Senin, 18 Juli 2011

FANFICTION 7 ICONS (part 11)

Remember, it's just a Fanfiction.
Sebelum masuk ke part 11 ini, saya mau terima kasih banyak yang sudah melihat, membaca, atau bahkan mengikuti cerita ini dari part 1 hingga part 10. Maaf banget kalau makin lama ceritanya makin nggak enak, tapi memang begitulah ceritanya. Makasih banget buat semua komentarnya... sekarang jadi makin semangat menulisnya karena sudah banyak yang nungguin cerita ini. Mudah2an cerita berikutnya bisa lebih asyik lagi, dan makin seru... sekarang kita masuk ke bagian kedua dari Fanfiction 7 Icons, dimana disini diceritakan proses pembentukan kembali 7 Icons dan usaha Adrian untuk mengembalikan perform mereka kembali seperti semula. Ceritanya agak panjang sih, karena disini tokohnya lebih banyak, akan ada satu girlband baru yang akan masuk dan ikut menghiasi cerita ini, dan selain itu untuk cerita2 pertama di bagian kedua ini masih ada tentang sepakbolanya, karena sekarang Adrian sudah mengikuti liga sepakbola antar-sekolah. Tapi nanti kita hanya akan ceritakan semifinal dan finalnya. Untuk perjalanannya hingga ke semifinal, itu akan saya ceritakan lewat narasi. Baiklah, sekarang kita mulai saja ceritanya... Fanfiction 7 Icons part 11 dimulai... sekarang!
Untuk beberapa bulan kemudian, Adrian tidak lagi membicarakan soal 7 Icons. Sesuai dengan janjinya yang dulu ia ucapkan di bagian sebelumnya, dimana ia tidak akan bicara lagi soal 7 Icons. Adrian kini sibuk berlatih dan berjuang untuk mengharumkan nama sekolah di kompetisi sepakbola antar-sekolah, dimana sekolahnya adalah tim non-unggulan. Tapi perjalanannya sejauh ini cukup mengejutkan. Kemenangan demi kemenangan diraih dengan skor yang meyakinkan. Di penyisihan grup, mereka tak terkalahkan, dengan rekor empat kali menang, dua kali imbang, dan tanpa kalah. Perlu diketahui dalam kompetisi ini, sistemnya seperti Champions League, ada empat tim satu grup, dan setiap tim bertanding kandang dan tandang. Ada 32 tim yang ikut, terbagi dalam delapan grup, dan nantinya akan ada perdelapan final, perempat final, semi final, yang dijalankan dalam dua kali main, kandang-tandang, dengan menggunakan hasil agregat, dan final, yang akan digelar di sebuah tempat netral dan nantinya akan dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur. Kembali ke cerita. Di penyisihan grup, SMA Cambridge satu grup dengan SMA 12, SMA 43, dan SMA Swasembada. Tim unggulannya adalah SMA 43, yang tahun sebelumnya bisa jadi semifinalis. Tapi itu tidak jadi kekhawatiran untuk SMA Cambridge. Di pertandingan pertama, melawan SMA Swasembada di kandang, SMA Cambridge menang 6-0. Kemudian melawan SMA 12, imbang 2-2. Melawan SMA 43 di kandangnya, justru SMA Cambridge tampil kesetanan, mereka menang dengan skor gila, 8-1. Ketika kemudian pertandingan dilangsungkan di SMA Cambridge, mereka menang lagi, 4-2. Lalu melawan SMA 12, SMA Cambridge menang lagi 3-0. Terakhir, SMA Swasembada lagi yang dilawan. Karena sudah memastikan diri lolos jauh2 hari, SMA Cambridge bermain santai dan cenderung memaksakan imbang. Skor akhirnya 0-0. SMA Cambridge lolos bersama SMA 43, dan SMA 12 bersama SMA Swasembada tersingkir dari kejuaraan. Untuk babak sistem gugur, diadakan pengundian. Di perdelapan final, SMA Cambridge berhadapan dengan SMA 87. Di leg pertama, digelar di SMA 87, keduanya imbang tanpa gol. Tapi ketika bermain di SMA Cambridge, justru tim tuan rumah tampil gila dan menang 5-1. Mereka pun lolos dengan agregat 5-1. Di perempat final, SMA Cambridge bertemu dengan SMA 50. Di leg pertama, digelar di SMA 50, SMA Cambridge hanya bisa menang 1-0. Di leg kedua, SMA Cambridge menang dramatis, setelah mereka mencetak gol di menit terakhir, untuk menang agregat 2-1. Itu karena SMA 50 berhasil mencetak gol dan membuat agregatnya imbang. SMA Cambridge pun lolos ke semifinal. Karena keberhasilan SMA Cambridge masuk semifinal, nama Adrian, Rizky, Andi, dan Rico menjadi sorotan. Mereka berempat merupakan kunci keberhasilan SMA Cambridge selama ini. Kerjasama mereka selalu mematikan di lapangan, walaupun berada di posisi yang berbeda. Rizky dan Andi di posisi penyerang, dan Adrian dan Rico berada di posisi gelandang. Bedanya, Adrian ada di sayap, sedangkan Rico merupakan gelandang tengah. Selalu saja ada umpan2 yang berkelas yang diberikan oleh Adrian dan Rico untuk Rizky ataupun Andi. Mereka dua hanya tinggal menyelesaikan dengan mencetak gol ke gawang lawan. Belum lagi dengan gaya permainan SMA Cambridge yang terbilang unik, menggabungkan permainan pass and move ala Liverpool dan tiki-taka ala Barcelona. Dalam gaya permainan ini, semua pemain berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan bola di dalam lapangan dan kalau bisa, selama mungkin berada di kaki mereka. Inilah yang membuat penguasaan bola SMA Cambridge lebih dominan, dan bisa mengendalikan permainan dengan mudah. Tak heran kalau SMA Cambridge selalu mencetak lebih banyak peluang dibandingkan tim lain. Dan tak heran juga kalau lawan sering nggak kebagian bola! Mereka hanya bisa menonton para pemain SMA Cambridge memainkan bola sambil bersiap untuk bertahan... itu pun mereka masih harus berjuang keras untuk membayangi para pemain SMA Cambridge, yang terkenal licin dan susah untuk ditahan. Imbas dari keberhasilan ini, SMA Cambridge memberi semacam kelonggaran buat para pemain2nya. Mereka jadi pulang lebih cepat, mereka hanya belajar hingga jam istirahat, dan setelah itu mereka berlatih intensif. Meskipun bikin capek, tapi mereka menikmatinya. Apalagi, disini mereka bisa mempertontonkan aksi2 permainan bola mereka yang bisa mereka pakai untuk mengecoh lawan. Tapi tidak lupa juga mereka berlatih strategi permainan bersama Coach Johan. Setiap kali mereka latihan, akan selalu ada strategi baru yang dimunculkan dan dilatihkan pada mereka. Itu yang kemudian membuat permainan mereka semakin bervariasi.
Suatu hari, Adrian, Rizky, Andi, dan Rico baru saja pulang latihan. Mereka semua memakai kaos bola klub kesukaan mereka masing2. Adrian pakai kostum Liverpool hitam dengan nama Gerrard di belakangnya, Rizky memakai baju Liverpool merah dengan nama Torres di belakangnya (itu baju musim lalu), Andi memakai baju Barcelona dengan nama Messi di belakangnya (itu juga baju musim lalu, karena ada logo Unicef di depannya), dan Rico memakai baju AC Milan dengan nama Ibrahimovic di belakangnya (kalau yang ini kostum baru). Mereka semua sedang berjalan2 santai sambil mencari-cari hiburan setelah tadi mereka latihan berjam-jam (walaupun mereka menikmatinya...)
Adrian: Haah... akhirnya selesai latihan juga ya... asyik tadi latihannya...
Rizky: Semakin asyik, walaupun bikin capek juga...
Andi: Nah, justru ini enaknya... sekarang kita bisa jalan2 santai...
Rico: Betul banget... kapan lagi bisa jalan2 santai kayak gini, ya kan ?
Rizky: Yoi... apalagi kita hari ini pulang lebih cepat...
Adrian: Betul banget, Riz! Haha...
Secara tiba2, Rizky melihat ada sebuah banner besar di depan sebuah sekolah. Ternyata, sedang ada pensi (pentas seni) di sekolah itu. Merasa kalau ini bisa jadi hiburan yang pas untuknya dan teman2nya, Rizky pun mengajak teman2nya untuk menonton pensi itu.
Rizky: Woi, ada pensi nih... pada mau nonton nggak ?
Andi: Pensi ? Mana ?
Rizky: Tuh! (sambil melihat ke arah banner)
Andi: Oh iya... pensi-nya hari ini lagi... oke deh, kita tonton...
Adrian: Boleh juga... ayo!
Mereka berempat pun kemudian masuk ke sekolah itu, SMA 20, dan menonton pensi tersebut. Sebelum masuk ke arena pensi, mereka membeli tiket dulu di sebuah ticket booth yang bentuknya seperti tempat penjualan karcis parkir di mall. Bedanya, ticket booth ini dicat dengan cat warna-warni dan penuh dengan lukisan. Ketika mereka sedang membeli tiket, tiba2 seseorang datang, dan sepertinya ia kenal dengan salah satu diantara keempat cowok pebola ini.
Roni: Rizky ? Rizky Torres ya ?
Rizky: Ya... (melihat ke arah Roni) eh, Roni! Roni Syahroni ? Apa kabar bro ?
Roni: Baik kok, Rizky... wah, sekarang udah jago main bolanya... mau nonton pensi ?
Rizky: Iya nih... lagi pada mau cari hiburan... ada siapa aja di sana ?
Roni: Banyak... ada rocker, band lokal, band indie... tapi ada juga yang kayak 7 Icons itu... tapi mereka ada sembilan orang... cantik2 orangnya!
Rizky: Ada yang mirip 7 Icons, tapi sembilan orang ? Wah, asyik tuh... cantik2 gitu ?
Roni: Banget gw bilang! anak2 cheerleaders sini aja kalah... cantik asli, bohay! Dijamin nggak bikin kecewa...
Rizky: Oke deh... sip... lu udah lihat ?
Roni: Sebentar aja sih, selentingan doang... mereka masih pada dandan di backstage... lu nonton sendiri aja deh, dijamin puas... lu udah pegang tiket ?
Rizky: Baru gw beli... buat empat orang nih... gw dan teman2 gw di belakang...
Roni: Ya udah deh, lu masuk aja... nikmati acaranya. Oke ?
Rizky: Oke deh, sip! Thank you bro... (melihat ke belakang) Woi! ayo masuk!
Rizky lalu memasuki arena pensi, disusul oleh Adrian, Andi, dan Rico. Mereka berempat lalu berbaur dengan para penonton lain yang sudah berada di sana sejak siang tadi. Acaranya sih sekarang masih band lokal sekolah... dan mereka berempat berdiri di depan pagar pembatas. Di pensi itu terdapat sebuah panggung besar dan sebuah karpet besar di depan panggung yang telah dilengkapi dengan matras. Panggung yang ada di depan ini adalah untuk breakdancer, cheerleader, dancer, dan lain sebagainya. Sengaja dibuat karena tempat yang ada di panggung utama terlalu kecil dan terlalu beresiko apabila dipakai untuk mereka. Matras dipasang sebagai sarana keselamatan. Jadi, kalau misalnya ada yang jatuh saat melakukan perform, nggak perlu khawatir soal luka karena ada matras yang menahannya. Matras ini matras khusus, dan sudah direkomendasikan oleh para ahli untuk dipakai kalau ada cheerleader atau dancer yang tampil saat pensi. Jadi, dijamin aman. Sementara untuk panggung utama, itu dipakai untuk band. Panggung itu sudah dilengkapi dengan alat sound system, amplifier, dan speaker yang super besar plus bunyi menggelegar, yang bisa bikin telinga pening dan dapat memberi kesan seperti berada di konser besar. Selain itu juga, tata lighting-nya juga merupakan tata lighting yang terbaik, dengan lampu2 yang berwarna-warni. Cukup untuk membuat sebuah konser pensi yang bikin heboh masyarakat.
Setelah beberapa band tampil, kini saatnya untuk hiburan yang lain. Tiba-tiba muncullah sembilan cewek cantik yang berpakaian lucu, dengan warna-warna cerah, setiap personil memakai paduan warna yang berlainan, namun warnanya cerah. Bajunya sama semua... tank top berenda dengan celana pendek. Semuanya memakai high heels. Inilah girlband yang dimaksud oleh Roni tadi. Perkenalkan, namanya CherryBelle (say welcome to this girlband, because they are officially being the part of this Fanfiction.) Ketika mereka semua masuk ke panggung depan, semua penonton, terutama yang cowok, langsung terpesona melihat mereka. Maklum lah, secara mereka cantik2 semua... begitupun juga dengan Rizky, Andi, dan Rico. Adrian sendiri sih biasa saja... dia sepertinya masih nggak mau bicara soal girlband... namun, ketika melihat salah satu personilnya lewat, kebetulan ia yang terakhir masuk, perasaan Adrian langsung berubah. Apalagi melihatnya tersenyum. Adrian sepertinya langsung suka padanya... mata Adrian pun langsung mengikuti ke mana cewek itu pergi... hingga sampai ia melangkah bergeser ke sebelah kanannya. Mengetahui Adrian berpindah posisi, Rizky, Andi, dan Rico langsung mengikutinya. Mereka berempat pun pindah ke sebuah tempat di mana mereka bisa melihat CherryBelle tampil dengan posisi yang lebih jelas. Tepat di depan panggung depan. Tidak lama kemudian, CherryBelle tampil.
Ketika musik dimulai, mereka semua berpose. Posenya seperti orang yang mau difoto rame2. Mereka juga menampilkan kesan imut dan ceria dalam penampilan mereka. Ketika lagunya masuk, mereka semua langsung ganti formasi dan salah satunya mulai bernyanyi...
Christy: (singing) Tuhan, tolong aku... ku tak dapat menahan rasa di dadaku... ingin aku memiliki... namun dia ada yang punya...
Gigi: (singing) Tuhan, bantu aku... ternyata dia kekasih sahabatku...
Angel & Wenda: (singing) Entah apa yang, harus kukatakan... hatiku bimbang, jadi tak menentu...
Cherly & Gigi: (singing) Bukan maksud diriku, melukai hatimu...
Christy & Felly: (singing) Namun aku juga wanita, yang ingin merasakan cinta...
CherryBelle: (singing, and dance) Never never want to, really really love you... maafkan, aku mengecewakanmu... really really love you, never never leave you... segera, aku melupakan dirinya...
Anisa: (singing) Tuhan, tolong aku... ku tak dapat menahan rasa di dadaku...
Devi: (singing) Ingin aku memiliki... namun dia ada yang punya...
Ryn & Wenda: (singing) Tuhan, bantu aku... ternyata dia kekasih sahabatku...
Cherly: (singing) Entah apa yang harus kukatakan... hatiku bimbang, jadi tak menentu...
Cherly & Gigi: (singing) Bukan maksud diriku, melukai hatimu... (CherryBelle pose, then open again)
Christy & Felly: (singing) Namun aku juga wanita, yang ingin merasakan cinta...
CherryBelle: (singing and dance) Never never want to, really really love you... maafkan, aku mengecewakanmu... really really love you, never never leave you... segera, aku melupakan dirinya...
(interlude, CherryBelle dance, then pose)
CherryBelle: (singing) Bukan maksud diriku... melukai hatimu... namun aku juga wanita... yang ingin merasa...
Cherly: (singing) Yang ingin merasa...
CherryBelle: Ingin merasakan cinta... ooh... (pose) never never want to (pose) really really love you... (dance) maafkan (maafkan aku...) aku mengecewakanmu... really really love you, never never leave you... segera, aku melupakan dirinya... (really really love you... maafkan aku mengecewakanmu... really really love you... uuuuu...) (end of song, CherryBelle pose).
...dan personil CherryBelle mengakhirinya dengan pose yang sama seperti pertama tampil. Membuat beberapa orang pria yang sudah menunggu saat yang menurut mereka sangat fotogenik itu langsung memberondongkan kamera Canon EOS Mark II mereka dan langsung memotret mereka. Bersamaan dengan itu, para penonton pun bertepuk tangan, tak terkecuali Adrian, Rizky, Andi, dan Rico. Setelah selesai, seorang host acara itu datang dan anak2 CherryBelle langsung berbaris di samping host itu. Host-nya memakai kemeja putih dengan sedikit corak warna-warni di bahu kanannya, memakai celana jeans, sepatu sneakers, bertopi fedora hitam, dan berkacamata tebal. Ia membawa kertas di tangan kiri dan mikropon di tangan kanannya. Ia bersiap untuk ngobrol2 dengan CherryBelle.
Host: Beri tepuk tangan untuk CherryBelle! Cantik2 ya... Apa kabar, CherryBelle ?
CherryBelle: Baikk!!!!!
Host: Oke... sekarang sebelum kita ngobrol2, banyak yang ingin tahu nih, personil CherryBelle siapa saja ? Silakan perkenalkan diri kalian, satu per satu.
Host lalu memberikan mikropon-nya pada Cherly, yang berada paling dekat dengan host.
Cherly: Halo, aku Cherly. (lalu memberikan mike-nya ke sebelahnya)
Angel: Halo, aku Angel. (sambil melambaikan tangannya) (lalu memberikan mike-nya ke sebelahnya)
Anisa: Halo, aku Anisa. (lalu memberikan mike-nya ke sebelahnya)
Christy: Halo, aku Christy. (lalu memberikan mike-nya ke sebelahnya)
Felly: Halo, aku Felly. (sambil melambaikan tangannya) (lalu memberikan mike-nya ke sebelahnya)
Devi: Halo, aku Devi. (lalu memberikan mike-nya ke sebelahnya)
Gigi: Halo, aku Gigi. (lalu memberikan mike-nya ke sebelahnya)
Host lalu berlari lewat belakang, bersiap untuk menerima mikropon dari personil terakhir CherryBelle. Ia lalu berdiri di samping orang itu.
Ryn: Halo, aku Ryn. (lalu memberikan mike-nya ke sebelahnya)
Wenda: Halo, aku Wenda. (lalu memberikan mike-nya pada host yang sudah standby di sebelahnya)
Dalam hatinya, Adrian berkata... "oh, ternyata namanya Wenda..."
Host: Yak, itu tadi adalah para personil CherryBelle. Sebentar, saya mau balik ke posisi awal dulu... biar enak ngobrolnya...
Host lalu berpindah kembali ke posisinya semula, lewat belakang. Setelah itu, ia memulai pertanyaannya.
Host: Baik, kita mau tanya2 nih soal CherryBelle. Sebenarnya, kapan sih terbentuknya, dan kenapa harus namanya CherryBelle ? Silakan, siapa yang mau jawab ?
Cherly, sebagai leader dari CherryBelle, menjawab pertanyaan tersebut.
Cherly: Jadi, kita ini berdirinya tanggal 27 Februari 2011 di Puncak, terus kenapa kita namanya CherryBelle itu sebenarnya maknanya diambil dari dua suku kata, Cherry artinya sesuatu yang manis, seperti buah Cherry. Kalau Belle, itu dari kata bahasa Perancis, artinya perempuan yang cantik. Kalau disingkat, jadinya Chibi, kalau dalam bahasa Jepang, artinya kecil, imut, dan menggemaskan. Begitu artinya...
Host: Oh... kecil, imut, dan menggemaskan. Pas banget ya... betul nggak penonton ?
Penonton: Betul!!!!!!!
Host: Hahaha... tapi denger2 katanya untuk membentuk CherryBelle ini... pakai audisi ya ?
Cherly: Ya, kita pakai audisi...
Host: Well, berarti kalian beruntung sekali, karena mungkin saja yang ikut audisi itu banyak banget...
Cherly: Memang banyak... dan syukur banget kita bisa terpilih...
Host: Dengar2 juga sudah siapkan album ya ?
Cherly: Sebenarnya sih bukan album. Cuma mini album, tapi keluarnya masih lama.
Host: Kalau boleh tahu, nanti ada berapa lagu di mini album-nya ?
Cherly: Ada lima. Lagu yang tadi juga termasuk.
Host: Oh yang Dilema tadi ?
Cherly: Ya. Tapi untuk hari ini kita hanya bawain lagu itu aja...
Host: Oh... oke. Tapi kalau dilihat, ini kelihatannya kayak girlband Korea. Pernah nggak ada yang bilang seperti itu, dan apa komentar kalian ?
Cherly: Kita justru sering banget dikomentari seperti itu. Tapi kita sih positif aja. Sebenarnya kita juga ngefans sama mereka, tapi kita lebih senang kalau kita dianggap sebagai diri kita sendiri, gitu...
Host: Jadi tetap positif saja ya ?
Cherly: Ya, itu pastinya...
Host: Baiklah, thank you banget, CherryBelle sudah datang ke sini... maaf banget ngobrolnya cuma sebentar, tapi kita banget, kita bisa kenalan dengan kalian, dan lebih tahu banyak tentang kalian.
Cherly: Ya, sama-sama...
Host: Tepuk tangan buat CherryBelle sekali lagi...
Semua penonton pun bertepuk tangan sekali lagi untuk CherryBelle, dan mereka membalasnya dengan melambaikan tangan pada para penonton dan lalu kembali ke backstage. Acara pun kemudian berlanjut.
Rico: Anak2 CherryBelle cantik2 ya...
Andi: Banget! Pengen gw jadi pacar salah satunya tuh...
Rizky: Gw juga tuh... cantik abis mereka... Adrian, gimana menurut lu ?
Adrian diam saja. Ia hanya melihat ke arah panggung saja.
Rizky: Adrian ? Masih belum mau bicara soal girlband lagi nih ?
Adrian: Nggak kok. Mereka bagus, cantik. Imut... begitulah...
Andi: Imut ? Bener banget. Lucu lagi mukanya... kayak gimana gitu...
Rizky: Kiyut abis! Unyu! Hahahahaha...
Adrian tenang2 saja mendengar mereka. Dalam hatinya, ia sebenarnya terpesona dengan CherryBelle, terutama personilnya yang bernama Wenda itu... Adrian berpikir, senyumannya sangat menarik. Dengan kondisinya yang sedang berusaha untuk melupakan 7 Icons dari pikirannya, CherryBelle bisa jadi alternatif girlband favoritnya, selagi 7 Icons sedang menghilang. Dan tentu saja, dengan kehadiran CherryBelle, Adrian bisa lebih cepat lagi menghilangkan atau melupakan pikirannya soal 7 Icons.
Setelah CherryBelle tampil, kini saatnya yang seksi-seksi tampil. Walaupun kini mereka nggak terlalu seksi lagi sekarang. Ada tim cheerleaders sekolah tuan rumah yang sekarang tampil. Mereka ada 15 orang, dan semuanya cewek2 yang cantik, seksi, tapi kuat dan penuh semangat. Ngangkat temannya aja berani... gimana nggak kuat mereka ? Mereka semua memakai kostum berwarna merah dengan strip hitam dan emas. Ada pola bintang di salah satu bagian kostum mereka, yang ada di bagian kanan atas kostum mereka, dengan warna emas dengan pinggiran hitam. Baju mereka bertangan panjang, dengan kerah berbentuk V. Rok mereka juga berwarna merah, dengan strip hitam dan emas, dengan beberapa potongan di bagian ujung bawahnya, dan di ujung roknya terdapat garis yang berwarna hitam dan emas. Rok mereka sangat pendek dan seksi. Kaki mereka bisa terlihat dengan jelas. Paha mereka apalagi. Itu yang bikin banyak cowok pada melotot, termasuk Adrian, Rizky, Andi, dan Rico. Mereka semua juga memakai kaus kaki pendek warna putih dan sepatu khusus berwarna putih. Rambut mereka juga diikat dengan pita yang berwarna emas dan merah, biar tidak mengganggu penampilan mereka. Sekarang, baru Anda tahu kenapa matras harus dipakai di panggung depan. Untuk mencegah resiko cedera pada para anggota cheerleaders jika seandainya aksi mereka gagal.
Tak lama setelah masuk ke panggung, para cewek2 cheerleaders ini langsung membagi formasi mereka dan kemudian... mereka beraksi dengan membuat beberapa lompatan akrobatik, yang dilanjutkan dengan dance yang sangat kompak. Sepertinya mereka nggak mau kalah dengan CherryBelle... karena dance-nya juga lumayan keren. Setelah itu mereka mulai beraksi membuat piramid. Meskipun kadang bikin orang merinding, tapi buat para cheerleaders-nya, itu biasa saja. Maklum, sudah latihan... dan tenang saja, yang berada di atas adalah selalu yang badannya lebih kecil, sehingga akan lebih ringan jika diangkat. Piramid-nya tiga tingkat (ini batas maksimum-nya lho), dan cewek yang berada di puncak piramid langsung berpose, kemudian terjun menjatuhkan diri ke belakang. Apa ia akan jatuh ? Tidak. Karena sudah ada teman2nya yang sudah bersiap untuk menangkapnya. Kalau di cheerleaders, lempar-tangkap sudah biasa... nggak kalah dengan main basket. Tapi bedanya, kalau di basket yang dilempar-tangkap itu bola, kalau di cheerleaders, yang dilempar-tangkap adalah temannya sendiri! Hahahaha... tapi benar kan ? Setelah piramid itu, para cheerleaders itu kembali beraksi dengan dance, akrobatik, main lempar-tangkap lagi, dan lalu main piramid lagi. Penampilan mereka bikin kagum penonton, terutama yang cowok... mata mereka nggak bisa berkedip, yang tadinya terkantuk-kantuk sekarang jadi melek seakan habis bangun dari tidur panjang, dan yang cewek2 pun hanya bisa menahan cemburu melihat cowoknya sibuk melihat aksi mereka. Penampilan tim cheerleaders itu pun ditutup dengan sebuah piramid yang terdiri atas tiga piramid yang disatukan. Cewek yang ada di puncak piramid yang ada di kiri dan kanan kemudian diangkat sedikit lebih tinggi daripada cewek yang ada di tengah, dan cewek itu kemudian memegangi kaki kedua temannya yang ada di kiri dan kanannya itu. Setelah ditahan sebentar, lalu piramid itu dibubarkan, secara teratur, dengan cara seperti tadi, dilempar, lalu ditangkap. Tak lama, mereka lalu berlari meninggalkan lapangan dan tepuk tangan penonton mengiringi kembalinya mereka ke backstage. Acara pun kemudian berlanjut kembali, kali ini di panggung utama, dengan aksi dari band lokal sekolah. Acara untuk para cowok2 pun telah selesai dan suasana acaranya pun kembali seperti semula.
Rizky: Ah, cheerleaders-nya udahan... makan yuk! Lapar nih...
Andi: Sama, gw juga lapar... eh, pada mau makan nggak ?
Adrian: Hayo, kalau mau makan... gw juga udah lapar...
Rico: Apalagi gw... tenaga hampir habis coy...
Rizky: Halah, lebay kamu! Ya udah, kita makan...
Adrian, Rizky, Andi, dan Rico pun kemudian pergi meninggalkan pensi itu dan mencari tempat makan yang dekat dengan lokasi pensi. Ternyata, tidak jauh dari sekolah itu, ada sebuah tenda yang menjual mi ayam. Mereka berempat lalu mendatangi tempat itu untuk makan. Setidaknya, makan mi ayam sudah cukup untuk mereka sementara ini.
Di dalam tenda mi ayam yang sederhana itu, Adrian, Rizky, Andi, dan Rico duduk satu meja. Ada sebuah meja kecil yang berbentuk persegi, ukurannya sedang, dan ada empat kursi di sana. Kursinya kursi plastik begitu... yang biasa di pedagang kaki lima gitu... di mejanya sudah ada nomor meja, wadah yang berisi sendok, garpu dan sumpit, ada tempat kecap, tempat saos, tempat sambal, tempat tisu... lengkap deh pokoknya. Mereka berempat duduk saling berhadapan. Adrian membelakangi gerobak penjualnya, Rizky tepat duduk di depan Adrian, di kiri Adrian ada Andi, dan di kanannya Adrian ada Rico. Saat itu, suasana di tenda penjual mi ayam itu lumayan ramai. Banyak orang2 yang lagi makan di sana. Beberapa diantaranya sepertinya adalah panitia dari pensi itu. Soalnya... kartu panitianya juga mereka bawa ke meja makan... hahaha... Nah, di samping meja makan yang ditempati oleh Adrian dan teman2nya, ada sebuah meja panjang, lengkap dengan kursi kayu panjang di depan dan belakangnya. Kursi itu masih ditempati oleh beberapa orang yang sedang makan mi ayam. Masih penuh. Namun kemudian satu per satu orang yang duduk di meja itu pergi dan meninggalkan mangkok mi yang sudah tinggal kuahnya, gelas minuman dingin yang juga sudah kosong, bersama juga dengan botol minumannya, dan sampah di atas meja ataupun di bawah meja. Nanti sebentar lagi akan ada yang datang ke meja panjang itu, ketika mejanya sudah bersih kembali. Siapa itu ? Nanti lihat saja. Sekarang kembali ke cerita. Setelah keempat pria ini duduk, Rizky lalu memesan makanan kepada pedagang mi ayamnya.
Rizky: Bang, mi ayam empat, bang!
Pedagang: Siap bos! (sambil menyiapkan bahan untuk bikin mi ayam)
Sambil menunggu mi ayamnya datang, Adrian, Rizky, Andi, dan Rico, sibuk ngobrol2 soal apa yang tadi terjadi di pensi, khususnya CherryBelle.
Rizky: Eh, tadi CherryBelle cantik2 ya... imut lagi...
Andi: Betul banget... ceria gitu muka2nya... asyik, masih fresh gitu...
Rico: Lagunya juga asyik... cuma dance-nya gw agak bingung tuh, gimana caranya...
Rizky: Ah, itu mah kita samakan saja seperti main bola... kalau dilatih terus, pasti bisa kok...
Andi: Setuju banget... bikin aja kayak kita main bola ya kan ?
Rico: Bener juga pendapat kamu...
Rizky: Nih dari tadi Adrian diam aja nih... kenapa bro ? Masih trauma berurusan dengan girlband ?
Adrian pun langsung tersentak mendengar perkataan Rizky itu.
Adrian: Nggak kok... cuma pengen diam aja...
Andi: Dia sih nggak trauma sama girlband... soalnya pas nonton CherryBelle tadi, kayaknya dia terpesona gitu... lihat personil2nya... ya kan ? nggak usah bohong lu!
Adrian: Iya sih, tapi biasa saja... mereka sama aja kok dengan girlband yang lain...
Rizky: Ah masaaaa...? Tapi kayaknya tadi waktu nonton terpesona banget... yang tujuh orang mau dikemanain, mas ?
Adrian: Untuk yang itu, aku nggak akan bicara. Ingat janji saya.
Rizky: Oh, iya... lupa... sorry, sorry...
Tidak lama kemudian, datanglah orang2 yang sedang dibicarakan oleh Adrian dan teman2nya. CherryBelle. Mereka semua sudah selesai tampil dan sekarang mereka mau makan. Mereka pun mendatangi tenda mi ayam tempat Adrian dan teman2nya makan. Di tenda itu, anak2 CherryBelle menempati meja panjang tadi, yang sekarang sudah kosong dan bersih. Bersama mereka juga ada manager dan stylist CherryBelle. Namun mereka duduk di meja yang berbeda, karena meja yang ingin mereka tempati sudah penuh oleh para personil CherryBelle. Anggap saja, CherryBelle "menguasai" tenda mi ayam itu. Ini adalah susunan tempat duduk anak2 CherryBelle di meja panjang itu. Yang membelakangi gerobak, ada lima orang. Diurut dari yang paling dekat dengan posisi Adrian dan teman2nya: Wenda, Angel, Devi, Ryn, dan Anisa. Sementara yang menghadap ke gerobak, ada empat orang. Sama, diurut dari posisi Adrian dan teman2nya: Cherly, Gigi, Christy, dan Felly. Itu biar semuanya jelas, bagaimana posisi tempat duduknya. Mengetahui ada CherryBelle duduk di sebelah mereka, Adrian dan teman2nya langsung ngobrolin mereka lagi, tapi dengan jarak yang lebih dekat.
Rico: Eh, itu kayaknya CherryBelle deh... yang di sebelah kita...
Andi: Serius lu ? Di belakang gw ?
Rizky: Iya, bener tuh... di sebelah kita anak2 CherryBelle...
Adrian: Beneran, itu mereka... kalau nggak percaya, lihat aja ke belakang...
Mereka pun lalu melihat ke arah meja yang diisi oleh anak2 CherryBelle itu. Andi menghadap belakang, Rizky dan Adrian melihat ke samping, dan Rico sampai berdiri, karena kalau dia tetap duduk, dia akan tertutup oleh Andi. Setelah melihat sebentar, mereka lalu kembali lagi ke posisi semula.
Andi: Bener, itu CherryBelle!
Rizky: Gw bilang juga apa ? Tapi cantik2 kan ?
Andi: Banget sih, kalau dilihat-lihat...
Rizky: Hehehehe...
Tak lama, mi ayam pesanan Adrian dan teman2nya pun datang. Pedagangnya datang sambil membawa sebuah nampan besar yang diatasnya ada empat mangkok mi ayam. Ia lalu menaruhnya di atas meja. Sesudah itu, ia pergi... dan lalu mendatangi meja anak2 CherryBelle. Ia kemudian berbicara dengan Cherly.
Pedagang: Ndoro mau pesen opo ? (ngomongnya dengan medok yang kental)
Cherly: Kita semua pesan mi ayam... buat sembilan orang ya...
Pedagang: Oke ndoro... siap!
Pedagang itu kemudian kembali ke gerobaknya dan membuat mi ayam pesanan anak2 CherryBelle. Untuk kru2nya CherryBelle, ada orang lain yang melayani mereka. Sambil menunggu pesanan mereka datang, anak2 CherryBelle sibuk dengan kegiatannya masing2. Ada yang lagi ngaca, ada yang lagi main twitter, ada yang ngobrol2 (personil CherryBelle dikenal rame, terutama leader-nya), dan banyak lagi yang mereka lakukan. Sementara Adrian dan teman2nya... Rizky, Andi, dan Rico sih sudah pada makan... tapi Adrian... dia hanya melihat ke samping saja, dia memperhatikan Wenda. Sepertinya Adrian masih penasaran dengan cewek yang satu ini. Dia hanya memandangi Wenda saja... sesekali ia melihat kembali ke mejanya dan memakan mi ayamnya... tapi kemudian dia melihat lagi ke arah Wenda... begitu seterusnya... hingga akhirnya, ia tidak bisa menahan lagi rasa penasarannya, dan terus melihat ke arah Wenda, bahkan hingga ia akhirnya makan. Ujung2nya, Rizky yang tahu kalau Adrian melihat-lihat terus ke arah Wenda, melakukan sesuatu yang iseng. Ia menukar mangkok mi ayamnya yang sudah tinggal kuahnya dengan mangkok mi ayam-nya Adrian yang masih cukup banyak isinya. Rizky lalu memakan mi ayamnya Adrian. Ketika kemudian Adrian ingin memakan lagi mi ayamnya, ia langsung kaget mengetahui mi ayamnya sudah habis... padahal, tadi mi ayamnya masih banyak. Ia pun lalu melihat ke arah Rizky yang sedang menghabiskan mi ayamnya dan Rizky pun hanya bisa tertawa mengetahui kalau Adrian telah memergokinya.
Adrian: Wah, kurang ajar... mi ayam gw lu embat juga...
Rizky: Sorry, Adrian... gw masih laper... lagian, lu malah liatin anak CherryBelle aja... suka ya ?
Adrian: Ah, nggak kok... cuma liatin aja biasa...
Rizky: Bohong... ngeliatin cewek melulu artinya suka lho...
Adrian: Nggak kok, beneran!
Rizky: Ah masa... kayaknya ada sesuatu nih...
Adrian: Serius, Rizky... nggak! Nggak ada apa2 kok...
Andi: Emangnya kenapa Rizky ?
Rizky: Si Adrian... dari tadi mandangin anak CherryBelle terus... kayaknya dia suka gitu...
Andi: Wah, serius lu ? Hebat, langsung suka... jadi, yang tujuh orang udah dilupain nih ? digantiin sama yang sembilan orang ?
Adrian beruntung ia tidak ketahuan kalau ia suka sama salah satu personil CherryBelle, karena teman2nya mengira ia suka dengan CherryBelle, bukan salah satu personilnya. Akhirnya, Adrian pun berani untuk buka mulut lebih banyak lagi.
Adrian: Ummm... ya. Saya suka CherryBelle.
Andi: Weeeey... ternyata dia sudah berpindah hati... hahahahaha...
Rico: Wah, bagus banget tuh... selamat ya!
Rizky: Selamat bro... good job! Hahahaha...
Adrian: Terima kasih... mereka memang bagus kok... hahahaha...
Apakah Adrian berkata jujur ? Well, tidak juga. Adrian sebenarnya bilang itu cuma karena terpaksa saja, karena hampir saja ia ketahuan suka dengan salah satu personil CherryBelle. Adrian memang merasa lega, tapi secara pribadi, ia sebenarnya masih lebih suka 7 Icons daripada CherryBelle. Tapi karena kini 7 Icons sedang menghilang... jadinya CherryBelle-lah yang menguasai pikiran Adrian sekarang. Apalagi setelah dia diam2 menyimpan perasaan pada salah satu personilnya... Well, mungkinkah 7 Icons benar2 tergeser dari pikiran Adrian, sesuai dengan keinginan dan janji Adrian untuk tidak lagi membicarakan soal 7 Icons lagi ? Dan apakah Adrian benar2 serius ngefans dengan CherryBelle Bisakah CherryBelle menjadi pengganti yang pas untuk 7 Icons di mata Adrian ? Akankah ini menjadi dilema untuk Adrian, karena kedua girlband ini sama2 memiliki kelebihan dan kekurangannya masing2 ? Jawabannya akan terjawab dalam bagian2 berikutnya.
Cerita Fanfiction 7 Icons part 11 sudah selesai, tapi saya punya satu bagian bloopers buat kalian.
BLOOPERS:
Untuk menyambut kehadiran CherryBelle di Fanfiction saya, kita kembali ke tenda mi ayam, tetapi dengan setting di mana para personil CherryBelle sudah berada di tenda itu dan sedang menunggu pesanan. Adrian, Rizky, Andi dan Rico juga sudah ada di mejanya. Namun, di meja belum ada mi ayamnya. Mereka berempat juga sedang melamun, tidak ada yang dibicarakan. Tapi, mereka sudah mempersiapkan sesuatu.
Adrian: (diam sebentar, lalu mengubah posisi tangannya, tadinya tangannya dilipat) oke, let's go.
Adrian lalu mengambil sebuah gitar dan lalu bersiap untuk memainkannya. Tapi sebelumnya, ia mengatur dulu setingan gitarnya. Gitarnya adalah sebuah gitar akustik buatan Yamaha. Setelah semuanya sudah siap, Adrian mulai memainkan lagunya. Adrian jadi vokal sekaligus pengiring, Rizky, Andi, dan Rico jadi vokal saja, mereka akan bernyanyi satu per satu, nanti di reff mereka akan nyanyi bareng2.
Adrian: (memainkan musik, tapi kemudian berhenti) Eh, entar dulu... siapa nih yang mulai duluan ?
Rizky: Terserah, siapa duluan... lu aja kalau mau...
Andi: Mending lu aja... setelah itu muter...
Rico: Berarti setelah Adrian, gw dong ?
Andi: Ya, begitulah...
Rico: Ya udah deh... Adrian, lu mulai duluan...
Adrian: Oke, jadi gw duluan, habis itu setiap bagian nyanyinya mutar, diawali dari Rico.
Rizky: Kalau begitu, gw setelah Rico, terus Andi, terus balik lagi, gitu ?
Adrian: Ya, begitu...
Rizky: Oke, sip... kalau begitu, kita mulai aja...
Adrian: Baiklah... oke... one, two, three, four...
Adrian lalu memainkan gitarnya... tidak lama, ia mulai bernyanyi...
Adrian: (singing) Tuhan, tolong aku...
Rico: (singing) Ku tak dapat menahan rasa di dadaku...
Rizky: (singing) Ingin aku memiliki...
Andi: (singing) Namun, dia ada yang punya...
Adrian: (singing) Tuhan, bantu aku...
Rico: (singing) Ternyata dia kekasih sahabatku...
Rizky: (singing) Entah apa yang harus kukatakan...
Andi: (singing) Hatiku bimbang, jadi tak menentu...
Adrian: (singing) Bukan maksud diriku...
Rico: (singing) Melukai hatimu...
Rizky: (singing) Namun aku juga wanita... (kita sengaja mengikuti lagunya aslinya, sebagai penghormatan)
Andi: (singing) Yang ingin merasakan cinta...
All: (singing) Never never want to... really really love you... maafkan, aku mengecewakanmu... really really love you, never never leave you... segera, aku melupakan dirinyaaaa... (dengan suara seperti fans yang lagi nge-chant)
Adrian: (sambil memainkan gitar) Ayo, ulang lagi... tapi urutannya dibalik, Andi setelah saya sekarang...
Andi: Oke, bro! Siap!
Adrian: (singing) Tuhan, tolong aku...
Andi: (singing) Ku tak dapat menahan rasa di dadaku...
Rizky: (singing) Ingin aku memiliki...
Rico: (singing) Namun, dia ada yang punya...
Adrian: (singing) Tuhan, bantu aku...
Andi: (singing) Ternyata dia kekasih sahabatku...
Rizky: (singing) Entah apa yang harus kukatakan...
Rico: (singing) Hatiku bimbang, jadi tak menentu...
Adrian: (singing) Bukan maksud hatiku...
Andi: (singing) Melukai hatimu...
Rizky: (singing) Namun aku juga wanita...
Rico: (singing) Yang ingin merasakan cinta...
Adrian: Hayo, chanting lagi!
All: (singing) Never never want to... really really love you... maafkan, aku mengecewakanmu... really really love you, never never leave you... segera, aku melupakan dirinyaaaa... (lagi-lagi seperti fans yang sedang nge-chant)
Adrian: Sekali lagi, sekali lagi...
All: (singing) Never never want to... really really love you... maafkan, aku mengecewakanmu... really really love you, never never leave you... segera, aku melupakan dirinyaaaa... (end of song)
Setelah lagunya selesai, semuanya tertawa. Adrian lalu menaruh gitarnya dan kemudian terdengar tepuk tangan dari meja sebelah. Ternyata para personil CherryBelle mendengarnya, dan mereka semua menyukainya, meskipun suara gabungannya seperti suara fans Premier League yang lagi nge-chant. Mengetahui anak2 CherryBelle menyukainya, Adrian dan teman2nya langsung tertawa dan kemudian saling toss.Adrian lalu memberi acungan jempol dan mengubah posisi duduknya. Itulah akhir dari bloopers di Fanfiction 7 Icons part 11 ini.
Seperti apa cerita berikutnya ? Stay tune terus di blog saya, karena cerita ini akan segera berlanjut ke bagian berikutnya. Buat para Iconia yang kaget kenapa 7 Icons nggak ada, di part berikutnya ada lagi kok... tenang aja... mereka istirahat dulu... biar pas cerita berikutnya, mereka sudah lebih segar! Oke ? Kalau begitu, sekian  cerita Fanfiction 7 Icons part 11 ini. Remember, it's just a Fanfiction.
BERSAMBUNG...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar