Kamis, 11 Agustus 2011

FANFICTION 7 ICONS (part 15c)

Remember, it's just a Fanfiction.
Masih di bagian ke-15 dari Fanfiction 7 Icons, sekarang kita akan lanjutkan ceritanya. Masih seputar training-nya 7 Icons dan beberapa cerita sisipan. Kita mulai saja.
Masih di Day 5. Hari Sabtu. Setelah training, anak2 7 Icons dan Adrian berpisah. Anak2 7 Icons ingin pergi hangout sementara Adrian ingin jalan2 dulu. Adrian berjalan dari flat hingga jalan utama dekat pelabuhan dan lalu naik bus ke pusat kota. Ia lalu turun di salah satu sudut pusat kota yang cukup ramai, dan lalu Adrian jalan2 lagi. Ketika Adrian sedang jalan2, tiba2 ia berpapasan dengan seorang cewek yang memakai t-shirt putih bergambar Hello Kitty dan celana jeans. Rambutnya terurai, wajahnya oriental, dan ia membawa sebuah tas berwarna merah yang juga ada gambar Hello Kitty-nya. Siapa cewek ini ? Dia adalah Wenda.
Wenda: Hai Adrian... kamu lagi ngapain di sini ?
Adrian: Hai Wenda... aku lagi jalan2 saja di sini. Kamu habis dari mana ?
Wenda: Aku habis latihan vokal sama teman2ku yang lain. Besok kita mau tampil.
Adrian: Tampil ? Tampil di mana ? Aku mau nonton... tapi nggak bayar kan ?
Wenda: Ya nggak lah, Adrian... kalau kamu mau nonton Cherrybelle, datang aja... besok kita mau tampil di Kelapa Gading... kebetulan bulan ini kita banyak dapat job untuk tampil di Kelapa Gading. Kita akan tampil di Mal Kelapa Gading dan di La Piazza. Kalau misalnya kamu ketinggalan nonton di Mal Kelapa Gading, datang aja ke La Piazza.
Adrian: Oh... terus jam berapa mulainya ?
Wenda: Mulainya... jam 5. Kita bakal tampil selama satu jam di setiap tempat. Kalau bisa, jangan terlambat ya... soalnya nanti kita nggak bisa ketemuan kalau kamu terlambat.
Adrian: Memangnya kenapa ?
Wenda: Soalnya, di backstage nggak boleh ada yang masuk saat acara dimulai. Jadi, kalau mau ketemuan, kalau bisa 15 menit sebelum tampil... minimal ya buat memastikan kalau kamu datang aja. Oke ?
Adrian: Oke.
Wenda: Oh, ya. Satu lagi. Kalau bisa, kamu pakai baju yang warnanya agak mencolok ya, biar aku bisa cepat mengenali kamu. Soalnya nanti yang nonton kan banyak... biar aku nggak bingung kalau kamu nonton...
Adrian: Tenang kok... jadi tampilnya jam 5 sore... baiklah. Nanti aku akan datang.
Wenda: Beneran ya ? Awas kalau kamu nggak datang lho...
Adrian: Aku akan datang kok, beneran... gw kan udah nanya informasinya...
Wenda: Ya, tapi nanti setelah kamu tanya informasinya, tahu2 kamu malah nggak datang... nanti aku sedih lho, kalau digituin...
Adrian: Tenang saja.
Wenda: Ya udah deh... kalau begitu, gw mau pergi dulu ya...
Adrian: Mau ke mana ?
Wenda: Aku mau latihan dance buat besok. Kebetulan aku mau nunggu teman2 yang lain, katanya mereka mau jemput aku disini...
Adrian: Oh, begitu... ya, sudah... saya juga mau jalan2 lagi. Good luck buat latihannya ya... sampai jumpa!
Wenda: Iya, makasih... sampai jumpa besok!
Adrian lalu melanjutkan jalan2nya dan Wenda tetap berada di tempat itu. Selang lima menit kemudian, mobil teman2nya datang, dan Wenda langsung meluncur ke tempat latihannya.
Malam harinya, Adrian pulang dari jalan2. Dia pulang sambil membawa plastik yang berisi dua buku, sebuah buku otobiografi dan sebuah buku novel. Sampai di rumah, ia mendapati ayahnya sudah ada di rumah, sedang memasak makan malam. Ia pun kemudian masuk ke kamar, berganti pakaian, dan lalu keluar lagi dari kamar. Ia lalu mendatangi dapur dan melihatnya ayahnya sedang makan malam.
Adrian: Halo, Yah. Tumben ayah pulang cepat... terus masak makan malam lagi. Ada apa nih ?
Harry: Saya hari ini sudah nggak ada kerjaan di kantor. Semuanya sudah selesai. Jadi ayah pulang saja. Kebetulan sekalian pulang, ayah juga berbelanja di hypermarket. Bahan makanan kita sudah mulai menipis, jadi ayah belanja makanan yang banyak. Selain itu juga, ayah juga belanja beberapa barang lain. Ayah sudah lama tidak belanja barang kebutuhan di hypermarket, jadi... ayah mau2 saja. Oh ya, dari mana saja kamu sampai kamu pulang malam begini ? Tadinya ayah juga mau ajak kamu berbelanja, lho...
Adrian: Saya juga jalan2... beli buku, lihat2 kostum bola dan sepatu bola... begitulah... tapi nggak lama sih...
Harry: Kostum bola ? Oh... omong2 soal kostum bola, saya ada hadiah buat kamu. Sebentar ya...
Harry lalu berdiri dari kursi meja makannya dan berlari masuk ke dalam kamarnya. Tak lama, ia kembali ke meja makan sambil membawa sebuah kotak berukuran besar berwarna hitam dan masih tertutup rapat. Adrian pun jadi penasaran soal hadiah ini.
Harry: Ini ada hadiah dari teman ayah yang baru datang dari Jerman. Katanya hadiah ini buat kamu. Mudah2an kamu suka dengan hadiah ini. Buka saja hadiahnya.
Adrian lalu melihat kotak hitam itu, dan lalu ia membuka kotaknya. Ternyata, di dalamnya ada sebuah kaus berwarna kuning, masih terbungkus dengan rapi, dengan plastik di dalamnya, dan ada segel panjang melintang di depannya. kaus apakah ini ? Adrian lalu membuka segel dan plastiknya, dan ternyata di dalamnya ada sebuah kostum bola Borussia Dortmund terbaru! Warnanya kuning dan ada pola titik2 warna hitam di bagian badannya. Ada juga tanda apparel di bagian bahunya, dan tulisan nama klub di bagian belakangnya. Adrian langsung takjub melihat baju ini.
Adrian: Wow... kostum ini bagus sekali. Ini kostum asli ?
Harry: Kalau kata teman saya, itu memang kostum asli. Dia beli dari Jerman, masa nggak asli ?
Adrian: Wah... keren! Terima kasih, Yah!
Harry: Sama2... sekarang kamu simpan baju itu, dan ikut makan malam dengan ayah. Ayah sudah siapkan makan malam buat kamu.
Adrian: Oke, terima kasih, Ayah!
Adrian lalu membawa kostum Borussia Dortmund itu, bersama dengan kotak penyimpanannya ke dalam kamar dan lalu menyimpannya. Setelah itu, ia kembali lagi ke meja makan dan ikut makan bersama dengan ayahnya. Mereka berdua saling ngobrol bersama saat makan malam itu berlangsung.
Keesokan harinya, hari itu hari Minggu, Adrian sudah bersiap-siap untuk pergi jalan2. Dia memakai jaket hitam, kaus Borussia Dortmund-nya, celana jeans, sepatu Vans berwarna hitam strip putih, dan topi warna hitam dengan logo New York Yankees di tengahnya. Ia juga membawa tas kecil berwarna hitam. Ia juga sudah menyiapkan kacamata hitam di kantong jaketnya untuk sedikit bergaya saat di perjalanan nanti. Setelah ia sudah siap, ia pun langsung pergi ke Kelapa Gading. Saat itu, jam menunjukkan pukul setengah empat lewat sepuluh menit. Ia ke Kelapa Gading dengan naik taksi.
Sementara itu, di Kelapa Gading, para personil Cherrybelle sedang bersiap-siap untuk tampil. Mereka semua sudah pakai kostum mereka masing2, sudah di-make-up, dan sudah memakai mikropon. Mereka kini hanya tinggal menunggu giliran tampil. Sambil menunggu giliran tampil, mereka duduk2 di kursi yang sudah disediakan. Biasanya kalau mau tampil, ada beberapa kru yang menangani penampilan Cherrybelle. Ada manager-nya, ada produsernya, biasanya salah satu (karena produsernya ada dua) datang untuk melihat langsung perform-nya Cherrybelle. Selain itu juga ada sound engineer-nya, yang sudah mengeset audio buat anak2 Cherrybelle sejak tiga jam sebelum tampil. Alat sound system-nya khusus, karena setiap personil dapat satu alat sound system sendiri. Sound engineer akan mengatur audio setiap personil, sehingga suara semua personilnya bisa terdengar oleh para penonton. Di depan panggung, sudah ada banyak penonton yang berkumpul dan mereka semua sedang menonton penampilan band2 indie.
Adrian tiba di Mal Kelapa Gading jam lima kurang limabelas menit. Setelah turun dari taksi, Adrian langsung mencari panggung tempat Cherrybelle tampil. Adrian sedikit terbantu dengan adanya sebuah poster yang terpasang tepat di pintu masuk mal. Di poster itu, foto Cherrybelle terpasang besar2 di atas, menandakan kalau penampilan mereka adalah penampilan utama pada acara itu. Adrian langsung melihat lokasi panggungnya, dan lalu berjalan cepat ke lokasi yang sudah ditunjukkan. Sebenarnya, Adrian sudah bisa langsung tahu di mana Adrian tampil. Soalnya, saat ia berjalan cepat ke panggung, terdengar bunyi gebukan drum dan raungan gitar yang kencang sekali. Adrian langsung mengikuti bunyi itu, dan ia pun akhirnya sampai di panggung itu. Pas dia sampai di panggung itu, penampilan band-nya sudah selesai, dan ada istirahat selama sepuluh menit sebelum penampilan utama pada acara itu. Itu yang disampaikan oleh host acara itu. Pada saat Adrian sedang berdiri di dekat panggung itu, Wenda yang kebetulan melihatnya, langsung memanggilnya.
Wenda: Adrian! Adrian! Sini...
Mendengar panggilan Wenda itu, Adrian langsung berjalan ke pintu backstage, tempat Wenda berada. Di situ, Wenda sudah tampil cantik dengan baju bergaya Sailormoon berwarna pink, dengan warna dasi merah dan kerah warna merah, dengan rok warna pink, dan sepatu high heels. Di kepalanya ada pita warna merah, membuatnya jadi seperti Hello Kitty (Hello Kitty kan punya pita warna merah di kepalanya). Karena ia di-make-up, ia jadi kelihatan lebih cantik daripada biasanya. Adrian jadi sedikit deg2an dalam hatinya...
Wenda: Aku kira kamu datang terlambat...
Adrian: Haha... aku cuma berusaha untuk datang secepat mungkin.
Wenda: Bagus deh... ayo masuk, aku akan kenalin kamu sama teman2 aku...
Adrian: Hah ? Bukannya bentar lagi sudah mau mulai ?
Wenda: Udah, nggak apa2... (sambil menarik tangannya Adrian)
Adrian: Eh, eh!
Wenda lalu menarik Adrian masuk ke dalam backstage dan di dalamnya, sudah berjejer para personil Cherrybelle yang lain, yang sedang duduk2 menunggu giliran tampil. Mereka semua langsung berdiri dan Adrian pun jadi sedikit malu untuk berkenalan dengannya. Maklum, Adrian sudah pernah bertemu dengan mereka saat battle dance dulu... dan bahkan kalau diundur lagi, sejak pensi itu... tapi tetap saja Adrian belum tahu banyak soal mereka ya, kan ?
Wenda: Ini semua personil Cherrybelle, Adrian...
Adrian jadi sedikit bingung saat melihat mereka, karena... badannya kecil semua! Dibandingkan dengan postur tubuhnya, mereka jadi sangat kecil! (Perlu diketahui, tingginya Adrian 178 cm, sementara rata2 tinggi personil Cherrybelle adalah... 158 cm, tinggi Wenda saja hanya 165 cm, tinggi leader-nya Cherrybelle, Cherly hanya 161 cm, jadi... kebayang kan perbandingan tingginya Adrian dan para personil Cherrybelle ?)
Adrian: Kalian semua... lebih kecil daripada saya...
Wenda: Ya, begitulah kami... kita semua ini kan... Chibi.
Adrian: Chibi ? Apa itu ?
Wenda: Itu bahasa Jepang yang artinya... kecil. Kita semua ini kecil. Tapi kita nggak hanya kecil... kita juga imut, dan menggemaskan. Itulah ciri khas kita...
Adrian: Oh, pantesan... Tapi sekarang saya jadi sedikit minder dan malu, karena badan saya yang paling tinggi sendiri... sementara kalian semua badannya kecil2... apa perlu saya begini saja ? (menekuk sedikit kakinya sehingga bisa setinggi Wenda)
Cherrybelle: Hahahahahaha...
Adrian: Tapi begini lebih baik kan ? Saya kan menyesuaikan dengan tinggi badan kalian...
Wenda: Ya nggak harus gitu kali... santai aja... manager kita juga orangnya tinggi kok... tuh lihat aja... (sambil menunjuk ke arah manager-nya)
Adrian: (melihat ke arah manager-nya Cherrybelle) oh, iya ya... tapi gw kan lebih tinggi lagi darinya...
Wenda: Nggak usah bingung... santai aja kali... eh, sekarang gw kenalin yuk, satu2...
Wenda lalu memperkenalkan Adrian pada semua personil Cherrybelle. Selama ini, yang Adrian kenal dari Cherrybelle hanya Wenda dan Angel. Sisanya ia belum tahu. Kini, Wenda memperkenalkan Adrian pada semuanya, ada Anisa, Cherly, Christy, Devi, Felly, Gigi, dan Ryn. Mereka semua sangat baik dan menyambut Adrian sebagai teman baru mereka dengan sangat hangat. Adrian juga diperkenalkan pada manager dan sound engineer Cherrybelle. Sekarang Adrian sudah bisa diklasifikasikan sebagai teman Cherrybelle. Adrian kini tidak hanya lagi berteman dengan anak2 7 Icons, tapi juga dengan anak2 Cherrybelle. Selang beberapa saat kemudian, Cherrybelle dipanggil untuk tampil. Wenda lalu meninggalkan Adrian dan bergabung dengan personil Cherrybelle yang lain.
Wenda: Eh, Cherrybelle sudah mau tampil tuh, gw gabung sama teman2 yang lain dulu ya...
Adrian: Oke. Good luck ya... eh, nanti bawain berapa lagu ?
Wenda: Ada lima lagu. Tonton kita ya...
Adrian: Tenang kok. Gw setelah ini langsung pindah ke depan buat nonton kamu dan teman2 kamu yang lain.
Wenda: Oke... sekarang gw gabung dulu sama yang lain ya...
Adrian: Baiklah.
Adrian langsung berlari keluar dari backstage saat Cherrybelle sudah bersiap untuk naik ke panggung. Adrian lalu standby di antara penonton yang menonton di depan panggung. Tak lama, Cherrybelle naik ke panggung, dan mereka langsung menyanyikan lagu pertama mereka, Love is You. Kemudian dilanjutkan dengan lagu kedua, yaitu Best Friends Forever. Setelah itu dilanjutkan dengan lagu ketiga, Beautiful. Sesudah menyanyikan tiga lagu, ada sesi wawancara dengan Cherrybelle. Di sini, dijelaskan siapa saja sih personil Cherrybelle itu, proses terbentuknya Cherrybelle, dan asal nama Cherrybelle. Selain itu disini juga dijelaskan soal mini album Cherrybelle yang akan segera keluar dalam waktu dekat. Sesudah wawancara, Cherrybelle tampil lagi dengan lagu I'll Be There For You. Di sini penonton sudah mulai sedikit meriah, karena beberapa fans Cherrybelle sudah tahu soal lagu ini. Maklum, lagu ini termasuk salah satu lagu favorit para fans Cherrybelle, meskipun hanya dibawakan saat acara off-air saja. Dan sebagai lagu terakhir, hits mereka yang lagi booming, Dilema. Kalau sudah lagu ini, jangankan fans Cherrybelle, yang nggak kenal Cherrybelle juga akan ikut menikmati lagu ini. Lagu ini sudah kemana-mana soalnya... semua penonton bahkan bisa menyanyikan reff-nya, dan itu terdengar dengan sangat jelas. Sesudah mereka menyanyikan lagu itu, para penonton langsung bertepuk tangan dan tak lama para personil Cherrybelle turun dari panggung. Perform mereka hari itu sukses. (oh ya, soal list lagu Cherrybelle yang dinyanyikan saat off-air, aku nggak tahu persis, ini cuma berdasarkan yang gw tahu, mudah2an lagunya benar, sesuai dengan mini albumnya... karena secara tiba2, gw lupa list lagunya! Cuma tahu empat dari lima lagunya... lagu satu lagi selain Dilema, Beautiful, I'll Be There For You, dan Best Friends Forever itu Love is You kan ? Mudah2an benar... nanti kalau misalnya ada yang berbeda dalam list lagu off-air-nya, tinggal menyesuaikan saja ya...)
Setelah para personil Cherrybelle turun dari panggung, acara sore itu dilanjutkan dengan penampilan band lagi. Di saat band2 tampil di atas panggung, Cherrybelle sibuk melayani penggemar mereka, yang sudah berjubel jumlahnya dan udah lumutan menunggu mereka turun dari panggung. Maklum, sebelum tampil, manager-nya Cherrybelle menjanjikan pada para fans ini akan langsung ada jumlah fans setelah perform Cherrybelle selesai. Mereka pada foto bareng, bagi2 stiker, ngasih tandatangan, ngobrol2... Adrian melihat semuanya dari kejauhan. Tak lama, Wenda datang dan mengajak Adrian untuk ikut bergabung dengan jumpa fans itu. Adrian jadi malu, namun ia mengikuti apa maunya Wenda. Adrian pun ngobrol dengan personil Cherrybelle, foto2 bareng, dan bahkan, secara khusus, ia dihadiahi sebuah CD lagu Dilema yang sudah ditandatangani oleh para personil Cherrybelle. Wajahnya Adrian yang tadinya malu2 kini jadi senang, dan bahkan ia mulai berani untuk ngobrol2 dengan personil Cherrybelle, hingga membuat mereka tertawa. Di saat mereka lagi ngobrol2... manager-nya Cherrybelle bilang kalau sekarang Cherrybelle harus pindah ke La Piazza, di mana mereka juga akan tampil. Semua personil Cherrybelle pun langsung bersiap-siap untuk pindah ke tempat perform baru. Adrian sendiri nongkrong2 saja dekat backstage. Tak lama, ia bertemu Wenda lagi.
Adrian: Sekarang, mau pada ke mana nih ?
Wenda: Kita mau pindah ke La Piazza. Jam delapan kita akan tampil di sana.
Adrian: Nyanyi kayak tadi lagi ?
Wenda: Ya iya lah... masa kita nyanyi lagu lain ?
Adrian: Nggak, masalahnya kalian nyanyi lagu lain, suara kalian bagus, gitu...
Wenda: Terima kasih deh kalau begitu... tapi itu lain kali, soalnya untuk yang di La Piazza ini perform-nya sudah resmi. Nggak bisa diubah lagi.
Adrian: Baiklah... hahahaha...
Wenda: Ummm... sekarang kamu mau pulang atau mau nonton lagi ?
Adrian: Kalau diperbolehkan, aku akan nonton lagi.
Wenda: Ya, nonton aja... nggak apa2... diperbolehkan kok...
Adrian: Baiklah. Gw akan nonton perform kalian sambil makan.
Wenda: Makan ? Maksudnya akan nunggu sampai jam delapan buat makan ?
Adrian: Ya, seperti itulah...
Wenda: Jangan begitu... makan bareng kita aja... kita ngobrol2 lagi... teman2 yang lain pada suka kok sama kamu... soalnya kalau kamu ngomong, suka bikin ketawa...
Adrian: Serius ? Padahal lawakan gw garing tahu...
Wenda: Nggak apa2... anak2 Cherrybelle selalu akan memanfaatkan kesempatan apapun untuk bikin rame suasana. Kita kan orangnya rame semua... apalagi leader kita... ketawa paling nyaring...
Adrian: Hahahahaha... terus pada mau makan di mana ?
Wenda: Nanti lihat saja. Yang pasti dekat2 La Piazza.
Adrian: Oke deh, gw ikut.
Wenda: Tapi makanan bayar sendiri ya... bawa uang banyak kan ?
Adrian: Jangankan uang, kartu kredit juga bawa... nggak enak lah kalau gw minjam duit kamu...
Wenda: Hahahahaha... ya udah, ayo kita pergi... yang lain udah pada nunggu...
Adrian dan Wenda pun kemudian mengikuti tim Cherrybelle yang lain pindah dari stage di Mal Kelapa Gading ke La Piazza. Sambil jalan2, Adrian dan Wenda ngobrol2 lagi, sambil melihat-lihat toko2 yang ada di mal tersebut. Terkadang mereka menyempatkan diri untuk berhenti sebentar di depan sebuah toko dan melihat apa yang dipajang di dalamnya. Kemudian mereka jalan lagi, lalu berhenti lagi, dan seterusnya. Wenda sangat suka fashion, jadi setiap kali ada yang jual baju, tas, atau sepatu, dia pasti akan tertarik untuk melihatnya, walau hanya sepuluh detik saja. Apalagi, toko2 yang dilalui Adrian dan Wenda adalah butik2 fashion ternama. Mata Wenda jadi segar melihatnya. Tapi ia tidak bisa masuk ke dalam dan melihat-lihat lebih jauh. Mereka berdua harus tetap jaga jarak dengan personil Cherrybelle yang lain, biar nggak dianggap hilang!
Lima belas menit kemudian, tim Cherrybelle tiba di kawasan La Piazza. Sebuah lapangan terbuka yang dikelilingi oleh mal dan kafe di sekitarnya, dan ada panggung musik di sana. Di panggung itulah Cherrybelle nanti akan tampil. Penampilan Cherrybelle di La Piazza ini sedikit eksklusif karena untuk malam itu, yang akan tampil hanya Cherrybelle saja, selama satu jam dari pukul delapan hingga pukul sembilan malam. Setelah itu tidak penampilan lagi di tempat itu karena pada jam sepuluh malam, kawasan mal akan mulai tutup. Jadi, Cherrybelle patut berbangga, karena tidak selalu perform artis di La Piazza pada malam hari seperti ini.
Sebelum tampil di La Piazza, tim Cherrybelle menyempatkan diri untuk makan dulu di sebuah restoran yang masih ada di kawasan itu. Restoran itu memiliki pemandangan ke arah panggung La Piazza. Kru Cherrybelle duduk satu meja di meja yang ada di dalam restoran, sementara para personil Cherrybelle duduk di meja yang memiliki pemandangan ke panggung La Piazza. Adrian sendiri... duduk satu meja dengan para personil Cherrybelle. Itu setelah para personil Cherrybelle memintanya untuk duduk satu meja, jadi bukan Adrian yang mau... sambil makan, Adrian dan para personil Cherrybelle ngobrol2 lagi, melanjutkan apa yang sebelumnya sudah mereka bicarakan saat ada di backstage. Setelah makan, Adrian dan para personil Cherrybelle berfoto bersama, atas usulan Cherly. Adrian pun jadi kaget, karena ia berada di posisi yang nggak enak (padahal enak sebenarnya...), dia itu diapit oleh para personil Cherrybelle! Posisinya... dia "dikawal" sama Christy dan Felly, dan semua personil Cherrybelle yang lain mengelilinginya. Jadi... kebayang kan, posisinya dimana ?
Setelah bersenang-senang di restoran, sekarang saat Cherrybelle untuk masuk ke backstage. Mereka sekarang harus bersiap-siap untuk tampil. Di sini, Adrian tidak ikut ke backstage. Tapi dia menunggu di kursi2 makan yang ada di sekitar panggung. Sambil menunggu Cherrybelle tampil, ia bermain twitter dan BBM dengan teman2nya yang lain. Ketika ia sedang bermain-main dengan Blackberry-nya, jumlah pengunjung yang datang semakin banyak, dan mereka memadati kursi2 makan yang masih kosong. Lima menit menjelang Cherrybelle tampil, semua kursi di depan panggung La Piazza sudah penuh. Kabar bagus untuk para personil Cherrybelle.
Tak beberapa lama, Cherrybelle pun tampil. Kostumnya tetap sama, dan lagu yang dibawakan juga sama. Tapi di perform-nya kali ini, mereka lebih banyak selingan. Maklum, waktunya lebih banyak, jadi ada kesempatan buat para personil Cherrybelle menunjukkan sisi lain dari mereka. Ada Anisa, Christy, dan Cherly yang bernyanyi lagu Stand Up diiringi oleh permainan gitar dari Gigi. Terus kemudian Gigi, Felly, dan Angel menperlihatkan kemampuannya ngedance... dan terakhir... Devi, Ryn, dan Wenda, bersama Cherly, ngelawak di atas panggung. Lawakannya sih lumayan... bikin orang tertawa... maklum, udah ada skripnya... Adrian juga ikut tertawa mendengar lawakan Wenda itu... yang kedengerannya, menurut pikiran Adrian, hampir mirip dengan lawakan yang ia buat saat ngobrol dengan anak2 Cherrybelle di backstage tadi...
Setelah perform Cherrybelle selesai, yang diiringi tepuk tangan penonton seperti biasanya, Adrian mendatangi backstage dan bertemu lagi sama Wenda. Mereka berdua langsung ngobrol soal perform Cherrybelle tadi.
Adrian: Hai, Wenda... good job tadi...
Wenda: Makasih... eh, tadi lawakan gw lucu nggak ?
Adrian: Lucu kok... tapi kok hampir mirip lawakan gw tadi...
Wenda: Yah, itu kan usaha gw untuk bikin penonton tertawa... gw tadi hampir lupa bahan lawakannya di panggung... akhirnya, gw pakai lawakan kamu buat menutupinya... makasih ya...
Adrian: Sama2... padahal, itu lawakan yang paling garing lho... dari semuanya...
Wenda: Hah ? Beneran ?
Adrian: Iya, aku nggak bohong... aku pernah coba lakukan itu pada teman2ku di Bandung, dan mereka nggak tertawa sama sekali. Malah gw dianggap aneh...
Wenda: Tapi kok gw yang cerita malah mereka ketawa ya ?
Adrian: Hmmm... mungkin kamu sedang beruntung saja.
Wenda: Bisa jadi... oh, ya. Kita semua ini mau pulang duluan ya... capek nih, mau istirahat...
Adrian: Pulang ? Sama, saya juga... udah malam soalnya...
Wenda: Apa perlu pulang bareng kita ?
Adrian: Oh, tidak usah. Saya bisa pulang sendiri. Nanti kapan2 pulang barengnya ya...
Wenda: Oke, deh. Kita duluan ya. Makasih ya, udah mau hadir... Daah... (sambil melambaikan tangannya)
Adrian: Sama2... hati2! (sambil melambaikan tangannya juga)
Wenda lalu pulang bersama para personil Cherrybelle dan kru2 yang lain. Sementara Adrian baru pulang beberapa menit kemudian. Ia naik taksi lagi, dari La Piazza hingga ke rumahnya. Sampai di rumah, ia langsung beristirahat di kamarnya dan mempersiapkan buku2 (dan juga peralatan training 7 Icons-nya) untuk sekolah besok. Training akan berlanjut besok.
DAY 6
Hari itu hari Senin, dan sekarang saatnya anak2 7 Icons dan Adrian kembali ke rutinitas semula, yaitu training. Training pada hari itu adalah... training dance. Latihan dance maksudnya. Di latihan dance sebelumnya, anak2 7 Icons sudah mulai dilatih dance lagu Playboy lagi, tapi dari bagian awalnya saja. Sekarang, Adrian mulai melatih dance lagu Playboy untuk seluruh bagian lagu. Dari awal hingga akhir. Karena anak2 7 Icons masih hafal dance-nya, Adrian hanya fokus untuk membuat gerakannya lebih kompak. Setelah memperbaiki gerakan mereka, Adrian kemudian memodifikasi beberapa gerakan yang ada di dalam koreografi itu, dan memberi gerakan baru sebagai pengganti gerakan itu. Sepanjang hari, anak2 7 Icons berlatih gerakan itu terus, dan mencoba untuk menggabungkannya dengan dance Playboy yang sudah ada. Anak2 7 Icons sangat bersemangat, seperti hari2 sebelumnya. Mereka sangat senang mengetahui kalau dance Playboy-nya diperbaiki, bahkan dimodifikasi dengan gerakan2 baru. Mereka berusaha keras untuk bisa menguasai gerakan2 itu. Adrian jadi sangat senang melihat kerja keras mereka.
DAY 7
Tepat satu minggu training berjalan. Anak2 7 Icons kembali lagi berlatih vokal. Untuk hari ini, Adrian mulai melatih vokal para personil 7 Icons, untuk bernyanyi lagu Playboy. Terutama, di bagian bridge dan reff, di mana bagian itu dinyanyikan oleh semua personil 7 Icons. Bagian itu diulang-ulang terus selama latihan, bahkan setiap katanya harus dinyanyikan secara berulang-ulang, agar bisa mencapai not yang diinginkan. Untuk latihan ini, Adrian mempunyai alat baru. Sebuah gitar, dan sebuah keyboard. Selain melatih lagu Playboy, hari itu juga Adrian melatih beberapa lagu lain, yang menurut Adrian pas untuk dinyanyikan oleh kelompok seperti 7 Icons. Lagu2 itu adalah lagu2 yang dulu pernah dilatihkan oleh pelatih vocal group-nya Adrian ketika dulu Adrian berada di tim vocal group. Lagu ini dilatihkan untuk melatih vokal anak2 7 Icons. Untuk lagu2 ini, Adrian menggunakan keyboard untuk mengiringi lagunya. Seperti biasa, progres latihan para personil 7 Icons Adrian catat dalam buku catatannya, tapi ia baru lakukan saat mereka sedang istirahat. Adrian mencatat, "Wah, progres-nya makin gila! Suara mereka sudah lebih baik, kualitas vokal sudah bagus, dan mereka bisa adaptasi dengan lagu2 yang gw kasih. Not bad deh buat hari ini..." sambil juga ia mencatat seperti apa perkembangan dari masing2 personil.
DAY 8
Latihan dance lagi, dan kali ini masih melanjutkan apa yang ada sebelumnya. Merombak gerakan dance lagu Playboy. Karena gerakan barunya sudah diberikan, sekarang tinggal memperdalam latihannya. Selain melatih gerakan barunya, dance lagu Playboy-nya yang tidak diubah juga dilatih, ini untuk membuat anak2 7 Icons bisa beradaptasi dengan gerakan barunya. Kalau sudah latihan dance Playboy secara full, berarti gerakan yang dipakai adalah gerakan baru. Jadi, sama saja ini dengan melatih koreografi baru dance lagu Playboy. Koreografi itu dilatih berulang-ulang dan setiap kali koreografinya diulang, anak2 7 Icons semakin bersemangat... sampai dua jam latihan mereka nggak berhenti2... Adrian saja sudah kecapean setelah satu setengah jam latihan... tapi anak2 7 Icons masih semangat terus, bahkan setelah dua jam latihan. Ujung2nya... semua peserta latihan mengalami kelelahan massal! Akhir sesi latihan pun hanya diisi dengan duduk beristirahat di lantai, sambil ngobrol2 dan tertawa terbahak-bahak. Semangat anak2 7 Icons benar2 nggak bisa dihentikan. Mereka serius untuk tampil kembali... dan mereka serius untuk mempersiapkannya. Adrian pun sampai salut dengan semangat mereka. Ia mencatat, "7 Icons is on fire, mate! Semangat mereka nggak bisa dihentikan. Gw udah nggak kuat ngelatih, ngulang2 gerakan terus... eh, mereka maju terus latihan sampai dua jam non-stop! Baterainya merek apa sih ? Penasaran gw... tapi ini yang gw suka... mereka semangat banget untuk bisa menampilkan yang terbaik, dan memperbaiki semuanya. Gw salut dengan mereka, totally hard workers."
DAY 9
Anak2 7 Icons latihan vokal lagi... dan sekarang latihan nyanyi lagu Playboy-nya diperdalam. Sekarang Adrian akan melatih vokal setiap personil ketika mereka sedang menyanyikan bagiannya masing2. Satu per satu personil 7 Icons dipanggil ke depan dan berdiri di depan mejanya Adrian, tepat di garis yang dulu sudah Adrian tandai dengan lakban. Adrian hanya duduk santai di kursinya, sambil mendengarkan personil 7 Icons bernyanyi, dan mencatat apa yang ia dengar dalam catatannya. Setelah mencatat semuanya, Adrian kemudian memulai perbaikannya. Ia memberitahukan apa yang harus diperbaiki dan yang harus ditingkatkan. Sesudah itu, Adrian mulai melatih suara dan vokal dari para personil itu, secara satu lawan satu. Anggap saja ini klinik vokal personal. Adrian sangat detail dalam melatih vokal para personil 7 Icons, dan penjelasannya sangat jelas, sehingga para personil 7 Icons bisa mengerti apa yang diinginkan oleh Adrian. Hasil latihan itu kemudian ia catat dalam bukunya... ia merasa sangat senang melihat peningkatan yang terjadi selama masa training ini. Setiap kali Adrian membuka-buka buku catatannya, ia merasa sangat senang dan puas. Training-nya sejauh ini sukses dan menunjukkan hasil yang memuaskan.
DAY 10
Hari itu latihan dance, tapi kini Adrian menggabungkan antara latihan dance dan latihan vokal. Ini karena, Adrian ingin menata kembali perform 7 Icons ketika sudah tampil di atas panggung. Jadi, hari itu tidak hanya dance yang dilatih, tapi juga vokal. Adrian ingin melihat seperti apa kualitas vokal 7 Icons jika sedang bernyanyi dan menari alias... ketika tampil di atas panggung. Selain itu juga, Adrian juga ingin mengetes apakah para personil 7 Icons sudah menguasai koreografinya atau belum. Ternyata, semuanya sudah menguasai. Adrian pun jadi puas. Tapi latihan belum selesai. Sekarang, Adrian akan mulai menggabungkan antara nyanyi dan dance. Adrian ingin agar 7 Icons punya vokal yang kuat ketika mereka sedang bernyanyi sambil menari. Tujuannya, biar anak2 7 Icons nggak keteteran di akhir perform dan bisa punya kualitas vokal yang stabil, dari awal hingga akhir perform. Adrian pun melatihkan teknik pernapasan buat anak2 7 Icons. Teknik pernapasan ini juga diambil dari pelatih vocal group Adrian. Setelah teknik pernapasan itu diajarkan, semua personil 7 Icons ambil suara. Cara ambil suaranya unik, dan ini sudah diajarkan oleh Adrian. Bagaimana caranya ? Semua personil 7 Icons menyanyikan nama kelompok mereka dalam satu suara, dan lalu menahannya hingga not tinggi. Jadi, seperti di tes vokal yang dulu. Tapi bedanya, kalau dulu pakai huruf A-I-U-E-O, sekarang pakai kata "Seven Icons". Kata itu harus dinyanyikan lho... sebagai cara untuk menyatukan suara sekaligus ambil suara. Sesudah mereka ambil suara, barulah mereka latihan perform. Mereka ngedance, sambil bernyanyi. Di saat mereka sedang berlatih, Adrian memperhatikan semuanya, dan lalu mencatat apa yang ia lihat dalam buku catatannya. Di sini, Adrian melihat semuanya sudah berjalan normal. Vokal mereka sudah bagus, dan dance mereka sudah cukup baik. Adrian pun kemudian memberi waktu istirahat yang sedikit lebih lama buat anak2 7 Icons hari itu. Nah, selama istirahat, anak2 7 Icons curhat ke Adrian mengenai apa yang ingin mereka lakukan, dan apa rencana mereka berikutnya.
Angel: Adrian, boleh nggak kita curhat sama kamu ?
Adrian: Oh, boleh banget. Ada apa ya ?
Adrian mengeluarkan sebuah barang dari tasnya. Sebuah dus kecil yang masih disegel. Itu adalah mainan Tamiya. Adrian ingin merakit mainan Tamiya replika mobil F1 Williams FW14B. Ia merakit mainan itu sambil mendengarkan curhatan anak2 7 Icons.
Linzy: Itu apa, Adrian ?
Adrian: Ini ? Ini mainan mobil2an. Tapi kamu harus merakitnya. Kebetulan gw baru beli mainan ini waktu gw jalan2 kemarin. Hari ini aku mau merakit mainannya. Peralatannya gw juga bawa kok... ada lem, cat, baut, obeng, banyak nih... mumpung lagi nggak ada kerjaan dan kalian semua pada istirahat, jadi aku mau bikin mainan ini.
Linzy: Kamu suka ya, mainan2 seperti ini ?
Adrian: Suka banget. Apalagi kakakku. Dia punya banyak yang seperti ini. Tapi, semuanya ia bawa ke London. Aku nggak bisa main2 dengan mainannya.
Linzy: Oh... nggak ada satupun yang ia sisain ?
Adrian: Nggak ada. Takut gw rusakin katanya... dia tahu kalau aku ini agak usil, jadi bawa semuanya ke London, biar aku nggak bisa isengin... oh, ya. Angel tadi mau curhat apa ?
Sekarang pembicaraan dialihkan ke curhatannya anak2 7 Icons. Apa sih yang ingin diceritakan anak2 7 Icons pada Adrian ?
Angel: Jadi begini... kita itu semua... mau minta bantuan kamu soal... tempat tinggal.
Adrian: Tempat tinggal ? Maksudnya ?
Angel: Ya, kita ingin bantuan kamu untuk mencari tempat tinggal.
Adrian: Mencari tempat tinggal ? Bukannya semua sudah punya tempat tinggal ?
Angel: Iya, tapi sekarang, kita sudah sepakat dan berencana untuk tinggal dalam satu rumah.
Adrian: Hah ? Satu rumah ? Nge-kost maksudnya ?
Angel: Ya, nggak gitu juga sih... kita pengennya tinggal bertujuh secara tetap.
Adrian: Tinggal bertujuh... secara tetap ? Berarti kalian harus beli rumah atau sewa apartemen dong... tapi bukannya dulu kalian punya apartemen untuk santai2 ?
Angel: Apartemen itu sudah diambil lagi oleh label ketika kita bubar. Sekarang kita harus cari tempat baru, atau mungkin untuk sementara, sampai kita bisa menempati apartemen kita yang dulu.
Adrian: Oh, begitu... jadi sekarang kalian berencana untuk tinggal bersama nih ? Oke, aku mengerti. Tapi omong2, nggak beresiko kalian tinggal bertujuh dalam satu rumah ? Bukankah kalian tinggal dengan orangtua kalian masing2 ?
Angel: Kita sebenarnya tidak tinggal dengan orangtua kita masing2. Ada beberapa dari kita yang harus meninggalkan orangtua kita untuk bisa sekolah di sini.
Adrian: Benarkah ?
Angel: Ya. Saya, Natly, PJ, dan Vanila... sebenarnya tinggal jauh dari orangtua.
Adrian: Beneran ? Terus orangtua kalian di mana ? Dan kalian disini tinggal dengan siapa ?
Angel: Semua orangtua kita ada di Surabaya. Kita hanya pulang kalau sedang liburan. Disini, kita tinggal dengan keluarga kita yang lain.
Adrian: Terus, kenapa kalian bisa ada disini ?
Angel: Kita dikirim oleh orangtua kita masing2 untuk bisa sekolah disini. Mereka bilang sekolah di SMA Cambridge itu bagus, dan meskipun biayanya mahal, mereka mau untuk bayar... karena semua fasilitasnya bagus... tapi resikonya, kita harus jauh dari orangtua kita...
Adrian: Oh, begitu... tapi kalian tetap kontak dengan orangtua kalian, kan ?
Angel: Pastinya lah... minimal kita SMS-an atau BBM-an... kita sebisa mungkin berusaha untuk tetap kontak dengan orangtua kita masing2...
Adrian: Apa mereka tahu kalau saat ini 7 Icons lagi bubar gitu ?
Angel: Kita nggak bilang bubar pada mereka. Kita bilang kita hanya istirahat sejenak. Nggak ada yang tahu kok kalau kita bubar... semuanya berhasil ditutupi dengan baik oleh pihak label kita...
Mezty: Betul banget... pihak label ngelindungin kita semua... mereka bilang kalau 7 Icons itu mau istirahat untuk melanjutkan sekolah... udah, hanya itu saja... untuk segitu saja kita sudah cukup tenang...
Adrian: Ya baguslah kalau begitu. Privasi kalian kayaknya ketat banget deh...
Angel: Itu memang sudah keinginan kita dan pihak label. Sebisa mungkin hal2 pribadi kita dilindungi seketat mungkin. Kita hanya akan kasih tahu hal2 pribadi kita jika diminta. Wawancara misalnya... tapi itu pun juga nggak terlalu pribadi2 banget sebenarnya...
Adrian: Kalau seperti rumah kalian, atau apartemen kalian ?
Angel: Nah itu nggak boleh ada yang tahu. Iconia tidak ada yang tahu apartemen kita. Malah kita menghindari Iconia untuk masuk ke sana. Sama halnya dengan sekolah kita. Masih ingat kan ketika kita dikejar-kejar fans itu ? Itu sebenarnya nggak boleh terjadi lho... Privasi kita di sekolah sangat ketat, dan kita nggak mau diganggu di situ. Iconia mungkin tahu di mana sekolah kita, tapi mereka juga harus menghargai kita, mereka nggak boleh datang ke sekolah kita...
Adrian: Aku masih ingat itu... dan gw tahu soal itu. Tapi, mungkin nggak suatu saat para Iconia diundang ke sekolah ?
Angel: Kita hanya memperbolehkan Iconia untuk masuk jika kita tampil di sekolah atau kalau ada acara khusus. Sisanya, nggak boleh. Dulu kan aku pernah cerita sama kamu...
Adrian: Oh, iya. Aku lupa... ya, kau dulu pernah bilang seperti itu...
Angel: Adrian, kita juga mau kasih tahu kalau sebenarnya, nggak hanya gw, PJ, Natly, sama Vanila saja yang tinggal jauh dari orangtua... Mezty juga sama. Dia malah nggak tinggal dengan keluarganya... dia itu nge-kost.
Adrian: Hah ? Beneran nih, Mezty ?
Mezty: Iya... gw udah nge-kost sejak setahun yang lalu... lumayan sih tempatnya... dan gw betah2 aja di situ...
Adrian: Tempatnya besar atau bagaimana ?
Mezty: Yah... nggak terlalu besar sih... sederhana aja... yang penting bisa ada tempat untuk makan dan tidur...
Adrian: Teman2 yang lain suka pada ngunjungin nggak ?
Mezty: Sering kok... kadang2 kita main2 bareng...
Angel: Kita sering kok datang ke tempatnya Mezty... kita kan sering belajar bareng... jadi kita tahu tempatnya seperti apa... yah, biarpun sederhana, tapi tempatnya cukup kok buat tujuh orang... bahkan pernah suatu kali kita tidur bareng bertujuh di kamar itu, gara2 kita manggung sampai malam... kita sampai harus kucing2an dengan pemilik kost, karena aturannya nggak boleh pulang malam2 dan nggak boleh bawa teman ke kamar malam2...
Adrian: Sampai begitu ? Gila...
Angel: Ya, maklum aja, soalnya tempat terdekat dari tempat kita manggung waktu itu ya tempat kost-annya Mezty, dan kita semua itu kecapean banget... akhirnya, terpaksa deh harus nginep dulu di kamarnya...
Adrian: Tapi waktu itu nggak lagi pada sekolah kan ?
Angel: Besoknya kita sekolah... jam tiga atau empat pagi waktu itu, kita harus bangun dan pulang ke rumah kita masing2... buat siap2 sekolah...
Linzy: Kita semua sampai terlambat lho gara2 itu... soalnya sampai rumah, kita tidur lagi...
Adrian: Wah, parah dah... kalau Gc dan Linzy ? Apa kalian tinggal dengan orangtua kalian ?
Linzy: Kalau gw sih tinggal bareng orangtua... tapi orangtua gw sibuk... kebetulan aku sudah bilang rencana ini sama orangtua gw, dan mereka setuju.
Gc: Kalau aku... sama, bareng sama orangtua dan kakak. Mereka juga setuju kok kalau aku tinggal bareng teman2 yang lain... mereka soalnya sudah tahu soal teman2ku ini... jadi mereka setuju2 aja...
Adrian: Oh, jadi Gc dan Linzy sudah dibolehkan... well, kalau begitu tidak ada masalah. Gw akan cari rumahnya. Gw akan minta bantuan teman2 yang lain juga untuk mencarikan rumah yang kalian inginkan. Sekarang, apa kriteria rumah yang kalian inginkan ?
Angel: Yah, kita sih maunya rumah yang sederhana saja... ada ruang tamu, ruang TV, ruang buat santai... terus juga ada dapurnya... buat PJ supaya dia bisa masak2... dan yang pastinya ada kamar untuk kita semua. Kita minta rumah sederhana tapi dengan tujuh kamar. Bisa kan ?
Adrian: Waduh ? Rumah sederhana dengan tujuh kamar ? Rumah kost2an dong ?
Angel: Bukan. Bukan itu... kita maunya rumah biasa... bukan buat kost2an... pasti ada kok rumahnya... gw dulu pernah lihat di sekitaran Jakarta Selatan atau Jakarta Barat banyak banget tuh... cari saja di situ...
Adrian: Oh, seperti itu. Baiklah. Akan gw carikan. Rumah sederhana dengan tujuh kamar, tapi bukan rumah kost2an. Mudah2an ada. Tapi bagaimana kalau misalnya kalian bisa dapatkan apartemen kalian kembali ? Apa kalian akan meninggalkan rumah itu, atau bagaimana ?
Angel: Ya, nanti akan kita lihat... sebenarnya sih kita bisa tinggal di mana saja. Apartemen itu juga kan buat tempat kita istirahat juga, kalau misalnya nggak bisa pulang ke rumah... jadi, itu sih gampang saja.
Adrian: Oke. Gw ngerti. Akan gw carikan rumah yang kalian mau. Tapi gw hanya membantu mencarikan saja. Untuk keputusan akhir, kalian yang menentukan, karena kalian yang mencari rumah. Oke ?
7 Icons: Oke!!!!!
Adrian: Bagus. Sekarang istirahatnya udahan, kalian siap latihan lagi ?
7 Icons: Siaaapppp!!!!!!
Adrian: Oke, ayo kita latihan lagi sekarang.
Anak2 7 Icons kemudian kembali berlatih, dan Adrian sudah hampir selesai mengerjakan replika mobil Williams FW14B-nya. Ia hanya tinggal menaruh penutup mesinnya saja. Anak2 7 Icons berlatih koreografi dan perform sekali lagi, untuk mengisi waktu hingga jam 5 sore. Adrian sekarang mendapatkan tugas dari para personil 7 Icons, yaitu mencarikan rumah untuk mereka. Permintaannya simpel, hanya sebuah rumah sederhana dengan tujuh kamar. Kira2, ada nggak ya rumah seperti itu ? Apa yang akan Adrian lakukan untuk memenuhi permintaan para personil 7 Icons ini ? Berhasilkah Adrian mendapatkan rumah itu ? Lalu, bagaimana progres latihan anak2 7 Icons di hari2 berikutnya ? Akankah ada kejutan lain di cerita2 berikutnya ? Bagaimanakah kelanjutan ceritanya ? Tetap stay tune terus di blog saya, karena cerita ini akan segera berlanjut ke bagian berikutnya. Masih di part 15 Fanfiction 7 Icons. Remember, it's just a Fanfiction.
BERSAMBUNG... (ke part 15d)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar