Keesokan harinya, hujan turun di Jakarta. Langit mendung, air turun dalam jumlah besar dari langit membasahi seluruh wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Ketika Adrian bangun dan mengetahui hujan turun lewat jendela kamarnya, ia pun langsung merasa malas untuk pergi berangkat sekolah. Tapi ia juga merasa tidak enak karena hari itu adalah hari keduanya di sekolah barunya. Akhirnya Adrian memutuskan untuk menantang cuaca, dan berangkat ke sekolah dengan sambil hujan-hujanan. Ia pun langsung bersiap-siap untuk pergi berangkat ke sekolah.
Hari itu Adrian memakai jaket Bayern Munchen berwarna merah dengan garis berwarna emas, dengan logo adidas di bagian kiri, logo Bayern Munchen di sebelah kanan, dan tulisan motto klub "Mia San Mia" di bagian bawah logonya, dan logo T-Mobile berukuran besar di bagian belakangnya. Untuk menutupi kepalanya, Adrian memakai topi Liverpool yang sama seperti kemarin. Itu adalah topi kesayangannya. Sisanya, ia memakai seragam sekolah, dan sepatu Converse seperti biasanya. Ia lagi-lagi berjalan hingga ke ujung jalan, dan lalu naik taksi menuju sekolahnya.
Adrian tiba di sekolahnya pukul 7 lewat 23 menit, dan dia langsung masuk ke dalam kelasnya sambil berlari. Sesampainya di kelas, kondisinya masih sepi. Hanya beberapa anak yang ada di sana. Tetapi... Adrian kemudian kaget ketika mengetahui siapa yang sudah ada di kelas itu. Yap, Angel, PJ, Vanila, Mezty, Natly, Gc, dan Linzy pastinya. Ternyata mereka itu satu ruangan kelas! Satu hal yang tidak diketahui oleh Adrian kemarin, lantaran ia masih diam dan malu-malu. Mereka semua memakai jaket yang warnanya sama dengan jaket Adrian, yaitu merah. Hanya saja warna jaketnya lebih menyala. Di bagian depan jaketnya ada angka 7 berukuran besar di sebelah kanan jaket, dengan nama setiap pemiliknya di sebelah kiri. Jaket itu ada penutup kepalanya, dan di bagian belakang jaket terdapat tulisan "Seven Icons" yang ditulis dengan gaya huruf sambung yang ujungnya berekor ke belakang, seperti tulisan nama klub baseball. That's their identity. Hanya saja Adrian tidak menyadarinya.
Angel: Halo, selamat pagi, Adrian...
Adrian: Hai, Angel... selamat pagi juga...
Angel: Hmmm... sekarang jaket klub mana lagi nih ? Hadiah dari kakakmu juga ?
Adrian: Nggak kok. Waktu liburan, aku beli jaket ini di teman saya yang suka bikin replika jaket di Bandung. Aku beli jaket ini sebelum aku pindah ke sini. Ini jaket Bayern Munchen.
Angel: Oh... suka klub dari Jerman juga ?
Adrian: Faktor keturunan. Saya punya darah Jerman dalam diri saya. Bawaan dari ibu saya.
Angel: Keturunan Jerman ? So great. Jerman mana ? Berlin, Munchen, Dortmund ?
Adrian: Heppenheim. Kota kecil. Buyut ibuku dari tempat itu.
Angel: Oh, great. Dan kamu fans Bayern Munchen ?
Adrian: Sedikit. Saya suka Thomas Muller... dan Manuel Neuer. Baru pindah dari Schalke, aku harap Anda mengerti.
Angel: Akan kucoba. Kau mau duduk ? (mengangkat kakinya dari kursi) Silakan.
Adrian: Ya, terima kasih.
Angel lalu membuka jalan buat Adrian yang ingin duduk di kursi belakang. Dia itu sejak tadi duduk di atas meja, dengan salah satu kakinya berada di atas kursi yang ada di seberangnya, sehingga dia merintangi jalan Adrian. Ia lalu mengangkat kakinya dan berdiri, sehingga Adrian bisa masuk. Perlu diketahui, Adrian duduk di bangku paling belakang di baris nomor 3 dari pintu. Semua personil 7 Icons diceritakan menghuni semua kursi yang ada di baris ketiga itu. Adrian satu2nya orang lain yang bisa duduk di barisan tersebut. Itu karena tempatnya sudah penuh... dan syukurnya, Linzy dan teman2nya menerima Adrian duduk di barisan mereka.
Adrian lalu melepas jaketnya dan menaruh topinya di kursi. Tasnya ia taruh di bawah kursi. Di sebelahnya, Linzy sedang sibuk membaca buku. Sudah menjadi kebiasaannya membaca buku sebelum pelajaran dimulai. Dia cewek yang pintar dan punya wawasan luas. Teman2nya juga sama, tapi Linzy yang paling pintar di antara mereka. Ia sangat serius membaca buku yang ada digenggamannya. Yang ia baca adalah sebuah buku pelajaran. Pelajaran Kimia. Bukunya tebal dan sangat besar. Tapi sepertinya Linzy tidak mabok dalam membacanya. Matanya tetap serius membaca buku itu. Hingga akhirnya, Adrian menyapanya.
Adrian: Hai, selamat pagi.
Linzy pun langsung menutup bukunya dan melihat ke arah Adrian.
Linzy: Selamat pagi juga.
Adrian: Serius banget bacanya. Memangnya mau ulangan ya ?
Linzy: Nggak kok, cuma mau baca aja. Ada yang nggak gw ngerti.
Adrian: Oh, begitu... nggak ngobrol dengan yang lain ?
Linzy: Oh, itu bisa kapan saja. Mereka ngerti kok.
Adrian: Baguslah.
Beberapa saat kemudian... sepertinya terungkap kalau Linzy terlihat santai untuk menjawab soal ngobrol dengan teman2nya. Itu karena... jam pertama dan jam kedua pelajaran kosong! Seharusnya diisi dengan jam pelajaran bahasa, namun karena gurunya tak bisa datang... jam kosong pun terjadi... dan situasi kelas langsung ramai, berbeda dibandingkan hari sebelumnya. Barulah Linzy bisa ngobrol dengan teman2nya... Bahkan hingga foto2 pula, bersama Angel, PJ, Natly, Mezty, Gc, dan Vanila! Adrian pun bahkan diminta untuk memotret mereka, dan mereka jago narsis! Semua pose mereka pakai, mulai dari yang paling lucu, hingga yang paling serius. Adrian harus memotret mereka beberapa kali, karena buat Linzy dan teman2nya... berfoto itu... nggak cukup sekali! Kalau bisa yang banyak... biar bisa disimpan oleh mereka.
Setelah foto-foto dan ngobrol-ngobrol... tiba-tiba, Linzy mengajak Adrian untuk maju ke depan kelas. Linzy lalu mengumumkan kepada semua kelas tentang Adrian. Kesempatan ini dipakai Linzy dan teman2nya untuk memperkenalkan Adrian kepada semua anak2 yang ada di kelas itu. Linzy dan teman2nya lalu mengantar Adrian untuk berkenalan dengan semua anak2 penghuni kelas itu, sekaligus ngobrol2 soal pribadinya Adrian. Anggap saja, ini perkenalan resminya. Adrian pun akhirnya jadi banyak bicara, terutama mengenai informasi pribadinya. Ia sampai dimintai nomor HP, pin BB, alamat Facebook, alamat Twitter, dan lain sebagainya. Pokoknya, Adrian bagaikan selebritis yang sedang dikorek abis oleh wartawan gosip. Hasilnya, Adrian jadi ketambahan nomor HP, pin BB (ia pakai BlackBerry), dan Facebook-nya kebanjiran notification, plus Twitter-nya jadi kebanjiran follower baru yang meminta follow back, dan juga mention. Ketika jam istirahat, Adrian pun langsung berterima kasih pada Linzy.
Adrian: Thanks ya, udah kenalin aku ke teman2 sekelas...
Linzy: Sama2. Ini kan, anggap saja juga bagian dari perkenalan kamu di sekolah ini...
Adrian: Ya, tapi jujur saja gw kaget ketika kamu ajak aku ke depan kelas dan umumin siapa aku sebenarnya...
Linzy: Tapi kan, ujung2nya enak, kamu jadi punya banyak teman baru. Sampai2, mereka sampai ngantri untuk jadi teman kamu di FB dan Twitter...
Adrian: Ya, justru itu yang saya syukuri. Eh, kamu punya FB nggak ?
Linzy: Aku ? Aku nggak punya facebook. Aku cuma punya Twitter... dan BlackBerry Messenger. Mau pin BB-ku ? Nanti aku kasih tahu, tapi jangan bilang2 ya... ini rahasia besar.
Adrian: Ya, nanti aja deh. Mungkin nanti saat pulang. Eh, itu beneran kamu nggak punya facebook ?
Linzy: Iya, sebenarnya sih aku punya, tapi kemudian di-hack. Akhirnya, gw tutup deh, daripada lebih banyak lagi orang yang nge-hack. Sejak itu, aku cuma punya Twitter saja.
Adrian: Oh gitu. Teman2 kamu ada yang punya facebook ?
Linzy: (mengeleng-gelengkan kepala dengan pelan) Nggak. Nggak ada yang punya. Kompakan banget ya ?
Adrian: Ya, kompak banget. FB saja nggak punya semua. Pada khawatir di-hack ?
Linzy: Mungkin, sepertinya. Tahu tuh, pada ikut-ikutan aja...
Tak beberapa lama, Adrian dan Linzy memasuki kantin. Mereka duduk semeja lagi, dan mereka ngobrol-ngobrol lagi. Dan itu dilihat oleh Angel, PJ, Vanila, Natly, Gc, dan Mezty, yang baru tiba beberapa menit kemudian.
Angel: Kalau menurut gw, Linzy sama Adrian udah dekat banget deh...
PJ: Iya tuh, kesannya kayak orang yang sudah pacaran...
Vanila: Hah ? Oh my God, apa jangan-jangan mereka sudah pacaran kali ya ?
Natly: Nggak deh, mereka nggak pacaran. Masa baru kenal sehari langsung pacaran ? Mereka itu kan cuma ngobrol-ngobrol biasa aja... kita kan dengar sendiri kemarin...
Mezty: Ya, itu betul banget. Mereka cuma ngobrol biasa... tapi kalau gw bilang, mereka cocok kok.
Natly: Serius ?
Mezty: Ya itu kan menurut pandangan gw. Kalau menurut lu, gimana ?
Natly: Ya, mendingan... perlu banyak kenalan lagi deh...
Angel: Gw setuju, Nat. Mereka memang perlu lebih banyak kenalan. Tapi gw juga sependapat sama Mezty. Mereka cocok banget.
PJ: Iya sih, cocok banget. But it's too early to make some relationship.
Natly: Ya, betul banget.
Gc: Eh, eh, kok pada ngobrol-ngobrol sih ? Aku udah lapar nih. Ayo kita makan...
Angel: Sorry Gc... kelihatannya udah lapar banget nih... ya udah, ayo kita makan semuanya...
Mezty: Oke... gw juga lapar nih... ayo kita serbu...!!!!
PJ: Yuk, yuk...
Mereka lalu masuk ke dalam kantin, dan itu dilihat oleh Adrian.
Adrian: Eh, teman2 kamu baru datang tuh... mau makan bareng mereka lagi ?
Linzy: Ya iya lah aku mau. Itu kan teman2 gw... nggak boleh makan terpisah. Itu sudah aturan yang gw dan mereka buat dari dulu... pokoknya, semeja harus bertujuh. Dan karena ada kamu, semeja jadi berdelapan.
Adrian: Hahahahaha... bisa aja kamu.
Tidak lama, teman2 Linzy datang. Lagi-lagi, mereka harus geser meja lagi supaya bisa cukup untuk makan berdelapan bersama. Ngobrol lagi deh...
Fast Forward, kita ke tempat parkir sekolah. Ceritanya, Linzy dan teman2nya plus Adrian sedang berjalan menuju mobil mereka untuk pulang. Cuacanya sudah cerah, namun masih ada beberapa genangan air di sana-sini. Karena saat pergi semuanya tadi memakai jaket, akhirnya jaketnya mereka pakai lagi ketika pulang. Nah, ketika mereka semua bersiap untuk masuk ke dalam mobil, tiba2... muncul beberapa orang yang berlari-lari sambil membawa foto-foto yang wajah2nya mirip dengan Linzy dan teman2nya. Mereka semua berhasil menerobos pagar pintu gerbang sekolah dan memasuki wilayah parkiran sekolah. Mereka mengincar Linzy dan teman-temannya. Tidak hanya berlari, mereka juga berteriak-teriak.
Iconia #1: Ce Linzy!!!! Ce Angel!!!!
Iconia #2: Ce PJ!!!!! Ce Gc!!!!!
Iconia #3: Aaaah! ada Ce Natly!!!!! Ce Mezty!!!!!
Iconia #4: Ce Vanila!!!!!! ini aku bawa lolipop buat kamu!!!!!
Iconia #5: 7 ICONS!!!!! We love you!!!!!!!
Di belakang mereka, ada dua satpam yang mengejar mereka. Keduanya kecolongan karena ada orang yang masuk ke dalam wilayah sekolah tanpa izin dan mengganggu ketertiban di wilayah itu. Belum lagi kemudian ada satpam lain yang juga berlari dari arah pintu utama sekolah. Melihat kekacauan yang terjadi, jelaslah semua orang menjadi panik, termasuk Adrian, yang sama sekali nggak tahu apa2 soal ini.
Adrian: Eh, ini ada apaan sih ?
Angel: Wah gawat, udah ada yang bisa tembus. Semuanya, lari!!!!!!!!!!
Mezty: Iya, ayo kita lari!!!!!!!!
Adrian: Eh, ini ada apa sih ?
Linzy: Udah, Adrian, ayo kita lari!!!!!!! (sambil menarik tangan Adrian)
Adrian: Eh, eh!!!!!
Linzy dan teman2nya langsung berlari menjauhi mobil dan segera masuk ke gedung sekolah. Orang2 yang mengejar mereka itu masih ada di belakang mereka, dan para satpam juga masih mengejar. Mereka berlari hingga ke halaman belakang sekolah. Setelah lama berlari mencari tempat persembunyian, akhirnya mereka bersembunyi di sebuah ruangan yang berfungsi sebagai gudang. Untuk saat ini, mereka sudah aman.
Di dalam gudang, semuanya kecapean. Meskipun begitu, Linzy dan teman2nya masih tetap berdiri, meski napas terengah-engah. Mereka menjatuhkan tas mereka dan berusaha untuk menenangkan diri mereka. Mezty mengintip dari balik jendela untuk melihat kondisi yang terjadi luar. Sementara itu Adrian yang masih kaget langsung terduduk di lantai, dengan napas yang terengah-engah.
Angel: Mezty, gimana keadaan di luar ?
Mezty: Semua aman kok. Kalau kita tenang, kayaknya nggak bakal ada masalah.
Angel: Oh, baguslah kalau begitu. Untuk sementara, kita sembunyi dulu disini.
PJ: Ya udah deh kalau begitu... rencana pulang cepat tertunda deh...
Angel: Iya sih... tapi yang bikin kita nggak habis pikir, kok bisa sih ada fans yang bisa nembus gerbang sekolah kita ? Kita kan sudah bilang ke mereka, nggak ada yang boleh ganggu kita selama kita berada di sekolah... Sekarang akibatnya jadi kacau begini...
PJ: Apa mungkin mereka fans-fans baru ?
Angel: Mungkin saja. Pokoknya sama sekali nggak nyangka kalau kejadiannya jadi seperti ini.
Mendengar pembicaraan Angel membuat Adrian menjadi penasaran. Ia pun lalu mengubah posisi duduknya, dan lalu bertanya apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Adrian: Gw jadi bingung deh tentang kejadian tadi. Kok bisa ada orang datang dan memanggil-manggil nama kalian, padahal kalian mungkin nggak kenal. Terus tadi Angel bilang fans. Sebenarnya maksudnya ada apa ini ? Kenapa kalian lari waktu mereka datang pada kalian ?
Pertanyaan Adrian langsung membuat semuanya terdiam. Angel, PJ, Linzy, Vanila, Natly, Gc, dan Mezty terdiam, dan kemudian saling berpandangan. Mereka sepertinya sadar kalau Adrian sudah sedikit mengungkap apa yang selama ini mereka belum ungkap atau mereka sembunyikan dari teman barunya itu. Setelah lama terdiam, akhirnya salah satu dari antara mereka buka mulut. Linzy yang berbicara. Ia lalu mendekati Adrian dan menjelaskan semuanya.
Linzy: Yang pasti kami minta maaf jika kami telah melibatkanmu dalam hal ini, dan membuat kamu menjadi penasaran, bertanya-tanya atau sebagainya. Kami juga minta maaf karena kami tidak langsung memberitahukan hal ini pada kamu. Tapi ini memang harus kami lakukan... karena ini demi melindungi privasi kami semua. Kita mungkin saja akan merahasiakan ini. Tapi kini, karena kamu sudah bertanya, mau tidak mau kami harus menjelaskan siapa sebenarnya kami ini.
Adrian: Oke. Aku maafkan. Tidak apa-apa. Memangnya, kalian ini semua siapa ?
Linzy: Kami semua ini... saya, Angel, PJ, Vanila, Natly, Gc, dan Mezty... adalah personil dari 7 ICONS.
Mendengar perkataan Linzy itu, jelaslah Adrian kaget. Ia tidak menyangka kalau yang berdiri di depannya saat ini bukan hanya teman2nya, tapi juga merupakan sebuah girlband. Girlband yang belakangan ini namanya selalu terdengar di masyarakat. Adrian tidak bisa berkata apa2. Ia kaget. Kini, yang berdiri di depannya bukan hanya sekedar teman, tapi sebuah girlband yang menurut banyak orang, merupakan girlband terfenomenal di Indonesia saat ini. Ingin tahu apa yang nantinya akan diceritakan oleh semua personil 7 Icons pada Adrian ? Mau tahu kelanjutan ceritanya ? Stay tune terus di blog saya, karena Fanfiction 7 Icons ini akan berlanjut ke bagian berikutnya.
BERSAMBUNG...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar