Kamis, 19 April 2012

SILVER DREAM MACHINE

Hari Minggu yang lalu, Nico Rosberg menjuarai GP Tiongkok dengan mobil Mercedes GP F1 W03. Dan teman2 saya di komunitas F1 merayakannya dengan mem-posting lirik lagu David Essex yang berjudul "Silver Dream Machine". Lagu itu dipilih karena kebetulan mobil tim Mercedes GP berwarna silver. Sedianya lagu itu dipakai sebagai theme song Michael Schumacher ketika ia kembali ke Formula 1. Kebetulan teman saya yang jadi pimpinan di komunitas F1 ini juga penggemar Smack Down. Biasanya setiap pegulat yang ada di Smack Down punya lagunya masing2 setiap kali mereka naik ke ring. Karena warna mobilnya silver, akhirnya lagu "Silver Dream Machine" itulah yang terpilih sebagai theme song dari Michael Schumacher, sebagai salah satu dari enam Juara Dunia Formula 1 yang ada di grid Formula 1 2012. Tapi, karena Nico Rosberg menang GP Tiongkok, lagu itu "dipinjam" untuk merayakan kemenangannya. Aslinya, lagu "Silver Dream Machine" ini dinyanyikan oleh David Essex untuk menjadi soundtrack filmnya, yang berjudul "Silver Dream Racer", pada tahun 1980. Film ini juga bertema balapan, namun balapan yang diambil di film ini adalah balap motor, bukan balap mobil. Tapi lagu ini tidak menyebutkan secara jelas seperti apa yang dimaksud dengan "Silver Dream Machine" tersebut, sehingga lagu ini bisa dipakai untuk menggambarkan seorang pembalap mobil dan kondisi dalam sebuah balapan mobil, mengingat balapan mobil dan balapan motor tidak jauh berbeda. Yang membedakan diantara keduanya adalah kendaraan yang digunakan. Hanya itu saja. Soal perbedaan aturan, itu tidak lepas juga dari kendaraan yang dipakai untuk balapan. Seperti itu. Intinya sebenarnya sama. Sama2 mengadu kecepatan sebuah kendaraan dengan kendaraan lain, untuk meraih kemenangan atau prestasi. Saya penasaran dengan lagu tersebut, dan saya mencarinya di 4Shared. Ternyata lagunya ada, dan lagunya enak juga. Akhirnya, saya men-download lagu tersebut, dan saya sering mendengarkan lagu itu beberapa hari terakhir. Lagu ini bernuansa pop elektronik, sesuai yang memang sedang nge-trend di era awal 80-an. Bunyi alat elektronik terdengar dengan jelas di lagu ini, dan memang seperti itulah ciri2 musik era 80-an di mana alat elektronik mulai dipakai untuk menambah kreativitas aransemen sebuah lagu. Michael Jackson yang memulainya... itu menurutku. Setelah saya mendengarkan lagu itu, saya jadi menemukan relevansi antara lagu ini, mobil Mercedes GP itu, dan nuansa balapan yang ada di dalamnya. Kemenangan di GP Tiongkok itu mengakhiri puasa kemenangan Mercedes GP selama lebih dari 50 tahun. Kemenangan terakhir mereka adalah GP Italia 1955, dengan pembalap legendaris Juan Manuel Fangio sebagai pemenangnya. Mobil balap mereka saat itu sangat terkenal, Mercedes-Benz W196, dengan warna silver polos dan hanya dihiasi oleh nomor start pembalap. Saya lalu mencari gambar2 mobil itu di Google dan saya menemukan versi streamline dari mobil ini, yang menurut saya sangat keren. Sangat keren untuk sebuah mobil klasik. Dari situlah saya kemudian mencoba untuk membuat sebuah cerita yang berhubungan dengan mobil Mercedes W196 Streamline ini. Dalam konsep cerita ini, saya membuat balapan sendiri, dengan intrik dan keseruan yang juga saya buat sendiri, yang pasti tidak jauh2 dari tema balapan. Karakternya juga saya buat sendiri dan jika ada kesamaan nama atau karakter, itu hanya kebetulan saja. Seperti di sinetron... hehehehehehe... lalu, bagaimana dengan judul ceritanya ? Gampang saja. "Silver Dream Machine", seperti judul lagunya. Inilah ceritanya...
Diceritakan, ada sebuah tim yang bernama "Silver Arrows". Tim ini adalah tim balapan yang sangat sukses, selalu meraih kemenangan dalam setiap balapan yang mereka ikuti, dan dihuni oleh pembalap2 terbaik. Tim ini dimiliki oleh seorang pengusaha kaya sekaligus desainer mobil yang bernama Baron Karl von Braunschitz, dari wilayah Bavaria. Ia memiliki dua orang anak, anak yang pertama, Alexander von Braunschitz, menjadi pembalap utama di tim tersebut. Anaknya yang kedua, Jessica von Braunschitz menjabat sebagai manajer untuk Alexander sekaligus manajer tim. Ia juga sudah disiapkan menjadi pewaris tim ini, jika Karl pensiun dan Alexander masih tetap ingin membalap. Tim ini selalu memakai mobil hasil desain Karl, dengan mesin yang dikembangkan sendiri oleh tim ini. Dengan bantuan dana yang tidak terbatas dari keluarga von Braunschitz, dan juga ide2 serta visi Karl terhadap mobil balap yang sangat luas, mobil2 buatan mereka selalu dikembangkan dengan baik, dan mampu meraih kemenangan demi kemenangan di setiap balapan.
Tim Silver Arrows mempunyai saingan. Sebuah tim yang juga terkenal bernama Flash Racing. Tim ini dimiliki oleh seorang pebisnis asal Inggris yang gila harta dan penggemar balapan, bernama Edward Woodstock. Sejak awal berdiri, tim ini selalu memiliki keinginan untuk menjadi pemenang di setiap balapan. Namun, keinginan itu harus tertahan karena tim Silver Arrows selalu ada di depan mereka dan memenangi balapan. Makin lama, Edward Woodstock makin tidak tahan dan tidak sabar menunggu timnya menjadi pemenang, hingga akhirnya mengerahkan segala cara untuk dapat menghentikan tim saingannya itu, bahkan dengan berbuat curang sekalipun.
Suatu kali, muncul rencana dari tim Silver Arrows untuk membuat sebuah mobil balap baru yang akan mengubah konsep mobil balap di seluruh dunia. Mobil ini dipercaya akan lebih kencang dan lebih hebat daripada mobil pendahulunya. Mobil itu akan disiapkan untuk kejuaraan balap akbar The Grand Prize, yang mempertemukan para tim terbaik dan pembalap terbaik dari seluruh dunia di sebuah trek terkenal di Jerman sepanjang 25 kilometer, dengan 25 putaran. Desain mobil dan mesinnya sudah dibuat, dan mobilnya tinggal dibuat di pabrik, dengan Alexander sebagai pembalapnya. Namun ternyata rencana tim Silver Arrows itu diketahui oleh tim Flash Racing, yang langsung berniat untuk mencuri rancangan desain mobil tersebut. Sekelompok orang pun dikirim ke rumah keluarga von Braunschitz, untuk mengambil rancangan itu. Namun, niat mereka diketahui oleh Karl, membuat orang2 itu memutuskan untuk membunuhnya, agar tidak menimbulkan saksi. Akan tetapi, saat Karl dibunuh, Alexander melihatnya, dan mengetahuinya sebagai orang2 suruhan dari Flash Racing, sehingga ia pun jadi incaran mereka berikutnya. Alexander berusaha menyelamatkan diri, namun ia justru tertangkap oleh anak dari Edward Woodstock, yaitu Ronald Woodstock, yang merupakan rival balapannya. Ronald pun langsung menyiksanya, lalu memasukkannya ke dalam mobil, dan mobil itu diceburkan ke danau yang ada tidak jauh dari rumah keluarga von Braunschitz, membuatnya seolah-olah Alexander membunuh ayahnya dan kemudian bunuh diri. Setelah Alexander tewas, Ronald dan orang2 suruhannya menggeledah seisi rumah keluarga von Braunschitz, untuk menemukan desain mobil tersebut. Namun hasilnya nihil. Akhirnya, mereka memutuskan untuk meninggalkan rumah itu ketika fajar mulai menyingsing, dengan tangan kosong.
Pagi harinya, Jessica pulang dari pesta temannya, dan menemukan seisi rumahnya berantakan dan dirusak. Ketika ia masuk ke dalam, ia menemukan ayahnya sudah tewas di ruang keluarga. Ia lalu mencari Alexander untuk memberitahunya, tapi ia tidak menemukannya. Ia lalu menemukan sebuah mobil menghilang dari garasi rumah, dengan jejak yang mengarah ke danau. Ia lalu menyusuri jejak tersebut hingga ke danau dan menemukan mobil itu sudah berada di dasar danau, dengan mayat Alexander di dalamnya. Jessica pun langsung masuk kembali ke dalam rumahnya dan menelepon polisi. Polisi pun datang dan lalu memeriksa kondisi di rumah itu, sekaligus mengevakuasi jenazah Karl dan Alexander. Saat jenazah Karl dievakuasi, Jessica menemukan sebuah pesan yang Karl sempat tulis sebelum ia tewas. Pesan itu berisi perintah dari Karl untuk menjaga desain mobil itu dengan hati2, karena orang2 yang membunuhnya sangat menginginkan desain mobil itu. Ia juga menuliskan dalam catatan itu, untuk merekrut Nicolas Baumann sebagai pembalap pengganti Alexander, jika seandainya Alexander juga menjadi korban. Jessica tahu, Nicolas Baumann adalah salah satu pembalap tes kepercayaan tim itu, jadi ia mengetahui soal mobil yang akan dibuat oleh tim itu. Selain itu, ia juga dikenal sebagai teman baik Alexander. Jessica pun kemudian mencari nomor telepon Nicolas Baumann dan menghubunginya. Namun tidak ada jawaban, karena Nicolas sedang pergi keluar. Tapi di atas nomor telepon itu, terdapat alamat tempat tinggal Nicolas Baumann, yang tinggal di sebuah rumah kecil di pegunungan Bavaria. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk menulis surat padanya, memberitahukan apa yang terjadi, dan memintanya untuk datang saat acara pemakaman ayah dan kakaknya. Urusan mengenai perekrutan pembalap itu akan dilakukan setelah acara pemakaman berakhir. Urusan ini sangat penting, dan Jessica memintanya untuk datang.
Ketika pemakaman Karl dan Alexander, orang yang disebut sebagai Nicolas Baumann itu akhirnya datang. Jessica menemuinya setelah acara pemakaman dan membahas soal apa yang terjadi. Ia mengatakan bahwa ayah dan kakaknya dibunuh, bukan saling bunuh seperti yang diketahui oleh banyak orang. Jessica tidak mengetahui apa yang terjadi, tapi ia mengetahui alasan kenapa ayah dan kakaknya dibunuh. Ia bercerita soal pesan terakhir ayahnya soal desain mobil balap yang akan dipakai untuk balapan The Grand Prize di Jerman. Nicolas pun tertarik untuk mengetahui desain mobil itu, dan ia dibawa ke rumah keluarga von Braunschitz untuk melihat desain itu. Desain mobil itu ternyata disimpan di sebuah brankas besi yang terdapat di bawah garasi rumah. Karl memiliki sebuah studio desain mobil di bawah garasi rumahnya, dan semua hasil desainnya disimpan di brankas besi yang ada di studio itu. Desain mobilnya memiliki bentuk seperti gambar yang ada di atas, sebuah mobil balap berbentuk streamline dengan beberapa lubang udara dan mesin yang ada di depan mobil. Kokpitnya berada di tengah, dengan perangkat teknis yang semuanya adalah perangkat baru. Mobil ini lebih aerodinamis dari mobil sebelumnya dan mobil2 lainnya, membuat mobil ini bisa mencapai kecepatan tinggi dengan waktu yang lebih cepat daripada mobil2 lainnya. Tidak heran kalau desain ini sangat diincar oleh Flash Racing, karena mobil ini masih sangat baru. Ketika Jessica dan Nicolas sedang membicarakan soal desain mobil itu, terdengar sebuah suara dari atas. Keduanya pun langsung naik ke atas dan mencari dari mana asal suara itu. Namun sumber suara itu tidak ditemukan. Mengetahui hal ini, Nicolas pun memperingatkan Jessica kalau akan ada bahaya besar yang mengancam, berhubungan dengan desain mobil itu. Nicolas mengusulkan agar Jessica harus meninggalkan rumah dan membawa desain mobil tersebut keluar, agar tidak diketahui oleh orang lain. Nicolas yakin, desain mobil inilah yang membuat Karl dan Alexander dibunuh. Nicolas juga mengusulkan agar mobil2 ini segera dibuat sesuai dengan rencana Karl sebelum ia dibunuh. Jessica awalnya menolak, karena khawatir akan keselamatan desain ini jika harus dibawa keluar. Karl tidak suka kalau desainnya dibawa keluar rumah, kecuali jika dibawa ke pabrik. Tapi Nicolas menjelaskan, kalau seandainya desain itu tidak dibawa ke tempat lain, Jessica terancam jadi korban berikutnya, karena orang2 yang membunuh Karl dan Alexander pasti akan kemballi lagi ke rumah itu untuk menemukan desain mobil itu. Akhirnya, Jessica pun memutuskan untuk membawa desain mobil itu ke rumah Nicolas, yang jauh dari keramaian kota.
Ternyata benar apa kata Nicolas. Ternyata saat Nicolas dan Jessica ada di dalam rumah, ada beberapa orang suruhan dari Flash Racing yang datang kembali ke rumah itu. Mereka semua masih penasaran soal di mana desain mobil itu disimpan. Mereka semua mendatangi kediaman keluarga Woodstock untuk memberi laporan. Mereka melaporkan soal keberadaan desain itu, dan soal Nicolas. Edward Woodstock langsung memerintahkan orang2 suruhannya untuk mencari tahu keberadaan mereka, sekaligus keberadaan dari desain mobil tersebut. Ia juga memperingatkan, The Grand Prize hanya tinggal satu setengah bulan lagi, dan ia ingin pencurian desain itu berlangsung dalam waktu cepat, agar mobilnya bisa langsung dibuat.
Di rumah Nicolas, desain mobil itu diperlihatkan lagi dan dibahas oleh Nicolas dan Jessica. Sambil mereka membicarakan soal desain mobil itu, mereka juga membicarakan soal apa saja keinginan dari Karl mengenai mobil ini nantinya. Jessica pun menjelaskannya. Karl ingin mobil ini menjadi trend baru mobil balap di berbagai kelas, mulai dari balap mobil biasa hingga balap ketahanan. Jika seandainya mobil ini bisa sukses saat balapan The Grand Prize berlangsung, maka Karl akan membuat lebih banyak versi dan varian dari mobil ini, untuk balapan2 lainnya. Rencana Karl, ia ingin memperluas aktivitas timnya hingga ke balapan2 lain yang ada di seluruh dunia. Karl ingin sekali menyediakan mobil yang banyak untuk berbagai jenis ajang balapan, dan membuat mobil itu bisa didapatkan dengan harga yang dapat dijangkau oleh tim2 lain yang ingin memakai mobil rancangannya, sama halnya dengan mobil2 rancangan Karl sebelumnya. Setelah mendengar perkataan Jessica itu, Nicolas jadi tertarik untuk membawa mobil ini ke pabrik untuk dibuat. Jessica menyetujui usulan Nicolas tersebut, dan keduanya pun mendatangi pabrik tempat Karl biasa membuat mobil2nya. Akan tetapi, ketika mereka sedang dalam perjalanan ke pabrik itu, orang2 suruhan Flash Racing mengganggu mereka dan terjadilah kejar2an antara mereka. Nicolas pun terpaksa harus mengeluarkan kemampuan balapannya untuk menghindari kejaran orang2 suruhan Flash Racing itu. Di saat Nicolas sedang berusaha untuk menghindari kejaran mereka, orang2 Flash Racing mencoba berbagai cara untuk menghentikan mereka. Mereka menembaki mobil Nicolas, memaksa keduanya harus berlindung. Akan tetapi, dengan memanfaatkan skill mengemudinya yang di atas rata2 dan kemampuannya menghindari mobil lain, Nicolas dan Jessica berhasil lolos, sekaligus membuat orang2 suruhan Flash Racing itu kalang kabut dan harus bertabrakan dengan mobil lain. Keduanya pun akhirnya berhasil mencapai pabrik tempat Karl membuat mobil2nya.
Sesampainya di pabrik, Nicolas dan Jessica langsung memulai pekerjaannya, dengan memakai bantuan 40 orang karyawan kepercayaan Karl. Mereka membangun seluruh bagian dari mobil ini satu per satu, mengetes bagian2 mobil dalam terowongan angin, membangun mesin dan sistem pembuangan serta pendinginan mobil, mengatur sistem pengendalian dan elektronik mobil, dan membangun bagian2 lainnya. Selama satu bulan mobil itu dikerjakan, mulai dari bagian2 yang masih terpisah hingga menjadi sebuah mobil yang sangat indah. Mobil itu kemudian menjalani serangkaian tes dalam ruangan yang bertujuan untuk mengetahui kehebatan mobil ini, baik secara aerodinamika atau power mesin. Semua tes2 itu dilalui dengan sangat memuaskan, sehingga mobil ini bisa siap dipakai untuk balapan. Mobil ini kemudian diwarnai dengan warna silver, seperti mobil2 sebelumnya, dan diberi nomor start 16, sesuai dengan nomor start Alexander saat ia masih aktif membalap. Nicolas ditunjuk sebagai pembalap untuk tim ini, dan Jessica mengambil alih posisi pimpinan tim dari ayahnya. Setelah semuanya siap, mobil itu dites di trek tempat Karl biasa mengetes mobil2nya, yang berjarak tidak jauh dari pabrik. Ketika tes itu sedang berlangsung, orang2 suruhan Flash Racing datang dan memata2i tes tersebut, dan menemukan fakta bahwa mobil tersebut sudah selesai dibuat. Kabar itu sampai ke telinga Edward Woodstock dan kali ini ia tidak bisa menahan dirinya. Ia pun menyuruh para orang2 suruhannya untuk mencuri mobil tersebut. Edward berpikir mereka tidak perlu membuat mobil lagi, karena mobilnya sudah dibuatkan oleh orang lain.
Setelah serangkaian tes yang berhasil dilalui dengan baik, Nicolas dan Jessica kembali lagi ke pabrik dan melihat mobil hasil buatannya. Jessica percaya, bahwa mobil ini bisa mengantarkan timnya menjadi lebih hebat dan lebih baik dari sebelumnya, dan ia yakin Karl pasti sangat bangga dengan mobil tersebut. Nicolas sendiri menganggap mobil ini sebagai sebuah mobil yang sangat cantik dan indah. Ia belum pernah melihat mobil yang seindah ini sebelumnya. Keinginan Karl untuk membuat mobil balap yang hebat dan mengubah konsep mobil balap dunia sudah tercapai. Keduanya pun mengobrol tentang banyak hal, sambil memandangi mobil itu, yang sudah dites sampai 1000 km dan ratusan putaran. Ketika keduanya sedang asyik mengobrol, datanglah orang2 suruhan Flash Racing yang berniat ingin mencuri mobil tersebut. Terdengarlah beberapa suara dan itu membuat obrolan Nicolas dan Jessica terhenti. Di saat mereka sedang mencari sumber suara itu, masuklah orang2 itu dan mengepung keduanya. Mereka semua bersenjata lengkap dan siap untuk menembak kapan saja. Tidak lama, datanglah Ronald Woodstock. Nicolas mengenalnya, dan ia pun jadi ingat dengan kejadian di masa lalu, di mana ia dan Ronald pernah bersaing untuk memenangi balapan di Perancis. Ronald secara sengaja menyenggol Nicolas yang sedang berusaha untuk menyalipnya, dan membuatnya mengalami kecelakaan. Ronald pun memenangi balapan itu. Nicolas tahu kalau Ronald curang ketika itu, dan membuatnya dibakar dendam yang besar. Tapi sebelum ia membalaskan dendamnya, Ronald sudah menghajarnya terlebih dahulu, hingga ia tidak berdaya. Jessica pun langsung memeriksa kondisinya, setelah melihat ia terjatuh. Ronald lalu mengakui kalau ia curang ketika itu, agar ia bisa meraih kemenangan dan prize money yang sangat besar ketika itu. Ia lalu melihat ke arah Jessica, dan memberitahunya juga bahwa ialah yang membunuh Karl dan Alexander, untuk mendapatkan desain mobil itu. Ronald lalu melihat mobil itu, dan menganggapnya sebagai mobil yang sangat bagus. Mendengar perkataan Ronald, Jessica pun terpancing emosinya dan marah. Tapi ia berhasil ditahan oleh orang2 suruhan Flash Racing. Ronald lalu menampar pipi kanan Jessica, dan lalu memerintahkan orang2 suruhannya untuk membawa Nicolas, Jessica, mobilnya, dan juga desainnya. Mereka harus kembali sebelum pagi tiba.
Nicolas dan Jessica kemudian dibawa ke kediaman keluarga Woodstock, dan mereka berdua ditempatkan di ruangan yang berbeda. Jessica disekap di sebuah kamar, dan Nicolas berada di sebuah ruangan khusus bersama Ronald dan Edward Woodstock. Di tempat lain, mobil buatan Nicolas dan Jessica itu sedang diperiksa desain dan ukurannya. Flash Racing berencana untuk membuat mobil yang sama persis dengan mobil tersebut, namun dengan sedikit perubahan pada beberapa bagiannya. Di ruangan khusus itu, Nicolas, Ronald, dan Edward membuat perjanjian, yang sebenarnya berupa ancaman. Nicolas tetap boleh turun di The Grand Prize, namun ada sebuah hal harus dilakukan. Jika ingin Jessica selamat, Nicolas tidak boleh memenangkan balapan itu, dan membiarkan Ronald memenangi balapan tersebut. Bila tidak, Jessica akan ditembak dan mayatnya akan digantung di sebuah tempat yang sudah ditentukan. Kalau Nicolas melawan, Flash Racing bisa mengambil-alih kendali mobil itu. Di mobil yang akan dipakai oleh Nicolas, sudah dipasangi sebuah alat khusus yang akan dikendalikan lewat pengontrol jarak jauh sewaktu-waktu jika ia melawan perintah itu. Tim bahkan bisa menabrakkan mobil Nicolas ke tembok bila perlu, kalau terus-menerus melawan. Jika Nicolas berada di depan mobil Ronald saat balapan, Jessica belum akan ditembak. Ia baru akan ditembak jika Nicolas menang. Jadi, jika ingin Jessica selamat, dan timnya juga selamat, Nicolas tidak boleh memenangi balapan, dan Ronald dibiarkan memimpin. Nicolas hanya diam saja soal perjanjian itu, dan menurut Edward, ia setuju soal perjanjian itu. Ia kemudian pergi untuk memeriksa mobil yang akan dipakai saat balapan nanti dan menyerahkan semua urusan Nicolas pada Ronald. Ronald pun kemudian membawa Nicolas ke sebuah ruangan dan ia dipukuli habis2an. Kemudian, ia dibuang di sebuah tempat yang sangat jauh, bersama mobilnya.
Keesokan harinya, Nicolas pun tersadar dan ia tidak tahu di mana ia berada. Dengan kondisi babak belur setelah dihabisi oleh Ronald, ia pun mencari tahu di mana keberadaannya, sambil mengemudikan mobil balapnya itu. Selama beberapa jam ia berjalan, ia tidak menemukan apapun, dan bahan bakarnya mulai menipis. Beruntung kemudian Nicolas menemukan sebuah tempat pengisian bahan bakar dan bengkel. Ia pun mengisi bahan bakarnya dan membersihkan dirinya yang sudah babak belur. Saat ia akan membayar, pemilik pom bensin itu terkesan dengan mobil yang dibawa oleh Nicolas. Ia pun penasaran dengan mobil tersebut. Nicolas lalu menceritakan soal apa yang sudah terjadi padanya. Mendengar apa cerita Nicolas, pemilik pom bensin itu kemudian memberitahukan, kalau ia sudah berada di posisi 140 kilometer dari batas wilayah selatan Bavaria. Ia sudah ada di Swiss! Nicolas pun kemudian bertanya ke mana arah untuk kembali lagi ke Bavaria. Pemilik pom bensin itu kemudian memberi sebuah peta pada Nicolas dan menjelaskan jalan tercepat untuk pulang. Setelah Nicolas mengerti, ia lalu memberi sebuah kotak yang berisi perbekalan untuk Nicolas selama ia pulang ke Bavaria. Nicolas lalu naik ke mobil dan berputar arah, meninggalkan pom bensin itu, kembali ke Bavaria. Ia ingin kembali ke pabrik tempat ia membuat mobilnya itu. Selama empat hari empat malam Nicolas berkendara pulang menuju Bavaria. Ia berhenti di beberapa tempat untuk makan dan tidur, kemudian melanjutkan lagi perjalanannya. Hingga akhirnya ia sampai di Bavaria, dan langsung meluncur menuju pabriknya.
Sesampainya di pabrik, semua karyawan pabrik langsung kaget melihat apa yang terjadi pada Nicolas dan mobilnya. Mereka semua mengira kalau mobilnya sudah hilang dicuri dan Nicolas sudah mati. Kepada semua karyawan pabrik itu, Nicolas menceritakan fakta yang sebenarnya, sekaligus meminta pada para karyawan pabrik itu untuk memperbaiki mobilnya. Karena Jessica masih diculik, maka Nicolas yang kini bertugas mengendalikan tim. Nicolas meminta semua karyawan pabrik itu untuk mempersiapkan dan sekaligus memperbaiki mobil itu untuk balapan The Grand Prize yang berlangsung hanya beberapa hari lagi. Selama satu minggu mereka semua memperbaiki mobil itu dan mengembalikan kondisi mobil itu seperti semula. Sesudah diperbaiki, mobil itu dites lagi, dan hasilnya jauh lebih baik dari hasil tes sebelumnya. Kini, dengan mobil yang sudah diperbaiki itu, Nicolas siap balas dendam pada Ronald Woodstock dan membuktikan bahwa Flash Racing berbuat curang, sekaligus menyelamatkan Jessica dan Silver Arrows.
Akhirnya, hari balapan itu datang juga. The Grand Prize, ajang balapan yang mempertemukan pembalap2 dan tim2 terbaik dari seluruh dunia digelar. Sebuah sirkuit sepanjang 25 kilometer menjadi saksi tempat berkumpulnya para pembalap terbaik dari seluruh dunia. Balapan ini akan mengambil start di Zielgerade, kemudian akan melewati tikungan yang naik-turun dan berkelok-kelok, masuk-keluar hutan, dan masuk-keluar daerah pedesaan. Sirkuit ini terdiri atas 170 tikungan dan satu putarannya memakan waktu enam menit lebih. Paling lambat delapan menit. Balapan ini berlangsung 25 putaran, dan akan start setelah jam makan siang, tepatnya jam 1 siang. Balapan akan berakhir pada sore hari. Akan ada 40 pembalap yang mengikuti balapan ini, termasuk Nicolas dan Ronald, dan semuanya berasal dari 30 tim yang berbeda. Dalam balapan ini, setiap tim boleh memilih apakah akan turun dengan satu pembalap atau dua pembalap. Bahkan ada juga pembalap yang turun dengan namanya sendiri. Malah sebenarnya tidak ada batasan jumlah peserta. Asalkan pembalap atau tim itu sudah mendaftar untuk ikut, ia sudah resmi mengikuti balapan besar ini. Pemenang dari balapan ini berhak atas sebuah trofi khusus pemberian dari Walikota Nurburg, sebagai tuan rumah dari kejuaraan ini, dan hadiah uang sebesar 500000 Mark, serta kepopuleran internasional, karena di balapan ini sangat banyak wartawan dari seluruh dunia yang hadir. Pada akhirnya, balapan ini memang sangat besar, selain karena pesertanya yang merupakan pembalap terbaik, hadiahnya pun juga sangat besar dan sangat menggiurkan.
Tim Silver Arrows turun dengan Nicolas Baumann sebagai pembalapnya, dengan mobil silver buatan mereka, sementara tim Flash Racing turun dengan Ronald Woodstock sebagai pembalapnya, dengan mobil yang sudah mereka tiru dari mobil desain Karl itu, namun dengan beberapa perubahan, untuk menyesuaikan dengan mesin dan sistem yang mereka punya. Sebelum balapan, ketika semua pembalap sedang bersiap-siap untuk naik ke mobilnya masing2, Ronald sudah memberitahu (atau sedikit mengancam) Nicolas apa yang terjadi jika ia menang dan apa yang harus ia lakukan. Nicolas sendiri hanya menuruti saja apa kata Ronald itu dan masuk ke dalam mobilnya. Tidak lama, Ronald juga masuk ke dalam mobilnya, diikuti oleh beberapa pembalap lain. Balapan akan segera dimulai dengan pengibaran chequered flag oleh Walikota Nurburg. Para penonton sudah berkumpul di berbagai tempat di sekeliling sirkuit ini. Mereka semua berkumpul untuk menyaksikan balapan yang hanya berlangsung sekali setahun ini. Mungkin sudah sekitar ratusan ribu orang mengepung sirkuit itu dari berbagai arah, belum lagi dari beberapa kota kecil yang dilalui oleh sirkuit ini. Penonton terbanyak, sudah pasti di daerah tempat start berlangsung. Di tempat itu mungkin sudah ada sekitar 90000 orang, saking ramainya penonton di wilayah itu. Di wilayah itu saja sudah sangat banyak, bagaimana dengan yang ada di tempat lain ? Mungkin sudah ratusan ribu orang yang menonton. Setelah semua pembalap siap, Walikota Nurburg lalu naik ke podium sambil membawa benderanya. Ia lalu menghadapkan benderanya ke bawah, tanda balapan akan dimulai. Balapan akan dimulai jika bendera diangkat ke atas. Tidak lama, ia mengangkat benderanya dan muncul bunyi sirene tanda balapan dimulai. Semua pembalap pun langsung tancap gas dan saling berebutan posisi di trek lurus, sebelum memasuki tikungan pertama. Ronald berada di posisi terdepan, dan Nicolas ada di posisi kedua, tepat di belakangnya. Setelah melewati tikungan pertama yang mengarah ke kiri, para pembalap berbelok ke kanan, dan masuk tikungan memutar 180 derajat yang disebut Sudkehre. Dari situ, para pembalap bertemu dengan tikungan lurus namun sempit di Gegengerade, dan lalu belok kiri menuju turunan dan mulai masuk ke tikungan yang berkelok-kelok dan sempit. Secara berturut-turut, para pembalap melalui tikungan Hatzenbach, Hoheneichen, Quiddelbacher-Hohe, Flugplatz, kemudian belok kanan dan sedikit memutar ke kiri melewati Kottenborn, Schwedenkreuz, dan berujung di Aremberg. Lalu para pembalap belok kanan dan melewati Poststrasse, Adenauer Frost, Metgezfeld, belok kiri ke Kallenhard, lalu belok kanan lagi, melewati kelokan lain, kemudian belok kanan ke Wehrseifen dan Exmuhle, lalu melewati jembatan di Ausfahrt Breidscheid, melewati kelokan lagi, kemudian masuk tikungan tajam ke kanan di Bergwerk. Dari situ, para pembalap kembali lagi mengarahkan setirnya sedikit serong ke kiri, menuju ke tikungan Kesselchen yang kemudian sedikit berbelok ke kanan, kemudian memasuki Mutkurve, lalu belok kiri ke Klostertal, serong sedikit ke kanan menuju tikungan tajam Steilstrecke, belok kanan, lalu masuk ke turunan dan bertemu lagi dengan tikungan patah ke kiri di Karussell. Dari situ, ada kelokan lagi, lalu belok kanan menuju Hedwigshohe, Wippermann, Eschbach, belok kiri menuju Brunnchen, lalu belok kanan lagi menuju Eiskurve. Dari situ, meluncur ke Pflanzgarten I, lalu meluncur lagi ke Sprunghugel, dan serong ke kanan melewati tikungan Pflanzgarten II. Dari situ, para pembalap sedikit serong ke kanan, sebelum belok ke kanan melewati Schwalbenschwanz. Sedikit lurus menuju Kleine Karussell, lalu belok kiri ke Galgenkopf, dan bertemu dengan trek lurus yang cukup panjang di Dottinger Hohe. Para pembalap banyak melakukan aksi menyalip di trek lurus ini. Di akhir trek lurus, para pembalap memasuki tikungan Antoniusbuche, lalu serong ke kiri menuju Tiergarten, dan di Hohenrain ada kelokan yang mengantarkan para pembalap kembali ke trek lurus dan garis start-finish, kembali ke Zielgerade. Sambutan meriah penonton mengiringi kembalinya para pembalap ke garis start-finish. Selesailah satu lap di Nordschleiffe, dan itu sangat melelahkan dan menguras konsentrasi pembalap. Masih ada 24 lap lagi untuk para pembalap yang berlomba.
Di tempat lain, berjarak sekitar 50 km dari situ, di sebuah rumah besar di atas bukit yang mengarah ke sirkuit Nordschleiffe, Jessica sedang ditawan oleh para orang2 suruhan keluarga Woodstock. Edward sedang ada di sirkuit, sehingga ia diawasi oleh orang lain. Ia diikat di sebuah kursi dan mulutnya ditutup. Di dekatnya, ada beberapa orang yang berjaga2, sambil mengawasinya. Sebuah TV dipasang untuk melihat seperti apa kondisi dalam balapan. Ada seseorang di antara mereka yang membawa sebuah alat khusus yang nantinya akan dipakai untuk mengendalikan mobil Nicolas jika ia melawan, seperti yang sebelumnya sudah dikatakan. Alat itu sudah diaktifkan sebelum balapan, sehingga sekarang alat itu sudah berfungsi. Perintah sudah dibuat, jika Nicolas berusaha untuk mendekati Ronald dengan jarak kurang dari satu detik, maka alat akan diaktifkan. Di alat pengendali jarak jauh itu, ada indikator jumlah putaran dan jarak waktu antara mobil Nicolas dan mobil Ronald. Saat itu jaraknya tertulis 2,289 detik dan balapan memasuki lap kedua. Jika pada indikator itu tertulis jarak waktu kurang dari 1 detik (0-0,999 detik), maka barulah alat pengendali ini akan difungsikan, dengan sederetan tombol2 yang jika ditekan dapat menimbulkan "kejutan" pada mobil Nicolas. Satu2nya cara untuk mematikan alat itu hanya dengan cara merusaknya. Itu pun bukanlah hal yang mudah, karena posisi alat ini tersembunyi di mobil Nicolas. Butuh waktu untuk menemukan alat tersebut dan menghancurkannya. Sambil ia menonton balapan, Jessica berusaha untuk menyelamatkan dirinya dan lari dari tempat ini. Beruntung untuk Jessica, tidak jauh dari kursinya ada beberapa palang besi yang ujungnya cukup runcing. Ia pun berusaha untuk mendekatkan dirinya pada palang2 besi itu dan mencoba untuk memotong tali yang digunakan untuk mengikatnya, sambil tetap memperhatikan para penjaga yang ada di ruangan itu dan juga siaran balapannya.
Kembali lagi ke Nordschleiffe, memasuki putaran ketiga dari 25 lap, Ronald sudah mulai membuka jarak dengan Nicolas dan para pembalap lainnya. Meskipun begitu, posisi Nicolas tetap aman dan belum ada gangguan berarti dari pembalap2 lain yang ada di belakangnya. Nicolas masih tetap terikat pada perjanjian yang sudah dibuat sebelumnya, dan karena itu, ia jadi tertinggal jauh. Ia masih berusaha untuk setia dengan perjanjian itu, membiarkan Ronald menjauh demi keselamatan Jessica. Tentu saja jarak waktu yang makin menjauh itu membuat timnya khawatir dan bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi pada Nicolas. Di dalam mobil Nicolas terdapat sebuah interkom yang berguna untuk komunikasi antara pembalap dan timnya. Ini adalah alat temuan Karl untuk bisa tetap berkomunikasi dengan pembalapnya meskipun berada pada jarak yang sangat jauh. Salah satu krunya kemudian mengontak Nicolas dan menanyakan apa yang terjadi. Akan tetapi Nicolas tidak menjawab. Dalam hatinya, ia khawatir kalau ia memberitahukan semuanya pada timnya, akan terjadi hal yang tidak enak padanya. Di sini diketahui, bahwa Nicolas masih merahasiakan sesuatu dari timnya, termasuk diantaranya perjanjian untuk mengalah saat balapan tersebut. Ia lebih memilih untuk tidak menjawab radio itu, dan berusaha semaksimal mungkin untuk tetap membalap. Karena Nicolas tidak menjawab, timnya jadi semakin khawatir. Mereka pun menghubungi Nicolas lagi, hingga tiga kali. Tetapi semuanya tidak dijawab oleh Nicolas. Malah, Nicolas mematikan interkom-nya yang sebelumnya sudah diatur untuk tetap menyala sepanjang balapan, membuat komunikasinya dengan tim terputus.
Di tempat lain, Jessica sudah berada tepat di belakang palang2 besi itu, memanfaatkan para penjaga yang lengah karena sedang menonton balapan. Yang kini harus dilakukan oleh Jessica adalah memotong talinya. Tapi yang menjadi masalah adalah, ia harus memposisikan dirinya sebaik mungkin, agar jangan sampai palang besi itu mengenai tangannya. Ia pun kemudian mencari posisi terbaik untuk menempatkan talinya sehingga dapat dipotong. Karena tangannya diikat beberapa kali, maka ada beberapa tali yang harus dipotong agar ia bisa lolos. Tali2nya juga sangat kuat dan tebal, sehingga butuh waktu lama untuk memotongnya. Setelah ia menemukan posisi terbaiknya, Jessica pun mulai memotong talinya. Caranya dengan menggesek2an talinya ke ujung palang besi itu secara terus-menerus dan berkali-kali hingga putus. Awalnya ia melakukannya dengan perlahan, namun semakin lama ia semakin kuat menggesek2kan tali itu hingga akhirnya satu tali terputus. Jessica pun sedikit merasa lega, dan ia pun kemudian mulai melakukan cara yang sama pada tali2 yang lain. Hasilnya, satu per satu tali itu putus dalam waktu singkat. Sekarang Jessica hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk dapat meloloskan diri dari rumah itu.
Kembali lagi ke sirkuit, dan sekarang para pembalap mulai melakukan pitstop. Semua pembalap menepi ke pinggir trek untuk mengisi bahan bakar mereka dan memeriksa kondisi kendaraan. Berbeda dengan para pembalap lain yang pitstop, Ronald justru tetap berada di trek, dan memanfaatkan kondisi ini untuk menjauhkan jarak dengan para pesaingnya. Nicolas masuk ke pit juga, karena bahan bakarnya sudah mulai menipis. Ketika ia masuk pit, salah satu kru pitnya langsung menanyakan apa yang terjadi pada dirinya hingga ia mematikan interkom-nya. Nicolas tidak menjawab apapun dan hanya memberi gerakan badan tanda ia tidak tahu. Ia tidak berbicara apapun dan langsung meluncur kembali ke dalam lintasan setelah bahan bakarnya terisi penuh. Krunya pun jadi makin penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan Nicolas. Ia pun kemudian berbicara pada kru2 lainnya dan mengatakan ada sesuatu yang tidak beres. Bukan pada mobilnya, tapi pada pengemudinya. Jarak waktunya terus melebar hingga puluhan detik. Untuk tim seperti Silver Arrows, ketinggalan hingga puluhan detik jelas merupakan sesuatu yang tidak biasa dan pasti akan dipertanyakan, karena biasanya tim ini selalu tampil bagus saat balapan. Para kru yang lain juga mempertanyakan apa yang terjadi pada Nicolas. Tidak lama, muncul usulan dari kru2 itu, untuk mengganti Nicolas dengan salah satu dari mereka saat pitstop kedua, jika kondisinya masih tetap seperti ini terus. Kru yang lain sepakat, dan mereka semua pun kemudian mempersiapkan diri untuk memilih salah satu diantara mereka yang akan turun balapan, dengan memakai permainan adu koin sistem gugur. Siapa yang menang, akan maju ke babak berikutnya, dan dilakukan terus hingga ada dua orang terakhir yang beradu di final. Siapa yang menang di babak final itu, ia yang akan menggantikan Nicolas. Permainan itu pun dilakukan, dan hasilnya, sang pimpinan kru yang menang. Ia pun langsung disiapkan untuk menjadi pengganti Nicolas, ia dipakaikan pakaian balap yang sama dengan milik Nicolas dan memakai helm cadangan milik Nicolas. Si pembalap dadakan ini hanya tinggal menunggu waktu saja untuk menggantikan Nicolas. Pitstop kedua akan dilakukan pada lap ke-10, sehingga kesempatan untuk Nicolas hanya tinggal lima putaran lagi.
Jessica akhirnya sudah berhasil lepas dari ikatannya, dan sekarang tinggal menunggu waktu untuk kabur. Semua penjaga yang ada di ruangan itu masih melihat ke arah TV yang menyiarkan balapan itu, sambil juga sesekali melihat ke arah Jessica, dan pintu ruangan masih tertutup rapat. Tidak lama, pintu itu terbuka, dan datanglah seorang penjaga lain yang membawakan makanan untuk para penjaga lainnya. Ia tidak menutup lagi pintunya, sehingga membuka kesempatan Jessica untuk lolos. Semua penjaga itu lalu mengambil makanannya, dan pada saat itulah mereka semua lengah. Jessica langsung membuka ikatan talinya, dan kemudian mengambil langkah yang jauh untuk mencapai pintu ruangan itu, dan kabur. Para penjaga yang masih asyik memakan makanan yang diberikan teman mereka itu seketika langsung kaget ketika melihat kursi tawanan mereka sudah kosong, dan talinya sudah lepas. Mereka pun langsung berlari keluar mencari Jessica yang kabur dari ruangan itu. Sementara para penjaga itu keluar, orang yang bertugas memegang pengendali jarak jauh itu pun langsung mengaktifkan sistem pengendalinya, sehingga kini Nicolas atau siapapun yang ada di dalam mobil tersebut, akan mengalami efek kejut dari alat tersebut.
Jessica yang sudah berhasil meloloskan diri langsung berlari keluar dari rumah itu dan kemudian mencari kendaraan yang dapat membawanya ke Nordschleiffe. Di luar rumah itu terdapat beberapa mobil, tapi semuanya adalah mobil milik para penjaga yang ada di sana. Setelah mencari-cari mobil yang ada, ia menemukan sebuah mobil Mini Cooper kecil warna merah, dengan kunci mobil masih ada di dalamnya. Tanpa ragu ia langsung masuk ke dalam mobil itu, dan tancap gas menuju ke Nordschleiffe. Para penjaga yang mengejarnya terlambat beberapa langkah saja. Tahu bahwa Jessica naik mobil, para penjaga itu pun langsung naik ke mobil mereka masing2 dan lalu mengejarnya. Terjadilah kejar2an antara Jessica dan penjaga2 suruhan keluarga Woodstock itu, melewati jalan perbukitan yang berkelok-kelok dan menurun. Kini, terjadi dua balapan yang berlangsung di dua tempat berbeda.
Kembali ke Nordschleiffe, balapan sudah memasuki lap ke-10, dan saatnya para kru Silver Arrows memulai aksinya, mengganti Nicolas dengan pembalap dadakan yang mereka pilih sendiri, memanfaatkan pitstop kedua yang mereka lakukan. Salah seorang kru langsung meminta Nicolas untuk turun dari mobil untuk digantikan oleh pembalap dadakan pilihan mereka itu. Tapi Nicolas tidak mau turun dan mempertanyakan alasan kenapa ia harus diganti. Semua kru pun langsung menjelaskan semuanya secara blak-blakan pada Nicolas apa yang membuatnya harus turun dari mobil dan rela digantikan. Mendengar apa yang disampaikan oleh para kru2nya, Nicolas pun akhirnya mau jujur. Ia menceritakan apa yang sedang terjadi saat ini, mulai dari perjanjian antara ia dan keluarga Woodstock, hingga Jessica yang sedang diculik dan keselamatannya yang ditentukan lewat hasil balapan ini. Mengetahui hal tersebut, semua kru tersebut berubah pikiran dan membatalkan niat mereka mengganti pembalap. Mereka langsung menyadari kalau saat ini mereka sedang dicurangi oleh rival mereka. Nicolas juga memberitahukan soal alat pengontrol jarak jauh yang terpasang dalam mobil itu dan bisa diaktifkan sewaktu-waktu jika mobil ini berada pada jarak tertentu dari mobil Ronald. Para kru pun langsung menuding ada sabotase yang akan dilakukan pada mobil mereka. Nicolas pun langsung menyuruh semua krunya untuk mencari alat tersebut dan mematikannya. Mereka pun langsung mencari alat tersebut dengan memeriksa seluruh bagian mobil. Nicolas juga ikut membantu mereka dengan turun dari mobil tersebut. Edward Woodstock yang ada di tempat pit Flash Racing pun terheran-heran melihat apa yang dilakukan oleh kru tim Silver Arrows tersebut. Tapi kemudian ia menyadari, kalau sesuatu sedang terjadi. Ia langsung menghubungi rumah yang ada di bukit itu, untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Si pengendali jarak jauh itu yang menerimanya dan memberitahukan kalau Jessica sudah kabur dan sedang dalam pengejaran. Edward Woodstock pun langsung marah besar dan kemudian menghubungi Ronald yang sedang memimpin. Ia memberitahukan kalau Jessica kabur dan rencana mereka terancam ketahuan. Ronald pun diperintahkan untuk tetap pada posisinya, dan jika bertemu dengan Nicolas di tengah balapan, ia harus cepat menghentikannya. Ronald pun mengerti dan ia pun langsung tancap gas. Sementara itu, kru Silver Arrows berhasil menemukan alat pengendali mobil itu, yang terdapat di dalam karburator mobil. Semua kru berusaha untuk melepaskan alat tersebut, namun gagal. Nicolas lalu memerintahkan mereka untuk mematikan alat tersebut. Akan tetapi, alat itu tidak dapat dimatikan. Seorang kru pun kemudian mengambil kamera dan memotret alat pengendali tersebut. Nicolas lalu bertanya mengapa alat itu harus difoto. Kru itu beralasan, foto ini akan jadi bukti dari kecurangan yang dilakukan oleh Flash Racing. Kru itu juga meminta Nicolas untuk tetap balapan, dan sebisa mungkin mengejar Ronald. Karena alatnya tidak dapat dimatikan dan dilepas, akhirnya Nicolas terpaksa harus membalap dengan alat tersebut. Ia lalu naik lagi ke mobilnya, dan melanjutkan balapan, dengan dorongan semangat dari para kru2nya. Sekarang saatnya untuk Nicolas kembali ke balapan dan melawan balik.
Bagaimana nasib Jessica ? Ia kini masih dalam pengejaran dari para penjaga suruhan keluarga Woodstock. Ia berusaha keras memacu mobilnya sekencang mungkin, demi menyelamatkan diri dari kejaran mereka, sekaligus bisa mencapai Nordschleiffe secepat mungkin. Sesudah turun dari bukit, Jessica melewati beberapa jalanan yang lurus dan kencang, masuk-keluar beberapa kota, dan melewati beberapa daerah pedesaan. Saking kencangnya Jessica membawa mobilnya, ia tidak sadar kalau ia masuk ke daerah batas kecepatan, dan diketahui oleh polisi. Polisi pun langsung ikut turun dalam pengejaran itu karena Jessica melanggar batas kecepatan di daerah tersebut. Akan tetapi, ketika polisi ini akan mengejar, tiba2 lewatlah mobil2 para penjaga suruhan keluarga Woodstock itu yang juga melanggar batas kecepatan. Akhirnya, polisi ini minta bantuan, karena yang mereka kejar jumlahnya cukup banyak. Tidak lama, datanglah polisi bantuan itu, dengan jumlah yang juga banyak. 10 mobil dengan masing2 dua atau tiga polisi di dalamnya. Acara kejar2an ini jadi semakin seru, hingga menuju ke Nordschleiffe.
Kembali ke balapan. Kini Nicolas mendapat semangat baru untuk balapan. Sudah punya persediaan bahan bakar yang cukup dan kondisi mobil yang lebih baik, ia pun berusaha untuk kembali ke barisan depan. Karena terlalu lama di pit, Nicolas turun hingga posisi paling belakang. Akan tetapi saat itu sudah cukup banyak insiden yang terjadi saat balapan, mulai dari mobil yang bertabrakan, bersenggolan, hingga mengalami masalah mesin. Sudah cukup banyak pembalap yang tidak dapat melanjutkan balapan, dari 40 pembalap yang ikut, sekarang masih ada 28 pembalap yang masih tersisa, namun belum ada satu pun pembalap yang kena overlap oleh pembalap di posisi terdepan. Satu per satu pembalap berhasil dilewati oleh Nicolas, dan hanya dalam lima lap, Nicolas berhasil kembali ke posisi kedua. Namun, jarak waktunya dengan Ronald masih sangat jauh. Sekitar dua menit sekian detik. Tugas Nicolas sekarang adalah untuk memperpendek jarak antara keduanya, dengan jumlah putaran yang semakin berkurang.
Kejar2an antara Jessica, para penjaga suruhan keluarga Woodstock, dan polisi masih terus terjadi, dan sekarang posisi mereka hanya berjarak 10 kilometer dari lokasi sirkuit. Yang sekarang dipikirkan oleh Jessica adalah bagaimana caranya untuk bisa mencapai Nordschleiffe secepat mungkin, untuk dapat memberitahu Nicolas kalau ia sudah berhasil kabur, sekaligus memberinya dukungan tambahan, dan juga untuk menyelesaikan semua masalah yang sudah terjadi. Ia tidak peduli jika harus ikut ditangkap polisi karena melanggar batas kecepatan, tapi ia ingin semuanya berakhir dan terkuak dengan jelas, siapa yang membunuh ayah dan kakaknya, siapa yang hampir membunuhnya juga, dan seperti apa keluarga Woodstock menjalankan rencana balapannya dengan mencurangi dan melakukan sabotase pada mobil yang dikendarai oleh Nicolas, agar Ronald Woodstock bisa menang balapan. Sekarang semuanya sudah jelas, ia hanya tinggal mengungkap semuanya pada semua orang yang menyaksikan balapan itu.
Balik lagi ke Nordschleiffe, Nicolas kini sudah bisa mengurangi jarak waktunya dengan Ronald, memasuki lima putaran terakhir. Kini, jaraknya kembali seperti awal balapan, dua detik. Nicolas mulai konsentrasi untuk menyalip Ronald sekaligus mengakhiri balapannya. Jaraknya makin mendekat, dan sudah mulai memasuki daerah satu detik. Nicolas dan Ronald pun membalap sendirian di depan, saling bersaing untuk dapat meraih posisi terbaik. Nicolas pun semakin lama semakin mendekat, dan jarak waktunya pun sudah memasuki 0,999 detik. Alarm peringatan pun berbunyi, dan si pengendali jarak jauh itu langsung menekan tombol "Spin" untuk membuat Nicolas melintir, sebagai kejutan awal. Mobil Nicolas pun langsung hilang kontrol dan melintir. Beruntung buat Nicolas, posisi mobilnya tidak berubah arah, sehingga masih bisa melanjutkan balapannya. Ia pun langsung teringat dengan alat pengendali itu, dan kemudian menghubungi timnya lewat radio. Ia melaporkan kalau alat itu sudah mulai berfungsi dan mulai mengendalikan mobilnya sewaktu-waktu jika ia mendekati mobil Ronald. Krunya pun langsung memerintahkan Nicolas untuk melawan alat pengendali itu, untuk dapat membebaskan diri dari alat itu. Nicolas pun mengerti dan ia mencoba mendekati Ronald lagi. Ia mendekat lagi, dan alat itu bereaksi lagi. Kali ini mobil Nicolas dibuat belok kiri-kanan oleh pengendali jarak jauh itu. Mobil itu bahkan kemudian diarahkan menuju tembok, namun kemudian dilepas ke arah yang berlawanan, membuat mobil itu beberapa kali keluar jalur. Nicolas lagi2 gagal mengendalikan mobilnya. Walaupun begitu, ia tidak menyerah. Ia mencoba lagi untuk memperkecil jarak dengan mobilnya Ronald, dan kali ini jarak waktunya lebih dekat lagi, 0,800 detik. Kembali lagi alat itu bereaksi dan secara tiba2 berhenti sendiri. Nicolas benar2 sedang dikerjai oleh pengendali jarak jauh ini. Jaraknya menjauh lagi, dan Nicolas pun jadi habis ide untuk melawan kekuatan alat pengendali jarak jauh ini. Para kru tim Silver Arrows pun mulai khawatir dengan apa yang terjadi. Mereka pun berdiskusi lagi soal apa yang harus dilakukan. Akhirnya, mereka memutuskan untuk membawa foto alat pengendali jarak jauh yang sudah difoto sebelumnya itu ke pimpinan lomba, sekaligus melaporkan bahwa Flash Racing telah berbuat curang dengan alat tersebut, untuk membiarkan pembalapnya menang lomba. Mereka sepakat, dan beberapa kru pun langsung pergi ke pimpinan lomba. Sampai di sana, mereka langsung melapor soal alat pengendali jarak jauh tersebut, dengan foto itu dan keanehan yang terjadi saat mobil Nicolas mendekati mobil Ronald sebagai buktinya. Namun ketika mereka akan keluar, Edward Woodstock yang mengetahui kalau para kru Silver Arrows itu mendatangi pimpinan lomba, sudah ada di depan mereka dengan membawa pistol, meminta foto itu untuk diserahkan padanya. Foto itu sendiri sudah ada di tangan pimpinan lomba, sehingga pimpinan lomba yang kena ancaman. Pimpinan lomba yang mengetahui kalau ada tulisan Woodstock pada foto alat pengendali itu pun langsung menyatakan bahwa Flash Racing bisa didiskualifikasi jika tuduhan ini benar. Mendengar itu, Edward Woodstock langsung menembak pimpinan lomba, namun seorang kru tim Silver Arrows berhasil melindunginya, sehingga ialah yang kena tembak. Kru2 yang lain pun langsung menyergap Edward Woodstock dan menjatuhkan pistol yang dipegangnya. Pimpinan lomba langsung meminta petugas yang ada di situ untuk memanggil polisi, karena ada penembakan dalam ruangan pimpinan lomba. Alarm keamanan langsung dibunyikan dan para polisi yang berjaga-jaga di wilayah sekitar tempat start dan finish itu langsung mendatangi ruang pimpinan lomba dan menemukan Edward Woodstock sudah disergap oleh para kru Silver Arrows, dengan pistol yang ia pegang sudah diamankan. Polisi langsung menangkap Edward Woodstock dan pimpinan lomba memerintahkan polisi untuk mengamankan semua kru Flash Racing. Laporan soal adanya alat pengendali jarak jauh di mobil Nicolas itu langsung diselidiki oleh pimpinan lomba, dibantu oleh para stewards. Setelah Edward Woodstock diamankan polisi, para kru tim Silver Arrows memeriksa kondisi teman mereka yang tertembak. Ternyata, ia baik2 saja dan tidak mengalami luka tembak. Itu karena ia memakai kalung nama yang terbuat dari besi di balik pakaian balapnya. Edward justru menembak ke arah kalung itu, bukan ke perutnya, sehingga ia selamat. Di kalung itu terdapat peluru dari pistol Edward Woodstock yang menancap tepat di tengahnya. Ia merasa bersyukur bisa selamat, dan akan memakai kalung ini sebagai jimat penolongnya. Para kru tersebut langsung keluar dari ruang pimpinan lomba dan kembali ke pit mereka.
Jessica akhirnya berhasil tiba di Nordschleiffe dan ia langsung berlari keluar dari mobilnya, masuk ke dalam bangunan sirkuit. Tidak beberapa lama, datanglah para penjaga suruhan keluarga Woodstock itu, mereka juga menyusul masuk ke dalam sirkuit. Para polisi yang sejak tadi ikut mengejar juga ikut masuk ke dalam sirkuit, membuat parkir depan sirkuit jadi penuh sesak oleh kendaraan2 yang diparkir secara sembarangan. Sampai di dalam, ia langsung mencari tempat tim Silver Arrows berada. Ia bahkan sampai bertanya beberapa kali pada petugas yang ada di sirkuit soal lokasi paddock tim itu. Setelah sekian lama mencari, akhirnya ia berhasil menemukan paddock tim Silver Arrows dan bertemu dengan para mekaniknya. Para kru tim langsung menyambutnya dengan penuh kegembiraan. Jessica lalu bertanya soal kabar dari Nicolas dan mobilnya. Para kru itu kemudian menceritakan semuanya. Kini, Nicolas sedang berusaha untuk mengejar Ronald untuk memperebutkan posisi pertama, namun masih terkendala oleh alat pengendali jarak jauh yang terpasang di dalam karburator mobil tersebut. Beruntungnya, alat itu sudah dilaporkan pada pimpinan lomba dan sekarang sedang diselidiki. Ketika para kru itu sedang menjelaskan semuanya pada Jessica, para penjaga suruhan keluarga Woodstock itu masuk ke dalam paddock tim Silver Arrows dan langsung menarik Jessica keluar dari sana. Para kru tim Silver Arrows pun tidak tinggal diam, mereka langsung menarik Jessica ke arah yang berlawanan untuk melindunginya. Tarik2an antara kedua pihak itu membuat orang2 yang ada di paddock tim lain tertarik untuk membantu. Kebanyakan dari orang2 itu berusaha untuk membantu kru tim Silver Arrows, setelah mengetahui kalau yang sedang ditarik-tarik itu adalah pimpinan baru mereka. Beruntung, tidak lama setelah tarik2an itu berlangsung, polisi datang dan melepaskan tembakan peringatan untuk menenangkan massa. Para polisi ini mendapat informasi dari polisi yang menjaga keamanan balapan bahwa orang2 ini adalah suruhan dari Edward Woodstock, yang merupakan pimpinan dari Flash Racing. Akhirnya, polisi2 ini pun langsung mengamankan para penjaga suruhan keluarga Woodstock itu sekaligus meredakan kondisi. Jessica pun bisa kembali ke paddock-nya dan kembali memimpin timnya, seperti yang dulu ia lakukan bersama ayah dan kakaknya.
Di tengah balapan, Nicolas masih berusaha untuk mendekatkan diri dengan Ronald, meskipun sudah berkali-kali dikerjai oleh alat pengendali jarak jauh itu. Kali Nicolas tidak ingin menyerah begitu saja menghadapi alat tersebut. Ia berusaha keras untuk mendekati Ronald dan melawan alat tersebut. Ketika ia sedang berjuang itu, Jessica menghubunginya lewat interkom. Nicolas langsung kaget mengetahui Jessica sudah berhasil menyelamatkan diri. Jessica menanyakan kondisi Nicolas saat ini. Nicolas hanya menjawab kalau ia sedang berjuang melawan dua musuh, Ronald dan alat pengendali jarak jauh yang ada di dalam mobilnya. Jessica lalu memberi motivasi tambahan pada Nicolas agar ia bisa memenangkan balapan ini. Jessica ingin Nicolas menang balapan ini, demi ayah dan kakaknya. Mendengar perkataan Jessica itu, Nicolas terbakar semangatnya, dan memacu mobilnya lebih kencang hingga mendekati Ronald. Jaraknya kini hanya 0,400 detik, dan lagi2 alat pengendali jarak jauh itu diaktifkan. Oleh pengendali alat itu, mobil Nicolas lagi2 dibuat bermanuver ke kiri dan kanan hingga keluar jalur dan nyaris menabrak tembok. Mobilnya juga bahkan dibuat melintir hingga berkali-kali, hingga sulit untuk dikendalikan. Biarpun begitu, Nicolas tetap berusaha mengendalikan mobilnya, ia melawan gerakan alat pengendali itu, dengan cara mengarahkan setirnya berulang kali ke arah yang berlawanan dengan gerakan alat pengendali itu. Karena Nicolas berusaha untuk melawan alat pengendali, dan di satu sisi pengendali alat itu terus memberikan perintah pada alat itu untuk makin mengacaukan pengendalian mobilnya Nicolas itu, akhirnya alat itu mengalami error dan kemudian rusak. Pengendali alat itu kemudian berusaha untuk memperbaiki alatnya, namun yang terjadi adalah alat pengendali itu mengalami korsleting listrik dan meledak, menghancurkan si pengendali alat itu dan rumah tempat Jessica sempat disekap. Karena pengendalinya sudah hancur, alat pengendali yang terpasang di mobil Nicolas itu pun akhirnya mati dan tidak berfungsi. Nicolas kini sudah bebas dari kekangan alat tersebut. Ia pun kini bisa bebas mendekati Ronald tanpa khawatir lagi dengan ancaman dari alat tersebut. Kini ia hanya punya satu setengah lap lagi untuk menyalip Ronald, sekaligus menuntaskan dendamnya di masa lalu.
Satu lap lagi menjelang balapan berakhir, kini hanya Nicolas dan Ronald yang bertarung untuk menjadi yang terbaik. Posisi mereka sudah semakin dekat, dan mereka pun beradu dengan jarak yang sangat dekat. Ronald yang tidak ingin kehilangan posisinya dan sudah dalam keadaan terdesak berusaha untuk menutupi jalur yang akan dipakai oleh Nicolas untuk menyalipnya. Nicolas tidak menyerah, ia mencoba lagi dari sisi jalan lainnya, namun ditutup lagi oleh Ronald. Begitu seterusnya. Ronald pun terpaksa harus melakukan buka-tutup jalan untuk mencegah Nicolas menyalipnya. Semakin sering Ronald menutup jalannya, Nicolas makin agresif dan semakin penasaran untuk mencari celah. Hingga akhirnya di tikungan Poststrasse, Nicolas berhasil menyalip Ronald dan memimpin balapan untuk pertama kalinya. Tapi balapan belum berakhir. Ronald tidak ingin kalah dari Nicolas. Ia pun mencoba untuk menyalip Nicolas sekali lagi. Akan tetapi, Nicolas berhasil menutup jalannya dengan baik. Usahanya belum berakhir. Di tikungan Pflanzgarten I, Ronald mencoba sekali lagi, tapi tertutup. Di tikungan Schwalbenschwanz, lagi2 Ronald mencoba, tapi belum cukup dekat untuk dapat menyalip. Puncaknya di trek lurus Dottinger Hohe. Ronald berusaha untuk menyalip Nicolas di trek lurus, namun Ronald tidak menyadari kalau di depan jalurnya ada serpihan dari mobil pembalap lain yang mengalami kecelakaan beberapa lap sebelumnya. Ia melibas serpihan itu dan ban mobilnya langsung pecah. Mobil Ronald tidak terkendali, melintir beberapa kali, dan kemudian menabrak tembok yang ada di sisi kanan jalan lalu terlempar ke sisi lainnya. Ronald berusaha untuk keluar, namun ia tidak tahu kalau ada efek dari tabrakan itu membuat tangki bahan bakarnya bocor. Tumpahan minyak itu kemudian terkena panas matahari dan langsung terbakar. Ronald berusaha untuk keluar tapi ia terjebak. Akhirnya, mobil itu meledak karena sambaran api dari tumpahan minyak mobilnya. Nicolas sempat melihat ke belakang dan yang ia lihat hanyalah kobaran api yang sangat besar. Karena kini ia sudah ada di posisi pertama, ia pun berkonsentrasi untuk membawa mobilnya finish.
Bendera finish yang dikibarkan menyambut kedatangan Nicolas di garis finish. Para penonton langsung memberi sambutan yang sangat meriah atas datangnya sang pemenang The Grand Prize yang baru. Nicolas langsung berhenti di pit-nya, keluar dari mobil, dan merayakannya dengan seluruh anggota timnya, termasuk Jessica. Para penonton berhamburan masuk ke dalam trek untuk ikut merayakan kemenangan Nicolas. Tidak lama, Nicolas diangkat dan diarak oleh para krunya bersama para penonton yang hadir menuju ke podium kehormatan. Di sana, Walikota Nurburg sudah siap memberikan trofi untuk Nicolas sebagai pemenang balapan. Jessica juga naik ke podium sebagai pemenang pabrikan. Bersama Nicolas, ada dua pembalap lain yang juga naik ke podium untuk menerima hadiah, sebagai juara kedua dan ketiga. Di hadapan puluhan ribu orang yang menyaksikan upacara penyerahan trofi itu, Nicolas mengangkat trofi kemenangannya, trofi yang sudah lama ia incar sejak dulu, dan merupakan keinginannya sejak kecil. Trofi kemenangan ini juga secara khusus Nicolas persembahkan pada Karl dan Alexander, orang yang menjadi pembuat asli dari mobil ini, sekaligus orang yang membuat karir balapan Nicolas jadi hebat seperti saat ini. Tim Silver Arrows pun kembali lagi ke puncak kejayaannya, setelah ditinggal oleh Karl dan Alexander. Malah, mungkin mereka bisa lebih hebat lagi dari sebelumnya. Seluruh tim larut dalam kegembiraan yang sangat besar, dan kemenangan ini tidak akan pernah mereka lupakan selamanya.
Apa yang terjadi pada semua karakter setelah balapan besar itu berakhir ? Kita mulai dari tim Silver Arrows dulu. Kesuksesan mobil streamline buatan Karl itu berdampak sangat besar untuk tim itu. Tim Silver Arrows memenangi lebih dari 30 balapan yang mereka ikuti setelah The Grand Prize. Jessica von Braunschitz kini bertugas sebagai pemilik tim dan manajer tim, membuatnya menjadi pemilik tim wanita pertama di dunia balapan. Nicolas Baumann diangkat sebagai pembalap utama di tim Silver Arrows dan ia terus membalap untuk tim tersebut di berbagai ajang balapan hingga usianya mencapai 40 tahun. Ia meraih banyak kesuksesan bersama tim tersebut, dan setelah ia mundur, ia menjadi konsultan dan penasehat utama tim. Nicolas dan Jessica terus mengembangkan mobil balap streamline itu hingga beberapa tahun kemudian, dan keinginan Karl untuk membuat mobil balap yang terjangkau dan bisa dipakai untuk jenis balapan apapun tercapai. Lebih dari 50 tim di berbagai kejuaraan balap mobil dunia memakai bentuk mobil balap itu untuk kegiatan balapan mereka, dengan hasil yang sangat memuaskan. Dari hak paten desain mobil itu, Nicolas dan Jessica meraup keuntungan hingga jutaan dollar, yang semuanya dipakai kembali untuk menciptakan mobil2 balap terbaru untuk masa depan. Keduanya kemudian terkenal sebagai desainer mobil, pemilik tim, dan pembalap yang sukses di dunia motorsport.
Bagaimana dengan keluarga Woodstock ? Hasil pemeriksaan mobil Nicolas setelah balapan The Grand Prize selesai menunjukkan bahwa di dalam mobil Nicolas terdapat sebuah alat pengendali khusus yang dikendalikan secara jarak jauh. Dari hasil itu, pengawas balapan menyatakan bahwa tim Flash Racing telah melakukan kecurangan, dan tim itu didiskualifikasi dari kejuaraan. Edward Woodstock kemudian diadili dengan tuduhan melakukan penembakan pada orang lain, melakukan kecurangan balapan, pencurian hak cipta terhadap mobil milik tim Silver Arrows, dan melakukan pembunuhan berencana terhadap Baron Karl von Braunschitz dan Alexander von Braunschitz. Ia pun mendapat hukuman yang sangat berat. Ronald Woodstock juga diadili karena merupakan "eksekutor" dari Alexander von Braunschitz, dan ikut terlibat dalam perencanaan pembunuhan Karl dan Alexander. Ia tidak pernah menghadiri persidangan karena ia mengalami luka bakar 75% akibat kecelakaan yang dialaminya. Satu bulan setelah kecelakaan itu, Ronald akhirnya meninggal karena luka bakar yang ia derita. Dia dinyatakan bersalah, namun ia tidak divonis karena sudah meninggal lebih dulu. Nicolas Baumann dan Jessica von Braunschitz ikut bersaksi dalam persidangan itu. Kesaksiannya sangat memberatkan, dan membuat majelis hakim tanpa ragu mengeluarkan putusan untuk memberi hukuman yang berat pada Edward Woodstock. Setelah divonis, Edward menyatakan permintaan maafnya dan tidak mengajukan banding. Ia menerima hukuman yang dijatuhkan dan langsung membubarkan tim balapannya. Empat tahun kemudian, Edward ditemukan tewas bunuh diri dengan menggantung dirinya dengan kain seprei tempat tidurnya di teralis sel. Diduga, kerugian bisnisnya yang membuatnya bunuh diri dan sama sekali tidak terkait apapun dengan aktivitas tim balapannya.
Nah, seperti itulah ceritanya. Sebuah konsep cerita yang sangat panjang, bercerita tentang sebuah mobil yang sangat keren di masanya, dengan pembalap dan tim terbaik, dengan tambahan bumbu2 intrik dan persaingan di dalamnya. Saya mengerjakan cerita ini cukup lama. Mulai dari jam 11 malam kemarin dan berakhir mungkin mendekati jam 11 malam ini. Yah, seperti itulah cara saya bercerita. Maaf kalau bahasanya terlalu formal dan mungkin gayanya agak monoton, tapi inilah cara saya bercerita. Saya harap kalian semua bisa mengerti tentang ceritanya, dan juga makna dari "Silver Dream Machine" yang ada di dalam cerita ini. Beberapa lampiran gambar dalam cerita ini bisa menjelaskan semuanya seperti apa kendaraan yang dimaksud dengan "Silver Dream Machine" tersebut. Oke, saya sudah cerita panjang-lebar, sekarang saatnya saya untuk beristirahat, dan menutup posting ini. Sekian posting saya, kurang-lebihnya mohon maaf, dan jika ada yang menyinggung dan Anda merasa tersinggung, saya mohon maaf. Happy Enjoy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar