Kamis, 04 Agustus 2011

FANFICTION 7 ICONS (part 14)

Remember, it's just a Fanfiction.
SMA Cambridge sudah jadi juara Liga Sepakbola Antar-Sekolah, lewat sebuah pertandingan yang sangat gila dan menegangkan. Dari yang tadinya ketinggalan 0-3 di babak pertama, lalu berhasil menyamakan kedudukan di akhir2 pertandingan, lalu menang di adu tendangan penalti. Adrian terpilih jadi pemain terbaik dan dia sudah baikan dengan anak2 7 Icons, sekaligus anak2 7 Icons bersedia untuk menerima tawaran dari Adrian. Sekarang semua urusan itu telah selesai, dan kini saatnya untuk bersenang-senang. Para pemain SMA Cambridge berencana untuk berpesta di sebuah tempat dugem untuk merayakan keberhasilan mereka jadi juara, bahkan hingga rela menitipkan trofinya pada anak2 7 Icons untuk dibawa ke sekolah. Sekarang, apa cerita berikutnya ? Cerita kini berlanjut ke... tempat dugem dimana para pemain2 SMA Cambridge berpesta. Di situ, mereka semuanya larut dalam pesta. Mereka minum bir, merokok (ini tidak untuk ditiru), dan berkaraoke bareng di sebuah ruangan khusus. Mereka semua berpesta seperti tidak ada hari lagi untuk hidup. Semuanya gila2an, bergembira, dan wah, sudah tak bisa digambarkan deh... mereka sudah pada kacau! Benar2 hilang semua tekanan batin mereka pada saat itu. Mereka tertawa bersama, berjoget hingga ke atas meja, guling2an, tripping, minum hingga botol2nya sampai rebut2an, dangdutan, dan lain sebagainya. Rasanya enak banget gitu... melihat mereka berpesta segila itu... maklum saja, baru kali ini mereka bisa pesta gila2an seperti itu! Sebelumnya... mana boleh... mungkin hanya anak2 7 Icons atau anak2 lain yang bisa seperti itu, untuk sekedar hang out dan melepas kejenuhan... dan karena memang itu tempat mangkal mereka... dan selain itu juga karena semua yang ada di tempat dugem itu mahalnya minta ampun... jadi hanya segelintir orang saja yang mau ngedugem kayak begitu... dan sekarang, para pemain SMA Cambridge-lah yang merasakannya.
Sementara itu, di tempat lain, Adrian sudah datang ke tempat dugem tersebut. Dia sudah berpenampilan beda. Dia memakai topi Liverpool kesayangannya, jaket Arsenal dengan logo 125 tahunnya yang ia tutup rapat (dia pakai baju dibaliknya, nanti saya kasih tahu bajunya apa), celana jeans, dan sepatu Converse. Dia berjalan sambil menaruh tangannya dalam kantong jaketnya. Dia berjalan biasa, tidak ada yang tahu siapa dirinya... dan dia langsung berjalan menuju bagian belakang kafe, tempat teman2nya berkumpul. Selang beberapa menit kemudian, datanglah sebuah mobil Kijang Innova yang kemudian berhenti di parkiran tempat dugem itu... lalu keluarlah sembilan gadis cantik yang memang saat itu ingin hang out di tempat tersebut. Mereka adalah personil CherryBelle (mereka balik lagi...), yang ingin hang out untuk merayakan sukses launching mini albumnya. Apa hubungannya ? Nanti kalian akan lihat sendiri...
Kembali ke Adrian, ia sudah sampai di belakang kafe, tempat para tamu dengan "layanan khusus" berada. Ia lalu mencari tempat dimana teman2nya berada. Ketika ia sedang mencari-cari itu, muncullah temannya, yang baru kembali dari WC. Ia langsung mengenali kalau itu adalah Adrian, dan lalu mengajaknya masuk ke dalam ruangan tempat teman2nya berpesta. Begitu ia masuk ke dalam, Adrian langsung disambut oleh teman2nya yang sudah dari tadi ada di dalam tempat itu. Adrian lalu duduk dan disuguhi minuman oleh teman2nya. Minumannya... sekaleng Coca-Cola yang masih dingin, fresh from the kulkas. Adrian lalu membukanya dan lalu meminumnya. Ia lalu ngobrol2 dengan teman2nya, ikut karaokean, ikut dangdutan, dan lain sebagainya. Ia pun ikut bersenang-senang dengan para pemain itu. Selang beberapa menit kemudian, Adrian ingin keluar sebentar, untuk menikmati live music yang ada di luar. Beberapa temannya pun juga ikut menemani Adrian untuk pergi keluar, katanya pengen minum2 lagi... soalnya kalau mau minum bir, harus keluar dulu, atau pesan lewat telepon (di ruangan itu ada telepon di meja dekat TV karaoke), dan menurut mereka, itu bikin repot. Jadi... mereka harus keluar ruangan deh, untuk menikmati enaknya Carlsberg, Heineken, Johnnie Walker, Topi Miring, Blangkon Miring, atau apapun namanya itu.
Sementara itu, di tempat lain... para fans yang tadi menonton pertandingan final, semuanya sudah tiba kembali di sekolah, dan mereka semua sudah diperbolehkan untuk pulang. Pada saat itulah anak2 7 Icons datang untuk menyerahkan trofi yang tadi sudah dititipkan oleh Adrian, ke sekolah. Kebetulan di sana, semua guru2 dan Kepala Sekolah masih berada di sekolah, jadi anak2 7 Icons tidak perlu kebingungan untuk mencari siapa yang bisa menyimpan trofi ini di sekolah. Anak2 7 Icons bertemu lagi dengan Pak Yudi, yang saat itu sedang duduk di Grand Staircase sekolah. Linzy yang membawa trofi tersebut, tapi ditutupi dengan bendera Championship Gear itu, dan PJ yang membawa tatakannya, juga ditutup, tapi bedanya ditutup dengan plastik.
Linzy: Halo... selamat malam, pak...
Pak Yudi: Eh, kalian lagi... ada apa ?
Linzy: Begini nih... kita ini disuruh sama anak2 tim sepakbola untuk menitipkan trofi ini dan minta agar trofi ini disimpan di sekolah. Bisa bantuin kita nggak, cariin tempat untuk menyimpannya ?
Pak Yudi: Hah ? Kok jadi kalian yang pegang ? Emangnya anak2 tim sepakbola pada ngapain ?
Linzy: Kata Adrian, pada ngedugem, pak... soalnya pada mau pesta duluan...
Pak Yudi: Dugem ? Serius kalian ?
Linzy: Iya pak... Adrian yang bilang... sekarang aja, mungkin Adrian sudah di tempat dugem juga pak... soalnya dia juga diajak...
Pak Yudi: Oh, begitu... ya sudahlah... sini trofinya, nanti saya suruh penjaga sekolah yang simpan...
Linzy: Oke deh, pak... ini trofinya... (sambil menyerahkan trofinya)
PJ: Sama ini juga, tatakan trofinya... (sambil menyerahkan tatakan trofinya)
Pak Yudi: Oke, ini kondisinya masih lengkap ? Tutupnya, apanya, semua ?
Linzy: Sudah kok, pak... semuanya sudah lengkap...
Pak Yudi: Bagus deh. Nanti saya suruh penjaga sekolah yang simpan. Sekarang kalian boleh pulang.
Linzy: Baik, pak. Selamat malam, pak...
Anak2 7 Icons langsung bergegas pergi. Namun baru berjalan beberapa langkah, Pak Yudi memanggil mereka lagi.
Pak Yudi: 7 Icons! Tunggu dulu...
Linzy: (menoleh ke belakang, diikuti semua personil yang lain) Ada apa lagi ya pak ?
Pak Yudi: Nggak kok. Saya cuma mau bilang terima kasih atas kesediaan kalian jadi cheerleaders dadakan buat tim kita. Mungkin saya bisa pertimbangkan untuk menambah nilai psikomotorik kalian saat pelajaran saya...
Linzy: Wah, serius pak ? Kita semua ?
Pak Yudi: Ya... siapa saja anggota cheerleaders-nya tadi... mereka semua dapat.
Linzy: Asyik!
PJ: Serius nih, kita bisa dapat nilai tambahan ?
Linzy: Ya, dengar saja apa katanya tadi... kita semua bisa dapat nilai tambahan...
Angel: Bagus deh... terima kasih ya Pak...
Pak Yudi: Ya, sama2... sekarang kalian boleh pulang.
Linzy: Baik, Pak... terima kasih ya...
Anak2 7 Icons pun merasa senang karena mereka punya peluang untuk mendapat nilai tambahan dari Pak Yudi, setelah aksi mereka sebagai cheerleaders dadakan berhasil. Mereka lalu melangkah keluar dari sekolah, dan kembali ke mobil. Tapi, sebelum masuk ke mobil...
PJ: Eh, bagaimana kalau malam ini... kita hangout dulu. Lumayan lah, buat cari kesenangan...
Mezty: Gw setuju banget tuh... mumpung belum malam2 banget... gimana kalau kita jalan2 dulu...
Angel: Mau jalan2 ke mana memangnya ?
PJ: Yah, ke mana aja boleh... yang penting bikin happy...
Natly: Kayaknya, gw tahu tujuan yang dimaksud sama PJ... tempat dugem kita yang biasa kan ?
PJ: Tahu aja kamu...
Angel: Yah, kalau begitu, bilang aja mau dugem di tempat biasa... oke deh, ayo... semuanya masuk ke mobil...
PJ: Jadi nih kita jalan2nya ?
Angel: Ya, ayo! Kita jalan2... soalnya gw juga belum mau pulang sih...
PJ: Yah, ternyata sama saja... let's go!
Semua anak2 7 Icons pun masuk ke dalam mobil dan langsung meluncur ke tempat dugem kesukaan mereka. Sudah jadi kebiasaan buat anak2 7 Icons akan hangout ke berbagai tempat asyik, entah itu untuk belanja, makan, karaoke, atau bahkan untuk ngedugem. Sekarang, mereka akan... ngedugem, kebiasaan yang sering mereka lakukan setiap malam minggu atau minggu malam.
Sementara itu, kembali ke kafe, Adrian dan teman2nya sedang berada di meja bar, untuk memesan minuman. Di balik meja bar ada beberapa bartender yang sedang melakukan juggling botol, meramu minuman untuk disajikan kepada para konsumen yang sedang duduk di kursi meja bar itu. Teman2nya Adrian banyak memesan minuman keras, contohnya Anker, Bir Bintang, Topi Miring, dan lain sebagainya. Adrian sendiri mencoba memberanikan diri untuk minum Johnnie Walker satu sloki saja. Ada juga teman2nya Adrian yang memesan minuman dengan kode "bajigur" yang sebenarnya adalah bir luar negeri yang alkoholnya tinggi. Itu minuman rahasia, polisi nggak boleh tahu soal minuman itu. Adrian melihat-lihat teman2nya yang sedang memesan minuman, dan ada yang langsung minum segera setelah ia menerima pesanannya. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke lantai dansa, dimana banyak orang yang sedang berdansa, atau sekedar berjoget mengikuti alunan musik yang sedang dimainkan oleh DJ yang berada di sebuah meja khusus yang berada lebih tinggi dari lantai dansa. Di seberang, anak2 Cherrybelle sedang ngobrol2, sambil kemudian ada dua personilnya yang ikut berdansa mengikuti musik yang dimainkan oleh DJ tersebut. Musiknya lumayan keras, sound system-nya masih baru, lampu dansa tergantung tepat di atas lantai dansa juga memancarkan cahaya2 yang menarik, dan makin menambah suasana pesta di kafe tersebut. Tak beberapa lama, musik pun berhenti, dan ada seorang pria yang berpenampilan seperti rapper, lengkap dengan jaket dan kalung bling-blingnya, memegang mike dan memberitahukan sesuatu untuk semua pengunjung kafe.
Rapper: Yo yo yo! Semua pengunjung Regent's Cafe! Kita minta dulu perhatiannya sebentar... sekarang, untuk acara ajojingnya kita stop dulu sementara, karena sekarang, kalau sudah Minggu malam, berarti saatnya untuk 10 seconds dance battle!
Rapper memberitahukan pada semua pengunjung kafe bahwa akan ada 10 seconds dance battle. Adu dance yang melibatkan para pengunjung, dimana setiap peserta hanya punya waktu 10 detik untuk menunjukkan kebolehannya nge-dance, dan setiap peserta akan selalu berbalasan nge-dance sebanyak tiga kali. Jadi, setiap peserta punya total waktu 30 detik. Hanya akan ada dua peserta setiap battle, dan siapa peserta yang mendapat tepuk tangan penonton paling banyak, dia yang menang.
Mengetahui ada 10 seconds battle dance ini, Rizky dan Andi tertarik untuk ikut. Mereka penasaran dengan lomba dance kilat ini. Meskipun nggak jago nge-dance, mereka tertarik untuk ikut, hanya sekedar untuk bersenang-senang saja, maklum... kan baru juara, jadi mereka benar2 ingin bersenang-senang, makanya mereka tertarik untuk ikut.
Rizky: Eh, ada lomba dance tuh... ikut yuk!
Andi: Hah ? Tapi kan kita nggak jago nge-dance...
Rizky: Udah, nggak apa2... kita sih have fun aja... kan kita baru juara...
Andi: Juara sih juara... tapi itu kan juara sepakbola... bukan juara dance...
Rizky: Yah, nggak apa2 sih... udah, ikut aja... kita joget aja biasa... kayak di dangdutan...
Andi: Ah, gila lu! Kita dangdutan disini ? Yang ada kita diketawain, e-ok! Disini kita nge-dance... bukan dangdutan... kalau dangdutan mah organ tunggal aja sekalian! Kita datengin kondangan orang...
Rizky: Iya ya... bener juga kamu... jadi mau ikut nggak ? Cuma buat hura2 aja...
Andi: Ya, terserah lu deh, gw ikut dah...
Rizky: Oke, sip... ayo kita maju...
Ternyata, tidak hanya Rizky dan Andi yang ikut. Rico juga ikutan. Dia langsung menghampiri Rizky dan Andi ketika keduanya akan turun ke lantai dansa.
Rico: Eh, mau pada ikut lomba dance ya ? Ikutan dong...
Rizky: Serius lu mau ikut ?
Rico: Duarius malah. Boleh yah...
Andi: Gabung aja... turun lu! Gw penasaran kalau lu ajojing kayak bagaimana...
Rico: Lu jual gw beli... lu lihat nih, raja dansa maju nih...
Rizky: Bener ya ? Ngaku raja dansa lu ? Sampai keok babak pertama kita gibang habis2an lu...
Andi: Kita bejek2 aja sekalian...
Rizky: Setuju!
Rico: Tenang pren, tenang... gw udah pengalaman buat beginian... lu tenang aja...
Andi: Udah, tunjukin aja di depan! Gak usah banyak omong...
Rizky: Iya, tunjukin sana... jangan bikin malu lho...
Rico: Tenang aja, gw nggak akan bikin malu... santai aja...
Rico pun mengikuti Rizky dan Andi turun ke lantai dansa untuk mengikuti lomba dance tersebut. Tapi kemudian, Rico teringat akan sesuatu. Ia lalu kembali ke meja bar... untuk menemui Adrian dan mengajaknya untuk ikut lomba dance tersebut.
Rico: Eh, Adrian... mau ikut lomba dance nggak ?
Adrian: Gw nggak terlalu jago ngedance... nggak deh...
Rico: Masa nggak ikut sih ? Masa teman dekat anak2 7 Icons nggak jago ngedance... lu pasti bisa lah ngedance... main bola aja kamu jago...
Adrian: Ya kalau main bola... kalau ngedance beda lagi...
Rico: Adrian... Adrian... udah ikut aja sih... buat senang2 aja... siapa tahu kamu ada bakatnya...
Adrian: Buat senang2 aja nih ?
Rico: Ya. Mau nggak ?
Adrian: Baiklah. Sekali saja. Tidak lebih.
Rico: Good. Ayo turun...
Rico lalu mengajak Adrian turun ke lantai dansa, dan bergabung dengan Rizky dan Andi. Kini, keempat sahabat satu tim ini akan bersaing dalam lomba dance dadakan ini... siapa lawan mereka dan seperti apa aksi mereka ? Kita lihat saja.
Rapper: Oke boys and girls, para pengunjung Regent's Cafe semuanya, kita mulai saja 10 seconds dance battle kita! Are you ready ? DJ, mainkan musiknya!
DJ lalu memutar musiknya, dan mulailah 10 seconds dance battle itu... satu per satu para peserta mulai menunjukkan kebolehannya dalam menari... mereka melawan satu sama lain. Satu lawan satu, dan berlangsung tiga kali sepuluh detik untuk setiap peserta. Kita langsung fast forward ke aksinya Adrian dan teman2nya, diawali dari... Rizky. Rizky langsung berhadapan dengan seorang breakers. Menghadapi breakers yang tingkat breakdance-nya sudah tingkat expert, kalau menurut game Guitar Hero, Rizky tak berkutik. Ia hanya bisa bikin dance robot, joget ngebor, dan jaipongan ala kadarnya. Akhirnya, Rizky pun kalah. Berikutnya Andi. Dia berhadapan dengan seorang dancer hip-hop. Lagu yang dimainkan juga lagu hip-hop. Andi sebenarnya jago dance, tapi karena kurang latihan, dance-nya hambar. Ia hanya menari ala kadarnya, sementara lawannya sudah berani main manuver. Sampai jumpalitan lah, jungkir-balik lah... yang pasti jauh lebih keren dari Andi. Andi pun akhirnya kalah juga, dan ia pun langsung berpelukan dengan Rizky sambil menangis (sebenarnya nggak, ini cuma lebay2an doang) di meja bar. Berikutnya, orang yang mengaku sebagai raja dansa, Rico. Rico berhadapan dengan... seorang dancer yang tak jelas alirannya apa, tapi kalau dia nge-dance, keren banget. Ia ngedance-nya campuran. Ada breakdance, ada hip-hopnya juga, ada capoeira-nya juga... semua lengkap! Rico pun jadi kebingungan mau membalasnya dengan cara apa... setelah sekali ngedance, ia jadi mati gaya. Akhirnya, ia kalah juga... dan dia langsung ikut nangis2 lebay gitu dengan Rizky dan Andi... mereka sudah seperti peserta acara pencarian bakat yang tereliminasi. Berikutnya, giliran Adrian. Adrian adalah satu2nya peserta yang tersisa, dan dialah harapan dari semua teman2nya sekarang. Ketika giliran Adrian yang maju ke lantai dansa, ketiga temannya yang lain langsung memberinya semangat, meskipun cuma cuap2 dari belakang aja...
Rizky: Sekarang sudah giliran kamu nih... semangat ya bro...
Andi: Iya, Adrian... jangan bikin kita malu... jangan bikin kita kecewa...
Rico: Ya, minimal jangan kayak kita... pada mati gaya semua...
Rizky: Ayo, Adrian... semangat! Tunjukkan kehebatan kamu...
Rico: Iya...  jangan sampai kalah telak!
Andi: Betul itu!
Adrian yang sudah tinggal menunggu lawan battle dance-nya kemudian berbalik dan mengucapkan sesuatu.
Adrian: Tenang saja, teman2. Gw nggak akan ngecewain kalian. I'll do my best.
Semua teman2nya pun tersenyum. Tak lama, Adrian pun dipanggil ke tengah lantai dansa. Semua teman2nya langsung memberi tepuk tangan dan teriakan semangat buat Adrian. Rapper lalu ngobrol sebentar dengannya.
Rapper: Oke, saya sudah bersama peserta dance battle berikutnya. Namanya siapa ?
Adrian: Nama saya Adrian.
Rapper: Sudah siap untuk dance battle kali ini ?
Adrian: Siap.
Rapper: Apa ada yang sudah dipersiapkan untuk dance battle kali ini ?
Adrian: Mungkin doa saja.
Rapper: Wah, asyik... baiklah. Karena kamu sudah siap, sekarang saya akan panggil lawan kamu di dance battle kali ini. Lawannya sudah kita pilihkan buat kamu, dan inilah dia lawannya. Silakan turun!
Tiba2 muncullah seorang cewek, posturnya nggak terlalu tinggi, mungil, mukanya lucu, rambutnya berponi dan terurai, memakai T-shirt hitam, celana jeans, dan sepatu high heels yang bentuknya unik, menutup bagian kaki pemakainya (ini sepatu yang belakangan ini CherryBelle sering pakai saat tampil). Dia turun dari tangga dan berjalan menuju lantai dansa. Teman2 Adrian pun kaget. Kok lawan dance-nya Adrian seorang cewek ? Mereka pun merasa kalau ada yang tidak fair. Kenapa mereka dapat lawan dance yang cowok dan dancer tingkat expert, sementara Adrian mendapatkan lawan dance yang sepertinya cukup ringan. Cewek cantik yang sepertinya nggak terlalu jago nge-dance. Tapi mereka yakin kalau Adrian bisa menghadapi cewek ini dengan baik, dan bisa memenangkan dance battle itu. Kembali ke lantai dansa. Sekarang rapper sedang ngobrol dengan si cewek tersebut.
Rapper: Adrian, inilah lawan dance-mu. Kalau boleh tahu, namanya siapa ?
Angel Chibi: Aku Angel.
Mendengar suaranya, Adrian langsung teringat akan sesuatu. Ia jadi teringat dengan pensi yang dulu ia hadiri bersama Rizky, Andi, dan Rico (ingat part 11), dimana dulu ada cewek yang namanya Angel juga di pensi itu. Adrian lalu melihat ke belakang, dan mendapati kalau... ada delapan cewek lain yang sudah berdiri di pinggir lantai dansa memberi semangat buat si cewek ini... dan wajahnya... Adrian kenal semua. Yap, Adrian sedang berhadapan dengan salah seorang personil CherryBelle. Anda tahu seperti apa para personil CherryBelle. Mereka semua cantik, well-trained, dan jago ngedance. Ini bukan lawan yang mudah. Tapi Adrian tidak boleh mundur. Ia sudah terlanjur ada di tengah lantai dansa, dan dalam aturan dance battle, mundur dari lantai dansa sebelum musik dimulai adalah tindakan pengecut, apalagi Adrian sudah didukung sama teman2nya, meskipun tak sebanyak Angel Chibi... tapi bukan berarti semangatnya kendor. Adrian harus bisa membuktikan kalau ia juga punya bakat dance yang lumayan, minimal sedikit di atas rata2. Kapan lagi bisa battle dance dengan salah satu personil girlband ? Adrian berusaha untuk menikmatinya.
Tidak beberapa lama, rapper sudah selesai ngobrol dengan Angel Chibi. Sekarang soal peraturannya. Setiap peserta punya waktu 10 detik untuk menunjukkan kebolehannya dalam nge-dance, dan ada tiga kali kesempatan. Di tengah lantai dansa, terdapat garis berwarna hitam. Itu adalah batas wilayah setiap peserta untuk melakukan aksi mereka. Lewat dari garis itu, dinyatakan didiskualifikasi. Ngedance melebihi waktu, dikenai peringatan. Jenis dance bebas, asalkan jangan mati gaya. Peserta juga tidak boleh melakukan gerakan apapun yang sifatnya ngeledek, ketika peserta lain sedang ngedance. Ngejahilin juga nggak boleh, dibantuin juga nggak boleh, kecuali salaman. Peserta tidak boleh minta bantuan temannya untuk melakukan manuver sulit. Kalau memang nggak bisa, hindari saja. Peserta juga tidak boleh mundur terlalu jauh dari lantai dansa, nanti dianggap gugur karena di belakang lantai dansa juga ada garis batasnya. Peserta dibolehkan untuk membuka pakaiannya, bila dianggap dapat mengganggu gerakannya. Minimal hanya memakai kaus. Itu saja aturannya. Sisanya, mau gaya apapun dipakai, bebas. Semuanya terserah peserta. Yang penting, penonton terhibur, karena battle dance kilat ini hanya untuk bersenang-senang saja.
Setelah aturan dibacakan oleh rapper, Adrian dan Angel Chibi langsung bersiap-siap. Keduanya langsung mundur beberapa langkah, untuk memulai battle dance-nya. Di belakang masing2 tempat mereka berdiri, baik para personil CherryBelle ataupun teman2nya Adrian, sama2 memberikan dukungan. Ada sebuah timer disiapkan tepat di bawah meja DJ. Ada dua timer, yang satu warna lampunya merah, dan yang lainnya warna lampunya kuning. Itu adalah timer untuk mereka, akan dijalankan bergantian secara otomatis. Timer yang ada di sebelah kiri untuk Angel Chibi, dan timer yang di sebelah kanan untuk Adrian. Soal lagunya, itu semua hak DJ. Hanya dia dan Tuhan yang tahu, dan tidak ada orang di kafe ini yang tahu. Rapper pun juga tidak tahu. Pokoknya yang tahu hanya DJ, dan dia sudah mempersiapkan lagunya. Ia hanya tinggal menyetel tombol "play" dan battle dance pun dimulai. Rapper sudah berpindah dari tengah lantai dansa ke podium di samping tempat DJ bermain. Ia menanyakan kesiapan terakhir dari kedua peserta.
Rapper: Oke boys and girls! Sebentar lagi dance battle-nya akan segera dimulai! Angel, are you ready ?
Angel Chibi: Ready!
Rapper: Adrian, are you ready ?
Adrian: Ready!
Rapper: Oke, semuanya sudah siap, battle dance akan segera dimulai... three! two! one! DJ, shake it up, baby!
DJ lalu menekan tombol "play" dan battle dance pun dimulai. Battle dance dimulai dari Angel dulu (penantang akan selalu dapat giliran pertama untuk tampil dalam battle dance ini), dan dia langsung tancap gas. Dia membuat beberapa gerakan dance yang enerjik dan full power, gerakannya cepat banget, dan Adrian pun sampai kebingungan untuk bikin gerakan apa yang ingin ia buat. Tapi, ia harus berpikir cepat. Akhirnya, ia pun membalas dance 10 detik pertamanya Angel dengan sebuah backflip, dan lalu disambung dengan sebuah gerakan breakdance yang gerakannya sudah seperti breakers tingkat expert, minimal menyamai Bisma Sm*sh. Teman2nya Adrian pun langsung kaget dan mereka kagum tiada habisnya. Mereka langsung bertepuk tangan! Angel pun sedikit kaget, tapi kemudian punya gerakan dance lain. dia membuat gerakan robot, tapi ia padukan dengan sedikit gerakan dance yang rada2 ke hip-hop gitu... Adrian pun membalas dengan gerakan robot juga, kemudian disambung dengan moonwalk, dan terakhir sebuah breakdance yang cepat. Angel pun coba lagi, ini adalah kesempatan terakhirnya. Dia ngedance lagi, dengan gaya dance-nya yang biasa, tapi di akhir dance-nya, ia melakukan split. Anak2 CherryBelle udah tepuk tangan dan teriak2, dan sudah yakin kalau Angel yang bakal menang... but, wait for a second. Adrian langsung balas dance-nya dengan campuran antara breakdance dan capoeira, ditambah dengan gaya dance hip-hop yang asyik plus ditutup dengan sebuah backflip lagi. Sekarang giliran teman2nya Adrian yang kemudian tepuk tangan plus teriak2. Dance battle pun selesai. Adrian sudah kecapean, tapi dia masih semangat. Rapper pun kemudian kembali ke tengah lantai dansa dan bersiap untuk mengumumkan siapa yang menang.
Rapper: Wow, boys and girls! Finally we have a great battle here... wah gila, dance-nya keren semua... Adrian, gimana menurut kamu, dance battle-nya ? (menyodorkan mike pada Adrian)
Adrian: Keren. Keren banget. Lawan gw asyik banget dance-nya...
Rapper: Berani yakin bisa menang di dance battle kali ini ?
Adrian: Berani. Gw udah kasih yang gw punya. Tinggal gimana yang lain menilai aja...
Rapper: Oke, good! Sekarang ke Angel. Gimana dance battle-nya ? (menyodorkan mike-nya pada Angel)
Angel Chibi: Keren abisss... tapi gw yakin kalau gw yang bakal menang.
Rapper: Wah, optimis sekali cewek ini... seberapa yakin kamu bakalan menang ?
Angel Chibi: Hmmm... (terdiam sebentar) mungkin 75%.
Rapper: Oke, 75%. So optimistic. Kalau kamu, Adrian ? Seberapa yakin kamu akan menang ?
Adrian: Mungkin... sekitar 60%.
Rapper: 60%. Lumayan lah kalau begitu. Baiklah... sekarang siapa yang akan memenangkan battle dance kali ini ? Kita minta bantuan para pengunjung. Yang tepuk tangannya banyak, ia menang. Sekarang kita mulai dari Angel dulu. Siapa yang dukung Angel ?
Ada beberapa yang bertepuk tangan. Anak2 CherryBelle sudah pasti tepuk tangannya paling keras, plus pakai teriakan lagi. Rapper pun langsung menghitung berapa banyak yang bertepuk tangan.
Rapper: Baik, ya kurang lebih sekitar 30-an orang lah... lumayan. Sekarang untuk Adrian. Siapa yang dukung Adrian ?
Adrian justru dapat tepuk tangan yang lumayan banyak. Terutama dari teman2nya yang sudah pada ngumpul di pinggir meja bar. Semakin lama teman2nya yang keluar dari ruang karaoke semakin banyak, karena pada mau nonton Adrian battle dance. Nggak heran kalau Adrian dapat tepuk tangan yang banyak banget. Rapper langsung menghitung berapa banyak yang mendukung Adrian, dan dia langsung berkesimpulan kalau Adrian dapat lebih dari 30-an tepuk tangan penonton.
Rapper: Wah, sepertinya yang tepuk tangan lebih banyak nih... mau tahu semuanya ? Berapa banyak yang tepuk tangan buat Adrian ? (terdiam sebentar) Adrian mendapatkan... yah, 40-an lah... jadi Adrian yang menang!
Adrian pun langsung melompat dan mengangkat tangannya. Ia menang. Teman2nya juga ikut berselebrasi, dan juga merasa senang Adrian menang. Rasanya seperti melihat ada seorang pemain bola yang baru mencetak gol. Adrian langsung lari ke meja bar dan langsung dipeluk oleh teman2nya. Rizky, Andi, dan Rico pun nggak mau ketinggalan. Mereka semua toss sekaligus memeluk Adrian. Akhirnya ada juga yang bisa menang dari kelompok mereka, dan ada juga yang berhasil tampil tanpa mengecewakan... Adrian pun senang banget dan dan ia merasa sangat kegirangan. Bagaimana dari Angel ? Ia hanya diam terpaku saja di lantai dansa, melihat Adrian yang sedang berpesta dengan teman2nya. Dalam hatinya, ia merasa kalau ia telah dipermalukan. Sebagai anggota girlband yang lagi naik daun saat ini, tentu saja Angel malu karena ia telah dikalahkan sama orang yang tiba2 tanpa terduga punya dance yang lebih jago darinya. Angel pun akhirnya mengambil tindakan... yang sama sekali tidak diduga oleh siapa pun, termasuk oleh teman2nya sesama personil CherryBelle.
Angel Chibi: (sambil mengangkat tangannya, dan berteriak) Gw nggak terima!
Teriakannya langsung bikin satu kafe terdiam. It breaks the noise. Semua pengunjung kafe pun terdiam, dan melihat ke arah Angel. Anak2 CherryBelle juga terdiam, dan sekaligus kaget. Adrian dan teman2nya pun apalagi. Mereka jadi terpaksa menghentikan sementara pesta kemenangan kedua mereka, gara2 Angel mengajukan protes. Tentu saja ini membuat Rapper bertanya-tanya. Tapi kemudian Angel mengatakan sesuatu lagi, dan dari nadanya, sepertinya ia serius.
Angel Chibi: Gw nggak terima! Gw nggak terima hasil ini sama sekali! Gw mau kamu, Adrian, atau siapapun namamu (sambil menunjuk ke arah Adrian), kita rematch. Atau kalau nggak, gw nggak akan akui kamu sebagai pemenang dance battle ini.
Adrian pun kebingungan. Ia mengangkat kedua tangannya, dan melihat ke arah teman2nya. Ia jadi bertanya-tanya. Ia pun kemudian angkat bicara.
Adrian: Rematch ? Lupakan saja... kau sudah kalah.
Angel Chibi: Nggak! Gw nggak terima! Kalau lu berani, kita rematch. Gw mau lihat seberapa hebat sih kamu ngedance... kayaknya itu belum apa2 deh...
Adrian: What ? Aku sudah tunjukkan kemampuan gw, dan gw menang... mau apa lagi ?
Angel Chibi: Nggak, menurut gw belum apa2... pokoknya gw minta rematch! Berani nggak lo ?
Angel jadi seperti cewek yang sedikit merajuk. Adrian pun jadi kebingungan, apakah ia akan terima tawaran Angel atau tidak ? Ia pun kemudian berbicara dengan teman2nya. Sementara itu, anak2 CherryBelle yang lain kemudian mendatangi lantai dansa dan berusaha menenangkan Angel. Cherly sebagai leader-nya CherryBelle pun harus terpaksa turun tangan. Rapper pun sudah nggak bisa apa2. Dia hanya terdiam saja, tanpa ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya, dan ia hanya mematung saja di dekat meja DJ. Selagi anak2 CherryBelle lagi berusaha menenangkan Angel, Adrian pun ngobrol dengan teman2nya.
Adrian: Menurut kalian, gw harus terima nggak tantangannya ?
Rizky: Jangan. Orang sirik kayak begitu... udah, nggak usah diterima...
Rico: Iya, mendingan jangan. Takutnya dia cuma gertakan doang...
Adrian: Kalau misalnya dia serius ?
Rizky: Yah, itu mungkin beda lagi kasusnya. Tapi mendingan jangan deh...
Andi: Mendingan jangan deh... nggak usah... biarin aja... masa bodoh mau kata orang bagaimana, lu udah keren... nggak usah diterima deh... tolak aja...
Rizky: Ya, tolak aja... mau dibilang serius atau nggak, tolak aja! Nggak usah ikutan...
Di tengah pembicaraan itu, ternyata... Angel menantang Adrian sekali lagi. Meskipun ia sudah ditenangkan oleh personil CherryBelle lainnya, tapi keinginan Angel sepertinya sudah nggak bisa dibendung lagi. Ia bahkan maju beberapa langkah, hingga berada tepat di depan meja bar. Untuk kali ketiga, Angel menantang Adrian untuk rematch battle dance itu.
Angel Chibi: Adrian, gw pengen minta jawaban dari kamu. Kita rematch, mau atau nggak ? Gw serius!
Adrian dan teman2nya pun nggak bisa berbuat banyak. Mereka malah semakin kebingungan. Di tengah kebingungan itu, datanglah Manuel, si kiper SMA Cambridge. Ia mendekati Adrian dan mengatakan sesuatu padanya, yang berbeda dengan yang diinginkan oleh Rizky, Andi, dan Rico.
Manuel: Adrian...
Adrian: Ada apa, Manu ?
Manuel: Mendekat sedikit. Aku punya usul buat kamu.
Adrian: (sedikit mendekat kepada Manuel) Apa usulmu ?
Manuel: Terima tawarannya. Ikuti apa maunya.
Mendengar itu, Rizky yang berada di dekat Adrian langsung kaget.
Rizky: Hah ? Serius lu ? Kamu suruh Adrian terima tantangannya ?
Manuel: Ya mau bagaimana lagi ? Mereka sepertinya serius. Lagipula, kalau misalnya kita tolak terus, yang ada dia malah makin nantang. Gw bisa lihat raut wajahnya. Dia sangat serius. Padahal cantik banget...
Rizky: Ya itu dia ironisnya. Jadi, Adrian terima aja nih, ditantang lagi sama dia ?
Manuel: Kalau Adrian mau. Semua tergantung Adrian.
Rizky: Adrian, gimana menurut lu ?
Adrian: Sepertinya gw akan terima usulan Manuel. Gw juga bisa lihat kalau dia itu serius. Oke, gw tanyai dia dulu, untuk terakhir kalinya. Kalau dia akhirnya nggak serius, gw tolak. Tapi kalau dia serius, gw terima.
Rizky: Oke deh... mantap. Go for it.
Adrian lalu maju beberapa langkah hingga mendekati tangga menuju lantai dansa. Di situ, ia berdiri sambil melipat tangannya, dengan wajah sedikit serius, ia menanyai keseriusan Angel untuk mengajaknya berduel lagi. Kali ini untuk terakhir kalinya.
Adrian: Oke, kalau memang kamu pengen battle dance lagi. Kamu serius ?
Angel Chibi: Ya jelas lah, gw serius! Dari awal gw juga sudah serius!
Adrian: Baiklah, kalau itu maunya kamu... gw terima tawaran kamu.
Semua pengunjung kafe pun langsung kompak satu suara berkata "woooooww" dan kemudian mereka bertepuk tangan. Teman2nya Adrian juga ikut bertepuk tangan dan berteriak, meskipun Andi dan Rico sedikit kaget. Manuel senyum2 di belakang, sambil meminum gelas "bajigur"-nya. Adrian lalu turun lagi ke lantai dansa dan semua personil CherryBelle pun langsung mundur ke wilayah tempat tadi Angel ngedance. Rapper pun kemudian mendatangi Adrian dan menanyakan apa yang membuatnya menerima tawaran Angel.
Rapper: Akhirnya kamu terima tawarannya. Apa yang bikin kamu terima tawaran mereka ?
Adrian: Gampang saja. Satu karena mereka serius, dan dua karena gw penasaran. Emang sejago apaan sih mereka kalau ngedance ? (kini Adrian balik meremehkan... ini strategi)
Rapper: Hmmm... sepertinya kamu sudah mulai pamer keberanian nih... siap menghadapi Angel lagi ?
Adrian: Siap. Apapun yang terjadi saya siap...
Tapi kemudian Angel memberitahukan sesuatu pada Adrian dan Rapper kalau aturannya... sedikit berubah.
Angel Chibi: Adrian, kamu nggak hanya akan battle dengan gw.
Adrian: Maksud kamu ?
Angel Chibi: Begini. Gw akan anggap kamu sebagai pemenang, jika kamu nggak hanya bisa ngalahin gw, tapi... kamu juga bisa mengalahkan teman2 gw yang lain... yang ada di belakang gw. Satu lawan sembilan. Kamu siap ?
Rapper: Wah, ternyata tantangannya boleh juga... satu lawan sembilan... beranikah kamu ?
Adrian lalu melihat ke arah cewek2 yang ada di belakang Angel, para personil CherryBelle yang lain maksudnya. Adrian memperhatikan mereka semua... wajahnya cantik2... dan sepertinya semuanya jago ngedance juga... Adrian pun berpikir inilah saatnya untuk menunjukkan kehebatannya.
Adrian: (sambil menganggukkan kepalanya) Baiklah... baiklah. Gw berani. Malah semakin banyak lawannya, semakin asyik. Gw berani.
Rapper: Topper! Gw lama2 suka gaya kamu... baiklah, apa bisa kita mulai sekarang battle dance-nya ?
Adrian: Ummm... jangan dulu deh... saya harus mempersiapkan diri dulu sebentar.
Rapper: Oh, kata Adrian dia ingin bersiap-siap dulu. Angel, apakah dibolehkan ?
Angel Chibi: Boleh kok... gw juga mau siap2 dulu sama teman2 gw... asalkan, dia jangan kabur ya...
Adrian: Aku nggak akan kabur. Cuma ngobrol sebentar.
Angel Chibi: Oke, go ahead.
Adrian pun kemudian kembali ke meja bar, untuk melakukan persiapan terakhir. Di sana, sudah siap Rizky, Andi, Rico, dan Manuel, yang akan mempersiapkan penampilan Adrian.
Rizky: Jadi bagaimana ?
Adrian: Gw akan berhadapan nggak hanya dengan cewek itu... tapi juga dengan teman2nya... mereka ada sembilan, jadi gw satu lawan sembilan. Kalau gw bisa ngalahin mereka semua, baru dia terima kalau gw menang. Gimana ?
Andi: Wah itu sih gila banget! Belaguan tuh cewek2... emang cewek2nya siapa aja sih ?
Adrian: Lihat saja sendiri siapa mereka...
Andi lalu melihat ke arah cewek2 yang menjadi penantang Adrian itu. Ia pun langsung teringat akan sesuatu.
Andi: Eh, Adrian! Kayaknya gw kenal mereka deh... mereka kayaknya cewek2 yang di pensi yang dulu kita datangi itu ya ?
Rico: Ah, masa ? Yang girlband baru itu ?
Andi: Iya, bener! Lihat aja sendiri!
Adrian: Ya, memang... yang gw hadapi tadi itu anak girlband! Nih sebenarnya gw salah lawan nih!
Rizky: Salah lawan ? Tapi lawan lu yang paling enak, Adrian! Lah gw... lu lihat sendiri lawan gw siapa ? Udah setingkat Bisma Karisma kali tuh orang...
Adrian: Bisma Karisma ? Siapa tuh ?
Rizky: Bisma Sm*sh... masa nggak tahu ?
Adrian: Oh, gw soalnya cuma tahu kalau namanya Bisma aja...
Rizky: Hmmm... makanya jangann cuma ingetnya ama girlband doang... boyband juga pikirin napa ?
Adrian: Iye, gw tahu!
Manuel: Adrian, kamu sudah siap ?
Adrian: Siap sih, Manu... tapi gw nggak tahu bisa menang atau nggak... tuh cewek belagu banget sih...
Manuel: Hahaha... udah, tenang aja... lu pasti bisa... bungkam mulut mereka, terutama yang nantang kamu itu... kalau kamu berhasil, well done to you.
Adrian: Lu yakin kalau gw bisa ?
Manuel: Kalau kamu yakin sama diri kamu sendiri bahwa kamu bisa, maka gw juga yakin kamu bisa. Pertamanya kamu harus yakin dulu dengan diri kamu, baru gw bisa yakin sama kamu.
Adrian: Well, that's a good word, Manu. Oke. Gw yakin gw bisa.
Manuel: Good. Maka gw yakin sama kamu. Pede kamu tinggi, itu yang bikin kamu nggak punya beban di lantai dansa tadi. Now, show it again, and prove it you can.
Adrian: Thanks, Manu.
Tak lama, anak2 CherryBelle sudah siap. Rapper lalu memanggil Adrian untuk turun kembali lantai dansa. It's time for rematch.
Rapper: Anak2 CherryBelle sudah siap... Adrian! Ayo turun!
Manuel: It's your time. Show it. Good luck.
Adrian: Thanks, Manu.
Rizky: Ayo, Adrian... sudah dimulai.
Adrian: Gw tahu kok. Sekarang saatnya.
Andi: Good luck ya bro...
Rico: Good luck ya... ayo, hadapi mereka!
Adrian: Makasih bro...
Adrian lalu turun ke lantai dansa. Tapi, ada satu hal yang ia lakukan terlebih dulu, sebelum berjalan ke tengah lantai dansa. Ia memandangi semua anak2 CherryBelle itu... lalu ia memegangi kerah jaket Arsenal-nya, dan lalu memegangi ritsletingnya... kemudian membuka dengan perlahan jaket itu hingga jaketnya terbuka semua... dan lalu ia membuka jaketnya... Rizky, Andi, dan Rico pun kaget melihat apa baju yang dikenakan oleh Adrian di balik jaket itu... sebuah kostum baru Arsenal berwarna merah dengan warna putih berstrip merah di bagian tangannya, lengkap dengan logo 125 tahun Arsenal didepannya dan nama "WILSHERE" di belakangnya. Ia fans Jack Wilshere. Adrian lalu memberikan jaket itu pada Rizky.
Adrian: Nih, pegang jaket gw. Jangan sampai hilang.
Rizky: Siap, bro!
Setelah memberikan jaketnya pada Rizky, Adrian lalu melangkah maju ke tengah lantai dansa diiringi oleh tepuk tangan para pengunjung. Ia lalu berhenti tepat dua langkah dari garis batas tengah. Rapper lalu mendatangi Adrian lagi untuk bertanya tentang kesiapannya.
Rapper: Bagaimana ? Sudah siap ?
Adrian: Siap. Saya sudah siap.
Rapper: Bagus. Angel dan teman2nya sudah siap dari tadi. Apa kita mulai saja battle dance-nya ?
Adrian: Boleh... tapi boleh nggak saya bikin aturan dulu ?
Rapper: Oh, kamu punya aturan... aturan apa, kalau boleh tahu ?
Adrian: Aturannya... ada dua. Satu, gw penantang mulai duluan. Dua, untuk jumlah peserta yang boleh maju, minimal satu orang yang maju, maksimal tiga orang. Sisanya, aturannya sama. Bagaimana, setuju ?
Rapper: Wah, lumayan tuh aturannya... bagaimana, Angel ?
Angel Chibi: Oke, gw terima. Aturan kamu boleh juga...
Rapper: Good! Kalau begitu, bisa dimulai sekarang ?
Adrian: Tentu saja. Kalau ini waktunya gimana ?
Rapper: Nah, hampir aja lupa. Karena sekarang pesertanya banyak... maka sekarang gw kasih kesempatannya... lima kali berani ? Jadi lima kali untuk Angel dan teman2nya, dan lima kali untuk Adrian. Bagaimana ? Sepakat ?
Adrian: Boleh, gw terima...
Angel Chibi: Oke. Lima kali cukup buat gw dan semua teman2 kok...
Rapper: Tapi nanti semuanya harus tampil ya... yang ketahuan nggak ikut ngedance, langsung didiskualifikasi ya... sepakat ?
Angel Chibi: Siap!
Rapper: Baiklah... kalau begitu semuanya sudah sepakat... kita langsung mulai saja... Adrian, are you ready ?
Adrian: Ready!
Rapper: Angel and friends, are you ready ?
CherryBelle: Ready!!!!!!!
Rapper: Oke, semuanya sudah siap... rematch akan segera dimulai... three! two! one! DJ, shake it up, baby!
DJ sudah mempersiapkan lagu untuk rematch ini, dan dia langsung menekan tombol "play"-nya. Rematch pun dimulai. CherryBelle langsung mengirim tiga jagoannya untuk memulai dance battle-nya. Ada Devi, Ryn, dan Anisa. Mereka bertiga langsung tancap gas, dance-nya kompaknya, dan gerakannya lumayan keren juga. Ada R&B-nya, hip-hopnya, lengkap. Adrian ? Ia justru mundur beberapa langkah, tapi kemudian dia bikin gerakan yang nggak kalah asyik, dan sedikit dipadukan dengan gaya breakdance khas-nya. Teman2nya Adrian langsung bersemangat, dan Manuel tersenyum dengan rasa puas di belakang. Berikutnya, giliran Wenda, Christy, dan Felly. Twister Twin plus cewek incaran Adrian. Mereka bertiga juga dance-nya keren... maklum, secara gitu mereka udah terlatih... cukup kompak, seperti tadi. Lalu apa responnya Adrian ? Dia pun ngedance dengan gaya yang sama dengan ketiganya. Gerakannya lebih cepat, lebih kompleks, dan gayanya juga nggak kalah keren. Setelah itu, datanglah tiga cewek lainnya, Cherly, Angel, dan Gigi. Ini sih expert dance-nya CherryBelle, walaupun yang lain juga jago dance. Ketiganya ngedance bareng... tapi kemudian Gigi memperlihatkan kemampuannya breakdance... tentu saja ini santapan empuk buat Adrian. Manuel pun langsung bilang, "it's your chance" ketika melihat Gigi sedang breakdance. Adrian pun langsung tersenyum-senyum, dan lalu memainkan breakdance-nya! Ia pun langsung jungkir-balik, jumpalitan, three step, headspin, ah, semuanya dia kasih lihat. Teman2 Adrian pun langsung bersorak layaknya para fans yang merayakan gol. Penonton pun juga ada yang bertepuk tangan. CherryBelle masih punya dua kesempatan lagi, kini... giliran Angel yang maju lagi untuk menghadapi Adrian. Angel ngedance dengan gayanya, seperti tadi. Tapi kini gerakannya beda. Dia sepertinya tahu lagunya, jadi dia cepat tahu gerakan apa yang pas dengan lagunya. Adrian sendiri hanya melompat-lompat sambil mengangkat tangannya. Ketika gilirannya Adrian yang ngedance, ia pun langsung main tancap gas. Ia ngedance dengan gayanya juga, ia nggak breakdance, tapi dia ngedance dengan gaya mirip boyband Korea yang sudah dicampur dengan boyband Amerika dan sedikit campuran boyband lokal. Gimana nggak keren coba ? Teman2nya Adrian pun semakin bersemangat, mereka mulai meneriakkan nama Adrian, dan Manuel pun... juga ikut bertepuk tangan dari kursi meja bar, sambil tersenyum. Now, last chance. CherryBelle pun "all in" dengan memasukkan semua anggotanya, dan mereka semua langsung ngedance bersama-sama, dengan gaya mereka yang enerjik dan full power, bahkan menutupnya dengan aksi split semua personilnya. Adrian pun lalu tersenyum, dan langsung memforsir tenaganya untuk 10 detik terakhir... dia ngedance dengan gayanya sendiri, dan menutupnya dengan sebuah backflip... dan dia split juga! Kemudian dia mengangkat tangannya ke atas. Kali ini, semua orang yang ada di kafe itu terdiam. Teman2nya Adrian juga... mereka semua nggak nyangka kalau Adrian bisa split! Manuel pun kemudian memberitahukan pada teman2nya, "sepertinya Adrian menang." dan langsung semua teman2nya Adrian pun bersorak. Meskipun belum tahu siapa yang menang, tapi teman2nya Adrian sudah berani mengklaim kalau Adrian yang menang. Rapper pun tersenyum sekaligus takjub melihat Adrian dan teman2nya. Penonton pun juga mulai ada yang bertepuk tangan buat Adrian. Semakin lama, semakin banyak yang bertepuk tangan, dan itu membuat Angel pun kini sadar siapa yang sebenarnya menang. Ia dan anggota CherryBelle yang lain pun ikut bertepuk tangan. Melihat itu, Rapper pun kini sudah tahu siapa yang menang. Ia lalu mendatangi Adrian dan membantunya untuk berdiri lagi setelah melakukan split. Setelah ia bisa berdiri, Adrian pun langsung membungkuk memberi hormat pada semua memberi tepuk tangan. Rapper kemudian memberitahukan hasil akhir dari rematch dance battle ini.
Rapper: Sepertinya kita sudah tahu siapa yang menang dalam rematch ini. Boys and girls, let's give it up for Adrian! Congratulations!
Rapper lalu menyalami Adrian. Tepuk tangan dan teriakan pun langsung membahana di kafe itu. Setelah itu, Adrian langsung mengangkat tangannya dan langsung kembali lagi ke meja bar, dimana semua teman2nya sudah menyambutnya. Sementara anak2 CherryBelle pun kembali ke tempat mereka ngumpul2 tadi... dan kini, Adrian sudah bisa merayakan keberhasilannya menjadi pemenang dance battle itu, tanpa ada protes dan kini bisa beristirahat. Ia pun duduk di sebuah kursi bar dan Manuel langsung mendatanginya sambil membawa sebuah minuman Coca-Cola kaleng yang masih dingin (Adrian nggak bakalan mau dikasih "bajigur"!). Sementara itu di lantai dansa, dance battle pun berlanjut kembali dengan peserta baru.
Manuel: Well done. Ini Coca-Cola kaleng buat kamu... (sambil menyodorkan minumannya)
Adrian: Thank you. (sambil mengambil minuman kalengnya, lalu meminumnya, karena sudah dibuka)
Manuel: You see ? Kalau kamu yakin pada dirimu sendiri, kau pasti bisa. Dari mana kau belajar ngedance seperti itu ?
Adrian: Dulu di Bandung aku pernah ikut kursus dance. Aku rutin belajar breakdance waktu aku masih di sana. Aku juga belajar dance lain selama di Bandung...
Manuel: Wow. Bagus. Sepertinya kau memang suka seni ya ?
Adrian: Yah, semacam itulah... walaupun saya tidak mau serius di situ.
Manuel: Mungkin kalau kamu seriusi bidang itu, kau akan makin hebat.
Adrian: Duniaku bukan di situ. Aku punya dunia yang lain.
Manuel: Dunia apa ? Sepakbola ?
Adrian: Ya, mungkin... sepertinya. Tapi saya lebih senang jadi orang yang hidup normal saja. Itu lebih baik.
Manuel: Well, that's great. Kau benar. Lebih baik hidup normal. Aku pun lebih memilih demikian.
Adrian: Bagaimanapun juga, itu memang yang terbaik. Oke Manuel, sepertinya saya harus pergi.
Manuel: Mau ke mana ?
Adrian: Aku mau pulang. Aku nggak mau lama2 disini. Aku sudah terlalu jadi perhatian. Aku harus menghilang. Lagipula, mungkin ayahku sudah pulang jam2 segini...
Manuel: Mau hidup normal lagi ya ?
Adrian: Ya, seperti itulah. (lalu berdiri) Baiklah, sampai jumpa besok, Manuel... dan terima kasih atas saran dan dukungannya.
Manuel: Sama2, Adrian. Hati-hati. Jaga dirimu.
Adrian: Jaga dirimu juga, Manu.
Adrian lalu pergi meninggalkan Manuel dan menghampiri Rizky untuk meminta kembali jaketnya. Ia harus pulang. Saat ia mau pulang, ia banyak diberi ucapan selamat oleh teman2nya dan para pengunjung kafe yang ada di sepanjang jalan menuju pintu keluar. Ia pun meninggalkan kafe tersebut, dan pulang lewat sebuah pintu khusus yang terhubung ke arah parkiran samping kafe. Adrian lalu memakai kembali jaketnya dan berjalan sambil meminum Coca-Cola kalengnya hingga habis dan lalu ia membuangnya. Ketika ia sedang berjalan keluar dari kafe, tanpa ia sadar ada seseorang mengikutinya dari belakang. Orang itu mengikuti Adrian dengan pelan2... ia berharap Adrian tidak mengetahuinya. Tapi kemudian, ia tidak sadar kalau di depannya ada kaleng Coca-Cola yang tadi Adrian buang itu, dan matanya tidak awas. Akhirnya, ia menendang kaleng itu dan secara tiba2 suaranya keluar. Adrian langsung melihat ke belakang dan mengetahui ada orang yang mengikutinya. Ternyata, orang yang mengikutinya adalah seorang cewek. Rambutnya panjang terurai, wajahnya oriental, dia memakai T-shirt putih dengan tulisan kota2 fashion, seperti Los Angeles, Paris, Tokyo, dan London, dan ia juga memakai celana jeans dan sepatu high heels. Kuku tangan dan kakinya ia cat dengan warna merah. Wajahnya sepertinya ketakutan ketika Adrian melihat ke arahnya.
Adrian: Hai, kau siapa ?
Wenda: Ummm... aku... aku yang tadi ikut battle dance itu... dance kamu keren banget... aku terkesan banget sama dance kamu... boleh kenalan nggak ?
Adrian: (tersenyum) Boleh aja kok. Aku Adrian.
Wenda: Aku Wenda.
Mendengar nama Wenda, Adrian pun jadi teringat dengan kejadian di tenda mie ayam itu. Dulu, dia nggak ada berhentinya melihat ke arah wajah cewek yang ada tepat di seberang kursinya, hingga kemudian terbawa hingga ke dalam mimpinya setiap kali ia tidur. Ternyata ini Wenda yang dulu bikin Adrian langsung tergila-gila. Dalam hatinya, jelas ia merasa senang. Tapi, di satu sisi lain, ia merasa agak canggung kalau misalnya dia ingin menyatakan perasaannya padanya. Maklum, dia kan anggota girlband lain... dan sekarang ini Adrian sudah baikan lagi dengan anak2 7 Icons... Adrian pun jadi khawatir akan ada yang merasa nggak enak soal ini. Adrian sangat senang melihat senyumnya Wenda, cantiknya, dan juga bakatnya yang menurut Adrian cukup lumayan, dan juga pembawaannya yang ramah walaupun agak malu2 juga. Adrian pun merasa kalau dia adalah cewek yang pas untuknya... tapi dia butuh waktu untuk bisa berkenalan lagi dengannya.
Wenda: Ummm... maaf ya, Adrian... aku harus balik dulu ke dalam... teman2ku sepertinya manggil nih...
Adrian: Ya udah, nggak apa2 kok... saya juga mau pulang... mungkin suatu saat kita akan ketemu lagi...
Wenda: Yah, aku juga berharap demikian... ya udah, aku ke dalam dulu ya... oh, ya. Selamat ya...
Adrian: Terima kasih. See you next time.
Wenda lalu buru2 kembali ke dalam kafe. Sementara Adrian hanya melihat hingga ia menghilang. Adrian sepertinya langsung suka dengan Wenda. Yah, sebenarnya sih dari dulu, waktu di pensi dan di tenda mie ayam itu... tapi kan waktu itu Adrian dan Wenda belum saling kenal. Sekarang, mereka berdua sudah berkenalan, jadi... Adrian mungkin bisa dapat kesempatan yang lebih untuk bisa kenalan lebih jauh dengannya. Adrian lalu berbalik, menghadap pintu keluar, dan lalu melanjutkan perjalanannya keluar dari kafe itu dan lalu ia pulang ke rumahnya dengan memakai taksi.
Keesokan harinya, suasana di SMA Cambridge kembali normal seperti biasa. Anak2 SMA Cambridge menjalani hari2nya seperti biasa, meskipun mereka masih teringat-ingat dengan kemenangan tim sepakbola SMA Cambridge kemarin. Tapi kebetulan sudah diumumkan bahwa SMA Cambridge baru akan menggelar pesta kemenangan secara resmi pada hari Rabu nanti. Sekarang acara itu masih dipersiapkan, dan rencananya akan memakai lapangan tempat tim sepakbola SMA Cambridge latihan. Selagi acara itu masih dipersiapkan, anak2 SMA Cambridge menjalani aktivitasnya seperti biasa. Tapi ada yang baru di SMA Cambridge pada hari itu, terutama pada jam istirahat. Itu karena... ada seseorang yang memasuki ruang radio sekolah, dan orang ini bersiap untuk melakukan siaran pertamanya setelah lama tak siaran radio lagi.
Mezty: Hai, hai! Ketemu lagi sama Mezty di radio sekolah kebanggaan kita, Radio Cambridge 101,7 FM aja... hari ini selama satu jam, Mezty bakalan temanin kalian dengan lagu2 yang di-request sama kalian semua, sekaligus juga... gw akan ngobrol topik kita buat hari ini...
Mezty kembali ke radio sekolah. Di ruang radio juga sudah ada Angel dan PJ yang menunggu. Anak2 7 Icons yang lain kemudian menyusul. Sementara di luar, beberapa anak2 tim sepakbola sedang ngumpul2 di sebuah tempat, dan mereka semua kaget mengetahui ada suara Mezty keluar dari speaker radio.
Pemain #1: Eh, itu si Mezty ya ? Tumben banget dia balik ke radio lagi...
Pemain #2: Iya nih... tumben2nya dia on air lagi... ada apa ya kira2 ?
Pemain #3: Mungkin dia mau eksis lagi... biasa... anak2 7 Icons memang hobinya pengen ngeeksis...
Pemain #4: Ngeeksis ? Mungkin aja... tapi kan biasanya anak2 7 Icons ngeksisnya barengan...
Pemain #3: Siapa tahu sekarang trik ngeeksisnya berubah... jadi eksis sendiri2... bukannya nggak mungkin kan ?
Pemain #4: Yah, bisa jadi...
Di tempat lain, bagaimana mereka bereaksi soal kehadiran kembali Mezty di radio sekolah ya ? Di kantin, reaksi mereka semua beragam. Ada yang senang dengan kembalinya Mezty, ada juga yang menganggapnya sebagai... tindakan ngeeksis juga... tapi yang pasti banyak yang kaget mengetahui Mezty aktif lagi di radio sekolah. Adrian pun juga, ketika dia sedang jalan2 menuju kantin. Dia mendengar suara dari speaker radio yang sepertinya tidak lagi asing untuknya... dan baru kemudian ia tahu kalau itu adalah suaranya Mezty. Ia pun berkomentar dalam hatinya, "hmmm... suaranya bagus juga untuk tipe penyiar radio..." dan dia lalu berjalan menuju kantin. Sampai di kantin, beberapa teman2nya pun menyambutnya dan Mezty ternyata mengetahuinya lewat layar kamera CCTV yang dipasang di ruang kendali radionya. Jangan salah, di dalam ruangan radio itu, selain dilengkapi dengan peralatan penyiaran radio, radio juga dilengkapi dengan intercom, untuk bisa berkomunikasi dengan orang2 yang berada di luar ruang radio dan seluruh wilayah sekolah dalam radius tertentu, satu set peralatan DJ dengan sound system yang besar, monitor layar kamera CCTV, kadang berguna juga untuk menangkap orang yang lagi nyontek, ruang kedap suara, dan sebuah lemari besi besar tempat untuk menyimpan hasil2 rekaman suara para penyiar Radio Cambridge dan rekaman kamera CCTV. Selain itu, di ruangan itu juga ada dua layar monitor komputer, yang satu untuk mengatur siaran radio, yang satu lagi untuk mengatur peralatan DJ-nya Mezty. Kadang2, untuk menghibur para pendengar kalau lagi kehabisan lagu atau nggak ada yang request, Mezty akan memainkan DJ set-nya, dan itu bisa membuat satu sekolah nge-dugem siang hari. Nge-DJ adalah salah satu keahlian Mezty. Dia pernah menang lomba nge-DJ antar sekolah ketika ia masih kelas satu, dan prestasi itu mengejutkan satu sekolah, karena Mezty sebetulnya tidak pernah bilang kalau dia akan ikut lomba DJ tersebut, dan hanya pihak sekolah yang tahu kalau Mezty ikut lomba tersebut. Selain ada dua komputer, di ruang radio itu ada poster besar 7 Icons waktu dulu mereka masih populer, lengkap dengan tandatangan para personilnya, kemudian poster Liverpool, lemari buku dan majalah, tempat sampah, tiga headset, tiga microphone, sehingga memungkinkan untuk bisa siaran dengan tiga penyiar sekaligus, dan juga ada tempat untuk menaruh gitar, jaket, dan sepatu. Kembali ke cerita. Ketika Mezty tahu ada Adrian yang masuk ke kantin lewat monitor kamera CCTV-nya, Mezty pun langsung menulis sesuatu di buku notes-nya, tentang apa yang harus ia sampaikan nanti saat gilirannya bicara lagi. Ini untuk memudahkannya dalam berbicara, sehingga ia nggak bingung dengan apa yang akan ia sampaikan nanti. Selain itu juga, Mezty juga mencatat beberapa request lagu yang masuk lewat intercom-nya. Intercom untuk dapat berhubungan dengan Radio Cambridge di pasang di hampir semua tempat di sekolah. Untuk menggunakannya, tinggal menekan tombol hijau yang ada di bawah microphone intercom, dan setelah itu bisa langsung bicara. Kalau sudah selesai, tombol itu tinggal dilepas saja. Pokoknya, ada cara simpel untuk bisa berhubungan dengan Mezty jika ia berada di ruang radionya. Setelah lagu terakhir yang diputar di sesi itu, Mezty kembali lagi.
Mezty: Yah, kembali lagi bareng gw Mezty di Lunch Break, masih di Radio Cambridge 101,7 FM aja... dan hari ini gw mau mengumumkan sesuatu... yang pasti kalian semua sudah tahu kalau tim sepakbola kita baru saja jadi juara Liga Sepakbola Antar-Sekolah... dan gw mau ngucapin selamat buat tim sepakbola kita... dan juga buat Adrian Susanto sebagai pemain terbaik di turnamen tersebut... selamat ya!
Pengumuman itu terdengar hingga ke kantin, dan semua anak2 yang ada di situ langsung bertepuk tangan pada Adrian, yang kebetulan ada di kantin itu. Adrian pun hanya bisa tersenyum dan beberapa kali menundukkan kepalanya tanda hormat. Di ruang radio, anak2 7 Icons juga bertepuk tangan, bahkan PJ pun memberi acungan jempol buat Mezty. Mezty pun kemudian membalasnya dengan hal serupa. Di tempat lain, para pemain tim sepakbola SMA Cambridge juga bertepuk tangan dan senang atas pengumuman itu. Setelah membacakan beberapa pengumuman lain, mulai dari yang berhubungan dengan request lagu hingga daftar menu makan siang di kantin, Mezty memutar beberapa lagu lagi.
Selang beberapa menit kemudian, Mezty selesai siaran. Siaran comeback-nya berhasil. Ia lalu meninggalkan ruang radio dan keluar dari kantor radio bareng anak2 7 Icons yang lain. Ketika mereka kembali ke ruang kelas, Adrian sudah menunggu mereka di depan pintu. Wajahnya sedikit tersenyum, dan itu bikin anak2 7 Icons bertanya-tanya. Mungkin ini soal siaran Mezty di radio itu.
PJ: Kenapa kamu senyum2, Adrian ?
Adrian: Gw kagum sama siarannya Mezty tadi... kayaknya udah pengalaman banget deh di radio...
PJ: Oh ? Kamu belum tahu ya ? Mezty ini dulunya memang aktif di radio sekolah... tapi sejak kita sering manggung, dia jadi nggak aktif lagi. Baru hari ini dia comeback. Keren kan ?
Adrian: Banget. Oh, ya... terima kasih soal ucapan selamatnya, Mezty... tim sepakbola pasti akan sangat menghargainya.
Mezty: Sama2... itu sudah tugas gw untuk memberitahukan soal berita2 yang paling happening di sekolah ini... betul banget kan, teman2 ?
7 Icons: Betul banget...
Adrian: Great. Like it.
Tiba2 bel masuk pun berbunyi. Saatnya anak2 7 Icons dan Adrian kembali ke kelas.
Adrian: Eh, sudah bel tuh. Ayo masuk...
PJ: Kita kan memang mau masuk...
Linzy: Hahahaha...
Angel: Ya udah, ayo kita masuk... Linzy apa2an sih ketawa2...
Linzy: Yah, sorry... gw kelepasan ketawa tadi...
Anak2 7 Icons dan Adrian lalu masuk ke dalam kelas dan bersiap untuk pelajaran berikutnya. Mereka kini benar2 sudah kembali akrab sekarang. Just like the past...
Sekarang kita fast forward ke hari Rabu, di mana di lapangan belakang sekolah, tempat para pemain tim sepakbola SMA Cambridge biasa latihan, akan dilaksanakan pesta kemenangan resmi tim sepakbola SMA Cambridge. Di lapangan, panggung sudah disiapkan, berbentuk lingkaran dan diletakkan di tengah lapangan, dengan karpet merah dipasang sebagai jalan menuju panggung. Di tengah panggung, sudah disiapkan sebuah meja berbentuk balok tinggi, untuk menaruh trofi juara. Nantinya, trofi itu akan diserahkan pada pihak sekolah dan itu akan menjadi acara utama dalam pesta ini. Di belakangnya sudah disiapkan 30 buah kursi, yang nantinya akan dipakai oleh para pemain dan staf pelatih tim sepakbola SMA Cambridge. Masing2 15 buah setiap deretannya. Di samping kiri panggung, terdapat mimbar yang nantinya akan dipakai oleh Kepala Sekolah untuk berpidato. Sementara di kanan panggung, terdapat sebuah lukisan besar yang sudah dipigura, menggambarkan suasana ketika para pemain SMA Cambridge sedang merayakan keberhasilan mereka menjadi juara Liga Sepakbola Antar-Sekolah. Sudah jadi kebiasaan di SMA Cambridge jika ada suatu event atau kejadian bersejarah, akan selalu diabadikan dengan sebuah lukisan, dan nantinya lukisan itu akan dipamerkan dalam sebuah ruang khusus atau dipamerkan di bagian lain di sekolah itu. Hanya orang2 tertentu, yang benar2 spesial dan punya jasa besar untuk sekolah yang dapat diabadikan dalam lukisan ini. Kalau yang lain, cukup diabadikan dengan foto saja... kembali ke cerita. Di pinggir lapangan sudah disiapkan bleachers untuk menampung para penonton yang akan hadir dalam pesta ini. Semua murid2 SMA Cambridge diundang untuk hadir dalam acara ini, sehingga bleachers yang disiapkan cukup banyak. Tapi tenang, semua penonton tertampung kok, karena jumlah bleachers disesuaikan dengan jumlah penonton yang mungkin dapat hadir pada hari itu. Di atas bleachers2 itu, dipasangi tenda, untuk melindungi para penonton dari kepanasan, sekaligus mengantisipasi jika nanti acara itu diganggu hujan. Di panggung juga dipasang tenda, sebuah tenda berukuran super besar, bentuknya seperti tenda Arab, bagian sisi panggungnya tidak ditutup. Alasannya sama, untuk mengantisipasi hujan dan melindungi para tamu kehormatan dari kepanasan. Kipas angin juga sudah disiapkan di beberapa sisi panggung. Karangan bunga juga sudah dipasang, audio dan sound system sudah siap, dan tinggal menunggu acaranya dimulai saja. Rencananya, acara ini akan digelar mulai jam 9 pagi dan berlangsung hingga satu jam. Semua kegiatan belajar-mengajar pada hari itu diliburkan. Jadi, setelah acara selesai, para penonton bisa langsung pulang dan tak perlu menunggu hingga jam pelajaran selesai.
Satu jam sebelum acara dimulai, para penonton sudah berkumpul di dekat bleachers. Mereka semua sudah nggak sabar untuk menunggu acara itu. Sambil menunggu acara dimulai, mereka mencari2 tempat duduk dan ngobrol2 bersama. Anak2 7 Icons juga sudah ada di sana, mereka langsung mencari tempat duduk ketika tiba di tempat acara. Mereka menempati baris bleachers paling depan. Setelah mereka duduk, mulailah banyak penonton yang menempati tempat duduknya masing2. Acara akan segera dimulai hanya dalam waktu 15 menit saja. Lalu, bagaimana dengan para pemain ?
Para pemain tim SMA Cambridge sudah berkumpul di sebuah ruangan yang ada di dalam gedung sekolah. Mereka semua memakai kostum yang mereka pakai saat final, tapi ditutup dengan jas seragam mereka atau dengan jaket tim mereka. Trofi juga sudah siap untuk dibawa ke panggung. Trofi itu masih dalam kondisi baik, berkat kerja cepat penjaga sekolah yang langsung mengamankan trofi itu di ruang penjaga sekolah setelah anak2 7 Icons memberikan trofi itu pada Pak Yudi. Kini, trofi itu siap untuk dipamerkan lagi pada para penggemar tim sepakbola SMA Cambridge. Para pemain terlihat santai, sudah tidak punya beban lagi, mereka lebih banyak tersenyum dan tertawa, bahkan hingga melucu. Ada juga pemain yang menyempatkan diri untuk berfoto dengan trofi yang baru mereka raih itu. Pokoknya semuanya pada senang deh, karena hasil perjuangan mereka selama kurang lebih empat bulan terbayar lunas dengan gelar juara.
Tepat jam sembilan acara pun dimulai. Para penonton sudah memenuhi semua bleachers yang telah disiapkan dan para dewan guru sudah duduk di atas panggung, dan tinggal menunggu para pemain untuk naik ke atas panggung. Pembawa acaranya adalah perwakilan dari OSIS sekolah. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Semua penonton berdiri dan menyanyikan lagu itu. Setelah lagu kebangsaan, acara dilanjutkan dengan memanggil satu per satu para pemain untuk naik ke atas panggung, dengan urutan berdasarkan nomor punggungnya. Para penonton pun langsung bersemangat. Mereka yang tadinya sudah kembali duduk sekarang berdiri lagi, tapi kali ini dengan penuh reaksi, untuk menyambut teman2 mereka yang telah berhasil mengharumkan nama sekolah. Para pemain pun lalu dipanggil. Dimulai dari urutan nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Kemudian loncat ke nomor 10, 12, 14, 15, 17, 18, 19, 24, 26, dan seterusnya... kemudian para staf pelatih, diurut dari ofisial paling rendah hingga pelatih utama, dan setelah itu perkenalannya dihentikan sementara sambil menunggu para pemain dan staf pelatih duduk di kursinya masing2. Saat mereka berjalan di atas karpet merah, teriakan dan tepuk tangan penonton plus iringan musik dari marching band sekolah mengiringi perjalanan mereka. Mereka jadi seperti tentara yang baru pulang dari peperangan, dan berhasil pulang membawa kemenangan. Tapi kemudian penonton jadi bertanya-tanya. Where are the heroes ? Mana Adrian ? Mana Rizky ? Mana Andi ? Mana Rico ? Mereka semua belum dipanggil. Host tahu itu, dan ia pun langsung memanggil keempatnya. Tapi mereka belum keluar2 juga. Ada apa ya ? Para penonton dan orang2 yang ada di panggung pun dibuat bingung. Namun, sepuluh menit kemudian, datanglah sebuah mobil golf berwarna putih, dan ternyata mereka berempat ada di dalam mobil golf tersebut! Rizky dan Andi yang berada di depan, dengan Rizky sebagai supir mobil golf itu, dan Andi yang membawa tatakan trofinya, sementara Adrian dan Rico duduk di belakang, membelakangi supir, sambil membawa trofinya yang mereka berdua bawa bersama-sama. Mobil itu kemudian diparkir di dekat panggung, dan lalu keempatnya keluar dari mobil dan melambaikan tangannya pada para penonton. Mereka berempat semuanya kompak memakai kacamata hitam! Penonton pun langsung heboh, seakan-akan yang datang ke lapangan itu adalah bintang terkenal. Adrian dan Rico kemudian mengangkat trofi yang mereka bawa tinggi2, untuk ditunjukkan pada semua penonton. Penonton pun makin heboh lagi dan bahkan orang2 yang ada di atas panggung pun bertepuk tangan sambil berdiri. Setelah sedikit acara pamer2an trofi, Adrian, Rizky, Andi, dan Rico naik ke atas panggung, dan menaruh trofi itu di tempat yang sudah disiapkan. Mereka lalu bergabung dengan teman2nya dan kemudian duduk di kursi yang sudah disediakan. Setelah perkenalan selesai, dilanjutkan dengan sambutan dari kapten tim mewakili para pemain yang lain. Disini Rico yang didaulat untuk berbicara pada semua teman2nya yang menonton. Dalam sambutannya, Rico mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala dukungan yang telah diberikan oleh teman2nya selama ini, dan Rico juga berharap agar prestasi ini bisa terus berlanjut, bahkan kalau perlu bisa dipertahankan terus hingga beberapa tahun ke depan. Sambutannya langsung dibalas dengan sorakan para penonton. Kemudian sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala Sekolah. Dalam sambutannya, Kepala Sekolah mengucapkan selamat, terima kasih, dan penghargaan yang setinggi2nya, yang tingginya melebih Burj Dubai, pada semua pemain2 yang telah berjasa besar mengantarkan sekolah ini meraih gelar juara. Ia juga bercerita mengenai sejarah SMA Cambridge di kompetisi itu, yang dulunya biasa2 saja. Dia kebetulan sudah lama jadi guru di SMA Cambridge, ia masuk tahun 1992 dan SMA Cambridge mulai ikut kompetisi itu sejak 1996, jadi dia tahu betul seperti apa perjalanan SMA Cambridge di kompetisi itu... benar2 sebuah perjuangan sulit bagi SMA Cambridge untuk bisa berprestasi di kompetisi itu. Dari tahun 1996 hingga 2000, prestasinya paling tinggi hanya peringkat tiga babak penyisihan grup dan tak lolos ke fase knock-out. Tahun 2001, masuk fase knock-out untuk pertama kalinya, namun langsung dihajar habis2an oleh sekolah tetangga. Tahun 2002 hingga 2005 prestasi turun lagi... hanya sampai penyisihan grup, dan tim sepakbola hampir saja dibubarkan karena tak kunjung berprestasi. Tapi pada tahun 2006, secara mengejutkan bisa masuk hingga perempat final dengan format kompetisi baru. Sejak itu, SMA Cambridge mulai sering jadi langganan masuk fase knock-out, namun belum cukup hebat untuk bisa melangkah lebih jauh. Minimal 16 besar, maksimal 8 besar. Tahun 2009 malah hampir saja masuk semifinal tapi kalah adu penalti. Setelah semua perjuangan itu... akhirnya pada musim ini, gelar juara bisa diraih, dengan sebuah tim yang sangat hebat dan solid, dan dengan gaya permainan yang menarik pula. Di akhir pidatonya, Kepala Sekolah berharap agar keberhasilan ini tidak hanya berhenti sampai disini, dan mengharapkan agar pembinaan pemain tetap berlanjut, dan harapannya, gelar juara ini bisa dipertahankan lagi musim berikutnya. Para penonton pun menyambut pidato itu dengan tepuk tangan dan sambutan yang meriah. Setelah sambutan dari Kepala Sekolah, acara langsung dilanjutkan dengan penyerahan trofi dari tim sepakbola SMA Cambridge kepada sekolah, yang dalam hal ini akan diwakili oleh Kepala Sekolah langsung. Semua pemain dan dewan guru lalu berdiri, kemudian Rico, ditemani oleh Adrian, berjalan menuju ke tempat di mana trofi itu diletakkan, dan lalu Rico mengambil trofinya. Trofi itu kemudian ia berikan pada Adrian, dan ia lalu memberikannya pada Kepala Sekolah. Keduanya lalu bersalaman, dan Kepala Sekolah lalu mengangkat trofi tersebut, menunjukkannya pada semua penonton. Iringan musik marching band dan sorakan penonton mengiringi proses penyerahan trofi tersebut. Setelah trofi resmi menjadi milik sekolah, Kepala Sekolah lalu mengumumkan bahwa trofi ini, bersama kostum yang dipakai, merchandise, dan pernak-pernik yang berhubungan dengan pertandingan final itu, akan dipamerkan dalam sebuah ruangan khusus di dalam museum sekolah. Setelah pengumuman itu dibuat, trofi itu ia letakkan lagi pada tatakannya. Acara lalu berlanjut dengan peluncuran lukisan yang dibuat untuk mengabadikan kemenangan SMA Cambridge. Kepala Sekolah lalu mengajak para pemain SMA Cambridge untuk berdiri di dekat lukisan yang akan diluncurkan. Lukisan itu masih tertutup kain, dan akan segera dibuka. Rico bertugas untuk membuka kain penutup lukisan itu, bersama Kepala Sekolah. Para fotografer pun langsung bersiap di bawah panggung. Peluncuran lukisan dilakukan dengan penghitungan mundur tiga hitungan, yang dilakukan bersama-sama oleh host dan para penonton yang hadir. Setelah hitungan mundur selesai, kain penutup lukisan itu dibuka, dan muncullah sebuah lukisan yang sangat indah... yang bergambar pesta kemenangan para pemain SMA Cambridge. Lukisan itu dibuat oleh seorang alumni SMA Cambridge yang langsung dihubungi oleh almamaternya segera setelah mereka jadi juara. Lukisan itu selesai pada hari Selasa, dan langsung dikirim ke sekolah dua jam sebelum acaranya dimulai. Para pemain lalu berfoto dengan lukisan tersebut, dengan menggunakan sebuah kamera kuno yang masih terawat baik, yang sering digunakan jika ada event seperti ini. Ini juga salah satu tradisi di SMA Cambridge. Kalau ada lukisan baru yang dipamerkan, maka foto utamanya tidak memakai kamera biasa, tapi sebuah kamera kuno yang sudah dipakai sejak zaman Belanda. Blitz-nya sangat besar dan menyilaukan, tapi hasil fotonya masih bagus. Setelah pemotretan pertama itu, barulah kemudian fotografer yang lain masuk dan mulai memotret. Sesudah acara foto2 itu, kemudian dewan guru memberi ucapan selamat pada para pemain, dan kemudian acara ditutup dengan sesi foto bersama dengan para pemain2 SMA Cambridge. Siapapun boleh ikut disini, dan anak2 7 Icons pun langsung meluncur ke panggung untuk bisa berfoto dengan mereka. Sampai di panggung, semua pemain2 SMA Cambridge langsung meneriaki mereka dengan sebutan "Cheerleaders! Cheerleaders!" dan Adrian pun langsung mengumumkan ucapan terima kasih pada anak2 7 Icons, karena mereka juga yang mengantarkan SMA Cambridge menjadi juara, meskipun hanya sebagai cheerleaders dadakan. Para penonton langsung heboh. Anak2 7 Icons pun kemudian ikut berfoto dengan para pemain, dan selain itu juga, berfoto khusus dengan Adrian, di dekat lukisan itu dan juga di dekat trofinya. Para pemain yang langsung mencandai Adrian. Setelah puas foto2, anak2 7 Icons langsung turun dari panggung, dan masuklah teman2 mereka yang lain untuk ikut berfoto bersama. Para pemain melayani foto bersama selama kurang lebih satu jam, dan mereka pun harus pulang paling akhir.
Dua hari kemudian, Adrian dan teman2 satu timnya berkumpul lagi di lapangan. Hari itu adalah hari terakhir mereka latihan. Sebenarnya sih bukannya latihan, tapi... semacam perpisahan antar sesama pemain. Mereka latihannya santai... hanya jogging dan bermain sepakbola mini, seperti yang dulu mereka lakukan pada saat mereka pertama kali latihan. Aturan dan waktunya tetap sama, siapa yang paling banyak menang atau bertahan di atas lapangan, dia yang jadi pemenangnya. Meskipun semuanya berjalan sama, tapi ada perbedaannya. Kali ini mereka bermain lebih santai dan tanpa beban. Para pemain bahkan bisa lebih lama memainkan bola dan tidak langsung terburu-buru untuk mengincar gol. Prinsipnya sekarang adalah... mainkan dulu yang lama, lalu serang secepat mungkin. Itu berlaku untuk semua regu yang bermain. Meskipun mereka saling bersaing untuk meraih kemenangan, tetap saja kebersamaan tetap melekat pada mereka. Para pemain berusaha untuk memanfaatkan kesempatan bermain ini semaksimal mungkin, karena ini adalah untuk terakhir kalinya mereka berlatih bersama. Tidaklah heran kalau semua pemain mencetak gol... dan punya beragam cara untuk merayakannya. Intinya, mereka semua bersenang-senang dan bahagia satu sama lain, karena mereka sudah menjadi bagian dari sebuah tim yang dapat membanggakan semua orang yang dekat dan yang mereka cintai... juga khususnya sekolah mereka.
Beberapa jam kemudian, latihan resmi berakhir, dan semua pemain pun berpisah. Adrian pulang duluan, sementara teman2 lainnya masih ada yang ngobrol2 atau bercanda bersama. Bahkan ada yang mau main lagi! Tapi sekarang kita fokus ke Adrian. Ketika ia meninggalkan ruang ganti pakaian, dan sedang berjalan pulang, tiba2 Adrian bertemu dengan anak2 7 Icons yang sudah menunggu Adrian di pintu depan ruang kelas mereka. Mereka punya sesuatu yang harus dibicarakan dengan Adrian.
Angel: Halo, Adrian... gimana latihan terakhirnya ?
Adrian: Halo juga, semuanya... yah, latihannya lumayan. Gw dan yang lain main sepakbola mini dan setelah itu kita berpisah. Itu saja. Ada apa ini ?
Linzy: Kita mau bicarain soal janji kamu yang dulu... dulu kan kamu pernah bilang, setelah urusan kamu dengan tim sepakbola selesai, kamu mau melatih kita... sekarang kita tagih janji itu.
PJ: Betul banget. Kapan kita semua bisa mulai latihannya ?
Adrian pun diam saja. Tapi dia tahu soal janji itu. Adrian lalu menganggukkan kepalanya dan lalu memberitahukan sesuatu pada anak2 7 Icons.
Adrian: Kalian semua mulai latihan hari Selasa. Kalian semua harus hadir. Tapi kita nggak akan latihan langsung. Kita perkenalan dulu. Nanti gw akan jelasin semuanya. Ada beberapa hal yang harus gw kasih tahu kepada kalian sebelum kalian memulai latihan. Ini supaya kalian nggak kaget. Anggap saja adaptasinya dulu.
Angel: Oke... hari Selasa. Mulai jam berapa ?
Adrian: Segera setelah pulang sekolah. Sesinya nggak lama. Kalian latihan sampai sore. Soalnya detailnya nanti saya jelaskan saat hari Selasa. Yang penting kalian semua hadir dulu.
PJ: Kalau soal hadir, itu sih gampang. Yang pasti, kita semua sudah niat untuk melakukan hal ini, karena kita sudah kangen banget jadi anggota 7 Icons lagi...
Vanila: Iya, betul... kita semua sudah kangen...
Adrian: Tenang kok. Rasa kangen kalian akan terobati. Gw yakin, kalau kalian semua nanti jalanin latihannya dengan baik, mudah2an satu-dua bulan perform kalian akan kembali lagi.
Mezty: Bagus deh kalau begitu... tenang aja, bakal kita jalanin kok semuanya...
Adrian: Bener ya ? Jangan sampai berhenti di tengah jalan, karena bagaimanapun juga, ini berhubungan sama karir kalian juga... di luar sana masih banyak orang yang menunggu penampilan kalian lagi. Eh, sekarang kita harus pulang... sudah sore. Kalian pada nungguin dari pulang sekolah ya, tadi ?
Natly: Iya... khusus hanya buat nungguin kamu... soalnya, kalau nggak ditungguin, takutnya lupa. Betul kan, teman2 ?
Gc: Betul banget... kalau misalnya dibiarkan aja, nanti malah kamu kabur...
Adrian: Ya, terima kasih juga sudah pada mau ingetin... ya, udah. Ayo kita pulang...
Angel: Oke, let's go...
Anak2 7 Icons dan Adrian lalu pulang bersama-sama, seperti biasanya. Jadwal latihan sudah disiapkan, anak2 7 Icons akan memulai latihan pada hari Selasa depan. Latihan ini akan sangat berpengaruh pada perform dan aksi 7 Icons di waktu yang akan datang. Kira2, seperti apa latihan yang akan dibuat Adrian untuk anak2 7 Icons ? Berhasilkah anak2 7 Icons menjalani latihan tersebut ? Bagaimanakah kelanjutan ceritanya ? Stay tune terus di blog saya... karena cerita ini akan segera berlanjut ke bagian berikutnya.
Remember, it's just a Fanfiction.
BERSAMBUNG...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar