Senin, 04 Februari 2013

FORMULA 1 2013: INFINITI RED BULL RB9

Saya menghabiskan beberapa jam pertama hari ini dengan menyaksikan Super Bowl XLVII, tapi itu tidak membuat saya lupa mengenai apa yang harus saya lakukan berikutnya. Sekarang saya akan bercerita tentang mobil baru dari sang juara bertahan Formula 1 saat ini, Red Bull Racing. Kemarin, pada tanggal 3 Februari 2013, jam 13:00 GMT (20:00 WIB), Red Bull Racing resmi meluncurkan mobil barunya yang diberi nama RB9. Anda tahu ciri khas tim Red Bull Racing. Mobilnya biasanya tidak memiliki banyak perubahan, namun terbukti sangat kencang. Musim ini, sebenarnya begitu juga, namun kali ini ada beberapa perubahan muncul dalam mobil ini. Pertama, mobil ini sedikit berubah warna. Ada tambahan warna ungu pada beberapa bagian mobilnya. Tunggu dulu, ini bukan ungu biasa. Warnanya disebut sebagai Pearlescent Purple. Saya selama ini selalu terngiang-ngiang dengan yang namanya Nightshade Purple, yang berasal dari kostum ketiga Liverpool musim ini. Setelah launching mobil ini, bertambah lagi satu jenis warna ungu yang saya tahu. Warna ungu yang ada pada mobil ini, yaitu tadi. Pearlescent Purple. Entah apa itu maksudnya, tapi mungkin warna itu seperti warna lapisan pada mutiara. Anda tahu bahwa mutiara bisa memantulkan sinar matahari dengan warna yang berbeda, kan ? Yah, seperti itulah. Mungkin itu yang dimaksud. Untuk saat ini mungkin saya bisa menyebut warna itu dengan sebutan "ungu mutiara". Ini hanya untuk sementara saja, sampai saya menemukan arti lain yang lebih jelas dan lebih baik mengenai warna ini. Meski ada unsur warna ungu pada beberapa bagiannya, tapi warna khas tim Red Bull Racing tetap ada. Malah, tidak berubah. Perubahan kedua yang juga saya lihat dari mobil RB9 ini adalah adanya sponsor baru di bagian bodi samping mobil. Biasanya, Anda akan melihat tulisan Red Bull di bagian bodi samping mobil. Namun kali ini tulisan merah besar itu menghilang dan diganti oleh tulisan dan logo merek mobil ternama Infiniti. Mulai musim ini, Infiniti, yang selama dua musim ini sudah menjadi sponsor tim ini, bisa dilihat pada sayap belakang mobil atau pada bagian perut baju pembalapnya, resmi menjadi sponsor utama tim, membuat nama tim berubah dari yang hanya Red Bull Racing saja menjadi Infiniti Red Bull Racing. Untuk musim ini, kalian bisa menyebut Red Bull Racing seperti itu. Beri tambahan Infiniti di bagian depannya, dan Anda kini memanggilnya sebagai Infiniti Red Bull. Seperti itu. Tapi jika kalian merasa nama Red Bull Racing atau Red Bull saja sudah "nyantol" di kepala Anda, itu bukan masalah. Nama mereka setidaknya tidak berubah terlalu banyak. Hanya ada tambahan di bagian depannya, gitu aja kok. Tinggal bagaimana Anda menyebutnya. Semua terserah Anda. Gampang, kan ? Perubahan lainnya yang ada pada mobil RB9 ini adalah, lubang kecil yang ada pada undakan mobil pada musim lalu menghilang. Red Bull Racing tetap mempertahankan moncong berundak untuk musim ini, dan tidak memakai vanity panel. Saya mengira mereka juga akan memakainya. Adrian Newey beralasan bahwa vanity panel bisa menambah beban pada mobil. Ini sama dengan yang terjadi pada Lotus. Tidak memakai vanity panel, dengan alasan tambahan beban pada mobil. Adrian Newey juga mengatakan bahwa mobil ini adalah evolusi dari mobil musim lalu, dan ia memperkirakan bahwa mobil2 lain juga merupakan evolusi dari mobil sebelumnya. Jadi, mobil yang ada pada musim ini semuanya benar2 mobil baru. Ia juga mengatakan bahwa beberapa bagian pada mobil ini akan mengalami perubahan selama musim berjalan, berdasarkan pengembangan. Bagian2 itu adalah bagian depan mobil, moncong, sayap depan, bagian tengah mobil, girboks, dan suspensi belakang. Adrian Newey juga mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan bahwa DRS pasif, yang dilegalkan oleh regulasi, akan menjadi salah satu bagian dari pengembangan mobil ini di masa mendatang. Ia mengatakannya sebagai area yang menarik untuk dikembangkan. Tapi ia belum siap mengatakan apakah komponen ini akan dipakai atau tidak. Red Bull Racing tetap mempertahankan susunan tim mereka, dengan Juara Dunia tiga kali Formula 1 Sebastian Vettel berpasangan dengan Mark Webber untuk tahun kelimanya. Tentu saja, dengan mobil RB9 ini, Red Bull Racing menargetkan double winners lagi. Juara Dunia Pembalap dan Juara Dunia Konstruktor. Menurut Team Principal Christian Horner, kontinuitas dan stabilitas dalam tim memberinya rasa percaya diri untuk meraih gelar Juara Dunia untuk keempat kalinya secara beruntun. Ia mengatakan bahwa kontinuitas itu tidak hanya pada susunan pembalapnya, tapi juga pada technical area kunci. Christian Horner mengatakan bahwa ada keinginan yang sangat besar untuk tetap mempertahankan kedua gelar tersebut di pabrik mereka di Milton Keynes musim ini. Untuk kalian semua yang ingin tahu seperti apa mobil baru tim Infiniti Red Bull Racing ini, saya sudah punya foto2nya. Langsung saja, ini dia...
Sebastian Vettel's Car
Mark Webber's Car
Seperti itulah foto2nya. Untuk berikutnya, saya akan perlihatkan para pembalapnya. Red Bull Racing tetap memakai komposisi pembalap yang sama selama lima tahun terakhir. Sebastian Vettel, Juara Dunia Formula 1 tiga kali beruntun, sejak tahun 2010, tetap berpasangan dengan Mark Webber. Komposisi yang mungkin bisa dikatakan paling solid di Formula 1 saat ini, keduanya selalu bisa menyumbang poin untuk tim, sehingga membuat posisi Red Bull Racing aman di klasemen konstruktor. Status tiga kali Juara Dunia Formula 1 bisa dikatakan membuat Sebastian Vettel makin dewasa, dan makin berpengalaman, terlebih lagi musim lalu, ia mempertahankan gelar juaranya dengan cara yang dramatis. Itu bisa mempengaruhi mentalnya saat balapan, dan dapat membuatnya lebih tenang dan lebih dewasa dalam menghadapi berbagai kondisi di saat balapan berlangsung. Mengenai peluangnya untuk menjadi Juara Dunia lagi, Vettel hanya mengatakan bahwa saat ini semua kondisinya sudah dimulai dari nol lagi, sehingga semua pembalap memiliki kesempatan yang sama dan akan menjadi tahun yang panjang, banyak balapan, dan tantangan yang berat untuk semuanya. Ia menantikan hal tersebut dan sudah tidak memikirkan soal musim lalu lagi, karena ia merasa bahwa itu tidak memberikan keuntungan apapun. Ia juga mengatakan bahwa akan sulit untuk mengalahkan rekan satu timnya, sulit untuk mengalahkan pembalap lain, dan tim lain, karena semuanya ingin mencoba apapun untuk mengalahkan tim ini. Ia juga mengatakan bahwa selama tiga tahun ini sudah sangat bagus, dan tim berusaha untuk mengalahkan tim lain, tapi tidak ada jaminan atau hal yang membantu untuk tetap menang dan melakukan yang terbaik. Untuk itu, ia mengharapkan agar tim fokus pada setiap waktu, atau dalam hal ini untuk dalam setiap putaran, dan mencoba untuk mendapatkan semuanya bersama-sama. Itu adalah sebuah hal yang dilakukan dalam setiap pembicaraan, tapi setelah memakai helm, kau ingin menampilkan sesuatu, dan kau mengharapkan yang terbaik. Mengenai pesaing2nya, Sebastian Vettel menunjuk Fernando Alonso, Mark Webber, rekan satu timnya, Lewis Hamilton, dan juga Jenson Button. Ia memprediksi musim ini akan berjalan sangat ketat dan berat. Untuk Mark Webber sendiri, tampil sebagai pembalap kedua Red Bull Racing untuk tahun kelima tentunya masih memberinya harapan untuk bisa menjadi Juara Dunia, meskipun itu hal yang sulit karena ia adalah pembalap kedua dan lebih banyak bersaing di belakang Vettel. Namun peluangnya juga tidak tertutup begitu saja. Target Juara Dunia keempat untuk Red Bull akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Webber untuk bisa meraih gelar Juara Dunia pertamanya, sebelum ia merasa cukup dengan karirnya dan menutupnya. Tentu saja jika mobilnya dalam keadaan terbaik dan ia mampu bersaing lebih banyak di depan...
Mark Webber (kiri) dan Sebastian Vettel
Semua penggemar Formula 1 tahu bahwa Red Bull Racing mendominasi balapan selama tiga musim terakhir. Padahal awalnya, Red Bull Racing hanya tim papan tengah di Formula 1. Berawal dari pembelian tim Jaguar pada pertengahan bulan November 2004, Red Bull Racing memulai musim perdananya dengan memakai mesin dan chassis yang sedianya akan dipakai tim pendahulunya itu untuk musim 2005. Selama empat musim pertamanya di Formula 1, Red Bull Racing hanya berada di posisi papan tengah, peringkat ke-7 tahun 2005 dan 2006, sempat membaik menjadi peringkat ke-5 di tahun 2007 namun turun kembali ke peringkat ke-7 pada musim berikutnya, bahkan pada saat itu posisi mereka berada di bawah tim saudara mereka, Scuderia Toro Rosso, yang dibentuk satu tahun setelah Red Bull Racing berdiri. Ketika itu, Toro Rosso masih dibela oleh Sebastian Vettel, dan musim 2008 memperlihatkan kehebatannya sebagai calon Juara Dunia Formula 1 masa depan. Akan tetapi semuanya berubah setelah regulasi 2009 muncul. Mobil menjadi berbentuk lebih simpel tanpa ada banyak perangkat aerodinamika, dan saat itu, Sebastian Vettel sudah bergabung ke dalam tim. Di saat tim2 papan atas mengalami kesulitan dengan kemampuan mobilnya sebagai imbas dari regulasi baru, Red Bull Racing muncul sebagai tim pembuat kejutan, selain juga tim pembuat sensasi pada saat itu, Brawn GP. Sepanjang musim 2009, tim ini mulai meraih kemenangan dan podium, paling banyak bersama Sebastian Vettel, dan bersaing ketat dengan Brawn GP untuk meraih gelar juara dunia. Namun, ketika itu Brawn GP lebih unggul, karena mereka sudah mendominasi sejak awal musim, sementara Red Bull Racing saat itu baru unjuk gigi pada pertengahan musim. Bergantinya Brawn GP menjadi Mercedes GP pada tahun berikutnya, ditambah dengan tim yang lebih solid, membuat Red Bull Racing tampil lebih baik, meskipun saat itu Sebastian Vettel penampilannya masih naik-turun. Tapi di saat2 yang penting, ia bisa meraih kemenangan atau poin yang berharga. Puncaknya, Sebastian Vettel meraih gelar Juara Dunia Formula 1 pertamanya pada seri terakhir di Abu Dhabi. Saat itu ia menang balapan, dan pesaingnya, Fernando Alonso, hanya finish di posisi ke-7, setelah ditahan cukup lama oleh pembalap Renault (sekarang Lotus) Vitaly Petrov. Di musim itu, total Red Bull Racing mencatat 9 kemenangan (5 Vettel dan 4 Webber), 15 pole position (10 Vettel dan 5 Webber), dan 6 fastest lap (3 Vettel dan 3 Webber). Juara Dunia yang diraih Red Bull Racing saat itu lalu dilanjutkan dengan dominasi total musim berikutnya. Sebastian Vettel mendominasi musim 2011 dengan total 11 kemenangan dari 19 balapan, dan memecahkan rekor pole position satu musim milik pembalap Inggris Nigel Mansell, dengan 15 pole position. Red Bull Racing saat itu menang telak dengan total 650 poin. Musim berikutnya, awalnya berjalan sulit bagi Red Bull Racing. Hanya meraih total tiga kemenangan (Vettel 1 dan Webber 2) di paruh pertama musim, dan Red Bull Racing terjebak dalam persaingan yang sangat ketat pada saat itu. Perubahan lalu terjadi pada paruh kedua musim, Vettel mendominasi balapan di Asia, memenangi empat dari lima seri yang digelar. Perlahan tapi pasti, Vettel mulai mengejar Fernando Alonso, yang saat itu memiliki performa konsisten dan memimpin klasemen, memicu persaingan ketat antara keduanya. Akhirnya, di seri terakhir musim 2012, Sebastian Vettel berhasil mempertahankan gelarnya di tengah balapan yang dramatis. Sempat mengalami insiden di awal balapan, tapi Vettel berhasil bangkit dan finish di posisi ke-6, membuatnya meraih poin yang cukup untuk memastikannya mempertahankan gelar. Vettel menjadi Juara Dunia dengan selisih hanya tiga poin dari Alonso, 281-278. Red Bull Racing juga berhasil mempertahankan gelar Juara Dunia Konstruktor, dengan total 460 poin. Berikut ini akan saya perlihatkan secara khusus pada kalian semua, perbandingan mobil RB9 dengan mobil2 andalan Red Bull musim2 sebelumnya, hingga musim 2010, yang telah mengantarkan kesuksesan yang sangat besar pada tim ini selama tiga tahun terakhir.
RB9 adalah mobil Red Bull Racing musim ini, RB8 adalah mobil musim lalu, mengantarkan Sebastian Vettel meraih gelar Juara Dunia Formula 1 ketiganya, RB7 mengantarkan Vettel meraih gelar Juara Dunia Formula 1 keduanya, dan yang terakhir, RB6 mengantarkan Vettel meraih gelar Juara Dunia Formula 1 pertamanya. Meskipun livery-nya kurang lebih hampir sama setiap musimnya, mungkin perbedaan terbesar ada di mobil musim ini, tapi selalu ada perubahan yang muncul pada setiap mobil2 ini, dan semua ini tidak lepas dari kerja Direktur Teknik mereka, Adrian Newey. Kunci dasar desainnya ada padanya, selain tentu saja kunci sukses tim ini. Pada awalnya memang Adrian Newey kesulitan untuk mobil yang bagus untuk tim ini, namun seiring berjalannya waktu, mobil2 hasil desainnya mulai memberi kesuksesan pada tim ini, dan Anda bisa sekarang. Red Bull Racing menjadi salah satu tim papan atas di Formula 1.
Baiklah, saya pikir segini saja tulisan saya untuk kali ini, semoga bisa memberikan informasi untuk kalian semua, khususnya untuk kalian para penggemar Formula 1. Setelah ini saya mau istirahat dulu, saya bangun pagi sekali karena saya mau nonton Super Bowl XLVII lewat streaming, dan ternyata perjuangan saya tidak sia2, karena Super Bowl kali ini sangat seru. Baltimore Ravens menang atas San Francisco 49ers dengan skor tipis 34-31, dan menariknya, pertandingan sempat terhenti karena stadion mengalami mati lampu, akibat power outage. Mungkin istilahnya di sini "listrik anjlok" kali ya... hehehehehe... tapi jujur saya, ini Super Bowl yang sangat seru, dan saya merasa bersyukur bisa menontonnya tanpa ada gangguan yang berarti. Koneksi internet di rumah sedang dalam kondisi terbaiknya! Untuk hari ini sebenarnya masih ada launching mobil lagi, ada dua tim, yaitu Mercedes GP dan Scuderia Toro Rosso. Buat yang penasaran seperti apa mobil baru Lewis Hamilton musim ini, tunggu saja kehadirannya karena akan diluncurkan hari ini. Segera setelah saya dapatkan foto2nya akan langsung saya bawa ke blog ini untuk saya bahas. Tentu saja, bukan hanya satu tim saja, tapi juga tim yang lain. Pokoknya, kedua tim ini akan saya tulis semuanya tentang mobil barunya. Oke, kalau begitu, saya pikir cukup, sekarang saatnya saya untuk mengakhiri posting ini, sekian posting saya, dan Happy Enjoy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar