Sebelum cerita ini saya lanjutkan saya ingin kasih tahu kalau mulai bagian keempat cerita ini, nama judul cerita ini diubah dari "STORY ABOUT 7 ICONS" menjadi "FANFICTION 7 ICONS". Ini untuk mencegah hal2 yang bukan2 yang berhubungan dengan cerita ini. Perlu diketahui bahwa cerita ini hanyalah cerita karangan fans, dan bukan cerita yang real tentang 7 Icons. Kalau 7 Icons-nya benar, tapi kalau karakter2 yang ada di sekelilingnya, termasuk Adrian, itu hanya fiktif belaka. Soal sekolahnya itu juga karangan gw kok. Sekedar untuk menumpahkan impian saya tentang gedung sekolah yang asyik dan menarik menurut isi pikiran saya. Cerita ini cuma buatan fans kok. Ini bukan cerita nyata tentang 7 Icons. Sama saja seperti... para fans Justin Bieber yang membuat cerita kisah cinta Justin Bieber. Itu kan juga cerita biasa saja, jadi... santai aja soal cerita ini, oke ? Yang pasti, terima kasih buat semua yang sudah lihat cerita ini. Kalau ceritanya agak aneh atau gimana, itu wajar karena saya masih belajar bikin cerita... Setidaknya... inilah yang sudah saya bisa lakukan untuk cerita ini, dan inilah yang bisa saya ceritakan buat kalian. Semoga kalian menikmati aja. Oke ? Terima kasih...
Fanfiction 7 Icons kita lanjutkan. Kemarin, Linzy dan teman2nya sudah memberitahukan siapa sebenarnya mereka pada Adrian, ketika mereka sedang bersembunyi menghindari kejaran fans yang secara tidak terduga masuk ke wilayah sekolah mereka, yang selama ini dianggap "daerah terlarang" untuk para fans, menurut para personil 7 Icons (nanti dikasih tahu kok kenapa wilayah sekolah dianggap terlarang). Sekarang, masih di gudang yang sama, cerita ini akan dilanjutkan. Apa yang akan diberitahukan oleh 7 Icons berikutnya ?
Adrian: Jadi, kalian ini adalah 7 Icons... Girlband fenomenal di Indonesia itu ?
Linzy: Ya, begitulah. Tapi kami nggak mau dibilang fenomenal. Kita sih merendah saja dibilang fenomenal. Bilang saja kita girlband terkenal yang lagi naik daun. Begitu lebih baik.
Adrian: Oh, baiklah. 7 Icons. Girlband terkenal yang lagi naik daun. Yang terkenal dengan lagu Playboy... yang ketika pertama tampil biasa saja, tetapi kini menjadi girlband yang terkenal dan penampilannya selalu ditunggu oleh para fans-nya. Kalau kalian tampil pasti jadi Trending Topic di Twitter dan rating TV pasti naik, minimal untuk segmen dimana kalian tampil. Omong2, sejak kapan kalian terpikir untuk melakukan hal ini, dan kenapa ?
Linzy: Kalau untuk satu ini, hanya satu orang yang bisa menjelaskan. Angel, kamu aja deh yang jawab...
Angel: Kok gw sih yang harus jawab ?
Linzy: Ya, kan, kamu yang lebih tahu...
PJ: Iya, secara kamu yang ngusulin kita bikin beginian...
Angel: Iya deh, iya deh... gw yang jawab...
Angel pun lalu mengambil sebuah kursi yang ada di dekatnya dan lalu duduk di kursi itu. Begitupun juga dengan teman2nya, yang juga mengambil kursi yang ada di dekatnya dan kemudian duduk. Adrian sendiri tetap duduk di lantai. Hanya saja, ia mengubah posisi duduknya, agar ia bisa lebih rileks dalam mendengar ceritanya Angel. Tak lama, Angel pun mulai bercerita.
Angel: Jadi sebenarnya begini. Kita membentuk 7 Icons atas dasar persahabatan dan kesamaan hobi. Kita ini sudah bersahabat sejak kita masih kelas satu. Dulu kita berasal dari SMP yang berbeda. Saya, PJ, Natly, dan Vanila, berasal dari SMP yang sama. Kalau yang lain semuanya beda. Paling jauh, Mezty. Dulu dia SMP-nya di Bandung. Dia sama seperti kamu, karena orangtuanya pindah tugas ke Jakarta, akhirnya dia pindah ke Jakarta. Awalnya sih iseng2 aja. Kita berpikiran seperti ini. Sekarang kan zamannya boyband. Banyak cowok2 yang bikin grup, terus nyanyi dan menari bersama-sama. Kita terlalu banyak melihat boyband. Kita belum pernah melihat ada cewek yang bikin seperti ini. Kita pengen semacam emansipasi lah, buat para boyband. Kalau cowok bisa, kenapa cewek nggak ? Dari situlah kita mencoba membuat hal ini. Karena kita sudah jadi teman baik, lengkap dengan suka-dukanya, dan segala masalah yang kita hadapi bareng, kita nggak perlu cari anggota lain. Kita semua yang jadi anggotanya. Kebetulan kita suka nyanyi dan nari bareng. Yang tinggal kita lakukan adalah mencari konsepnya. Butuh waktu beberapa bulan sih buat melakukan itu, tapi akhirnya kita ketemu juga. Setelah kita ketemu konsepnya... kita video lalu kita upload ke YouTube, pakai account-nya Mezty. Videonya sih nggak terlalu banyak yang lihat, tapi kemudian video itu dilihat sama ketua OSIS sekolah ini, dan dia suka dengan videonya. Akhirnya, kita diajak untuk tampil di acara perpisahan sekolah.
Adrian: Perpisahan sekolah yang tahun lalu ya ?
Angel: Ya, yang tahun lalu.
Adrian: Lalu, bagaimana ceritanya sampai kemudian kalian jadi terkenal ?
Angel: Semuanya dari perpisahan sekolah itu. Ketika kita tampil di situ, banyak teman2 yang suka dengan penampilan kita. Tahu2, setelah kita tampil, Pak Broto ngobrol dengan kita dan dia bilang kalau kita layak untuk jadi terkenal. Dia belum pernah melihat grup musik yang seperti ini. Cewek, nyanyi, dan nari dalam sekali tampil. Dia yang pertama kali mendukung kita untuk jadi terkenal, karena dia tahu kalau kita itu potensial.
Adrian: Pak Broto ? Guru matematika itu ?
Angel: Ya. Ketika dia bilang begitu pada kita, kita juga kaget. Ini kan sebenarnya cuma iseng2 saja, cuma sekedar eksperimen kalau cewek juga bikin yang seperti boyband begitu... Tahu2, ternyata kita berhasil, dan setelah kita rundingkan bagaimana kelanjutannya, akhirnya kita putuskan untuk mencoba masuk ke label. Kita kirim proposal dan demo kita ke banyak label, yang alamatnya kita dapat dari teman2 lain. Jawabannya sih bervariasi, ada yang menolak, ada yang hanya bilang bagus, ada yang bilang pikir-pikir. Hampir satu bulan kita menunggu jawaban dari semua label itu, dan kita hampir putus asa menunggu jawabannya karena semua jawabannya itu-itu saja. Tahu-tahu, kita dapat surat dari sebuah label. Namanya Inter Music. Mereka mengundang kita untuk datang ke kantor mereka, dan mereka memberitahukan kalau kita diterima masuk label itu. Mereka langsung suka lihat proposal dan demo yang kita bawa ke mereka, dan menganggapnya sebagai sesuatu yang berbeda. Akhirnya kita dapat label. Nggak hanya itu. Mereka kasih semuanya, mulai dari guru vokal, koreografer, sampai manager buat kita, buat matangin konsep yang dulu sudah kita rencanakan sebelumnya.
Adrian: Soal lagunya ?
Angel: Kalau soal lagunya, kita baru dapat setelah satu bulan berada di label. Ya, lagu Playboy itu... itu diciptain sama pencipta lagu terkenal disini, dan arranger-nya DJ terkenal. Cerita lagunya itu tentang seorang cewek yang sudah bosan dengan tingkah laku para playboy. Tahu kan playboy itu apa ?
Adrian: Tahu kok. Majalah kan ?
Angel: Bukan itu maksudnya. Itu lho, cowok yang suka gonta-ganti pacar... kan jelas cewek2 nggak suka itu... jadi itu inspirasi lagunya. Setelah kita dapat lagunya, kita langsung konsentrasi buat siapin konsep kita buat lagu itu. Latihan vokal, latihan dance... semuanya jadi lebih intensif dan kita lakukan itu setelah sekolah. Asyik juga sih... cuma itu kadang harus bikin kita pulang malam... kita semua nggak biasa pulang malam...
Adrian: Oh, begitu... terus waktu pertama kali tampil, gimana rasanya ?
Angel: Yah... layaknya orang mau tampil pertama, pasti deg-degan lah... Apalagi ini kan dilihat semua orang. Orang yang melihat kita kan lebih banyak daripada waktu kita tampil di acara perpisahan itu... belum lagi kini semua teman2 sekolah waktu itu pada janji pengen nonton bareng... mereka semua pada ngumpul di ruang audio-visual... kita jadinya punya beban untuk nggak mengecewakan semua teman2 kita... tapi kita sih coba untuk nggak memikirkan semuanya dan konsentrasi buat tampil. Pokoknya, yang terpenting, penampilan pertama kita ini harus sukses... dan kita bersyukur banget, penampilan kita sukses... kita kegirangan banget setelah kita turun di panggung... rasanya... impian kita semua terwujud... dan kita langsung dapat SMS, BBM, atau mention di twitter yang bilang kalau penampilan kita itu keren banget... banyak yang bangga dengan kita... dan begitulah... kita senang banget waktu itu.
Adrian: Dan sejak saat itulah kalian jadi terkenal. Ya, kan ?
Angel: Betul banget. Itu awal dari segalanya. Sekarang, kita jadi sering ada di mana-mana, kita pergi dari satu tempat ke tempat yang lain... secara tiba2, kita jadi sibuk banget. Dan... mau nggak mau, aktivitas sekolah kita harus tinggalkan... tapi bukan berarti kita nggak belajar. Kita selalu selipkan buku pelajaran setiap kali kita pergi untuk tampil. Sambil nunggu giliran tampil, kadang2 kita baca buku pelajarannya... dan lumayan banget buat mengisi waktu...
Adrian: Well, itu bagus banget. Sekarang kalian lagi nggak ada jadwal ?
Angel: Ya, untuk sementara ini kita nggak ada jadwal. Kita lagi fokus sekolah dulu... ya, wajar, kita udah terlalu banyak tertinggal, jadi sekarang kita perbanyak belajar dulu... nanti kalau ada waktu, kita tampil lagi... begitu aja.
Adrian: Terus kalau misalnya ada jadwal, gimana cara kalian tahunya, dan bagaimana persiapannya ?
Angel: Biasanya manager kita akan datang ke sekolah, dia akan kasih tahu jadwal kita, dan nanti kita hanya tinggal disuruh siap-siap saja. Kalau soal persiapannya, kita pasti bakal latihan terus. Kita bisa pakai ruang studio dance disini buat latihan, dan kita latihan sendiri. Soalnya kadang2 koreografer kita sibuk, dia banyak ngurusin penyanyi2 lain juga, jadi dia kadang2 selalu minta kita untuk latihan sendiri, sambil mencari gerakan baru. Dan sejauh ini, kita bisa kok, melakukan itu semua sendiri...
Adrian: Well, that's good. Sekarang soal fans. Gimana cara kalian melayani fans ?
Angel: Kalau urusan fans... ya, kita sih santai2 saja. Kita bakal melayani mereka sebaik mungkin. Kita kan tampil untuk memuaskan fans juga... tapi bagaimanapun juga, kita juga punya dan butuh privasi. Kita sudah berkali-kali bilang pada fans kita untuk jangan terlalu mengganggu kehidupan pribadi kita. Termasuk di sekolah. Sejak kita jadi terkenal, kita minta ke semua orang yang dekat dengan kita, dan teman2 kita juga, untuk tidak memberitahukan soal sekolah kita. Bahkan kita menyebut sekolah kita sebagai "daerah terlarang" untuk fans. Kita berpikiran dan kita sependapat bahwa kalau sudah berada di sekolah, kita hanya konsentrasi buat belajar, bukan untuk melayani fans, dan untuk melayani fans, kita ada waktunya. Dan kita minta ke pihak sekolah untuk melindungi kita semua dari fans. Itulah sebabnya kenapa ketika tadi ada fans yang ngejar-ngejar kita, ada satpam yang ikut ngejar, dan kita ikutan lari juga. Itu karena kita lagi nggak mau menerima mereka. Kita baru akan menerima fans masuk ke sekolah apabila kita akan tampil di sekolah. Dalam rangka perpisahan atau ulang tahun sekolah, misalnya. Baru kita terima mereka. Di luar itu, kita nggak akan terima, jadi kita lebih memilih untuk lari.
Adrian: Jadi itulah sebabnya kenapa kalian lari... dan kamu marah ketika tahu kalau ada fans yang bisa masuk ke wilayah sekolah ?
Angel: Ya, seperti itulah... dan kita juga merasa senang karena selama ini pihak sekolah mengerti dan mau melindungi kita. Dan beruntung juga ada fans yang mau mengerti soal ini. Tapi kita juga sadar, kalau pasti tidak semua fans akan mau mengerti. Apalagi kalau mereka sudah dapatkan info soal sekolah kita. Kan tahu sendiri kalau kadang2 rahasia kita bisa sering bocor... apalagi oleh orang lain... ya, kita sih nggak mau pikir soal itu, dan yah, kalau misalnya kejadian seperti tadi terulang, mereka harus siap menghadapi resikonya.
Adrian: Hmmm... begitu. Terus kok kalian bisa memilih sekolah ini kenapa ?
Angel: Kita hanya mencari sekolah yang terbaik saja. Dan menurut kita, sekolah ini sekolah yang terbaik. Mungkin itu klise, tapi kita memang melihatnya seperti itu. Disini semuanya lengkap, bagus, dan bisa menunjang kita untuk belajar. Walaupun... disini uang sekolahnya mahal...
Adrian: Mahal ? Memangnya uang sekolah kalian berapa ?
Angel: Kalau aku... jangan bilang2 ya... Hampir 400 ribu...
PJ: Gw sih sama. Hampir 400 ribu juga...
Vanila: Kalau akyu beda... 475 ribu...
Linzy: Kalau aku sih 400 ribu juga...
Mezty: Aku 350 ribu...
Natly: Aku sih sama dengan Mezty. 350 ribu juga...
Gc: Kalau aku 375 ribu...
Adrian: Buset, mahal2 semua... tapi kalau Vanila mahal banget ya ? Orangtuanya kaya banget kali ya ?
Angel: Banget. Dulu, sebelum kita jadi 7 Icons, Vanila kalau berangkat sekolah pasti pakai sedan mewah, dan pakai sopir... secara, ayahnya itu pengusaha kaya yang terkenal...
Adrian: Wow. Gila...
Vanila: Ya, emang dulunya begitu sih... kalau kamyu, Adrian... keluargamu kayak gimana sih ?
Adrian: Malah gw yang ditanya sekarang... kalau aku, aku tinggal dengan ayahku. Ayahku kini General Manager di sebuah perusahaan. Lumayan sih perusahaannya. Gede. Ayahku baru menjabat beberapa bulan yang lalu. Dan itu yang membuatku harus pindah ke Jakarta.
Vanila: Kamyu tinggal sama ayahmu saja ? Ibumu kemana ?
Adrian: Di Inggris. Dia menemani kakakku yang lagi kuliah di sana.
Vanila: Waaah... jauh banget ibumu...
Linzy: Kakakmu yang dulu ngasih kamu jaket Arsenal itu ya ?
Adrian: Ya.
Angel: Hebat banget kakakmu bisa kuliah di Inggris. Kuliah di mana ?
Adrian: Kakakku kuliah di King's College. Dia dapat beasiswa untuk bisa kuliah di sana.
Angel: Hebat... terus kenapa ibumu ikut ke sana ?
Adrian: Kakak saya ini, orangnya agak manja dan dia dekat sekali dengan ibunya. Waktu dia dapat beasiswa itu, kakakku langsung minta agar ibuku menemaninya ke Inggris, agar dia nggak kesepian selama di sana. Kebetulan ibuku juga suka hal-hal yang berhubungan dengan Inggris, sehingga ia mau-mau saja ikut ke Inggris. Ia minta izin pada ayahku, dan dia mengizinkan. Akhirnya sejak saat itu, aku hanya tinggal dengan ayahku.
Angel: Oh, begitu... tapi masih suka kirim kabar ?
Adrian: Masih. Ia sering berkirim e-mail dengan saya, sebulan sekali. Biasanya dia juga suka kirim barang2 yang kakakku dapatkan di Inggris. Makanya saya bisa dapatkan jaket Arsenal itu.
Angel: Hmmm... kalau kamu sendiri pernah liburan ke luar negeri ?
Adrian: Belum pernah. Tapi ada rencana aku ingin ke Inggris untuk mengunjungi kakakku. Ibuku selalu berharap agar aku bisa pergi ke Inggris, karena dia sudah kangen sama saya.
Angel: Apa mungkin kamu juga akan kuliah di Inggris juga ?
Adrian: Belum tahu. Aku belum siap untuk bicara soal itu. Aku boleh nanya lagi pada kalian ?
Angel: Silakan, mau tanya apa lagi ?
Adrian: Kalau misalnya kalian lagi nggak ada kerjaan, kalian ngapain ?
Angel: Ya, kita sih... mungkin pergi berbelanja, ke kafe, makan-makan, atau mungkin ke tempat karaoke. Pokoknya kita akan hang-out ke mana saja. Karena kita suka nyanyi, jadi kita suka ke tempat karaoke. Lumayan lah melatih vokal kita masing2... karena setiap kita nyanyi, teman2 yang lain bakalan kasih masukan dan saran buat kita, jadi kita tahu apa yang harus diperbaiki kalau sudah masuk kelas vokal...
Adrian: Well, that's good. Katanya kalian tinggal bareng satu rumah ya ?
Angel: Iya sih... sebenarnya kita tinggal di rumah masing2... tapi sejak kita jadi 7 Icons, pihak label kasih kita sebuah apartemen buat kita tinggali bertujuh. Kalau misalnya kita lagi pengen istirahat, ya kita akan pergi ke sana. Tapi itu bukan untuk tinggal permanen, cuma buat istirahat dan santai2 aja. Kadang2 setelah kita dari sekolah, kita pasti akan ke apartemen itu, mungkin buat istirahat, belajar bareng, atau gimana lah... pokoknya buat santai2 aja...
Adrian: Apa itu juga termasuk "tempat terlarang" juga ?
Angel: Ya, itu juga terlarang. Malah aturannya lebih ketat. Semua fans nggak boleh masuk. Kalaupun bisa masuk, ia hanya dibatasi sampai di lobby apartemen atau di halaman depan apartemen. Hanya orang tertentu aja yang bisa masuk lebih jauh. Ya, itu pun mungkin orang2 dari label atau orang2 yang kita kenal. Yah, itu demi melindungi privasi kita juga...
Adrian: Kalau boleh tahu, kamar apartemennya berapa ?
Angel: Hmmm... itu rahasia. Rahasia kami semua. Nggak ada yang boleh tahu soal ini. Teman2 kami juga nggak ada yang tahu. Jadi sebaiknya, itu nggak usah kamu tahu.
Adrian: Well, baiklah.
Tidak lama kemudian, secara tiba-tiba, ada seseorang yang membuka pintu gudang. Ia memakai seragam dan badannya kekar dan tegap. Dia adalah satpam sekolah yang sejak tadi mencari keberadaan 7 Icons dan Adrian. Ia juga ditemani oleh penjaga sekolah. Kedatangan keduanya membuat semua yang ada di gudang kaget.
Satpam: 7 Icons ? Kalian nggak apa2 kan ? Kami mencari kalian kemana-mana...
Angel: Kita nggak apa2 kok, pak. Fans-nya sudah diamankan ?
Satpam: Semua sudah berhasil diamankan. Keadaan sudah aman sekarang. Kalian boleh keluar.
Angel: Ah, syukurlah. Ayo, semuanya, kita keluar. Adrian, ayo.
Satpam: Lho, ini siapa ? (melihat ke arah Adrian yang masih duduk di lantai)
Angel: Itu teman kami pak. Nggak apa2 kok.
Satpam: Oh, ya sudah kalau begitu. Ayo, semuanya keluar.
7 Icons dan Adrian pun lalu keluar dari gudang ditemani oleh petugas satpam itu dan penjaga sekolah. Mereka semua diantar kembali ke parkiran tempat dimana mobil mereka masih terparkir di sana. Kemudian, anak2 7 Icons dan Adrian memasuki mobil dan lalu pergi meninggalkan wilayah sekolah.
Kini, Adrian mengetahui siapa teman2 barunya sekarang, dan beberapa hal yang perlu ia ketahui tentang mereka. Kira-kira, cerita apa yang akan Adrian alami bersama 7 Icons berikutnya ? Bagaimana kelanjutan cerita mereka ? Jangan kemana-mana, tetap stay tune di blog saya karena Fanfiction 7 Icons akan segera berlanjut, memasuki bagian kelima dari cerita panjang ini.
BERSAMBUNG...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar