Rabu, 02 November 2011

SIX WHEELERS: KISAH MOBIL BERODA ENAM DI F1

Pernah membayangkan ada mobil F1 beroda enam ? Mungkin untuk jaman sekarang, Anda pasti tidak akan pernah membayangkannya. Tapi ada satu fakta yang harus kalian ketahui bahwa di masa lalu, mobil beroda enam ada di F1. Ada empat mobil beroda enam di F1 yang pernah muncul. Namun dari empat mobil itu, hanya satu yang pernah muncul, benar2 ikut balapan, dan berprestasi di F1. Sisanya hanya mobil eksperimen yang sudah pernah dites, namun tidak pernah turun balapan. Baiklah, langsung saja, inilah kisah mobil2 beroda enam yang pernah ada di balap Formula One.
Mobil beroda enam pertama di F1 adalah Tyrrell P34. Mobil ini diluncurkan tahun 1976 dan langsung bikin heboh dunia gara2 susunan rodanya yang cukup unik. Dua pasang roda di depan, dan satu pasang roda ada di belakang. Mobil ini didesain oleh Derek Gardner. Waktu pertama diluncurkan, mobilnya berwarna biru dengan strip kuning, dilengkapi dengan tulisan Elf di beberapa bagiannya. Elf adalah sponsor dari tim Tyrrell ketika itu. Mobil ini turun balapan pertama kali pada GP Spanyol 1976 dan hasilnya, mobil ini termasuk kompetitif. Jody Scheckter (Juara Dunia F1 1979) dan Patrick Depailler didaulat menjadi driver untuk mobil ini, dan mereka selalu menunjukkan hasil yang baik dalam setiap balapannya. Namun, komentar kedua pembalap ini berbeda mengenai mobil ini. Patrick Depailler selalu memuji perkembangan mobil ini secara terus-menerus, sementara Jody Scheckter berpikiran bahwa mobil ini tidak akan selalu sukses. Mobil ini memakai ban khusus dari Goodyear, yang sayangnya tidak dikembangkan dengan cukup baik hingga akhir musim. Momen terbaik mobil ini adalah ketika GP Swedia 1976, di mana Jody Scheckter dan Patrick Depailler berhasil membawa mobil ini finish satu-dua. Jody Scheckter pun menjadi driver F1 pertama dan satu2nya yang berhasil menang balapan dengan mobil beroda enam. Pada akhir musim, ia meninggalkan tim Tyrrell. Posisinya lalu digantikan oleh Ronnie Peterson. Mobil ini kemudian di-upgrade untuk musim 1977, dan hasilnya mobil ini jadi lebih lebar dan lebih berat dibandingkan sebelumnya. Meskipun hasil baik masih bisa diraih oleh mobil ini, namun saat itu sudah terungkap, kalau mobilnya sudah tak sebagus sebelumnya. Masalahnya adalah kesalahan pihak pembuat ban untuk mengembangkan ban yang lebih kecil, dan juga karena adanya penambahan berat pada suspensi mobil bagian depan. Pada tahun 1978, proyek mobil ini berakhir. Mobil ini mengantarkan Tyrrell menjadi peringkat ketiga klasemen konstruktor 1976, dengan total poin 71. Berikut adalah foto2 dan video tentang Tyrrell P34.
Setelah mobil ini tidak pernah muncul lagi di F1, Tyrrell P34 termasuk salah satu mobil F1 yang paling banyak dibuat replikanya. Hampir semua penggila F1 memiliki replika mobil ini dalam koleksi mereka, meskipun ukurannya kecil sekalipun. Mobil ini dikenal sebagai salah satu mobil dengan desain terbaik yang pernah ada dalam sejarah F1. Mobil ini sangat terkenal, tentu saja karena enam rodanya itu.
Selain Tyrrell P34, ternyata ada juga pabrikan konstruktor lain yang juga tertarik untuk membuat mobil yang beroda enam, untuk mengikuti kesuksesan Tyrrell P34. Tercatat, ada tiga mobil lain yang membuat mobil beroda enam, yaitu March 2-4-0, Williams FW08B, dan Ferrari 312T6. Mobil2 ini hanya mobil eksperimen, sudah pernah dipakai untuk tes, tapi tidak pernah turun balapan.
Mobil pertama yang akan dibahas adalah March 2-4-0. Mobil ini dibuat pada tahun 1976 dan dites pada awal 1977. Mobil ini juga beroda enam, namun ada perbedaannya. Jika di Tyrrell P34, susunan rodanya adalah dua pasang roda di depan dan satu pasang di belakang, maka March 2-4-0 memakai susunan yang sebaliknya. Satu pasang roda di depan dan dua pasang di belakang. Perbedaan lain juga terletak pada ukuran rodanya. Jika Tyrrell P34 punya dua ukuran ban yang berbeda, baik di depan dan belakang, maka March 2-4-0 memakai ukuran roda yang sama, depan dan belakang. Secara teori, dengan ukuran roda yang sama dengan ukuran roda ban F1 pada umumnya ketika itu, mobil ini bisa lebih ramping daripada mobil F1 yang lain, dan dapat memberi pengaruh aerodinamika yang besar dengan banyaknya udara bersih yang melewati bagian belakang. Dengan four driven wheels, mobil akan memiliki traksi yang lebih baik, dan keuntungannya, tidak perlu ada ban khusus yang disediakan, karena ukuran rodanya sudah disesuaikan. Nama 2-4-0 pada mobil ini memiliki arti yaitu, two wheels leading, four driven wheels, dan zero trailing wheels. Pada akhir 1976 dan bulan Februari 1977, mobil ini dites di Silverstone. Ketika tes pada 1977, Ian Scheckter sebagai tester, mengatakan bahwa traksinya sangat luar biasa, setelah dipacu dalam lintasan naik-turun Silverstone. Mobil ini kemudian tidak pernah muncul lagi di F1. Pada Juni 1977, mobil ini muncul pada GP Belgia, namun saat itu sasisnya sudah diubah menjadi beroda empat, seperti mobil2 lainnya. Meskipun begitu, tesnya sukses.
Karena ini mobil tes, jadinya mobil ini lebih banyak tidak berwarna. Namun belakangan, di beberapa tes terakhirnya, mobil ini tampil dengan cat sponsor. Kini mobil itu dipamerkan, dalam kondisi dicat dengan warna biru dan putih, dilengkapi dengan logo March.
Mobil beroda enam lainnya adalah Williams FW08B. Mobil ini dibuat oleh Williams dan hanya digunakan untuk tujuan tes saja. Formasi rodanya sama dengan March 2-4-0, dua pasang roda di belakang dan satu pasang roda di depan. Bedanya, mobil ini tidak memiliki sayap depan. Mobil ini memanjang ke belakang, dengan kokpit berada di posisi paing depan. Mobil ini dibuat tahun 1982 dan tidak pernah turun balapan. Direktur teknik Williams ketika itu, Patrick Head, mengatakan alasan kenapa mobil ini tidak pernah turun balapan karena, "seseorang di rapat FOCA (Asosiasi Konstruktor F1) bilang kalau mobil ini akan membuang biaya besar dan kekacauan saat pitstop". Belakangan, FIA menetapkan aturan bahwa jumlah maksimal roda mobil yang boleh turun balapan adalah empat. Aturan ini berlaku hingga sekarang.
Mobil ini kini dipamerkan di museum kantor Williams, bersama mobil2 F1 buatan Williams lainnya. Mobil ini langsung diganti dengan mobil Williams FW08C untuk musim berikutnya.
Mobil beroda enam terakhir yang pernah ada di F1 lainnya adalah Ferrari 312T6. Mobil ini juga memiliki enam roda, namun dengan formasi roda yang berbeda dan mungkin hampir tidak masuk akal. Bila di mobil2 sebelumnya semua formasi rodanya terpisah, dua pasang roda di depan dan satu pasang roda di belakang atau sebaliknya, maka di mobil Ferrari ini berbeda. Hanya ada satu pasang roda di depan dan belakang, dimana roda belakangnya terdiri atas dua roda yang dipasang dalam satu as roda sekaligus, membuatnya terlihat seperti traktor. Nasibnya sama dengan March 2-4-0 dan Williams FW08B, mobil ini hanya dipakai tes dan tidak pernah turun balapan. Tapi untuk mobil yang ini, sepertinya memang tidak pantas untuk ikut balapan. Kalau misalnya mobil ini pitstop, kira2 bagaimana cara kru2nya mengganti ban belakangnya ya ? Karena ada dua ban sekaligus yang harus diganti di belakang. Ada-ada saja.
Mobil ini dites oleh dua driver terkenal ketika itu, yaitu Niki Lauda (Juara Dunia F1 1975, 1977, dan 1984) dan Carlos Reutemann. Dan kalau melihat foto terakhir, sepertinya pekerjaan kru pitstop akan jadi sangat berat untuk menggantinya... karena memegang satu ban saja sudah berat, gimana kalau dua ban yang diposisikan seperti di atas ? Wah, nggak kebayang deh pitstop mobil ini seperti apa...
Mengapa mobil2 beroda enam kini tidak ada lagi di F1, meskipun secara eksperimen sangat unik dan menarik ? Itu semua terjadi karena FIA mengeluarkan dua peraturan. Peraturan yang pertama adalah pada tahun 1983, yang melarang mobil 4WD (four wheel drive) untuk ikut balapan F1. Karena jumlah rodanya ada enam, maka secara otomatis ada empat roda penggerak. Roda yang mana ? Yang empat buah, baik yang ada di depan atau di belakang. Mereka berfungsi sebagai penggerak mobil. Nah, inilah yang dilarang. Selain itu juga dibuatlah peraturan lain yang menetapkan jumlah roda maksimal untuk mobil2 peserta balapan, yaitu empat, mengikuti jumlah roda pada mobil biasa atau mobil balap lain. Aturan itulah yang kemudian membuat dari tahun 1984 hingga sekarang, tidak ada mobil beroda enam lagi di F1. Akan tetapi bukan berarti eksperimen mobil beroda enam secara umum berhenti. Eksperimen itu tetap ada, dengan berbagai teori yang muncul, baik secara aerodinamis atau pengontrolan mobil, tetapi eksperimen itu lebih banyak muncul dalam pembuatan mobil2 massal. Biasanya yang dibuat adalah mobil sport untuk produksi massal. Seperti contoh Covini 6W, yang pembuatan mobilnya terinspirasi dari mobil Tyrrell P34.
Sudah cukup puas ? Baiklah sekian cerita saya soal mobil2 F1 beroda enam ini. F1 memang penuh eksperimen. Eksperimen itu sudah berjalan cukup lama, semenjak balapan pertama F1 tanggal 13 Mei 1950 di Silverstone. Kadang eksperimen itu bisa jadi cukup inovatif, kadang juga bisa jadi aneh, seperti mobil beroda enam ini, tapi itu justru yang membuat sejarah F1 menjadi semakin berwarna, dan makin mengukuhkan status F1 sebagai balap mobil paling bergengsi di dunia, dengan sederetan teknologinya yang menarik perhatian para penggemarnya. Sekian tulisan saya, Happy Enjoy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar