Jumat, 26 Agustus 2011

FANFICTION 7 ICONS (part 16a)

Remember, it's just a Fanfiction.
Fanfiction 7 Icons part 15 sudah ditutup dengan resmi jadiannya Adrian dan Wenda. Sekarang kita masuk ke Fanfiction 7 Icons part 16. Di bagian ini akan diceritakan hari2 terakhir masa training 7 Icons, selain juga saya akan bercerita soal kisah cinta Adrian dan Wenda, dan apa masalah yang dihadapi oleh Adrian dalam menjalani hubungan ini. Ada satu hal yang mengganjal Adrian dalam menjalani hubungan ini... dan itu nanti akan diceritakan dalam bagian ini. Fokusnya ya ke dua cerita ini, meski nanti juga ada cerita2 tambahan lain. Kalian ikuti saja deh ceritanya, nanti ada kejutan besar dalam cerita ini. Seperti apa ? Lihat saja nanti. Baiklah, Fanfiction 7 Icons part 16 dimulai sekarang, dengan bagian pertama, Fanfiction 7 Icons part 16a.
DAY 22
Setelah malam sebelumnya jadian dengan Wenda, hari itu Adrian kembali lagi ke rutinitasnya melatih anak2 7 Icons untuk urusan vokal. Kali ini Adrian melatih vokal anak2 7 Icons untuk lagu2 baru, seperti hari kemarin. Tapi di tengah2 latihan, masalah muncul. Saat itu Adrian bermaksud ingin mengambil minuman di kotak minumannya yang ada di dekat pintu ruang latihan vokal. Tapi... kotak itu kosong. Ia pun lalu memeriksa dus air mineral yang ada di dekatnya, dan hasilnya juga kosong. Adrian pun jadi sedikit panik, dan kepanikan itu dilihat oleh anak2 7 Icons yang lagi duduk2 sambil latihan di dekat jam raksasa. Latihan mereka pun tiba2 berhenti.
PJ: Kamu kenapa, Adrian ?
Adrian: Gw mau minum, tapi persediaan minuman gw habis... kalian tadi minum nggak ?
PJ: Nggak, kita nggak minum... malah kita dari tadi belum minum... mungkin kamu belum ambil persediaannya di gudang kali...
Adrian: Benar juga. Bisa jadi aku belum ambil dus minuman baru. Sebentar dulu ya, saya ke gudang dulu. Kalian lanjutkan latihannya.
Adrian lalu keluar dari ruangan latihan dan naik ke lantai atas, tempat semua persediaan perbekalan tersimpan. Adrian sudah menyiapkan ruangan di lantai atas untuk menyimpan semua barang perbekalan selama masa training. Ada minuman, snack, teh, kopi, bahan2 makanan instan, dan banyak lagi yang lainnya. Semuanya tersimpan dengan rapi dalam tempat itu. Sebelum masa training dimulai, Adrian sudah memperkirakan kalau semua perbekalan ini cukup untuk satu bulan. Namun apa yang kini Adrian lihat di gudang itu... semuanya berbeda jauh dengan apa yang dulu ia perkirakan. Yes, semua perbekalan Adrian habis! Semuanya hanya berisi dus2 kosong yang teronggok tak beraturan. Adrian pun jelas tidak percaya dan jadi panik. Ternyata perkiraannya soal perbekalan meleset. Kini, mau tak mau Adrian harus melakukan rencana darurat. Belanja habis2an untuk menutupi stok perbekalan untuk delapan hari terakhir. Adrian pun langsung keluar dan berlari kembali ke ruang latihan vokal. Ketika ia kembali ke ruangan itu, anak2 7 Icons berhenti latihan lagi dan bertanya apa yang terjadi.
Angel: Bagaimana ? Persediaan perbekalannya masih ada ?
Adrian: Tidak ada. 7 Icons, kita semua dalam masalah besar. Persediaan perbekalan kita habis!
7 Icons: HAH ?! SERIUS LO ??????!!!!!!!!
Adrian: Ya. Aku sudah periksa gudang dan isinya sekarang hanya onggokan dus tiada guna. Buat dikilo lumayan tuh... padahal gw pikir, persediaan perbekalan kita cukup buat sebulan. Ternyata kurang.
Adrian lalu duduk di kursinya lagi, dan dia memegangi kepalanya, dan menaruh tangannya di pinggang. Ia pun kini harus melakukan rencana darurat.
Adrian: Haaah... kalau begini caranya, kita harus lakukan rencana darurat. Untuk saat ini, yang terpenting bukan latihan, tapi urusan perbekalan. Karena tanpa perbekalan, kalian nggak akan bisa minum setelah latihan... begitupun juga aku.
Angel: Kalau begitu kita belanja aja... kita beli deh, semua perbekalan yang kita mau... gimana ?
Natly: Terus bagaimana latihannya ?
Angel: Yah, kita stop dulu. Sekarang yang penting gimana caranya supaya kita tetap bisa makan dan minum saat istirahat latihan. Itu kan juga penting buat kalian juga...
Natly: Oke deh kalau begitu...
Adrian: Oke. Angel benar. Kita harus belanja. Tapi untuk ini, kalianlah yang harus berbelanja, karena Angel yang mengusulkan pertama. Kalian semua boleh nggak latihan hari ini.
PJ: Beneran ? Kita nggak latihan nih hari ini ?
Adrian: Tergantung jamnya. Kalau kalian tibanya cepat, latihannya dilanjutkan. Tapi kalau datangnya lama, latihannya tergantung waktu yang tersisa. Sekarang urusan perbekalan yang penting untuk saat ini.
Mezty: (berbisik) Kalau begitu, kita lama2in yuk belanjanya... biar nggak latihan hari ini...
Angel: (berbisik) Gw juga mikirnya begitu... hehehehehe...
Tak lama, Adrian mengeluarkan segepok uang sebesar lima juta rupiah. Ia mengambilnya dari tas kecil yang ada dalam tasnya. Ia lalu menaruhnya di atas meja dan itu membuat anak2 7 Icons kaget.
Adrian: Ini uangnya. Kalian ke mal, belikan makanan dan minuman sesuka kalian. Yang penting, belikan beberapa dus air mineral. Selain itu, belikan juga beberapa dus minuman jus dalam botol. Sisanya, belikan makanan dan minuman apapun yang kalian mau. Kalau bisa, untuk minuman, beli yang masih dalam dus! Kalian semua mengerti ?
7 Icons: Mengerti, bos!!!!!!!
Linzy: Terus kalau kamu sendiri, ngapain ?
Adrian: Saya nungguin ruang latihan ini. Sekalian juga nungguin kalian balik lagi dari mal...
Linzy: Enak banget... ikut bareng kita dong...
Vanila: Iya, ikut bareng kita aja... belanja bareng kita...
Adrian: No, I will stay. Aku merasa punya tanggung jawab untuk menjaga ruangan ini. Kalian pergi saja.
Linzy: Baiklah kalau begitu... tapi tas kita semua titip ke kamu ya... jangan dibuka-buka!
Angel: Iya, jangan buka2 tas kita ya... jagain yang bener!
Mezty: Jagain punya gw juga ya... dan yang lain juga aja... oke ?
Adrian: Oke. Tenang saja... aku jaga kok semuanya... seisi ruangan ini aku jaga, termasuk tas2 kalian. Sekarang lakukan tugas kalian.
Angel: Gampang... ini sih urusan kecil buat kita... ya kan ?
7 Icons: Pastinya...
Adrian: Good. Sekarang ambil uangnya. Silakan dipakai sepuas kalian. Tapi jangan sampai menarik perhatian perampok ya... lumayan nih uangnya bagus... masih baru...
Natly: Tenang aja, kalau ada perampok... nih, ada jagoan kita... (sambil menunjuk Angel)
Angel: Kalau ada perampok, tinggal gw bejek2 aja... biar tahu rasa tuh orang! Santai ajaaaaa... (gaya ngomong "ajaaaaa"-nya seperti Mezty) sorry ya Mez, gw pinjam omongan kamu...
Mezty: No problem, Angel... no problem aja...
Adrian: Bagus deh kalau begitu... ya, sudah sekarang kalian pergi.
Angel lalu mengambil uangnya dan 7 Icons pun melangkah keluar dari ruang latihan vokal. Mereka sekarang akan melakukan misi darurat untuk menyelamatkan persediaan perbekalan latihan. Sementara mereka berbelanja, Adrian menunggu di ruangannya. Beberapa saat kemudian, anak2 7 Icons keluar dari flat dan pergi menuju mal. Tak lama setelah mobil anak2 7 Icons pergi, datanglah sebuah mobil kecil berwarna merah yang kemudian parkir di depan flat, di tempat di mana biasanya mobil anak2 7 Icons terparkir. Ada tiga orang yang keluar dari mobil itu, dan langsung melangkah masuk ke dalam flat, secara diam2. Mereka lalu menaiki tangga flat dan dengan perlahan-lahan mereka mengendap-endap masuk ke dalam ruang latihan vokal. Saat mereka masuk ke dalam ruang latihan vokal, Adrian sedang menulis catatan latihannya. Mengetahui ia tidak melihat, ketiga cowok nekat ini lalu melihat-lihat suasana ruang latihan vokal anak2 7 Icons yang menurut mereka sangat mewah dan besar. Sambil mereka melihat-lihat ruangan itu, mereka juga ngobrol2, tapi secara berbisik, agar tidak ketahuan Adrian. Tak lama, Adrian selesai menulis catatannya dan ia langsung dikagetkan dengan hadirnya tiga orang tak dikenal yang ada di tempat latihannya. Ia pun kemudian berdiri dari kursinya dan lalu menegur mereka.
Adrian: Hei! Hei! Hei! Kalian ngapain disini ?
Ketiga orang itu langsung kaget dan mereka pun berbalik untuk siapa yang telah memergoki mereka. Ketika mereka berbalik, Adrian pun langsung kaget mengetahui siapa yang ada di depannya.
Andi: Eh, ada Adrian... apa kabar, bro ?
Adrian: Rizky! Andi! Rico! Ngapain kalian disini!
Rizky: Sorry bro, kita ke sini buat nengokin kamu... kamu itu sekarang sudah susah dihubungi ya...
Rico: Iya, sekalian kita nganterin hasil pencarian rumah kita beberapa hari yang lalu... masih ingat nggak ?
Adrian: Kalau itu gw masih ingat. Dari mana kalian tahu tempat ini ? Ini daerah terlarang lho... anak2 7 Icons bisa marah kalau kalian ketahuan berada disini... mau mata2in latihan disini ya ?
Rizky: Bukan begitu maksudnya bro... kita nggak ada maksud memata2i... kita hanya penasaran soal latihan anak2 7 Icons... boleh kan ? Masa nggak boleh sih...
Rico: Iya... masa nggak boleh sih, nengokin latihan idola kita ?
Adrian: Kan gw udah bilang, kalian nggak boleh datang! Kalian bisa mengganggu konsentrasi latihan, tahu nggak ? Lu bayar siapa sehingga lu pada bisa tahu alamat flat ini ?
Andi: Dari... BBM-nya Angel... gw BBM-an sama dia...
Adrian: Hah ? Kamu BBM-an sama Angel ? Dapat dari mana pin BB-nya ?
Rizky: Ada deh... yang pasti dari sumber yang... sesuatu, gitu...
Rico: Pokoknya, alhamdulillah yah kita dapat pin BB mereka...
Andi: Yoi... alhamdulillah yah... yah, yah...
Adrian: Yah, yah... yah, yah... yah, yah... muke lu peot! Itu rahasia, tahu nggak ? Nggak boleh ada orang yang tahu soal pin BB mereka. Kata Linzy, itu privasi. Mengerti ?
Rizky: Kita sih tahu kalau ini privasi. Tapi, tidak ada salahnya juga kan... untuk mendapatkan pin BB mereka ? Namanya juga penasaran...
Adrian: Penasaran sih penasaran, tapi ujung2nya kalian yang senang...
Andi: Iya sih... hehehehehehe...
Adrian: Tuh kan ? Siapa yang punya BB disini ?
Andi: Kita semua punya. Emangnya kenapa ?
Adrian: Pinjam BB kalian semua... gw mau periksa contact BBM kalian semua...
Rizky: Hah ? Mau pinjam BB kita2 ? Oh, tidak bisaaaaa... (gaya ngomongnya seperti Sule jadi orang Tionghoa) ini isinya sangat ra-ha-sia... (sekarang gaya ngomongnya seperti Rhoma Irama)
Adrian kemudian melihat kalau BB-nya Rizky itu tersimpan di kantong jasnya. Insting Adrian langsung mengatakan apa yang harus ia lakukan. Merampasnya secara paksa, memanfaatkan kecepatan tangan.
Adrian: Halah rahasia2an... sini! (langsung merampas BB Rizky dengan kecepatan tangannya)
Rizky: Hah ?! Woy, kembaliin BB gw! Wah, gila lu... kurang ajar... balikin nggak!
Adrian lalu membawa BB-nya Rizky ke mejanya. Di situ Adrian kemudian duduk di kursinya dan langsung menaruh kakinya di atas meja. Adrian lalu membuka isi BB-nya Rizky dan memeriksa contact BBM-nya. Benar saja, di situ terdapat nama Angel, PJ, Linzy, Vanila, Natly, Gc, dan Mezty dalam contact BBM-nya, dengan nama yang berurutan berdasarkan abjad. Wajah Adrian pun langsung berubah serius. Rizky, Andi, dan Rico hanya bisa berdiri saja di depan mejanya Adrian. Adrian lalu menaruh BB-nya Rizky di atas mejanya dan raut wajahnya sepertinya nggak senang.
Adrian: Bener kan ? Ternyata kalian... benar2 punya contact BBM dengan mereka...
Rizky: Ya maaf, Adrian... kalau untuk ini sih... semuanya yang mulai si Andi... dia yang dapat pinnya duluan...
Andi: Lho, kok saya yang dituduh ? Bukannya kamu yang ngerencanain duluan ?
Rizky: Tapi kan kamu yang melaksanakan tugasnya... gw sih terima jadinya doang...
Adrian: Sudah! Sudah! Gw bilang juga apa kan ? Kalian memang berusaha untuk mendapatkan pin BB mereka! Ngapain sih kalian sampai melakukan hal ini ? Kalau sampai anak2 7 Icons tahu, bisa langsung dihapus contact BBM kalian... mereka nggak bakal suka ngelihat kalian di contact BBM mereka!
Rizky: Sebenarnya begini sih, Adrian... oke, gw yang salah. Gw yang merencanakan ini semua. Gw, Andi, sama Rico emang sudah berencana untuk melakukan hal ini. Kita itu penasaran sama tempat latihan anak2 7 Icons. Kita cuma mau tahu di mana sih tempat latihannya... begitu aja... kita nggak ada maksud apapun untuk mengacaukan latihan kalian. Kita cuma penasaran aja... karena gw yakin kamu dan anak2 7 Icons nggak bakal ngasih tahu alamatnya, makanya gw suruh si Andi dan Rico buat cariin orang yang tahu soal pin BB mereka, terus kita samarkan nama contact BBM kita, biar mereka nggak tahu. Begitu kita dapat pin BB mereka, kita langsung add mereka. Ternyata diterima sama mereka... dan dari situlah kita berusaha mengontak anak2 7 Icons untuk bisa mencari tahu di mana kalian latihan. Beberapa hari pertama tidak ada hasil, tapi sekitar dua hari yang lalu, si Angel mau jawab kontak dari kita. Dan dia mau kasih tahu semuanya... dari situlah kemudian kita tahu soal di mana tempat kalian latihan... dan hari ini, kita datangi tempat latihan kalian, buat nengokin kamu dan anak2 7 Icons, plus juga buat nganterin foto2 rumah yang kamu minta dulu... itu aja ceritanya... pokoknya kita minta maaf deh...
Adrian: Oh, jadi begitu ceritanya ? Baiklah. Kalian semua dimaafkan. Tapi baru gw lho yang minta maaf... kalau anak2 7 Icons... gw nggak tahu deh...
Rizky: Kalau anak2 7 Icons... yah, kalau untuk itu sih... kayaknya kita harus kabur duluan deh, sebelum mereka tahu... mereka kan rada2 sadis sama kita... mendingan untuk itu... kita menyingkir duluan deh...
Adrian: Ya kalau buat kalian, menyingkir adalah jalan terbaik... gw juga ngeri kalau ngelihat kalian dikerjain sama mereka... serius.
Rizky: Sama, gw juga ngeri... lu gimana, Andi ?
Andi: Apa lagi gw... nggak gak gak kuat dah...
Rico: Apalagi gw... mimpi buruk tingkat 13 tuh...
Adrian: Makanya kalau bisa, saat kalian datang ke sini, sudah persiapan rencana untuk kaburnya nggak kalau ketahuan... kalau nggak bahaya lho... anak2 7 Icons bisa datang kapan saja...
Rizky: Emangnya anak2 7 Icons lagi pada ke mana, bro ?
Adrian: Mereka lagi belanja ke mal. Persediaan perbekalan kita habis. Padahal gw mengira kalau persediaan perbekalan kita cukup untuk satu bulan. Ternyata hari ini gw mau minum, kotak minuman gw kosong. Gw periksa gudang, ternyata semuanya kosong. Tragis nggak coba ? Makanya sekarang lagi pada pergi. Kalian beruntung datang pada saat yang tepat.
Andi: Iya yah, beruntung banget yah... alhamdulillah yah...
Rizky: Iya, alhamdulillah yah... sesuatu... hahahahaha...
Rico: Alhamdulillah yah... hehehehehe...
Adrian: Begitu lagi... tapi kocak tahu omongannya... bikin ngakak...
Rico: Di sekolah banyak lho yang ngomong begitu sekarang... sering denger nggak ?
Adrian: Denger lah... di kelas gw aja banyak yang ngomong seperti itu...
Andi: Di kelas kita juga banyak... nggak cewek, nggak cowok, guru pun juga begitu... pengen ketawa jadinya... hahahahahahaha...
Adrian: Hahahahahaha... terus gimana, kalian sudah siapkan rencana kaburnya ?
Rizky: Ummm... kita sama sekali tidak memikirkannya... kita cuma tahu pintu masuk dan pintu keluar itu di lantai bawah... dan ruang latihan vokal ada di atas... terus ruang latihan dance di sebelahnya... begitu doang...
Adrian: Cuma begitu doang ? Nggak ada rencana lain ?
Andi: Nggak ada... begitu aja... kita cuma berpatokan sama waktu saja... kalau waktu sudah terlalu lama, ya kita pulang... itu saja...
Adrian: Jadi kalian tidak memperkirakan waktunya ? Prediksi gw, anak2 7 Icons akan datang dalam waktu... (melihat jamnya) mungkin sekitar dua-dua setengah jam lagi...
Rico: Dua sampai dua setengah jam lagi ? Ah, masih lama! Tenang aja...
Rizky: Iya, masih lama... santai aja lah... kita ngobrol2 dulu...
Andi: Yoha... kita ngobrol2 dulu... kan kita niatnya pengen nengok Adrian... haha...
Rico: Betul sekali... tapi dibolehin nggak nih, kita ngobrol2 ?
Adrian: Yah, selama anak2 7 Icons nggak ada disini... boleh2 saja... sebenarnya gw nggak mau lho, karena kalian sudah melanggar batas privasi anak2 7 Icons dengan masuk ke dalam tempat ini...
Rizky: Iya sih... tapi kita kan sudah minta maaf tadi...
Adrian: Minta maaf lagi. Kalian tadi baru minta maaf untuk pin BB-nya anak2 7 Icons... sekarang kalian minta maaf lagi karena kalian baru saja melanggar batas privasi anak2 7 Icons, seperti yang tadi saya bilang.
Andi: Ia benar. Untuk ini kita belum minta maaf... maafin ya bro...
Rico: Iya, maafin ya... mumpung bulannya bulan maaf2an nih...
Rizky: Iya... maafin kita2 ya... maafin... maafin...
Adrian: Satu orang saja sudah cukup, sebagai perwakilan. Gw maafin kalian semua...
Rizky: Seorang aja sudah cukup ? Beneran ?
Adrian: Pakai nanya lagi! Kan ada perkataan seperti ini: "Kami mewakili pihak sekian-sekian-sekian-sekian menyatakan permohonan maaf kami yang sebesar2nya atas ketidakpuasan yang saudara alami selama berada di sini..." jadi satu orang sudah cukup, bro...
Rico: Perasaan gw tahu deh permohonan maaf kayak begitu... itu permohonan maaf di restoran kan ?
Adrian: Lebih tepatnya dalam sebuah perusahaan. Kalau mereka kan pakai perwakilan... dan itu bisa diterima. So, it's enough for me...
Rizky: Oh, begitu... kalau begitu kita ulang saja permohonan maafnya... bagaimana ?
Adrian: Nggak usah, kalian sudah mengucapkannya... itu sudah cukup untukku. Kalian semua dimaafkan.
Rizky: Bagus deh... makasih ya bro...
Adrian: Sama2... kita kan bro... tenang aja pren...
Rico: Lho, bukannya terbalik ? Harusnya kan "tenang aja bro, kita kan pren..."
Adrian: Lho, udah berubah ya ?
Rico: Memang biasanya begitu kali... ah, keseringan nonton lawak nggak jelas lu...
Adrian: Lawak nggak jelas gimana ? Namanya juga ngelawak, kadang dianeh2in begitu... gw sih seneng2 aja... lucu kali omongan itu...
Rico: Tetap saja itu lawakan nggak jelas di mata gw... garing tahu nggak belakangan ini...
Adrian: Masa sih garing ? Lu nggak ngerti aja gimana lawakannya...
Rico: Nggak, gw perhatiin dari berbagai sisi, tetap aja garing... masih lucuan si PJ kalau ngelawak...
Adrian: Ah, masa ? Dia itu kan rada2 serius orangnya, masa sih dia bisa ngelawak ?
Rizky: Nggak percaya dia... dulu itu waktu 7 Icons masih populer, mereka itu sering ikut ngelawak di atas panggung... karena banyak personilnya yang memang bisa ngelawak...
Adrian: Oh, kalau itu sih gw tahu... ya harus diakui kalau mereka itu ada bakat melawaknya... gw juga latihkan kok ke mereka, saat istirahat latihan... kadang2 gw kasih satu jokes dan mereka semua tertawa... sambil itu, gw kasih juga kunci2 melawak yang asyik itu seperti apa... seperti itulah...
Andi: Lu ngelatihin mereka ngelawak ? Wahahaha! Bakalan bikin ngakak itu mah... lu kan raja komedi...
Adrian: Kan gw belajar juga dari biangnya komedi... yaitu kalian... eh, nanti kalian BBM-in lagi ya, jokes2 lucunya... biar nanti pas latihan gw bisa ceritain lagi ke mereka...
Andi: Tenang aja bro... nanti dikirimin kok... saat ini lagi dicari dulu bahannya...
Adrian: Jangan pakai lama ya... gw butuh nih, buat beberapa hari ke depan...
Andi: Santai... gw yang atur! Pokoknya semua bisa diatur... lu tenang aja...
Adrian: Malah kayak filmnya Warkop...
Andi: Kan gw penggemar Warkop... hahahahaha...
Pembicaraan lalu terhenti sebentar, dan beberapa saat kemudian pembicaraan pun dilanjutkan lagi, kali ini Rizky, Andi, dan Rico bertanya soal latihan anak2 7 Icons, dan beberapa hal lainnya. Rizky, Andi, dan Rico sekarang duduk di kursi yang biasa ditempati oleh anak2 7 Icons saat latihan, mereka memindahkan tiga kursi yang di tengah hingga mendekati mejanya Adrian. Sementara Adrian sendiri, tetap duduk di kursi kerjanya, sambil menaruh kedua kakinya di atas meja, like a boss.
Rizky: Jadi sekarang gimana progres latihan mereka ? Udah bisa mereka nyanyi lagu Playboy ?
Adrian: Ya udah bisa lah... gw cuma memperbaiki doang... paling juga gw modifikasi koreografinya... sisanya nggak ada masalah... cuma vokal sama suara aja yang gw perbaiki. Sisanya sudah cukup bagus.
Rizky: Jadi kamu cuma memperbaiki aja ? Nggak melatih dari awal lagi ?
Adrian: Gw hanya melatih dari awal untuk dance-nya saja. Kalau vokal hanya memperbaiki saja. Kan nggak mungkin latihan dance cuma sepotong2 aja...
Andi: Terus sekarang, lagi latihan apa nih sekarang ?
Adrian: Sebelum gw sadar kalau minuman gw habis, dan perbekalan gw juga habis, rencananya gw mau melatih vokal mereka seperti biasa... gw sekarang melatih vokal mereka untuk lagu2 yang lain... kebetulan mereka masih punya banyak stok lagu yang menumpuk, jadi gw latihkan saja pada mereka...
Rico: Lagu2 lain ? Berarti sebenarnya 7 Icons masih punya banyak lagu dong ?
Adrian: Iya. Bahkan kalau seandainya mereka nggak dalam kondisi seperti ini sekarang, mungkin mereka sudah meluncurkan singel kedua, atau bahkan album... lagu mereka udah banyak sih, soalnya...
Rizky: Apa saja lagu2nya ?
Adrian: Banyak. Bidadari, Tahan Cinta, Ku Menunggu, Astaga, Jealous, sama... Cinta Satu Malam.
Rizky: Hah ?! Cinta Satu Malam ? Yang lagu dangdut itu tuh ?
Adrian: Iya... tapi itu cuma demo... direkam buat acara2 tertentu aja... jadi belum tentu masuk album...
Rizky: Wiiih... asyik dong... jadi 7 Icons dangdutan juga ? Ternyata...
Andi: Ternyata... sesuatu... 7 Icons bisa dangdutan juga...
Rico: Sesuatu ? Alhamdulillah yah...
Adrian: Yah, itu lagi yang keluar... apa nggak ada kata2 lain kenapa ?
Rico: Sorry bro... gw emang lagi suka sama kata2 itu... hehehehehe...
Andi: Tapi itu serius, 7 Icons nyanyi Cinta Satu Malam ?
Adrian: Iya. Malah lagunya lebih bagus dan lebih panjang daripada yang asli... bisa buat dance tuh...
Rico: Asyik... mantap nggak ? Mantap nggak ?
Adrian: Justru sekarang saya lagi latihkan dan itu pada mereka... harus kalian datangnya pas latihan dance... seru tuh latihannya... geal-geol gimana gitu...
Rizky: Beneran ? Latihan dance kapan ? Datang lagi yuk...
Rico: Hayuk...
Andi: Yuk...
Rizky, Andi, dan Rico: Yuk yuk... (gaya personil Sm*sh)
Adrian: Asalkan jangan ketahuan aja sama anak2 7 Icons... besok latihan dance kok... lihat aja tuh kalendernya... (sambil menunjuk ke arah kalender yang ada di papan tulis)
Rizky, Andi, dan Rico lalu melihat ke kalender itu, dan melihat tanggal2 berapa saja latihan dance dilakukan. Semua tanggal latihan dance ditandai dengan stabilo berwarna biru, dan latihan vokal ditandai dengan stabilo warna merah. Ada artinya kok, ditulis di bawah kalender. Dengan cepat mereka langsung menghafal setiap tanggal yang ada di kalender itu, yang belum dicoret dengan spidol hitam. Yang sudah diberi spidol hitam, artinya latihan pada hari itu sudah selesai dilakukan. Selain ada tanda spidol hitam, juga ada tanggal2 yang diberi stabilo kuning. Tanggal yang diberi stabilo kuning itu berarti hari libur, yang ada setiap hari Minggu. Setelah mereka menghapal semua tanggal2 itu, Rizky, Andi, dan Rico kemudian mengangguk-angguk dan lalu kembali melihat ke arah Adrian. Mereka sudah tahu kapan saja jadwal latihan anak2 7 Icons.
Adrian: Kalian sudah lihat kan ? Sekarang tanggal berapa yang ada latihan dance-nya ?
Rizky: Saya tahu! (sambil mengangkat tangannya) Tanggal 23, 25, 27, dan 29. Ya kan ?
Setelah mendengar jawaban Rizky, Adrian lalu melihat ke arah kalendernya dan mengangguk. Jawaban Rizky benar.
Adrian: Ya, jawaban kamu benar.
Rizky: Yeeheeey!!! (sambil mengangkat kedua tangannya, dan Andi serta Rico langsung mencium bau tak enak dari jas Rizky, kemudian mereka menutup hidungnya)
Andi: Eh! (sambil menepuk bahu Rizky) Angkat tangan jangan tinggi2 kali... bau, tahu!
Rico: Tahu nih... buka selebar2nya... wangi Bantar Gebang jangan dibawa-bawa dong... kasihan nih ruangannya, ruangannya bagus...
Adrian hanya ketawa-tawa saja melihat kelakuan ketiganya. Perlu diketahui, posisi duduk Rizky itu ada di tengah, dengan Andi di sebelah kanannya, dan Rico di sebelah kirinya. Makanya nggak heran kalau bau keteknya Rizky langsung menyebar dengan gampangnya ke sisi kiri dan sisi kanannya.
Andi: Ini lagi ketawa2 aja... nggak lihat apa temannya lagi sengsara...
Adrian: Hahahahahaha... kocak, kocak, kocak... bagus! Lanjutkan kerja kalian ya...
Rico: Lu kira ini nonton komedi ? Ini beneran wanginya kagak enak tahu!
Adrian: Hahahahahaha... gw kira cuma akting... ya udah, Rizky, turunin tangan lu! Bikin sengsara orang aja...
Rizky lalu menurunkan tangannya. Andi dan Rico pun kemudian membuka lagi tutup hidungnya.
Rizky: Sorry bro... sorry... tidak ada maksud menyengsarakan... gw cuma kebawa semangat aja...
Andi: Semangat sih semangat... tapi bau badan perhatiin juga dong! Nggak enak nih yang nyium baunya...
Rico: Tahu nih... lu udah mandi apa belum sih lu ?
Rizky: Sorry bro... gw itu udah mandi... tapi kan tahu sendiri di kota ini panasnya kayak gimana... mana gw pakai jas terus2an lagi di sekolah... gimana nggak bau badan...
Andi: Alibi... lu itu pakai jas terus2an biar nggak kelihatan kalau di kemeja kamu keteknya basah kan ?
Rico: Iya tuh... kemeja kamu bagian keteknya basah kan ? Udah jangan bohong...
Rizky: Apa ? Kemeja gw basah gara2 deodorant kali ?
Rico: Tapi kok kalau dicium kemejanya baunya nggak enak ? Hayo...
Andi: Udah jujur aja... kemeja kamu keteknya basah kan ? Ngaku!
Rizky pun terjebak. Mau tak mau pun ia harus mengakuinya.
Rizky: Iye, iye... kemeja gw keteknya basah... gw pakai jas buat nutupin... malu dilihat cewek...
Andi: Tuh kan... bagus karena kamu sudah mengaku. Karena di kemejaku, bagian keteknya juga basah!
Rizky: Hah ? Beneran lo ? Kurang ajar! Gw kira kamu nggak kenapa-napa... haaah... mu-na-phik! (gaya Rhoma Irama) Pak... pak! pak! (sambil bikin gerakan seperti orang ingin menampar) Blegug sieu!
Adrian: Hahahahahahaha... hahahahahahahaha...
Rizky: Euleuh, euleuh, si kasep teh... ketawa-ketiwi teu aya berhentina... ketawa lucu atau ngeledek nih ?
Adrian: Nggak, nggak... lucu kok, lucu kok... bagus kalian jadi pelawak... bagus...
Rizky: Bagus sih bagus... tapi ketawa kamu sing koyo ngeledek!
Adrian: Ngeledek dari mana ? Gw nggak ngeledek! Gimana... gw itu ketawa karena kalian memang lucu, bukan karena ngeledek... kalau ketawa gw ngeledek, nggak begini kali...
Rico: Hahahahahaha... hahahahahahahaha...
Rizky: Ini lagi juga! Ikut2an... ketek kemeja kamu juga basah nggak ?
Rico: Oh, nggak dong... gw selalu pakai parfum sebelum ke sekolah... kan kamu tahu sendiri gw gimana...
Rizky: Bohong lu! Coba gw cium... (langsung mengendus-endus jasnya Rico)
Rico: Eh, ngapain lu ? Ngapain lu ?
Rizky: Wah, tanda2 bohong nih... ayo ngaku, ketek kemeja kamu basah nggak ?
Rico: Apaan sih ? Nggak, ketek gw nggak basah... nggak, nggak, nggak! Eh! Eh! Wah, gragas nih cowok satu... (sambil berdiri dari kursinya dan lalu lari, karena Rizky makin lama makin mendekat untuk mengendusnya, tak lama, Rizky pun juga berdiri dari kursinya dan lari)
Rizky dan Rico pun lalu kejar2an di dalam ruangan itu seperti anak kecil. Mereka berlari berputar-putar mengitari bangku2 tempat anak2 7 Icons duduk, melewati Badminton Cabinet, sofa, buffet kayu, jam raksasa, dan jendela yang menampilkan pemandangan laut yang indah. Setelah lama berlari mengelilingi ruangan, kurang lebih empat atau lima kali, mereka lalu berlari-lari mengelilingi bangku anak2 7 Icons, berlari berputar-putar kesana-kemari, seperti dalam adegan film2 India. Adrian dan Andi pun jadi tertawa melihat aksi kejar2an mereka yang makin lama makin mirip dengan film India.
Andi: (melihat ke arah Rizky dan Rico yang lagi kejar2an) Eh, eh... lari2an kayak gitu, kayak Rahul dan Anjali di film India! Tapi bedanya yang ini bukan Rahul dikejar Anjali, tapi Rahul dikejar Inspektur Vijay! Hahahahahahahaha...
Adrian: Hahahahahahahaha... eh, mungkin sekarang inspekturnya homse kali ya...
Andi: Bisa jadi... tuh, tuh lihat tuh... ngejar orang serius banget tuh... film India abis! Hahahahahaha...
Adrian: Hahahahahahahaha... persis, persis itu... (mirip gaya Cah Lontong)
Andi: Lihat tuh... wuah... wuah... larinya... (sambil melihat Rizky dan Rico berlari, tak lama ia melihat Rizky dan Rico bergerak ke kiri-ke kanan, seperti kiper yang mau siap2 menepis penalti) tuh, tuh, tuh... (sambil nunjuk2) eaaaa... eaaaaa... eaaaaaa... (seperti penonton acara Bukan Empat Mata)
Adrian: Eaaaaa... eaaaaaa... eaaaaaaaa... hahahahahahahaha...
Rizky: (berteriak ke Adrian dan Andi) Eh, berisik lu pade!
Adrian dan Andi: Sabodo teuing! Hahahahahahahahaha...
Rizky dan Rico lalu berlari kejar2an lagi, masih di tempat yang sama. Mereka berkejar2an lagi seperti Tom and Jerry, hingga naik2 ke kursi lagi... Adrian dan Andi pun hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat mereka berlari2an kesana kemari. Tapi tidak lama, Rizky pun terjatuh setelah ia tersandung kursi yang ada di dekatnya. Mengetahui Rizky terjatuh, Adrian dan Andi pun langsung tertawa lepas dan keras. Sementara Rico sendiri langsung menggoyang2kan pinggulnya di depan Rizky, sambil ngeledek bercanda. Pada saat itulah Adrian memutuskan untuk menghentikan kejar2an itu, sebelum ada barang2 di ruangan itu yang jadi korban. Adrian sendiri masih belum bisa menahan tawanya.
Adrian: Hahahaha... sudah, sudah... ayo stop! Anak2, ayo, sekarang saatnya minum obat... (gaya suster Rumah Sakit Jiwa) ayo sini, minum obatnya dulu ya...
Rizky dan Rico sadar kalau sekarang sketsa dan perannya sudah berubah. Mereka pun langsung berakting seperti pasien Rumah Sakit Jiwa yang sedikit agak nggak waras. Kelakuan mereka pun langsung berubah menjadi seperti anak kecil.
Rizky dan Rico: Iya, pak dokter...
Adrian: Yeh, malah diaktingin... sudah, duduk lagi sini... nanti ketek kalian basah lagi gimana ?
Rizky: Oh, ya... ayo duduk lagi! Hayuk!
Rico: Yuk, yuk...
Rizky dan Rico pun sadar kembali dan lalu duduk lagi di kursinya masing2. Andi masih sulit untuk menghentikan gelak tawanya, dan Adrian juga sedikit senyum2 pada Rizky dan Rico. Kedua cowok yang tadi berkejar2an seperti film India dan Tom and Jerry itu lalu mengatur napas sekaligus mengelap keringat mereka dengan sapu tangan yang mereka kantongi di saku jas mereka. Mereka sangat kecapean.
Adrian: Gimana kejar2annya ? Asyik ?
Rizky: (sambil mengelap wajahnya dengan sapu tangan) Asyik2 gitulah... tapi bikin capek nih...
Rico: Sama, gw juga... capek nih... mungkin sekarang ketek gw tambah basah deh...
Rizky: Hah ?! Apa lu bilang ?
Sadar apa yang ia katakan, Rico pun langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Rizky pun jadi curiga dengan keteknya Rico. Akhirnya, langkah terakhir langsung dilakukan Rizky untuk memeriksa apakah keteknya Rico basah atau tidak. Ia meminta Rico membuka jasnya.
Rizky: Buka jas kamu. Penasaran gw...
Rico: Apa ? Gw nggak ada apa2...
Rizky: Buka nggak ?! Buka...
Rico: Iya deh, gw buka... kalau itu mau kamu...
Rico lalu membuka jasnya, dan ternyata kemejanya basah karena berkeringat. Terutama di bagian keteknya yang mungkin keringatnya sudah banjir di situ. Rizky pun langsung tertawa dan yang lain juga ikut tertawa. Masalah per-ketek-an pun selesai. Ketiga cowok itu sama2 memiliki ketek yang basah. Memang efek dari cuaca panas nggak bisa dibohongi ya...
Adrian: Ternyata semuanya pada punya ketek yang basah ya... mungkin setelah ini kalian harus bawa parfum atau deodoran yang banyak ke sekolah ya...
Rizky: Iya deh... gw nggak biasa bawa deodoran soalnya...
Adrian: Tapi kamu pakai kan ?
Rizky: Ya pakai lah... tapi di rumah...
Adrian: Next time, bawa ke sekolah. Mungkin itu akan menyelamatkan hari kalian. Mengerti ?
Rizky, Andi, dan Rico: Mengerti, Adrian...
Adrian: Bagus...
Tidak lama, Blackberry-nya Adrian berbunyi. Ada telepon masuk. Adrian lalu mengeluarkan Blackberry-nya dan melihat siapa yang menelepon. Ternyata, di layar ada tulisan, "Incoming Call: Hello Kitty (nomornya dirahasiakan), Answer or Ignore ?" Adrian langsung sedikit tersenyum karena mengetahui siapa yang meneleponnya. W to the E to the N to the D to the A aka Wenda. Adrian pun langsung berdiri dari kursinya sambil membawa teleponnya dan melangkah keluar menuju pintu keluar. Rizky, Andi, dan Rico pun jadi penasaran dan bertanya pada Adrian.
Andi: Kamu mau ke mana, Adrian ?
Adrian: Ada telepon penting... gw tinggal sebentar ya...
Rizky: Siapa yang nelepon kamu ?
Adrian: Mau tahu aja lu...
Rico: Wuuuuuu... pelit!
Adrian: Sabodo teuing!
Adrian lalu keluar dari ruang latihan vokal dan lalu bersandar di tembok luar ruangan itu. Ia berada di lorong bangunan sekarang. Ia lalu menekan tombol Accept dan tak lama, suara Wenda terdengar dari balik speaker. Wenda saat itu sedang berada di sebuah restoran, makan2 dengan teman2nya sesama personil Cherrybelle.
Wenda: Halo, Adrian...
Adrian: Halo, Wenda...
Wenda: Kamu lagi di mana ?
Adrian: Gw lagi di flat nih, tempat latihan... kebetulan ada kerjaan... kamu di mana ?
Wenda: Aku ? Aku lagi makan bareng teman2 Cherrybelle...
Adrian: Nggak latihan ? Bukannya kamu nanti pengen tampil ?
Wenda: Setelah ini kita latihan vokal... nanti malam kita latihan dance... kalau kamu ?
Adrian: Sekarang lagi latihan vokal juga nih... tapi yang mau latihan belum datang... kalau nanti malam, saya santai2 di rumah... ada apa nih, nelepon2...
Wenda: Nggak kok... aku cuma nanya kabar kamu aja... kita kan udah jadian... jadi harus dong, gw tahu kabar kamu sekarang... mumpung ada waktu kosong nih... yah, sebagai pacar yang baik...
Adrian: Pacar yang baik ? Wah... perhatian banget sih kamu... nih kamu nelepon2 nggak ketahuan anak2 Cherrybelle yang lain ?
Tanpa disadari Adrian, Rizky, Andi, dan Rico, menguping pembicaraan Adrian dengan cara mengintip dari balik pintu ruang latihan. Mereka langsung curiga, ada sesuatu yang sedang dibicarakan oleh Adrian. Bisa dilihat dari cara bicara dan tutur kata Adrian yang beda banget dengan biasanya. Belum lagi juga, gerak-gerik Adrian yang sepertinya tidak biasa mereka lihat. Bahkan Adrian memilih untuk menyendiri buat menerima telepon itu... ketiga cowok itu langsung berkesimpulan ada sesuatu yang sedang disembunyikan oleh teman mereka. Nanti mereka akan mencari tahu soal apa rahasia itu. Sekarang, kembali ke percakapan telepon.
Wenda: Nggak kok... aku neleponnya agak jauhan... gw lagi pura2 cuci tangan nih... padahal sebenarnya gw lagi pengen telepon kamu...
Adrian: Wah wah wah... bagus! Good job, girl... I love it. Pinter! Superrrrrrr... (seperti gaya Mario Teguh yang ditirukan oleh Tukul) ah, bisa aja kamu... memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan... hahahahaha...
Wenda: Yah, mumpung ada kesempatannya, kenapa tidak ?
Tanpa disadari oleh Wenda juga, anak2 Cherrybelle juga penasaran soal apa yang dilakukan oleh Wenda di tempat cuci tangan. Nggak biasanya kalau cuci tangan sampai lama2an seperti itu. Mereka pun jadi saling bertanya-tanya satu sama lain...
Gigi: Eh, itu si Wenda ngapain ?
Devi: Tahu tuh... katanya mau cuci tangan, tapi kok lama banget ya ?
Felly: Udah gitu... kayaknya dia nggak lagi cuci tangan deh... ada apa ya kira2 ?
Cherly: Hmmm... pasti Wenda menyimpan sesuatu nih... samperin yuk, tapi diam2...
Christy: Samperin si Wenda ? Wah, itu ide bagus tuh... apa kita samperin bareng2 ?
Cherly: Nggak, cuma gw sama Gigi doang. Kalau untuk ini, gw tahu seperti sesuatu yang pas buat dikasih ke teman kita yang satu ini... Gigi, temenin gw dong...
Gigi: Oke deh, kakak!
Angel: Eh, eh... good luck ya Cherly...
Cherly: Tenang... pasti berhasil...
Cherly dan Gigi pun mendatangi Wenda yang sedang menelepon Adrian. Mereka mendekat dengan sangat perlahan-lahan, hingga akhirnya sampai di tempat cuci tangan, tepat di samping Wenda yang lagi menelepon. Dia itu posisinya membelakangi Cherly dan Gigi, tapi meskipun begitu, suaranya Wenda bisa terdengar oleh mereka... layaknya seorang mata2 profesional, keduanya menguping pembicaraan Wenda dengan seseorang yang ada di telepon itu, sedang anak2 Cherrybelle yang lain melihat dari meja tempat mereka makan. Balik lagi ke pembicaraan Adrian dan Wenda...
Adrian: Tapi bagus sih kalau begitu... kamu itu pintar memanfaatkan kesempatan, ya...
Wenda: Yah, begitulah aku... kalau ada kesempatan, why not... oh, ya, kamu sudah makan ?
Adrian: Makan ? Belum... aku belum makan. Kebetulan nih, lagi nitip ke teman...
Wenda: Oh... makan ya nanti... jangan terlalu sore makannya, nanti nggak enak...
Adrian: Oh, of course not... mungkin sebentar lagi teman gw juga datang kok...
Wenda: Bagus deh kalau begitu... oh, ya. Sekarang gw harus balik lagi nih... nggak enak sama teman2 yang lain, aku nggak ninggalin mereka lama2... nanti mereka pada curiga. Oke ?
Adrian: Oke deh... good luck ya, buat latihannya... ingat, serius ya latihannya... jangan sampai kamu hilang fokus gara2 gw... stay focus, ok ? Kamu juga harus tetap semangat saat latihan atau saat tampil. Ini juga buat kebaikan kelompok kamu juga lho...
Wenda: Iya, Adrian... nggak kok, aku nggak akan kehilangan fokus kok... tenang aja... gw juga akan tetap semangat kok, soalnya semua teman2 yang lain sudah sering bilang itu padaku... ya udah deh, gw duluan ya...
Adrian: Bagus deh, kalau begitu... oke, Wenda... nanti kapan2 ngobrol lagi ya...
Wenda: Iya... nanti kalau ada waktu. Duluan ya... (lalu mencium layar Blackberry-nya, Cherly dan Gigi pun saling senyum satu sama lain, karena sudah tahu apa isi pembicaraan Wenda)
Adrian: Oke dear... (lalu Adrian mencium layar Blackberry-nya, mengetahui Wenda melakukan hal itu) bye...
Wenda lalu mematikan teleponnya. Ia lalu memasukkan Blackberry-nya ke dalam tasnya. Ketika kemudian ia berbalik, tiba2 ia langsung dikagetkan dengan kehadiran Cherly dan Gigi yang sejak tadi sudah menguping pembicaraan Wenda.
Cherly dan Gigi: Cieeeeeeeee...
Cherly: Ada yang baru punya cowok nih... kenalin dong...
Gigi: Kakak udah punya cowok ya... hayo ngaku...
Wajah Wenda pun memerah karena malu, dan mukanya sedikit menunduk. Dalam hatinya, ia langsung berkata, "sialan, kenapa si Cherly dan Gigi bisa tahu sih... ini kan harusnya gw rahasiakan... aduh, kok bisa ketahuan sih ? Mampus deh gw... ya sudah deh... gw mengaku sajalah... emang pinter nih mereka..." dan tak lama, Wenda pun melihat ke arah Cherly dan Gigi, dan ia mengangguk, tanda ia benar2 sudah punya pacar.
Cherly: Jadi kamu memang benar2 sudah punya pacar ? Selamat ya... (langsung mendekati Wenda dan menyalaminya. Wenda masih malu2, tapi ia mau berjabat tangan dengan Cherly)
Gigi: Selamat ya kak... semoga langgeng... (juga menjabat tangan Wenda, Wenda masih malu2)
Ketiganya lalu kembali lagi ke meja mereka, dan Cherly langsung memberitahukan pada semua personil Cherrybelle yang lain kalau Wenda sudah punya pacar. Di belakangnya, Gigi hanya senyum2 saja, sambil memegangi tangan kanannya Wenda, yang masih malu2 dan menutupi wajahnya yang memerah.
Cherly: Teman2, saya punya pengumuman buat kalian semua... kalau... ternyata Wenda, salah satu teman kita, sudah punya cowok!
Angel, Anisa, Christy, Felly, Devi, dan Ryn: HAH ?! BENERAN ????!!!!!!
Christy: Serius nih, Wenda udah punya pacar ?
Cherly: Tanya saja sendiri, kalau nggak percaya... tuh, mukanya sampai merah...
Ryn: Wah, selamat ya, Wenda... nggak nyangka lho, kamu udah punya pacar...
Felly: Selamat ya, Wenda...
Gigi: Hehehehehehe... Wenda, ada yang mau disampaikan ?
Wenda: Ma... makasih ya... buat semuanya...
Anisa: Selamat ya, Wenda... hehehehehe...
Wenda hanya mengangguk saja menanggapi ucapan selamat dari Anisa.
Cherly: Kenapa, Wenda ? Santai aja... nggak usah malu2... udah, ayo duduk lagi... kita makan2 lagi, dan kalau bisa ceritain dong ke kita2, soal pacar barumu...
Gigi: Mau kan, ceritain soal pacarmu ke kita2, kak ?
Christy: Iya, ceritain dong... ayo, duduk lagi... nggak usah malu2...
Angel: Iya, nggak usah malu2... kalau bisa diceritain, cerita aja... mau kan ?
Felly: Ceritain aja... nggak apa2... nggak usah malu begitu dong, Wenda...
Cherly: Tuh, semua sepakat mereka pengen kamu untuk cerita... ayo, ceritain dong...
Wenda pun kini tidak punya pilihan lain. Semua teman2nya yang lain meminta Wenda untuk menceritakan seperti apa pacarnya. Sebenarnya, ada rasa malu dan bersalah yang ada dalam diri Wenda. Malu karena rahasianya terbongkar, kini semua teman2nya tahu kalau dia sudah punya pacar, dan merasa bersalah karena Wenda sebenarnya sudah melanggar salah satu perjanjian dalam Cherrybelle, yaitu perjanjian untuk tidak berpacaran hingga Cherrybelle sukses. Perjanjian itu sudah dibuat oleh kesembilan personil Cherrybelle di sebuah ruangan di villa tempat Cherrybelle terbentuk, pada malam sebelum Cherrybelle resmi terbentuk. Perjanjian itu dibuat secara sukarela oleh setiap personil Cherrybelle, dan ditulis dalam sebuah kertas yang mereka tandatangani bersama. Kertas itu sekarang dipegang oleh Cherly, dan dia yang bertugas untuk menyimpan dan menjaga surat itu, mengingat dia adalah leader dari Cherrybelle. Di dalam perjanjian itu tertulis bahwa jika ada salah satu personil Cherrybelle yang ketahuan punya pacar sebelum Cherrybelle sukses, maka ia bisa dikeluarkan dari Cherrybelle, dengan menunjukkan surat itu pada produser Cherrybelle. Wenda sekarang terancam sanksi pengeluaran itu. Tapi, sekarang kan Cherrybelle sudah sukses dan terkenal ke mana2, akankah sanksi itu bisa diringankan ?
Cherly: Wenda, kamu mau kan cerita sama kita semua ?
Wenda: Se... sebenarnya, gw mau cerita... tapi ada rasa bersalah dalam diri gw...
Cherly: Bersalah kenapa, Wenda ?
Wenda: Kamu kan masih ingat soal perjanjian yang dulu kita buat di villa itu... di situ kan, kita sudah janji kalau para personil Cherrybelle nggak boleh pacaran dulu sampai kita semua sukses... anggap saja, gw sudah melanggar perjanjian itu...
Cherly: Oh, soal perjanjian itu... (terdiam, lalu kemudian tersenyum) Wenda, soal perjanjian itu, urusan belakangan. Sekarang yang terpenting kamu ceritakan dulu seperti apa pacar kamu... lagipula kamu nggak melanggar kok. Kita kan sudah sukses, so why you have to fear about it ? Rileks saja... untuk urusan itu, kita bahas nanti saja. Sekarang yang terpenting, kamu cerita dulu soal pacar kamu. Oke ?
Wenda: Oke deh kalau begitu. Gw akan cerita.
Cherly: Bagus! Teman2, sekarang diam dulu ya... Wenda mau cerita soal cowoknya... Gigi, ayo duduk...
Gigi: Iya kakak... (lalu kembali lagi ke kursinya lagi, sejak tadi dia berdiri)
Cherly: Silakan, Wenda... ceritakan soal cowok kamu... teman2 dengerin ya...
Wenda lalu bercerita mengenai siapa pacarnya. Ia bercerita mulai dari ketika ia bertemu pertama kali dengan Adrian saat battle dance itu, kemudian saat Adrian hadir ketika Cherrybelle konser di mal, hingga kemudian mereka jalan bareng berdua. Dari situlah kemudian Wenda menceritakan masa lalunya. Ia memberitahukan kalau Adrian itu sebenarnya adalah teman lamanya yang dulu ia taksir saat SMP. Kemudian ia menceritakan semuanya yang dulu kalian semua sudah dengar di Fanfiction 7 Icons bagian sebelumnya. Mulai dari persahabatan, penyerobotan pasangan, sakit hati dan galau berkepanjangan, hingga berantem di WC sebuah restoran sebagai akumulasi dari fakta di lapangan dan rasa emosi yang sudah terlanjur meletup-letup. Setelah semua sejarahnya diceritakan, Wenda kemudian bercerita mengenai prosesnya sampai ia bisa ditembak Adrian untuk jadi pacarnya, yang baru saja terjadi kemarin malam. Mulai dari ajakan pada Adrian untuk datang ke taman, kemudian sharing cerita masa lalu, hingga akhirnya terungkap kalau Adrian dulu adalah cowok yang dulu ia taksir, dan ternyata Adrian juga masih menyimpan perasaan yang sama seperti di masa lalu kepada Wenda, yang membuat Adrian harus merusak taman untuk membuat sebuah rangkaian bunga pada Wenda, yang juga sekaligus dipakai untuk menembak Wenda. Karena keduanya tidak ingin mengulangi penyesalan dan kesalahan yang terjadi masa lalu, dan karena memang ada kesempatannya, akhirnya Wenda mau menerima Adrian menjadi pacarnya. Cinta masa lalu yang dulu tak kesampaian kini akhirnya kesampaian juga. Personil Cherrybelle pun mengerti seperti apa cerita Wenda, dan mereka sangat senang mengetahui kalau Wenda akhirnya bisa pacaran dengan teman masa lalunya yang dulu ia taksir, tapi cintanya tak sampai karena teman masa lalunya itu memilih berpacaran dengan sahabatnya, dibandingkan dengan dirinya. Setelah Wenda puas bercerita, ia lalu meminum teh yang sudah dipesankan Christy padanya. Ketika Wenda sedang minum, Cherly mengajak semua personil Cherrybelle yang lain untuk melakukan sebuah rapat kecil. Yang dibahas dalam rapat itu adalah... apakah semua personil Cherrybelle menerima hubungan Adrian dan Wenda atau tidak. Beruntung Cherly masih menyimpan surat perjanjian itu, dan anggap saja, itulah dasar pegangan anak2 Cherrybelle jika ada personilnya yang pacaran atau tidak. Ia lalu menaruh surat itu di atas meja dan semua personil Cherrybelle yang lain berunding mengelilingi kertas itu. Sekarang keputusan harus dipilih Cherrybelle. Apakah mereka akan tetap berpegangan pada surat perjanjian itu, atau menerima ceritanya Wenda. Jika mereka tetap berpegangan pada surat itu, maka mereka tidak menerima hubungan Wenda dan Adrian. Wenda akan terancam sanksi, seperti yang ia takutkan sebelumnya. Tapi jika mereka menerima cerita dan alasan Wenda, maka mereka menerima hubungan Wenda dan Adrian, dan itu berarti, akan ada perjanjian yang harus dihapus. Wenda sendiri tidak boleh ikut dalam perundingan ini, dan ia pun harus dijauhkan dari meja makan oleh teman2nya yang lain. Lalu, bagaimana dengan Adrian ?
Setelah ia menutup teleponnya, Adrian kembali lagi ke dalam ruang latihan vokal. Ketika ia sedang berjalan menuju kursi kerjanya, Rizky, Andi, dan Rico menanyainya.
Rico: Tadi lu ditelepon siapa ?
Adrian: Ada deh... (sambil menaruh teleponnya di atas meja)
Andi: Tapi kok tadi gaya neleponnya kayak nggak biasa gitu... kayaknya ada apa2nya gitu dengan yang menelepon kamu...
Rizky: Iya, nggak biasanya kamu menyingkir kalau kamu menelepon... hayo... siapa yang nelepon kamu tadi ?
Adrian: Mau tahu siapa yang nelepon gw ? Mpok Nori.
Andi: Hahahahahaha... tapi kali ini lu garing, bro. Nggak mungkin lu ditelepon nenek2 sampai sembunyi2 begitu... pasti orangnya spesial nih...
Rizky: Iya nih... gw jadi curiga... pinjam BB kamu ya...
Adrian: Hey, jangan dipegang BB gw!
Rizky: Lu tadi megang BB gw, main ngerampas lagi, gara2 lu mau tahu di contact BBM kita ada anak2 7 Icons... rasanya nggak afdol kalau serangan balasan tidak dilakukan nih... udah, sini BB kamu...
Adrian: Nggak akan.
Rizky: Siniin nggak ?! Hei!
Adrian langsung mengamankan BB-nya sebelum tangannya Rizky menyambar. Adrian pun lalu tersenyum pada Rizky, tapi Rizky tidak menyerah. Ia langsung menyuruh Andi sama Rico untuk mengambil BB-nya Adrian, karena menurut Rizky nggak adil kalau BB-nya diambil Adrian, tapi BB-nya Adrian nggak diambil juga... apalagi setelah ada rahasia yang tersembunyi. Andi dan Rico pun langsung kejar2an dengan Adrian keliling ruangan, tapi kali ini nggak lama. Andi dan Rico pun berhasil menyudutkan Adrian di dekat pintu ruang latihan. Rizky pun langsung berdiri dari kursinya dan mengambil BB-nya dari Adrian. Sekarang, Adrian dan Rizky sama2 impas.
Rizky: Hahahahaha... gw dapat BB kamu... sekarang kita impas ya...
Adrian: Ya, terserahlah... lu mau apain BB gw ?
Rizky: Gw mau periksa Upcoming Calls kamu. Gw penasaran siapa sih yang nelepon kamu tadi...
Adrian: Wah wah wah... kurang ajar nih... nggak boleh, nggak boleh!
Rizky: Eittt... tapi tadi kamu kan juga bongkar BB gw buat nyari tahu contact BBM anak2 7 Icons di BB gw kan ? Jadi boleh dong kita bongkar balik BB kamu...
Andi: Iya, pasti di dalamnya ada sesuatu... sesuatu yang gimana gitu...
Rico: Alhamdulillah yah, sesuatu...
Andi: Yah, begitu lagi kamu... udah, Rizky, periksa Upcoming Calls-nya...
Rizky: Sabar, gw lagi cari2 dulu...
Rizky lalu mengoprek-oprek isi BB-nya Adrian, sementara Andi dan Rico hanya melihat-lihat saja. Rizky langsung memeriksa bagian "Upcoming Calls" dan menemukan ada nama "Hello Kitty" di list pertama telepon yang masuk, dan waktu telepon masuk adalah sekitar beberapa menit yang lalu. Rizky, Andi, dan Rico pun langsung mengangguk-angguk mengetahui apa yang mereka temukan. Adrian sendiri hanya bisa pasrah dan duduk di kursi kerjanya. Ketiga cowok itu kemudian bertanya pada Adrian.
Rizky: Wah, ada nama Hello Kitty... siapa nih ?
Adrian: Hello Kitty ? Itu si Wenda.
Andi: Wenda... Wenda anak Cherrybelle itu ?
Adrian: Iya, gw itu sekarang sudah jadian sama dia... baru kemarin malam jadian...
Rizky: Hah ? Lu jadian sama si Wenda ? Waaah, selamat bro... (langsung menjabat tangan Adrian)
Andi: Selamat bro... mantap! Semoga langgeng! (sambil menjabat tangan Adrian)
Rico: Selamat bro... hebat, lu bisa jadian sama anak girlband lain... keren! (sambil menjabat tangan Adrian)
Adrian: Terima kasih... tapi elu pade bisa nggak dapetin cewek yang secantik Wenda ?
Rizky: Nah itu dia masalahnya... nggak bisa...
Andi: Kalau kita naksir cewek kayak dia, kayaknya kita sudah ditolak duluan deh...
Rico: Yoha... nggak bakalan kita dapat cewek secantik Wenda... paling kita dapet yang tipe2 Inem...
Adrian: Inem siapa ? Inem Pelayan Seksi ? Bukannya lumayan dia ? Kan bodinya yahud...
Andi: Bodi boleh yahud... tampang tak meyakinkan... nggak enak gw ngelihatnya...
Rico: Sama... pahit pahit pahit... lagipula... kita kan juga pengennya yang lebih... yah minimal yang seperti Wenda lah... atau anak2 Cherrybelle yang lain...
Rizky: Ah gila lu... kita nggak bakal dapet lah yang kayak begitu... gila... pasti kita dihabisi lah...
Adrian: Asal kalian mau usaha, semuanya masih bisa kok... gw yakin kalian pasti dapatkan cewek yang terbaik untuk jadi pacar kalian... percaya aja... asalkan mau usaha...
Rizky: Usahanya gimana ? Perbaiki tampang ? Nggak mungkin bro...
Adrian: Ngapain kalian perbaiki tampang... kalian aja udah lumayan kok... maksudnya usaha itu adalah berusaha menjadi orang baik dan mau perhatian sama cewek yang kalian taksir. Yang dilihat pasangan sejati itu bukan tampang. Tapi hati. Hatilah yang terpenting, karena cinta itu datangnya dari hati, bukan dari tampang. Percayalah, jika seandainya kalian berhasil melakukan hal itu, bukan tidak mungkin kalian akan mendapatkan pacar terbaik yang pernah ada buat kalian. Begitulah kiatnya.
Rizky: Oh, begitu... kalau itu sih kita bisa lakukan... tapi gimana caranya untuk bisa memberi perhatian pada seorang cewek ? Kita sudah sering melakukannya... tapi gagal terus bro...
Adrian: Kalian semua, tanpa terkecuali, harus bisa bermain dengan perasaan. Biarlah perasaan kalian mengalir apa adanya. Mungkin kalian terlalu biasa dibuat-buat perasaannya... ah, karena untuk menarik perhatian cewek, kalian pura2 baik... jangan. Kalian jangan sok perhatian untuk menarik perhatian. Cewek2 juga tahu kali... biarlah semuanya mengalir apa adanya... pakai perasaan yang sungguh2, yang memang dari hati, bukan dibuat-buat. Kalau misalnya nggak keluar pada saat itu, jangan dipaksa... pasti ada waktunya kok, tenang aja... pasti akan ada suatu waktu di mana perasaan kalian akan benar2 keluar, dan kalian akan dapatkan perhatian itu. Begitu...
Rizky: Oh, jadi harus benar2 dari hati ya ? Begitu ?
Adrian: Ya, tapi ada satu lagi kiatnya. Usahakan kalian juga punya masa lalu yang baik dengan cewek itu. Itu juga akan membantu kalian.
Rizky: Masa lalu ? Apa hubungannya ?
Adrian: Karena gw bisa jadian sama Wenda, karena masa lalu.
Rizky: Jadi kamu dan Wenda bisa jadian karena masa lalu ? Berarti kamu udah kenal dia dong, sebelumnya...
Adrian: Tepat sekali. Wenda itu ternyata teman lama saya waktu SMP. Dan memang sejak awal kami berdua sudah saling naksir. Tapi yang terjadi, aku justru menolak cintanya saat itu dan memilih sahabatnya sebagai pacar. Anggap saja gw telah membuatnya terluka... bahkan sampai sakit hati...
Andi: Kenapa kamu malah pacaran dengan sahabatnya, padahal kamu sebenarnya naksir dengan Wenda ?
Adrian: Sahabatnya itu selalu berusaha untuk menarik perhatian saya. Dia sadar kalau aku suka dengan Wenda dan dia sendiri juga suka dengan saya. Jadi bisa dikatakan aku disukai oleh dua orang cewek. Tapi dialah yang tercepat dalam menarik perhatian saya, dan lalu aku tanyakan keseriusannya, ia serius ingin jadi pacarku. Akhirnya, dialah yang menjadi pacar saya, dan saat itu saya sadar, gw telah melukai Wenda.
Andi: Oh, begitu... jadi karena dia yang lebih cepat mengungkapkan perasaannya, begitu ?
Adrian: Ya, dan selain itu, dia juga serius dan memang suka dengan saya. Ya sudah...
Rico: Tapi apa Wenda nggak sedih karena kamu telah menolak cintanya, padahal sebenarnya kamu naksir berat dengannya ?
Adrian: Dia sudah bukannya sedih lagi. Sakit hati. Dia kecewa, dia marah, dia terluka. Aku tahu itu, tapi mau bagaimana lagi. Semuanya sudah terjadi, dan gw sadar apa yang telah gw lakukan dan apa konsekuensinya.
Andi: Berapa lama kamu pacaran dengan sahabatnya ?
Adrian: Satu tahun, tiga bulan, tiga minggu, dan lima hari. Hampir masuk bulan keempat. Lumayan lama sih, tapi berakhirnya nggak enak meskipun gw bisa terima.
Andi: Putusnya kenapa ? Padahal lama banget hubungannya...
Adrian: Dia suka dengan cowok lain. Ada anak baru di sekolah pada saat itu, dan dia itu suka padanya. Lama2 gw sadar kalau nasib gw akan seperti Wenda. Ujung2nya disakiti. Bedanya yang menyakiti ini pacar, kalau Wenda disakiti sahabatnya. Akhirnya, gw putuskan untuk memberinya pilihan. Dia akhirnya lebih memilih cowok barunya itu daripada aku. Kita pun putus secara baik2.
Rico: Oh, jadinya kamu memilih untuk putus baik2 daripada disakiti pacar, begitu ?
Adrian: Ya. Itu setelah lama2 saya tahu kalau ia benar2 suka sama cowok itu... sebenarnya sih hati sudah sakit, tapi masih normal. Nah, untuk menghindari sakit hati yang lebih parah lagi, ya gw putuskan untuk putus secara baik2, dan dia mengerti kok. Sejak itu, kita hanya jadi teman baik.
Rizky: Jadi begitu... terus, apakah kamu jadi teringat dengan Wenda saat itu ?
Adrian: Ya. Tapi saat itu kondisinya udah berubah saat itu. Tiga bulan setelah gw jadian, Wenda pindah ke Jakarta. Kemudian selang tiga bulan setelah mantan gw jadian lagi... gw juga pindah ke Jakarta. Masih sih, gw ingat Wenda, tapi lama-kelamaan gw juga lupa sama dia... dan gw nggak yakin apakah dia masih ingat gw atau tidak. Begitu...
Rizky: Dan ketika kamu ketemu lagi sama dia, dia sudah jadi personil Cherrybelle, begitu ?
Adrian: Betul sekali. Dia sudah kelihatan berbeda dari sebelumnya. Dia kelihatannya jadi lebih cantik, gitu...
Andi: Ya iyalah, secara dia udah jadi anak girlband gitu loch... eh, tapi lu nggak takut ketahuan anak2 7 Icons kalau lu sekarang jadian sama anak girlband lain ?
Adrian: Nah itu dia masalahnya... gw khawatir anak2 7 Icons pada nggak setuju sama hubungan ini... kalian kan tahu sendiri kalau Cherrybelle itu "penggantinya" 7 Icons (ceritanya), takutnya mereka pada nggak suka... apalagi Cherrybelle kan lebih hebat daripada mereka... takutnya, gw akan menumbuhkan rasa cemburu anak2 7 Icons pada Cherrybelle, karena gw pacaran sama salah satu personilnya...
Rizky: Cemburu ? Mungkin udah bukan cemburuan lagi... bisa aja musuhan...
Adrian: Betul banget. Ada usulan nggak nih, bro ?
Rizky, Andi, dan Rico pun lalu berpikir untuk mencari solusi. Mereka berpikir sangat lama, hingga mereka berjalan-jalan keliling ruangan. Setelah lama berpikir, ketiganya akhirnya menemukan jawabannya. Mereka langsung berunding di depan Badminton Cabinet untuk membuat kesimpulannya. Setelah mereka mendapatkan kesimpulannya, ketiganya lalu mendatangi mejanya Adrian untuk menyampaikan hasil pemikiran, perundingan, dan kesimpulan mereka.
Adrian: Jadi kalian sudah dapatkan usulannya ?
Rizky: Sudah! Bagaimana kalau untuk sekarang, kamu sembunyikan dulu hubungan ini dari anak2 7 Icons...
Andi: Iya... kamu diam2 saja soal hubungan ini pada mereka. Kalau kamu nggak ngomongin kan mereka nggak bakalan tahu... jadi mendingan sembunyiin aja... bagaimana ?
Rico: Betul itu... tapi selama kamu menyembunyikan hubungan ini, kamu harus bisa menemukan jawaban yang tepat untuk dijelaskan pada anak2 7 Icons seandainya hubungan ini terungkap.
Andi: Kalau untuk itu, kamu siapkan saja dari sekarang. Setiap saat hubungan ini pasti akan ketahuan, jadi persiapkanlah dari sekarang. Yah, ini juga demi kebaikan mereka juga... jangan sampai mereka jadi kecewa atau cemburu pada kamu...
Rizky: Jadi bagaimana ? Setuju dengan usulan kita ?
Adrian: Oke, bagus... usulan kalian bagus... tapi gw juga perlu bantuan kalian juga.
Rizky: Bantuan kita ? Untuk apa ?
Adrian: Untuk tidak mengatakan hubungan ini pada siapapun. Tidak hanya pada anak2 7 Icons, tapi juga pada semua orang, termasuk teman2 di sekolah, atau siapapun. Kalian juga harus bisa melindungi saya.
Rizky: Oh, untuk itu ? Gampang... tapi syarat dan ketentuan berlaku bro...
Adrian: Apa syarat kalian ?
Andi: Kamu harus melatih kita untuk bernyanyi dan menari seperti para boyband.
Adrian: Hah ? Serius nih ?
Andi: Iya dong... lu bisa melatih anak2 7 Icons sampai2 mereka bernyanyi-nyanyi tanpa henti di sekolah, dan suaranya bagus2... kepedean mereka balik lagi... dance-nya juga keren... itu pasti karena kamu kan ? Nah, kita juga mau dilatih seperti mereka, atau lebih tepatnya, para boyband.
Adrian: Oke, gw bisa melatih kalian... tapi saya mau kasih syarat balik buat kalian.
Rico: Apa syarat itu, Adrian ?
Adrian: Gw minta selama kalian dilatih, kalian semua harus serius. Kalau kalian nggak serius, terserah kalian mau bilang pada siapapun, mau ke anak2 7 Icons, mau ke teman2, mau ke anak2 Cherrybelle sekalian, ke seluruh dunia juga... terserah. Karena kalian juga nggak serius.
Rizky: Kita bisa serius latihan kok. Kita semua siap untuk ini...
Adrian: Serius ? Kalian semua siap untuk dilatih ?
Rizky, Andi, dan Rico: Siap...!!!!!!
Adrian: Oke, kita latihan sekarang.
Rico: Hah ? Sekarang juga ?
Adrian: Ya, sekarang lah, kapan lagi ? Kalau misalnya ditunda-tunda, kapan gw mau ngelatih kalian ? Gw sibuk ngelatih anak2 7 Icons soalnya... lagipula, sebenarnya lama-tidaknya keberadaan kalian di sini, semua tergantung anak2 7 Icons. Sampai anak2 7 Icons tahu kalian ada disini, bisa jadi ini adalah latihan pertama dan terakhir buat kalian.
Rizky: Ya udah deh, kita mulai aja latihannya sekarang...
Adrian: Bagus. Kalian semua siap2 dulu. Saya mau ambil peralatan saya di ruang sebelah.
Adrian lalu keluar dari ruang latihan vokal menuju ke ruang latihan dance untuk mengambil beberapa peralatan latihannya. Sementara itu, Rizky, Andi, dan Rico sudah mulai bersiap-siap untuk memulai latihan mereka. Selagi mereka bersiap-siap, kita kembali ke restoran tempat anak2 Cherrybelle berkumpul. Masih ingat kan adegan terakhirnya ? Yap, Wenda sekarang sedang "disidang" oleh anak2 Cherrybelle yang lain soal hubungannya dengan Adrian. Anak2 Cherrybelle bersidang di sebuah meja yang letaknya satu meja dari meja tempat mereka makan, dan Wenda tidak boleh mendekati meja itu. Ia hanya duduk saja di kursi meja makan anak2 Cherrybelle sambil menunggu keputusan teman2nya yang lain. Pembicaraan mereka berlangsung serius, dan Wenda jadi agak sedikit deg2an menunggu hasilnya. Tidak lama kemudian, semua personil Cherrybelle selesai bersidang dan kembali lagi ke meja makan. Hasilnya akan diumumkan.
Cherly: Halo, Wenda... gimana ? Agak deg2an kah ?
Wenda: Sedikit... aku nggak tahu gimana ngungkapinnya... tapi apapun hasilnya, gw serahin ke kalian aja...
Cherly: Oke kalau begitu... jadi, berdasarkan hasil rundingan semua teman2, kita semua memutuskan untuk...
Wenda pun kini makin deg2an. Apalagi setelah Cherly menahan pembicaraannya... semua teman2nya hanya melihat saja... ada yang tersenyum-senyum malah... tapi kemudian semuanya menjadi sesuatu yang melegakan buat Wenda, setelah Cherly mengumumkan keputusannya...
Cherly: ...menerima hubungan kamu dan Adrian.
Wenda pun jelas kaget ketika Cherly mengumumkan hal itu. Ia menyangka kalau ia akan kena sanksi dari teman2nya karena melanggar perjanjian yang dulu sudah ia dan teman2nya sepakati. Wajahnya seakan tak percaya. Ia lalu menanyakan alasan penerimaan ini pada Cherly.
Wenda: Kalian semua menerima hubungan gw ? Kok bisa ?
Cherly: Hehehehehe... Wenda, Wenda... hubungan kamu kita terima malah kamu kebingungan... sebenarnya begini, saya mau ngasih tahu sesuatu yang mungkin kamu dan orang lain belum pernah tahu.
Wenda: Apa itu ?
Cherly: Sebenarnya... semua personil Cherrybelle lagi pada naksir cowok lho...
Wenda: Beneran ? Semuanya lagi pada naksir cowok ? Bercanda nih...
Christy: Beneran kok... gw ada cowok di sekolah yang lagi aku taksir...
Devi: Aku juga... gw naksir sama anak basket di sekolah gw lho...
Anisa: Kalau aku, aku lagi naksir sama anak tetanggaku yang menurut gw, ganteng banget gitu...
Angel: Aku juga... aku lagi naksir sama kakak kelasku di sekolah...
Felly: Aku juga lagi naksir sama teman satu kelas gw di sekolah...
Ryn: Aku juga sama dengan Felly... naksir dengan teman sekelas gw... tapi masih malu2...
Gigi: Gw juga naksir sama teman satu tim dance gw... dia itu orangnya keren banget...
Cherly: Dan saya juga diam2 naksir dengan teman sekolahku yang menurutku dia itu baik banget.
Wenda: Jadi kalian semua punya cowok taksiran sendiri2... terus apa hubungannya dengan gw ?
Cherly: Kamu telah membuat kita semua berpikir ulang soal perjanjian itu. Selama ini kita selalu pengen naksir cowok, tapi kita terhadang perjanjian itu sehingga kita nggak bisa naksir cowok itu. Belakangan ini semua personil Cherrybelle memang lagi mencoba peruntungan kita soal cinta... tapi kita nggak pernah bilang. Selain itu juga kan, kita juga sudah sukses dan terkenal ke mana2... jadi, yah mungkin saja perjanjian itu sudah berakhir dengan cepat.
Wenda: Bukannya perjanjian itu melarang kita buat pacaran ?
Cherly: Tapi kamu lupa ada kelanjutannya. Kita itu berjanji untuk tidak pacaran sampai kita sukses. Sekarang kan kita sudah sukses, berarti kan perjanjian itu sudah nggak berlaku lagi... dan kebetulan memang kita semua berniat ingin menghapus perjanjian itu. Jadi, kamu nggak apa2 kalau kamu pacaran dengan cowok kamu... tapi ada satu syarat yang harus dan wajib dipatuhi oleh kamu, dan juga kita semua. Yaitu, kita harus tetap bisa fokus ke aktivitas kita di sekolah dan aktivitas kita sebagai personil Cherrybelle. Bagaimana ?
Wenda: Waktu aku telepon Adrian tadi, dia juga bilang seperti itu... dia minta aku untuk tetap fokus dan semangat saat latihan atau saat tampil... katanya itu semua demi kebaikan kita...
Cherly: Wah, bagus itu... ternyata pacarmu perhatian juga ya...
Wenda: Dia memang seperti itu dari dulu... ia selalu perhatian. Makanya aku suka banget sama dia...
Christy: Wah, sepertinya Wenda dapat pacar yang asyik nih... kapan2, ajak2 dong, main bareng kita... kita semua penasaran seperti apa sih pacarmu itu...
Wenda: Aku juga udah rencanain itu kok... niatnya sih buat kenalan. Tapi karena sudah ketahuan... mungkin nanti rencananya akan sedikit berubah... tapi memang aku ingin ajak dia main dengan kalian...
Cherly: Bagus deh kalau begitu... kalau begitu sekarang keputusannya sudah jelas, kita terima hubungannya Wenda dan Adrian, dan perjanjian yang kita buat, resmi kita hapus! Sekarang kita kasih selamat Wenda yuk... personil Cherrybelle pertama yang punya pacar!
Akhirnya, semua personil Cherrybelle menerima hubungan Wenda dan Adrian. Kesamaan nasib para personil Cherrybelle yang kesulitan untuk mendapatkan pacar dan juga karena mereka sudah sukses dan diterima baik oleh masyarakat menjadi alasan mereka untuk memutuskan untuk menghapus perjanjian yang dulu mereka buat dan menerima hubungan itu. Hanya saja, ada syarat yang harus dijalankan, yaitu semua personil Cherrybelle harus tetap fokus pada aktivitasnya di sekolah (disini diceritakan mereka masih sekolah) dan juga tentunya fokus pada aktivitas Cherrybelle. Anggap saja syarat itulah yang menjadi pengganti perjanjian mereka dulu, karena semua personil sudah menyepakatinya. Kini, Wenda bisa lebih bebas dalam menjalani hubungannya dengan Adrian, tanpa perlu harus main kucing2an dengan teman2nya, dan juga para personil Cherrybelle yang lain bisa bebas dalam menyatakan cinta pada cowok yang mereka suka. Hanya saja tetap memperhatikan syarat di atas. Semua personil Cherrybelle lalu memberi selamat pada Wenda, dan tidak lama kemudian, mereka langsung bersiap untuk latihan vokal. Mereka keluar dari restoran, lalu menaiki mobil VW Kombi pink dengan stiker Cherrybelle di kaca depan dan kaca belakangnya, dan kemudian pergi menuju ke tempat latihan vokal. Saatnya kembali ke aktivitas mereka.
Sementara itu, Adrian sudah siap untuk melatih Rizky, Andi, dan Rico. Dari ruang latihan dance, Adrian membawa sebuah kursi dan sebuah camcorder, yang nantinya akan dipakai untuk merekam latihan mereka. Ia memasangnya menghadap ke arah meja kerjanya. Jadi camcorder itu ditaruh di depan jam raksasa. Rizky, Andi dan Rico semuanya berlatih menghadap ke arah camcorder itu. Camcorder itu sudah dipasangi sebuah DVD kosong yang akan merekam latihan mereka. Nantinya DVD itu akan jadi hadiah untuk ketiganya.
Rizky: Itu buat apa pasang camcorder ?
Adrian: Buat merekam latihan kalian. Gw merasa kalau latihan kalian perlu direkam. Biar seru jadinya...
Rizky: Oh, begitu... boleh, boleh...
Adrian: Nggak pada keberatan kan ?
Rizky, Andi, dan Rico: Oh, nggak kok, nggak...
Adrian: Bagus. Sekarang kita mulai saja latihannya.
Adrian lalu berjalan menghampiri Rizky, Andi, dan Rico, sambil membawa kursi yang ia ambil dari ruang latihan dance. Kursi itu adalah kursi Chitose warna merah, dan tidak memiliki meja di kursinya. Ia lalu duduk dengan posisi kursi yang terbalik. Dia menaruh kedua tangannya di atas sandarannya dan duduknya agak sedikit mengangkang. Rizky, Andi, dan Rico duduk di kursi yang tadi, tapi posisinya dibuat menghadap ke arah camcorder. Camcorder sudah dinyalakan dan sudah mulai merekam. Latihan pun dimulai.
Adrian: Sekarang saya mau tes vokal kalian. Aku mau satu per satu dari kalian menyanyikan reff lagu "I Heart You", tapi yang versi akustik. Tahu kan lagu itu ?
Rizky: Tahu kok lagu itu. Kita semua ?
Adrian: Ya. Tapi satu per satu. Aku mau dengar suara kalian kalau bernyanyi seperti apa. Sekarang saya mau dengar Rico dulu yang nyanyi. Karena kamu yang paling dekat dengan saya. Setelah itu Rizky, terakhir Andi. Rico, kamu sudah siap ? Tahu lagunya kan ?
Rico: Tahu kok. Yang "you know me so well" itu kan ?
Adrian: Ya. Tapi bukan yang nge-beat. Aku mau yang akustik, jadi harus dibawakan dengan pelan.
Rico: Oh, oke, oke... aku tahu kok.
Adrian: Baik, siap ya... jangan tegang. Ingat saja lagunya, keluarkan suara kamu. Rileks. Satu, dua, tiga.
Rico: (singing) You know me so well... girl I need you... girl I love you... girl I heart you... (berhenti)
Adrian: Kok berhenti ? Masih ada satu reff lagi. Lanjutkan.
Rico: Oh... (singing) I know you so well... girl I need you... girl I love you... girl I heart you...
Adrian: Sudah bagus. Tapi aku mau kamu ulang sekali lagi, karena kamu sempat terputus nyanyinya. Ulangi seperti tadi, tapi nyanyikan semua reff-nya. Tadi sudah bagus. Oke ? Siap ?
Rico: Siap.
Adrian: Satu, dua, tiga...
Rico: (singing) You know me so well... girl I need you... girl I love you... girl I heart you... I know you so well... girl I need you... girl I love you... girl I heart you...
Adrian: Very good. Bagus. Yah, baguslah untuk dilatih lagi. Sekarang Rizky. Aturan sama, lagunya sama. Kamu sudah siap ?
Rizky: Siap.
Adrian: Jangan tegang ya... santai. Satu, dua, tiga...
Rizky: (singing) You know me so well... girl I need you... girl I love you... girl I heart you... I know you so well... girl I need you... girl I love you... girl I heart you... (suaranya agak kacau, tapi masih bagus)
Adrian: Ketahuan. Vokalmu timpang. Naik-turun. Kalau untuk ini ada trik khususnya. Nanti saya kasih tahu. Nggak biasa nyanyi ya ?
Rizky: Cuma di kamar mandi aja...
Adrian: Pantesan. Tenang saja, saya ada kiatnya. Sekarang giliran Andi. Sudah siap ?
Andi: Siap kok. Cuma agak tegang...
Adrian: Jangan tegang dong. Santai bro... tenang dulu. (terdiam sebentar) Oke, bagaimana ? Siap ?
Andi: Saya siap.
Adrian: Aturannya sama, lagunya juga sama. Siap ? Satu, dua, tiga...
Andi: (singing) You know me so well... girl I need you... girl I love you... girl I heart you... I know you so well... girl I need you... girl I love you... girl I heart you... (kalau ini suaranya agak mendingan)
Adrian: Lumayan. Not bad. Oke lah... baiklah, saya sudah dengar suara kalian, dan kalian semua saya nyatakan lulus tes vokal dan maju ke babak berikutnya.
Rizky, Andi, dan Rico: Hore!!!!!!! (kemudian tos2an)
Rizky: Terus babak berikutnya apa ?
Adrian: Babak berikutnya adalah... latihan vokal. Tadi anggap saja baru babak kualifikasi. Sekarang ujian sesungguhnya. Saya akan melatih vokal kalian. Semuanya berdiri.
Rizky, Andi, dan Rico lalu berdiri dari kursinya dan maju beberapa langkah dari kursi. Adrian juga ikut berdiri, dan juga pindah posisi. Sekarang saatnya saat yang paling serius. Latihan vokal kilat ala Adrian.
Adrian: Sebelum kita mulai latihannya, gw harus memastikan dulu kalian itu berdiri dengan tegap.
Andi: Kenapa kita harus berdiri dengan tegap ?
Adrian: Agak suara kalian lebih keluar dengan baik. Lebih lantang, dan vokalnya lebih baik. Pandangan ke depan, dan tidak lirik kiri-kanan, dan fokus pada lagu yang akan dilatihkan. Kalau kalian seperti itu, kalian akan lebih baik dalam bernyanyi. Itu kata guru vocal group saya. Boleh percaya, boleh nggak.
Rizky: Oh, begitu... kalau kita sekarang, sudah tegap belum ?
Adrian: Sedikit. Bahu lebih tinggi, dada ratakan, kaki rapatkan, tangan di kiri-kanan. (sambil menunjuk-nunjuk bagian yang Adrian bicarakan)
Andi: Kalau saya ?
Adrian: Kepala lurus ke depan, bahu sedikit tinggikan, kaki rapatkan. (juga sambil menunjuk)
Rico: Kalau saya, Adrian ? Bagaimana ?
Adrian: Dadanya turunkan sedikit, pandangan ke depan. Sisanya sudah bagus. Sekarang kita mulai latihannya. Biarpun kalian tegap seperti ini, usahakan tetap santai dan jangan tegang. Karena kalau kalian tegang, suara kalian nggak akan ada enak2nya... dan jadinya nggak maksimal. Mengerti semuanya ?
Rizky, Andi, dan Rico: Mengerti!!!!!!
Adrian: Baiklah, sekarang saya mulai. Langsung saja, kita akan nyanyikan lagi, reff I Heart You tadi, tapi bersama-sama, dan kompak. Saya bantu kalian satu kali, setelah itu saya perbaiki kalau ada yang kurang. Sementara segitu dulu. Oke ? Sekarang kita mulai. Kita tes suara dulu ya... satu suara. Siap ? Satu... dua... tiga...
Rizky: Tes suara ? Sekarang ?
Adrian: Nanti, pas mau kiamat. Ya sekarang lah!!!!! Ayo, serius ya... satu, dua, tiga!
Rizky, Andi, dan Rico: Aaaaaaaaaaaa... (masih kurang kompak)
Adrian: Stop! Stop! Stop! Ulang! Masih berantakan... ulang lagi... jangan pada nervous ya...
Andi: Belum nyetel, belum nyetel suaranya...
Adrian: Ah, gimana ? Ayo, setel dulu suaranya...
Adrian langsung berjalan ke belakang Rizky, Andi, dan Rico. Ia lalu membuat gerakan seperti memutar kenop boneka di belakang leher ketiganya. Ketiga temannya pun jadi kebingungan dan melihat ke belakang.
Rico: Lu lagi ngapain, Adrian ? Emangnya kita ini boneka apa ?
Adrian: Ya habis suara kalian nggak kompak... jadi saya harus atur dulu suara kalian... (sambil membuat gerakan memutar kenop boneka pada leher ketiganya) nah, sudah selesai. Harusnya sekarang lebih baik.
Adrian lalu kembali ke depan dan lalu melanjutkan latihannya. Saat dia sudah berada di depan ketiganya, Adrian pun teringat dengan trik yang dulu ia pakai untuk melatih vokal anak2 7 Icons, yaitu trik gerakan tangan. Ia pun kemudian melakukan perubahan rencana.
Adrian: Oke, sekarang kita pakai cara lain. Saya akan pakai trik yang saya pakai untuk melatih anak2 7 Icons. Saya akan pakai trik tangan. Lihat tangan saya. Jika tangan saya masih lurus, artinya kalian mulai. Nanti akan saya naikkan sedikit demi sedikit, hingga membentuk sudut 45 derajat. Di sini, suara kalian harus naik mengikuti gerakan tangan saya. Sampai di sudut 45 derajat, berhenti sebentar, kemudian naik lagi hingga tangan saya di atas. Sampai disini, kalian harus tahan suaranya sampai suara tertinggi, dan ketika saya bilang stop, kalian berhenti. Semuanya harus satu suara, dan harus terdengar. Mengerti ?
Rizky: Jadi kita ambil suara mengikuti gerakan tangan kamu, makin tinggi gerakan tangannya, makin tinggi suaranya, begitu ?
Adrian: Tepat sekali. Kalau bisa jangan terlalu forsir suaranya. Naiknya pelan2, dan jangan dipaksa. Nanti malah keluarnya jelek. Santai aja. Oke ? Sekarang kita mulai, siap2. Perhatikan tangan saya. (langsung merentangkan tangan kanannya ke depan, posisi berdirinya menyamping) Satu, dua, tiga!
Rizky, Andi, dan Rico: Aaaaaaaaaaaaaa... (makin lama makin tinggi)
Adrian: Terus... ayo terus... pelan2 saja... naik terus... (sambil mengangkat tangannya)
Rizky, Andi, dan Rico: Aaaaaaaaaaaaaa... (makin lama makin tinggi)
Adrian: Terus... sudah bagus... (tangannya sudah terangkat ke atas) Stop!
Rizky: Haah... bagaimana ?
Adrian: Bagus. Kita ulangi lagi, seperti tadi. Oke ? Semuanya siap2.
Rizky, Andi, dan Rico lalu bersiap untuk sesi ambil suara yang kedua. Prosesnya seperti tadi. Ketiganya akan bernyanyi, mengikuti gerakan tangan Adrian. Semakin tinggi gerakan tangannya, semakin tinggi pula suaranya. Hal ini dulu Adrian lakukan pada anak2 7 Icons dan berhasil. Sekarang akan dilakukan pada tiga orang cowok boyband wannabe ini. Sejauh ini bagus. Tak lama, Adrian memulai kembali latihannya, dengan aturan yang sama seperti tadi. Ketiganya pun lalu bernyanyi seperti tadi, dan Adrian memandu mereka dengan gerakan tangannya. Hasilnya, koor suara mereka sangat bagus, malah lebih bagus dari yang sebelumnya. Adrian pun senang dengan hasilnya.
Andi: Gimana hasilnya, Adrian ? Bagus tidak ?
Adrian: Bagus. Lebih dari yang tadi.
Rizky, Andi, dan Rico: Yeaaayyyy!!!!!!!
Adrian: Tapi setelah ini harus lebih banyak dilatih ya... sekarang saya minta kalian menyanyikan reff I Heart You yang tadi secara bersama-sama. Kalian semua siap ? Suaranya seperti tadi... oke ? Kalau kalian berhasil menyanyikannya, kalian boleh memilih satu lagu 7 Icons sebagai lagu untuk kalian nyanyikan di akhir sesi latihan ini. Bagaimana ? Deal ?
Rico: Beneran ? Kita boleh memilih lagu 7 Icons ?
Adrian: Ya, kalau kalian berhasil. Saya punya lirik dan sampel lagunya, jadi kalian bisa memilih dan mempelajari lagunya. Sekarang kalian harus nyanyikan reff I Heart You ini. Oke ?
Rizky: Oke, sip! (dengan penuh semangat)
Andi: Tapi nanti kita mau milih lagu apa ? Adrian, kamu punya lagu apa aja ?
Adrian: Ya, yang tadi saya kasih tahu... Playboy, Jealous, Cinta Satu Malam itu... nanti kalian boleh pilih salah satu buat kalian nyanyikan.
Andi: Kapan nyanyi lagu 7 Icons-nya ?
Adrian: Setelah ini selesai. Kalau ini kelar, kita langsung nyanyi.
Andi: Wah, asyik... boleh deh... ya udah, lanjut aja latihannya...
Adrian: Oke... yang lain sudah siap untuk latihan berikutnya ?
Rizky, Andi, dan Rico: Siap!!!!!
Adrian: Karena kalian sudah siap, sekarang kita mulai. Dalam hitungan ketiga, kalian nyanyi lagu reff I Heart You tadi barengan. Satu, dua, tiga...
Rizky, Andi, dan Rico: (singing) You know me so well... girl I need you... girl I love you... girl I heart you... I know you so well... girl I need you... girl I love you... girl I heart you...
Adrian: Well done. Bagus sekali.
Rizky: Serius lu kita bagus ?
Adrian: Ya, saya bisa dengar sendiri... kalian ada bakat buat bikin trio, kalau dilatih terus...
Rico: Wah, asyik!!!!!! Berarti sekarang, kita bisa memilih lagu 7 Icons-nya dong ?
Adrian: Not now. Kita ulangi dulu beberapa kali, sambil itu aku perbaiki. Tapi sepertinya kurang afdol latihannya kalau nggak ada sesuatu. Sebentar ya, saya mau ambil barang saya dulu...
Adrian lalu kembali ke meja kerjanya dan lalu mengambil sebuah gitar yang ia simpan di balik papan tulis. Gitar itu gitar akustik, merek Yamaha, dan kondisinya masih baru. Ia lalu juga mengambil kursinya dan duduk di kursi itu sambil memegang gitarnya.
Rizky: Nah, begini baru asyik... pakai gitar! Kenapa nggak dari tadi ?
Adrian: Sengaja aja gw nggak mau pakai gitar... sekarang kita latihan pakai gitar. Kalian sesuaikan tempo di gitar ini dengan suara dan vokal kalian. Jangan balap2an, nanti saya bingung mendengarnya. Oke ?
Andi: Oke, Adrian... omong2, gitar baru ya ?
Adrian: Ya, ini masih baru. Baru saya beli dua bulan yang lalu... buat senang2 aja di rumah... kadang saya pakai gitar ini untuk latihan dengan anak2 7 Icons.
Andi: Oh, begitu... terus sekarang rencananya gimana ?
Adrian: Kita akan latihan dengan gitar ini. Nyanyi dengan lagu yang sama, bagian yang sama, dan aturan yang sama, hanya bedanya sekarang pakai gitar. Nanti saya akan lihat apa harus diperbaiki dari kalian. Bisa kita mulai latihannya sekarang ?
Rico: Bisa kok. Kita semua sudah siap.
Adrian: Bagus. Mulai ya... satu, dua, tiga...
Adrian lalu memainkan gitarnya dan ketiga cowok itu pun bernyanyi lagi, kali ini dengan iringan gitar. Setelah mereka bernyanyi dua kali, secara diulang-ulang, Adrian mulai memainkan trik latihannya. Ia memperbaiki cara pembawaan, teknik vokal, dan pengaturan suara ketiganya. Untuk memperbaiki semuanya, Adrian hanya butuh waktu sekitar 20 menit, yang sudah mencakup semuanya. Setelah dirasa cukup, Adrian meminta Rizky, Andi, dan Rico untuk menyanyikan lagi lagu itu, tapi dengan perbaikannya. Hasilnya, suara mereka jadi lebih baik dari sebelumnya, dan pembawaan mereka jadi lebih baik. Trik Adrian berhasil lagi, dan ketiganya pun langsung tidak percaya kalau sekarang mereka bisa menyanyi dengan lebih baik. Karena mereka sudah berhasil membawakan lagunya dengan baik, maka ketiganya boleh memilih lagu 7 Icons mana yang mereka ingin nyanyikan. Adrian lalu mengajak ketiganya ke meja kerjanya. Adrian lalu mengeluarkan tujuh CD yang berisi sampel lagu2 7 Icons. Ada Playboy, Jealous, Bidadari, Tahan Cinta, Ku Menunggu, Astaga, dan Cinta Satu Malam. Rizky, Andi, dan Rico diberi kebebasan penuh untuk memilih.
Adrian: Ini CD-CD-nya. Mau yang mana ? Kalian semua boleh memilih.
Andi: Maunya sih Cinta Satu Malam... hehehehehe...
Adrian: Yakin mau lagu Cinta Satu Malam ? Versi mereka lebih lama lho... nggak mau coba lagu lain ?
Andi: Emangnya lagu yang lain kayak gimana ? Bisa diputar nggak satu per satu ?
Rizky: Iya, Adrian... mendingan diputar satu per satu... biar kita bisa tahu seperti apa lagunya...
Adrian: Boleh saja. Saya ambilkan alat pemutarnya dulu ya...
Rizky: Lho, alat pemutarnya memang di mana ?
Adrian: Di ruangan sebelah... saya ambilkan dulu...
Adrian lalu pergi keluar lagi dari ruang latihan vokal dan masuk lagi ke ruang latihan dance. Di ruangan itu Adrian mengambil CD Player yang memang biasa ia taruh di situ. Ia lalu kembali lagi ke ruang latihan vokal dan lalu menaruh CD Player itu di atas meja. Kemudian Adrian memutarkan satu per satu CD tersebut, agar Rizky, Andi, dan Rico lebih gampang dalam memilih. Setelah didengarkan, ketiganya lalu memutuskan untuk menghilangkan tiga lagu, yaitu Ku Menunggu, Bidadari, dan Astaga. Menurut mereka, lagunya terlalu slow dan terlalu jadul. Masih ada empat lagu lagi yang tersisa. Playboy, Jealous, Tahan Cinta, dan Cinta Satu Malam. Lagu Playboy kemudian mereka hapus juga, karena sudah sering mereka dengar, dan Tahan Cinta juga mereka hilangkan, karena mereka nggak terlalu sreg dengan lagu itu. Kini, tinggal Jealous dan Cinta Satu Malam. Karena menurut mereka lagu Cinta Satu Malam versi 7 Icons terlalu panjang, dan mereka ingin lagu yang gampang2 saja, akhirnya Rizky, Andi, dan Rico sepakat memilih lagu Jealous. Selain karena lagu ini gampang, irama lagunya menurut mereka bisa langsung membuat mereka bergoyang. Meskipun demikian, Adrian juga memperingatkan kalau lagu ini bisa saja jadi lagu yang sulit. Karena mereka belum hafal lirik lagunya. Untuk itulah kemudian Adrian memberi kertas lirik Jealous pada ketiganya, masing2 dapat satu. Adrian lalu memberi waktu 15 menit untuk menghafal liriknya. Agar lebih mudah menghafalkannya, Adrian juga memutar lagu Jealous itu secara berulang-ulang. Biar cepat hafalnya... selang 15 menit kemudian, latihan lagunya dimulai. Rizky, Andi, dan Rico diajak kembali ke tempat tadi mereka tes vokal. Yang akan Adrian lakukan adalah mengatur cara pembawaan dan cara bernyanyinya. Adrian mengatur agar di verse 1 dan di verse 2 bagian pertama lagu dinyanyikan oleh Andi dan Rizky, sementara Adrian (ia juga ikut disini) dan Rico akan menyanyikan bagian bridge lagu secara bersama-sama. Untuk bagian reff, setiap orang bernyanyi, diawali dari Andi, Rizky, kemudian Adrian, dan terakhir Rico. Karena reff-nya ada dua, maka untuk reff keduanya, cara menyanyikannya dibalik. Dimulai dari Rico, Adrian, Rizky, dan Andi. Untuk bagian backing vocal di lagu itu, semua orang menyanyikannya bersama-sama. Lalu dilanjut ke bagian kedua lagu, Adrian dan Rico yang menyanyikan verse 1 dan verse 2-nya. Setelah itu, Rizky dan Andi yang menyanyikan bridge-nya. Kemudian ketika balik lagi ke reff, pengaturan lagunya sama seperti tadi. Untuk backing vocal-nya juga sama. Lalu, di bagian hook-nya, semuanya bernyanyi, secara bergantian. Ketika masuk lagi ke bridge, semuanya bernyanyi bersama-sama. Ketika kembali lagi ke reff, bernyanyinya seperti tadi. Di sini, Adrian ingin agar ketika ada satu orang yang bernyanyi, yang lain berjoget mengikuti irama lagu, dan yang bernyanyi harus maju satu langkah. Setelah ia bernyanyi, ia mundur lagi, dan sebagainya. Untuk koreografi, nanti Adrian yang akan memimpin, tapi sebenarnya, intinya semua menari mengikuti irama lagunya. Setelah beberapa pengaturan lain, beginilah hasilnya. Sekarang kita langsung saja melihat Adrian, Rizky, Andi, dan Rico menyanyikan lagu Jealous. Mereka semua berbaris dari kiri ke kanan sebagai awalan. Musik sudah siap untuk diputar, dan Adrian langsung memutarnya menggunakan remote control yang ia sudah sediakan di saku celananya. Musik kemudian berputar, dan lagu pun dimulai.
Andi: (singing) Kini baru aku tahu, kelakuan kayak kamu... selalunya kamu dulu... kamu kamu, selalu kamu...
Rizky: (singing) Kini baru aku tahu, kamu maunya begitu... selalunya harus kamu... kamu kamu, selalu kamu...
Adrian dan Rico: (singing) Kapan kamu bisa... jadi dewasa ?
Andi: (singing) Ada yang SMS...
Andi, Rizky, Adrian, Rico: (singing) Kamu Jealous...
Rizky: (singing) Ada yang telepon...
Andi, Rizky, Adrian, Rico: (singing) Kamu Jealous...
Adrian: (singing) Ada yang titip salam...
Andi, Rizky, Adrian, Rico: (singing) Kamu Jealous...
Rico: (singing) Ini itu...
Andi, Rizky, Adrian, Rico: (singing) Kamu Jealous...
Rico: (singing) Ditinggal sebentar...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Adrian: (singing) Aku mau jalan...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Rizky: (singing) Pergi sama teman...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Andi: (singing) Selalunya...
Semua: (singing) Kamu Jealous... kamu Jealous... kamu Jealous... kamu Jealous...
Adrian: (singing) Kini baru aku tahu, kelakuan kayak kamu... selalunya kamu dulu... kamu kamu, selalu kamu...
Rico: (singing) Kini baru aku tahu, kamu maunya begitu... selalunya harus kamu... kamu kamu, selalu kamu...
Andi dan Rizky: (singing) Kapan kamu bisa... jadi dewasa ?
Andi: (singing) Ada yang SMS...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Rizky: (singing) Ada yang telepon...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Adrian: (singing) Ada yang titip salam...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Rico: (singing) Ini itu...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Rico: (singing) Ditinggal sebentar...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Adrian: (singing) Aku mau jalan...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Rizky: (singing) Pergi sama teman...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Andi: (singing) Selalunya...
Semua: (singing) Kamu Jealous... how how how how... kamu Jealous... how how how how... kamu Jealous... how how how how... kamu Jealous... how how how how...
Andi: (singing) Kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu Jealous...
Rizky: (singing) Kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu Jealous...
Adrian: (singing) Kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu Jealous...
Rico: (singing) Kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu Jealous...
Semua: (singing) Kapan kamu bisa... jadi dewasa ? Kapan kamu bisa... jadi dewasa ?
Andi: (singing) Ada yang SMS...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Rizky: (singing) Ada yang telepon...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Adrian: (singing) Ada yang titip salam...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Rico: (singing) Ini itu...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Rico: (singing) Ditinggal sebentar...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Adrian: (singing) Aku pergi jalan...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Rizky: (singing) Pergi sama teman...
Semua: (singing) Kamu Jealous...
Andi: (singing) Selalunya...
Semua: (singing) Kamu kamu, kamu Jealous... (end of song)
Lagu itu selesai. Mereka berhasil.
Rizky: Yes!
Andi: Eh, keren banget ya jadinya...
Rico: Gimana Adrian, bagus nggak ?
Adrian: Bagus kok. Sekarang kalian boleh istirahat. Latihan kita selesai.
Rizky: Asyik... ada minuman nggak ?
Adrian: Nggak ada minuman...
Rizky: Hah ? Nggak ada minuman ?
Adrian: Kan gw udah bilang, minuman habis... makanya anak2 7 Icons nggak ada disini...
Rizky: Oh, iya ya... ya udah deh... tahan nggak minum beberapa saat dulu deh...
Adrian: Yang penting kalian semua istirahat. Kalian bisa duduk di sofa yang ada di sana. (sambil menunjuk sofa yang ada dekat Badminton Cabinet)
Andi: Oke deh, bagus... duduk dulu ah...
Ketika Andi mau duduk, Andi tiba2 jadi penasaran dengan Badminton Cabinet. Ia pun kemudian bertanya pada Adrian soal lemari raksasa ini. Adrian sendiri sudah kembali ke meja kerjanya dan membereskan semua barang2nya yang ada di atas meja.
Andi: Ini lemari gede banget ya... emang dari awal sudah disini ?
Adrian: Iya. Lemari terbesar di dunia itu...
Andi: Beneran ? Wah hebat flat ini bisa simpan...
Adrian: Yah, itu kan punya pemilik flat ini, jadi ya dia bisa simpan disini...
Andi: Oh, jadi flat ini ada yang punya ?
Adrian: Iya lah! Gw cuma sewa flat ini... buat sebulan. Soalnya tempatnya bagus, dan jarang dipakai. Daripada dibiarkan nggak terurus, ya gw sewa aja flat ini...
Andi: Berapa harga sewa sebulannya ?
Adrian: Habis 30 juta... pakai duit sendiri...
Andi: Anjirrrr... 30 juta lu abisin ? Nggak kehabisan ?
Adrian: Nggak kok... gw periksa rekening bank gw masih sisa 200an juta... simpanan dari dulu tuh...
Andi: Wah, enak banget lu... orang kaya bener lu sekarang...
Adrian: Cuma kebetulan aja jadi orang kaya... ayah gw lebih kaya lagi...
Andi: Ya itu mah wajar... kan ayah kamu kerja... tapi kamunya itu... gila, rekening kamu gede banget...
Adrian: Ya itu karena ayah saya selalu transferin uang ke saya setiap bulan... gw periksa rekening gw tiap bulan bukannya berkurang malah bertambah terus...
Andi: Berarti ayah kamu baik, Adrian... tiap bulan dikasih uang jajan terus... sampai jutaan lagi... lu diperhatiin bener, Adrian... hebat kamu...
Adrian: Ayah gw...
Di saat Andi dan Adrian ngobrol2, Rico sedang melihat-lihat benda2 antik yang ada di ruangan itu. Tidak lama, ia menjadi kaget karena ia melihat sesuatu yang berukuran raksasa yang tergantung di dinding belakang ruangan. Itu adalah jam raksasa yang menjadi penunjuk waktu di ruangan ini.
Rico: Busettttt... itu jam gede banget... itu beneran jam, Adrian ?
Adrian: Ya, itu jam. Masih jalan kok. Kondisi bagus, dan dipenuhi ukiran terbaik.
Rico: Gilaaa... lu jadi pengumpul barang antik ya disini ?
Adrian: Hahahahahaha... emang di ruangan ini isinya barang2 antik kali...
Rico: Oh, begitu... gw kira lu punya profesi ganda jadi pengumpul barang antik... hahahahaha...
Adrian: Ya nggak mungkin lah... uang gw banyak, tapi buat beli barang yang kayak begitu, duit gw juga nggak cukup kali... hahahahahahaha...
Rico: Hahahahahaha...
Tak lama, Rico pun kembali lagi melihat barang2 antik yang ada di ruangan itu. Semuanya adalah benda2 antik yang sangat indah, terbuat dari bahan2 terbaik dan punya ciri seni yang tinggi. Banyak ornamen indah yang menghiasi benda2 itu, ada yang dari emas, ada yang dari keramik, ada yang dari porselen, dan banyak lagi yang lainnya. Semua barang2nya bagus sekali dan mungkin semuanya berharga mahal. Wajar jika Adrian tadi bilang seperti itu. Ia nggak bakalan bisa beli barang2 itu karena uangnya bisa saja tak cukup untuk membelinya, saking bagusnya barang2 itu. Selang beberapa saat kemudian, Adrian berjalan menuju ke arah camcorder-nya untuk menghentikan rekaman camcorder-nya dan mengambil DVD-nya. Saat ia memeriksa camcorder-nya, baterainya sudah hampir habis, karena terlalu lama dipakai merekam. Rico sudah berpindah tempat ke jendela berpemandangan laut yang indah.
Rizky: Eh, itu DVD-nya bisa langsung jadi milik kita nggak ?
Adrian: Belum. Gw edit dulu, nanti baru gw kasih. Anggap aja ini hadiah kenang2annya...
Rizky: Oh, oke deh... kira2 berapa lama ngeeditnya ?
Adrian: Mungkin satu-dua hari kelar. Tergantung hasil pemeriksaannya saja...
Rizky: Bagus deh... nanti kalau udah kelar, kasih tahu secepatnya ya...
Adrian: Tenang deh... nanti gw kasih tahu...
Selang beberapa saat kemudian, Andi melihat jamnya dan mengetahui kalau waktunya sudah sore. Saat itu sudah jam lima lebih limabelas menit. Mereka sudah hampir tiga jam ada di dalam ruangan itu. Sekarang saatnya mereka untuk pulang.
Rizky: (melihat jamnya) Waduh, sekarang sudah sore banget nih... Andi, Rico... balik yuk! Udah sore nih!
Andi: Hah ? Ayo deh, kalau begitu... udah hampir malam nih... Rico, mau balik nggak ?
Rico: Mau balik sekarang ?
Andi: Iya, sekarang... ini udah sore banget...
Rico: Ya udah deh... ayo balik... gw mau istirahat...
Rizky: Adrian, kita udah mau balik nih... makasih ya, buat semuanya... sorry udah bikin kacau...
Adrian: Nggak apa2 kok. Tapi jangan bilang2 ya, gw pacaran sama Wenda...
Rizky: Tenang kok... makasih ya, udah ngelatih kita... mungkin baru sekarang gw ngerasa bisa nyanyi dengan enak...
Adrian: Sama2... tapi setelah ini latihan terus ya... ingat kiat2nya... dan jangan pernah berhenti bernyanyi.
Rizky: Tenang itu mah... setiap hari kita juga bernyanyi terus... ya kan ?
Andi: Betul banget...
Adrian: Oh, ya. Sebelum kalian pergi, gw mau kasih kertas ini ke kalian. Ini hasil laporan semua latihan kalian. Setiap orang dapat satu. Di situ sudah saya tuliskan hasil tes vokal, latihan, kelebihan-kekurangan, data latihan, dan beberapa hal yang dianjurkan buat kalian.
Rizky: Kok kayak di dokter sih ? Sampai dicatat segala ?
Adrian: Anggap aja laporan pertanggungjawaban. Kalian pegang aja.
Adrian lalu menyerahkan kertas yang berisi laporan latihan itu pada Rizky, Andi, dan Rico. Semuanya ditulis dalam sebuah kertas dan dicatat dengan sangat detail, seperti biasa, sama halnya yang Adrian lakukan pada anak2 7 Icons. Semua orang dapat catatannya masing2. Memang sih, kesannya seperti di dokter, apalagi melihat tulisan Adrian yang tulisan sambungnya kental banget. Tapi buat Adrian, ini adalah tanda bahwa mereka bertiga sudah pernah mengikuti latihan bersamanya. Ketiganya lalu memasukkan kertas tersebut ke dalam tas, dan kemudian mereka bersiap untuk pergi.
Rizky: Ya udah deh, sekarang kita pulang dulu ya... nanti ketemu lagi di sekolah.
Adrian: Oke... nanti kalau misalnya kalian nyanyi di sekolah, aku akan memperhatikan dan mendengarkan kalian. Aku mau tahu apakah trik saya sudah nempel pada kalian atau belum.
Rizky: Sip deh... ya udah, kita pulang dulu ya bro... eh, kira anak2 7 Icons udah pada datang belum ?
Andi: Iya... udah pada datang belum ?
Adrian: Sebentar saya periksa dulu...
Adrian lalu memeriksa di Blackberry-nya soal keberadaan anak2 7 Icons lewat BBM atau twitter mereka. Dari situ kemudian diketahui kalau anak2 7 Icons sedang dalam perjalanan pulang dari mal dan mereka membawa barang2 yang sangat banyak di mobil mereka. Adrian pun lalu memberitahukan hal ini pada ketiganya, sebagai tanda bahwa mereka harus benar2 pergi secepat mungkin dari flat.
Adrian: Mereka sedang ke sini. You should leave as fast as possible.
Andi: Waduh, gawat... kita harus cepat2 pergi bro... ayo!
Rico: Ya udah deh... buruan kita pergi dari sini... ayo cepat bro!
Rizky: Ya udah, kita pergi dulu yah... makasih buat semuanya ya bro... ayo cepat! (langsung melangkah pergi menuju pintu keluar)
Adrian: Oke... hati2 di jalan ya...
Rizky, Andi, dan Rico pun lalu dengan cepat meninggalkan ruang latihan vokal menuju ke pintu keluar. Pintu keluar yang mereka maksud adalah pintu masuk flat, yang tadi mereka masuki secara diam2... tapi tanpa disadari oleh ketiganya, mobil anak2 7 Icons sudah tiba di depan flat, dan ketika mereka mau parkir, mobil mereka terhalang oleh mobilnya Rizky, Andi, dan Rico. Angel yang ada di dalam mobil pun langsung tahu mobil siapa yang ada di depannya, dan langsung membuat tindakan nekat. Ia mendorong mobil merah itu dengan menggunakan mobilnya hingga mobil itu keluar dari tempat parkir mereka. Tak lama, semua anak2 7 Icons keluar dari mobilnya dan langsung melangkah menuju pintu. Pada saat bersamaan, Rizky, Andi, dan Rico sudah tepat berada di pintu dan sudah bersiap untuk membuka pintu. Tapi ketika mereka membuka pintunya... mereka langsung dikagetkan dengan kehadiran anak2 7 Icons yang sudah ada tepat di depan mereka. Kini, keberadaan Rizky, Andi, dan Rico di flat itu sudah ketahuan oleh anak2 7 Icons.
Rizky: E... e... e... 7 Icons ? Bbbbboleh kami kkke-keluar dari flat ini ? (sambil gemetaran)
Andi: Bbbbboleh ya... kita kkkeluar dari sini... boleh kasih kita jalan ?
Rico: Iiiiya... ki...kita sudah mau pulang... bbbbboleh ya...
Muka Angel pun langsung berubah. Emosinya langsung keluar kalau sudah melihat mereka bertiga.
Angel: HEI! Ngapain kalian ada disini! (suaranya sudah seperti suara tetangga yang lagi marah)
Rizky: Haduh... tuh kan... dia ngamuk lagi... gimana nih ?
Andi: Pasarah dah gw... pasrah... sadisnya keluar...
PJ: Hei, ngapain kalian semua disini ? Mau mata2in kita hah ?
Rizky: Nnnnggak kok... kita semua... cuma mau nengokin Adrian...
PJ: Bohong! Kamu pasti mau mata2in kita kan ? Mau lihat2 tempat kita latihan, terus lu mau sebar ke teman2 yang lain kan ? Hayo ngaku! (ngamuknya keluar juga)
Rizky: Nggak kok sumpah... ini beneran... cuma mau nengokin Adrian doang...
PJ: Masih bohong juga... Angel, kita apakan ?
Angel: Teman2, ada usulan kita mau kasih hukuman apa ke mereka ?
Anak2 7 Icons yang lain langsung tahu apa hukuman yang akan mereka beri pada ketiga penyusup tempat latihan ini. Mereka langsung berkumpul dan memberitahukan apa idenya. Tak lama, Angel pun memberitahukan hukuman apa yang akan diberikan pada ketiganya.
Angel: Karena kalian semua udah masuk ke tempat latihan kita tanpa izin, maka kita kasih hukuman. Kita baru pulang dari mal dan kita bawa banyak dus minuman dan makanan untuk persediaan perbekalan selama latihan berlangsung. Gw pengen kalian bertiga angkutin semua dus2 minuman kita ke gudang yang ada di lantai atas. Kalian semua mengerti ?
Rizky, Andi, dan Rico: Mengerti...
Angel: Sekarang kalian ke mobil saya. Cepat!
Rizky: Iya, iya...
Rizky, Andi, dan Rico pun kemudian berjalan menuju mobil anak2 7 Icons dan mereka sempat melihat mobil mereka sudah berpindah dari tempat parkirnya dengan kondisi bemper yang sedikit rusak. Tapi mereka tak melihatnya dengan lama, karena mereka harus buru2 ke bagian belakang mobil anak2 7 Icons. Mereka sih sebenarnya agak2 sedikit meremehkan soal hukuman ini, karena mereka mengira kalau barang bawaan anak2 7 Icons nggak terlalu banyak. Jadi, menurut mereka masih ringan lah... tapi ternyata, begitu mereka membuka bagasi belakang mobil, langsunglah mereka kaget, karena dus yang ada di dalam bagasi itu banyak sekali jumlahnya! Dus air mineral ada sepuluh, dus jus jeruk ada sepuluh, dus teh kotak ada sepuluh, dus teh botol plastik ada sepuluh... dan masih banyak lagi. Semuanya ada sepuluh! Dan mereka semua harus membawanya ke dalam gudang yang ada di lantai paling atas. Bisa dibayangkan betapa capeknya mereka setelah semuanya selesai. Akhirnya, mereka pun mau tidak mau harus mengerjakannya. Satu per satu dus2 itu mereka bawa ke dalam flat, naik ke lantai atas, kembali lagi ke depan ruang latihan vokal, dan naik ke atas lagi, tempat gudang penyimpanan berada. Setelah selesai, turun lagi untuk mengambil barang berikutnya, dan melakukan hal seperti tadi. Anak2 7 Icons sendiri menunggu di lantai bawah flat, sambil mengawasi pekerjaan mereka. Lama2, aktivitas kerja bolak-balik flat-mobil itu membuat Adrian yang saat itu sedang menulis beberapa catatan di bukunya menjadi penasaran. Ia pun kemudian keluar dari ruangannya dan melihat keluar. Tiba2 ia melihat Rizky, Andi, dan Rico, sedang mengangkat sebuah dus air mineral dan membawanya ke gudang. Adrian lalu bertanya pada mereka.
Adrian: Lho, kalian kok belum pulang ?
Rizky: Kita belum bisa pulang... kita ketahuan anak2 7 Icons... sekarang kita harus bawa barang2 belanjaan mereka ke gudang... bikin gempor tahu!
Andi: Bikin capek nih... parah tuh mereka... ngerjain banget nih...
Adrian: Setelah ini, masih ada barang lagi ?
Rico: Masih banyak, bro! Ampun mereka belinya borongan!
Adrian: Namanya juga buat persediaan perbekalan selama latihan... ya, sudah... hati2 aja ya... emang bener kalau mereka itu sadis banget sama kalian...
Rizky: Ini lebih tragis daripada biasanya! Parah!
Rizky, Andi, dan Rico pun lalu melanjutkan pekerjaan mereka, mengangkut dus2 itu hingga ke gudang. Setelah mereka menaiki tangga menuju gudang, barulah kemudian Adrian tertawa lepas dan keras. Ia langsung ketawa nggak ada hentinya... bahkan hingga ia memegangi kusen pintu ruangan vokal. Tidak lama datanglah anak2 7 Icons yang membawa banyak plastik belanjaan yang berisi makanan. Adrian lalu melihat mereka, dan memberi mereka acungan jempol. Para personil 7 Icons pun tersenyum dan lalu masuk ke dalam ruang latihan vokal, dengan Adrian mengikuti mereka dari belakang, masih dalam keadaan tertawa yang tak ada berhentinya. Sementara itu di luar, Rizky, Andi, dan Rico masih harus turun ke lantai bawah lagi untuk mengambil semua barang2 belanjaan anak2 7 Icons yang masih ada di dalam mobil.
Begitulah cerita dari Fanfiction 7 Icons part 16a. Ceritanya panjang banget ya... ya, tapi ada banyak hal yang bisa diceritakan disini, mulai dari Rizky, Andi, dan Rico yang mendapatkan latihan vokal kilat dari Adrian, kemudian hubungan Adrian dan Wenda diterima oleh anak2 Cherrybelle, sekaligus menghapus perjanjian yang dulu mereka buat, dan menggantinya dengan sebuah komitmen bersama untuk tetap fokus dalam aktivitas sekolah dan aktivitas mereka sebagai personil Cherrybelle (perlu diketahui, sebenarnya dalam kenyataannya, personil Cherrybelle nggak ada yang pacaran lho... ini hanya cerita aja kok), kemudian usulan teman2 Adrian pada Adrian untuk menyembunyikan hubungan Adrian dan Wenda dari anak2 7 Icons, untuk mencegah rasa cemburu, rasa tak enak, dan lain sebagainya yang bisa saja muncul dari anak2 7 Icons gara2 Adrian pacaran dengan personil girlband lain, dan banyak lagi yang lainnya. Kira2, seperti apa kelanjutan cerita ini berikutnya ? Apakah ada kejutan lain dalam cerita ini ? Tunggu saja kejutan berikutnya. Tetap stay tune terus di blog saya, karena cerita ini akan segera berlanjut ke bagian berikutnya, masih di Fanfiction 7 Icons part 16. Remember, it's just a Fanfiction.
BERSAMBUNG... (ke part 16b)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar