda-beda, sama halnya dengan 7 Icons setiap kali tampil membawakan lagu2nya, baik itu Playboy, Jealous, dan Penjaga Hati, ataupun lagu2 lainnya. Biasanya yang kita tahu tema kostum Girls Generation selalu seragam dan sama di setiap penampilannya, tapi kini, mereka terlihat berbeda satu sama lain, dengan tema yang berbeda pula. Mungkin kalau di kalangan fans K-Pop yang masih awam, mungkin mereka sudah menyamakan kedua style ini, baik dari Girls Generation dan 7 Icons. Meskipun saya tahu kalau kemudian teori itu mentah, tapi kesamaan gaya penampilannya sudah terlihat dengan sangat jelas. Girls Generation punya karakternya masing2, dan 7 Icons juga. Itu yang saat ini mereka munculkan dalam setiap penampilannya, terutama dari segi fashion-nya.
Di bagian terakhir posting ini saya akan menjelaskan beberapa hal lain mengenai fashion Girls Generation dalam lagu The Boys dan juga tentang di balik album The Boys sendiri. Tujuan dari konsep The Boys sendiri, adalah agar mereka lebih go public, bisa diterima oleh semua pihak dan semua kalangan. Apalagi mereka kini punya sudah mulai mengglobal dengan mencoba masuk pasar Amerika Serikat. Padahal, tanpa harus pakai The Boys, di Amerika sendiri fans Girls Generation sudah cukup banyak. Minimal dari kalangan Asia-Amerika. Itu bisa terlihat ketika saya melihat video wawancara Girls Generation dengan MTV K. Sambutan yang diberikan para fans cukup luar biasa, mereka semua menunggu di luar Times Square di saat mereka sedang diwawancara, bahkan para personilnya sendiri juga nggak percaya. Belum lagi dengan adanya banner The Boys beberapa hari sebelum The Boys dirilis. Itu menunjukkan kalau Girls Generation diam2 sudah merambah Amerika. Jauh sebelum Girls Generation merencanakannya, mereka sudah mulai mendapat penggemar di Amerika Serikat. Tentunya itu tidak lepas dari demam K-Pop yang sudah lebih dulu mengglobal, dan juga karena informasi yang sudah tidak perlu waktu lama lagi untuk didapatkan. Semuanya sudah serba gampang sekarang, dan itu membuat banyak orang bisa dengan cepat untuk mengetahui seperti apa Girls Generation itu, dan memberi penilaian buat mereka, apakah mereka memang bagus atau tidak. Sejauh ini, apa yang saya lihat, semuanya sudah lumayan, mereka sudah mendapatkan sambutan yang luar biasa. Sekarang, dengan adanya album The Boys dan sederetan rencana mereka untuk lebih diterima lagi oleh masyarakat, tidak hanya di Korea, tapi juga di seluruh dunia, mereka mungkin bisa mendapatkan penggemar yang lebih banyak lagi, karena sekarang semua orang bisa mendengarkan karya musik mereka secara luas, dan makin dikenal lagi oleh banyak orang. Mengenai cover albumnya yang terbuat dari tin case atau kaleng, ada alasan di balik itu. Alasannya adalah karena semua pihak atau staff yang membantu pembuatan album ini bekerja keras. Tentu saja untuk mewujudkan konsep dan tujuan awal The Boys ini sangat tidak mudah. Butuh kerja keras dari semua pihak. Semua elemen yang ada dalam album ini diperhatikan, mulai dari suara, melodi, dance, bahkan bahasa, mengingat ada versi bahasa Inggris untuk lagu The Boys, semuanya. Ini jelas sebuah pekerjaan yang tidak mudah, bahkan untuk mengerjakan ini Girls Generation hingga menghilang tanpa kabar selama berbulan-bulan setelah tampil beberapa kali di awal tahun. Semuanya dilakukan untuk melakukan hal ini, memperhatikan setiap elemen dan komponen untuk membuat sebuah album yang bisa diterima oleh banyak orang, bahkan hingga ribuan kilometer dari Korea sekalipun. Sekarang, saya pikir mereka sedang menikmatinya. The Boys cukup sukses dan mampu mendongkrak popularitas Girls Generation ke tingkat yang lebih tinggi. Ini jelas sesuatu yang sangat luar biasa dan perlu untuk diapresiasi. Untuk membuat album ini, Girls Generation bekerjasama dengan Teddy Riley. Orang ini pernah bekerjasama dengan Michael Jackson. Orang ini jelas bukan orang sembarangan, dan Girls Generation tidak salah bisa bekerjasama dengan mereka. Para Sone pun juga harusnya bangga. Tapi ada satu hal yang menarik. Karena ada Teddy Riley di sini, musik The Boys pun menjadi sedikit berciri Michael Jackson. Ritme lagunya sangat kuat, dan yang pasti sangat bagus untuk dipakai nge-dance. Saya pernah membuat sebuah eksperimen di kamar mandi, mencoba menggabungkan lagu The Boys dengan potongan lagu In The Closet-nya Michael Jackson dari konsernya di Munich. Caranya seperti ini. Nyanyikan bagian awal lagu The Boys hingga kata "TRX" dan lalu senandungkan lagunya, mengikuti irama dengan lagunya, lalu ketika akan masuk ke bagian verse pertama lagunya, nyanyikan kata "put it in the closet" dari lagu In The Closet lalu senandungkan lagu tersebut dan nyanyikan verse pertama lagu In The Closet. Kalian harus mencari video ketika Michael Jackson konser di Munich dan menyanyikan lagu In The Closet. Hasilnya ? Nyambung! Ini membuktikan bahwa pengaruh musik Michael Jackson ada dalam The Boys. Wajar saja, In The Closet itu lagu yang dibuat oleh Michael Jackson dan Teddy Riley, jadi ciri musiknya pasti ada! Kalian coba saja. Cari video itu, dan gabungkan dengan awal lagu The Boys. Pasti akan nyambung. Lumayan buat mash-up. Muehehehehehe... harus dimaklumi, kalau saya memang kadang2 suka melakukan eksperimen dengan dua atau lebih lagu, dengan cara menyambungkannya atau memelesetkannya. Saya belajar dari Teamlo. Muehehehehehe... tahu sendiri kan kalau Teamlo itu rajanya lagu plesetan dan eksperimen lagu. Saya belajar dari situ, dan bisa jadi itu adalah salah satu inspirasi saya untuk melakukan hal2 seperti itu. Jadi tolong maklumi ya... oke lanjut! Untuk lagu The Boys sendiri, ditulis oleh Yoo Young-Jin. Untuk versi Inggris-nya, Tiffany dilibatkan untuk penulisan lagunya. Ini berarti di album The Boys terdapat dua personil Girls Generation yang menulis lagu. Yang satu Sooyoung, dia menulis lagu "How Great Is Your Love" dan Tiffany, yang membantu penulisan versi Inggris dari lagu The Boys. Selain ada versi Korea dan versi Inggris-nya, lagu The Boys ini juga ada versi Jepang-nya, dan sudah ditampilkan oleh Girls Generation di acara Hey! Hey! Hey! Music Champ, sebuah acara musik di Jepang. Dance-nya sama, semuanya sama, hanya liriknya yang berbeda. Nanti akan saya kasih liriknya. Ini tentu saja tidak boleh dilewatkan. Well, sepertinya saya sudah cerita terlalu banyak, saatnya untuk menutup posting ini, tapi bukan berarti serial posting saya tentang Girls Generation akan berhenti sampai di sini, masih ada banyak cerita2 lain tentang Girls Generation yang akan saya berikan pada kalian, mungkin hingga akhir bulan ini. Saya sudah terlanjur kena demam Girls Generation, jadi saya akan terus bercerita tentang Girls Generation selagi saya bisa. Baiklah, segitu saja dulu tulisan, pembahasan, dan cerita saya kali ini... kesimpulannya, gaya Girls Generation untuk The Boys ini sangat berbeda dari biasanya, dari yang biasanya berseragam dan berkarakter sama menjadi berbeda setiap personil dan dengan karakter yang berbeda, meskipun hal ini tidak biasa, tapi ini justru menjadi sesuatu yang keren, dan menarik dalam setiap penampilannya. Kita tunggu, apalagi yang baru dan menarik dari penampilan Girls Generation berikutnya. Oke, kalau begitu sekian dulu tulisan saya, kurang-lebihnya mohon maaf, dan apabila ada yang menyinggung dan Anda merasa tersinggung, saya mohon maaf. Sekian, dan Happy Enjoy!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar