Beberapa hari kemudian, sebuah mobil memasuki wilayah sekolah. Sebuah mobil Kijang Innova. Dari balik mobil itu ada seorang pria muda, memakai kacamata hitam, kemeja hitam, dan celana jeans. Sepatunya pantofel hitam, masih mengkilap, sepertinya baru habis disemir. Dia membawa sebuah map dan organizer. Setelah mobil itu berhenti, orang itu keluar dari mobil dan memasuki bangunan sekolah. Para satpam yang menjaga sekolah itu tidak menyimpan kecurigaan pada orang ini. Ia melenggang bebas menuju tangga sekolah utama dan naik tangga menuju lantai kedua. Di lantai kedua sekolah itu, ia mendatangi kantor guru piket sekolah. Ketika ia bertemu dengan guru piket sekolah yang bertugas saat itu, senyum langsung terpancar dari wajahnya. Kedua orang ini sudah saling mengenal.
Guru piket: Halo, pak Dicky. Apa kabar ? Lama nggak datang nih...
Dicky: Iya nih, saya baru datang lagi. Soalnya 7 Icons lagi nggak ada jadwal sih...
Guru piket: Oh, jadi sekarang 7 Icons ada jadwal manggung lagi nih ?
Dicky: Iya pak. Bisa pinjam mereka sebentar ?
Guru piket: Tentu saja, pak Dicky. Akan segera saya panggilkan.
Guru piket itu lalu pergi keluar dari kantornya dan pergi ke ruang kelas tempat anak2 7 Icons berada. Dan, saya yakin dari pembicaraan tadi kalian sudah bisa tahu siapa orang yang datang ke sekolah ini. Ya, dia adalah Dicky, manager dari 7 Icons (ceritanya...).
Sementara itu, anak2 ruang kelas nomor 7 sedang mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia bersama pak Dwi. Mereka sedang mengerjakan tugas, ketika tiba-tiba guru piket datang memasuki kelas.
Guru piket: Permisi pak Dwi, saya mau panggil orang sebentar.
Pak Dwi: Oh ya, silakan, silakan...
Guru piket: Anak2, mohon perhatiannya sebentar, buat yang dipanggil, harap segera ke ruang tamu sekolah karena ada orang yang ingin ketemu. Yang dipanggil, Angel, PJ, Linzy, Vanila, Natly, Gc, dan Mezty. Sekarang ditunggu di ruang tamu sekolah.
Mendengar panggilan itu, anak2 7 Icons pun langsung bereaksi.
Angel: Pasti ini si Dicky yang manggil kita. Kita ada job.
PJ: So pasti ini mah. Ayo, kita datangi dia. Penasaran dia mau kasih job apa ke kita.
Mezty: Ya udah, ayo kita jalan.
Linzy: Wah, kalau kita dipanggil begini, si Dicky pasti dateng nih... gw pergi dulu ya...
Adrian: Mau ke mana ? Si Dicky itu siapa ?
Linzy: Gw ada urusan. Soal si Dicky itu siapa, nanti gw kasih tahu...
7 Icons lalu berdiri dari kursi mereka dan keluar dari kelas ditemani oleh guru piket. Adrian pun ditinggal sendirian. Rasa penasaran pun secara tiba-tiba menghinggapi Adrian. Tak lama kemudian, ia pun berdiri dan maju ke depan kelas, menghadap pak Dwi.
Adrian: Permisi pak, saya mau ke belakang sebentar.
Pak Dwi: Silakan. Tapi jangan lama2 ya...
Adrian: Baik, pak.
Adrian lalu keluar untuk buang air kecil. Tapi ketika ia sudah berada di luar kelas, Adrian lalu mengubah arahnya, bukan belok kiri menuju WC, tapi belok kanan ke arah lorong (ruang kelas Adrian adalah ruang kelas terakhir di lorong utama sekolah) Adrian berjalan perlahan-lahan, sambil melihat-lihat apakah ada orang yang melihat. Tidak lama, ia melihat sedikit dari bagian belakang rok seragam sekolah yang tiba2 menghilang di balik tembok sebelah kiri... Adrian pun langsung bergerak cepat menuju tembok itu, dan lalu bersandar di tembok, mengintip apa yang ada di balik tembok. Ia lalu melihat anak2 7 Icons memasuki sebuah ruangan, dan guru piket itu kembali ke ruang kerjanya. Kondisi lalu menjadi tenang dengan cepat, sehingga kemudian Adrian bisa langsung masuk ke dalam lorong kecil itu.
Adrian lalu berjalan mengendap-endap di lorong itu. Ia berjalan jongkok dengan perlahan agar ia tidak ketahuan oleh guru piket. Setelah berhasil melewati ruang guru piket, Adrian sedikit berdiri dan mengendap-endap lagi hingga melewati jendela ruang tamu sekolah. Ia lalu berdiri dan sedikit mengintip ke arah dalam lewat pinggir jendela, sambil mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh 7 Icons dan managernya.
Di dalam ruang tamu sekolah...
Dicky: Nah, jadi gini... aku datang hari ini mau ngasih tahu sesuatu sama kalian. Kalian dapat job manggung lagi. Tapi tempatnya jauh...
Angel: Emangnya dimana, kak ?
Dicky: Di Bandung. Ada pembukaan pusat hiburan baru di sana... mereka mengundang kalian secara khusus untuk tampil di acara utama pembukaan tempat itu...
Gc: Oh, yang itu aku tahu... yang namanya... itu... ummm... WotStudio...
Linzy: Hah ? WotStudio ? Salah... maksudnya itu WorldStudio...
Dicky: Nah, Linzy benar... namanya WorldStudio. Mereka buka cabang pertama di Indonesia, letaknya di Bandung... katanya, ini pusat hiburan dalam ruangan terbesar di dunia...
PJ: Wow, bakalan hebat tuh... bisa ada waktu buat coba wahananya nggak ?
Dicky: Mudah2an... kalau kita datangnya lebih awal... nanti deh, aku cari tahu dulu...
Natly: Terus acaranya jam berapa ?
Dicky: Acaranya jam 8 malam... kita rencananya tampil dulu dengan rocker lokal, dan setelah itu kita tampil di auditorium utama... kalian nyanyi lagu Playboy pas di auditorium...
Natly: Oh... oke deh... siap.
Mezty: Terus ada jumpa fans-nya nggak ? Kalau ke Bandung bawaannya kangen terus...
Angel, PJ, Linzy, Natly, Gc, dan Vanila: Wooooo....
Dicky: Hahaha... dasar anak Bandung... pastinya ada. Kita berangkat hari Jumat. Kebetulan ada wawancara dengan radio lokal dulu, terus meet and greet sebentar dengan para Iconia Bandung, lalu kita rehearsal di WorldStudio malam harinya. Besoknya, showtime. Tampil live dari WorldStudio.
Mezty: Sip deh, nanti gw telepon teman2 lama gw deh...
Angel: Oh, jadi acaranya hari Sabtu ? Bagus deh, bisa sekalian long weekend nih... hari Jumat berangkat jam berapa ?
Dicky: Kalau bisa sih pagi. Jam sembilanan deh. Gw sudah siapin surat izin buat dititipkan ke wali kelas kalian nanti. Ada yang mau pegang ?
Angel: Gw aja deh. Terus Minggu nggak ada jadwal ?
Dicky: Nah, kalau Minggu, nggak ada jadwal. Kalian mau belanja atau mau rileks silakan... tapi jangan lupa, hari Senin kalian sudah harus kembali ke sini... ke tempat ini.
Linzy: Sekolah maksudnya ? Pastinya...
Dicky: Oke deh, kalau begitu... hanya itu aja yang gw bisa kasih tahu sama kalian. Kalian siap-siap mulai sekarang ya... biar nanti pas rehearsal di Bandung semuanya bisa langsung jadi. Oke ?
Angel, PJ, Linzy, Vanila, Natly, Gc, dan Mezty: Okkie Dokkie...
Dicky: Sip deh kalau begitu. Sekarang kalian balik deh ke kelas. Nanti hari Jumat, pada ngumpul di tempat biasa ya... aku jemput kalian di situ. Mudah2an kalau nggak macet, jam 9 sudah nyampe kok. Setelah itu, kita berangkat ke Bandung.
Vanila: Sekarang, kita udah pada boleh balik ke kelas nih ?
Mendengar perkataan Vanila itu, Adrian langsung kembali berjongkok dan mengendap-endap meninggalkan ruang tamu itu dengan cepat. Setelah melewati ruang guru piket, ia langsung berlari kembali ke kelasnya.
Dicky: Ya, silakan. Urusan saya sudah selesai. Jangan lupa ya... hari Jumat...
Natly: Pastinya dong kita nggak akan lupa. Terima kasih ya...
Mezty: Makasih ya...
Angel: Thanks ya kak... see you...
Dicky: Sama-sama... sampai jumpa hari Jumat...
Anak2 7 Icons keluar dari ruang tamu sekolah. Sementara itu, Dicky sibuk membereskan barang-barangnya. Bagaimana dengan Adrian ? Sesampainya ia di depan pintu kelas, ia terdiam sejenak. Dia lalu berjalan beberapa langkah ke bagian lorong sebelah kiri pintu kelasnya. Ia lalu berbalik dan berjalan seakan-akan dia baru saja dari WC. Ia lalu membuka pintu kelas dan berjalan menghadap pak Dwi.
Pak Dwi: Kok lama sekali ?
Adrian: Maaf, pak. Tadi WC-nya penuh... jadi saya harus menunggu dulu pak...
Pak Dwi: Oh ya sudah. Lain kali kalau ke WC jangan lama2... nanti disangka hilang lagi...
Adrian: Iya, maaf pak...
Pak Dwi: Sekarang kamu boleh duduk.
Adrian: Terima kasih, Pak.
Adrian lalu kembali ke kursinya dan lalu duduk, dan melanjutkan tugasnya. Selang beberapa saat kemudian, anak 7 Icons memasuki ruang kelas. Adrian berusaha untuk menundukkan kepalanya, menutupi apa yang tadi ia telah lakukan di lorong ruang tamu tadi. Ia sangat beruntung tidak ketahuan oleh siapapun.
Jam istirahat. Adrian sedang berjalan-jalan di lorong sekolah ketika kemudian seorang temannya mengajaknya untuk melihat sesuatu di papan pengumuman. Nama teman yang mengajaknya ini adalah Reza.
Reza: (berbicara pada temannya) eh, eh, ada Adrian tuh, siapa tahu dia tertarik. Adrian!
Adrian: Hey, Reza... ada apa ?
Reza: Lihat pengumuman itu. Mungkin kamu tertarik.
Adrian: Apaan ?
Reza: (menunjuk ke arah papan pengumuman)
Adrian lalu melihat sebuah pengumuman tentang seleksi tim sepakbola sekolah.
ANDA JAGO MAIN BOLA ?
BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI!
IKUTI SELEKSI TIM SEPAKBOLA SEKOLAH
UNTUK BERKOMPETISI DI LIGA BOLA ANTAR SEKOLAH
UNTUK PENDAFTARAN SELEKSI
HUBUNGI SEKRETARIS OSIS BIDANG OLAHRAGA
atas nama RUDI HANDOKO KELAS XII.IPA 1
SEBELUM TANGGAL 18 JUNI.
PESERTA TIDAK DIBATASI dan GRATIS!
Reza: Tuh, mau nggak tuh ? Kebetulan kelas kita butuh satu wakil lagi. Soalnya, kata pihak OSIS-nya, kelas kita kurang satu orang. Minimal peserta seleksinya lima orang. Mau nggak ?
Adrian: Tapi katanya pesertanya nggak dibatasi...
Reza: Ya, meskipun nggak dibatasi, tapi ada jumlah minimalnya... mau nggak ? Coba aja... masa, kamu yang punya banyak jaket bola nggak jago main bola... jangan cuma bisa nge-fans, ayo main! Sekedar iseng-iseng doang... mau nggak ?
Adrian: Kalau kamu ikut, gw ikut. Lu ikut ?
Reza: Ikut dong, gw diajak sama si Anto. Sama alasannya, biar ada wakil... cuma iseng mencoba aja...
Adrian: Ya sudah, gw ikut. Antarkan gw ke si Rudi Handoko ini.
Reza: Oke, sip... gw anter! Ayo, lewat sini...
Adrian pun akhirnya ikut dalam pendaftaran seleksi masuk tim sepakbola sekolah itu. Dia diantarkan oleh Reza dan teman lainnya menghadap ke Rudi Handoko, si sekretaris OSIS bidang Olahraga itu, yang orangnya setelah dilihat-lihat oleh Adrian, ternyata mirip dengan Dicky Sm*sh... terutama kacamatanya. Setelah beberapa menit, akhirnya Adrian resmi mengikuti seleksi masuk tim sepakbola sekolah tersebut.
Beberapa menit kemudian, Adrian pergi ke kantin. Di sana, Linzy dan anak2 7 Icons yang lain sudah menunggunya. Adrian pun kemudian memesan makanan dan setelah makanannya selesai, ia langsung duduk di kursi yang sudah disiapkan oleh anak2 7 Icons untuknya.
Adrian: Sorry, gw bikin kalian nunggu... aku tadi habis ke kantor OSIS, ketemu sama sekretaris bidang olahraga... gw daftar ikut seleksi tim sepakbola sekolah buat liga antar sekolah nanti.
Angel: Wah, jadi sekarang kamu main bola nih ? Good luck ya!
Adrian: Ya, terima kasih... itu karena diajak teman2 soalnya... mereka butuh satu orang lagi buat memenuhi jumlah minimal peserta seleksi setiap kelas... cuma pengen coba aja sih...
Angel: Well, bagus... nggak ada salahnya dicoba... kita juga waktu bikin 7 Icons kan juga karena coba-coba... ya kan ? Masih ingat cerita gw kan ?
Adrian: Ya, tentu saja. Itu kan baru kamu ceritakan kemarin...
Angel: Hahahaha...
Natly: Terus kapan seleksinya ?
Adrian: Seleksinya... belum tahu. Kata pihak OSIS, mereka nanti akan kasih tahu tanggalnya setelah batas akhir pendaftaran selesai...
Natly: Oh, begitu... ya sudah... mendingan kamu siap-siap dari sekarang...
Adrian: Pastinya. Gw sudah mendaftar, jadi sekarang saatnya persiapan.
Natly: Oke deh...
Linzy: Kita semua bakal dukung kamu kok. Jadi jangan khawatir.
Adrian: Terima kasih.
PJ: Oh ya, Adrian. Nanti kamu nonton perform kita ya... Kita bakal tampil di acara pembukaan WorldStudio di Bandung. Pembukaannya nanti disiarkan di TV dan kita akan tampil live... nonton ya...
Adrian: Pastinya aku akan nonton. Kapan ya ?
PJ: Akhir pekan ini. Hari Sabtu malam jam 8. Tungguin aja. Kita pasti tampil kok...
Adrian: Ya, aku akan nonton...
Vanila: Adrian, kamyu dulu pernah ikut main bola di sekolah nggak ?
Adrian: Sebenarnya sih belum. Cuma aku sering main futsal sama teman2 waktu SMP di Bandung. Mungkin pengalamanku bermain bola hanya itu saja.
Vanila: Oh, begitu... Berarti baru sekarang nih kamyu bermain bola ?
Adrian: Iya sih... Saya juga kaget waktu saya diajak... maklum, seumur-umur belum pernah main beginian secara serius... paling kalau main cuma di PlayStation kalau nggak di game komputer... hahahahaha...
Angel: Well, kalau kayak begitu... good luck aja deh buat seleksinya...
Adrian: Ya, terima kasih... gw janji akan berusaha semaksimal mungkin...
PJ: Eh, Angel... coba lihat itu si Mezty lagi ngapain ya ? Serius banget...
Angel: (melihat ke Mezty) nggak tahu tuh... SMS-an dengan teman lamanya kali... kan katanya dia mau hubungi teman2nya karena kita nanti mau ke Bandung...
Mezty sedang sibuk bermain-main dengan BlackBerry-nya. Benar kata Angel, dia sedang SMS teman2nya yang di Bandung untuk memberitahu kalau dia dan 7 Icons akan tampil di Bandung.
Natly: Mezty... kamu serius banget sih... ngapain ?
Mezty: Aku lagi SMS teman2ku yang ada di Bandung. Angel bener. Aku tadi denger lho...
Angel: Tuh, kan... gw bilang juga apa ? Kangennya keluar nih kalau udah dengar kata Bandung...
Mezty: Ya, wajar... aku kan dari Bandung... Teman2ku juga udah pada kangen semua sama aku... eh, tapi semua ini Iconia lho... sejak gw jadi bagian dari kalian, mereka semua jadi Iconia... ada lho temanku yang jadi admin Twitter-nya Iconia Bandung... pasti dia akan langsung kasih tahu kalau kita bakal tampil di sana...
Angel: Wah, bagus banget tuh. Salamin ya...
Linzy: Eh, aku juga... salamin juga ya...
Vanila: Akyu, akyu juga! Salam buat dia juga ya...
Natly: Gw juga dong...
Gc: Aku... aku... aku juga mau ikutan... salamin buat dia juga ya...
PJ: Gw juga ya.. salam buat dia, dan terima kasih, karena sudah ngedukung kita...
Angel: Betul! Ucapan terima kasih jangan lupa...
Linzy: Yap, jangan lupa ditulis...
Mezty: Tenang kok, tenang... semuanya pasti akan ditulis kok... tenang saja...
PJ: Oke, siiip...
Melihat tingkah laku anak2 7 Icons yang rame itu, Adrian pun hanya bisa tersenyum, sambil menyantap makan siangnya dan meminum teh buahnya. Ia memilih untuk menghabiskan makanannya sambil memikirkan apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Dalam hatinya, ia merasa sedikit puas namun bersalah karena telah mengungkap secara diam2 apa rencana 7 Icons berikutnya. Puas karena ia bisa tahu kapan 7 Icons tampil melebihi siapapun yang ada di sekolah itu, dan juga merasa bersalah karena ia mengungkap jadwal tampil 7 Icons itu dengan cara mengendap-endap, mengintip, dan menguping pembicaraan 7 Icons dengan managernya, layaknya seorang mata-mata, yang mungkin saja tidak mereka sukai karena itu nggak sopan. Tapi apapun itu, Adrian lebih memilih untuk melupakan segalanya dan fokus menghadapi apa yang akan ia hadapi selanjutnya.
Beberapa menit kemudian, bel tanda masuk berbunyi. Adrian bersama 7 Icons, dan semua anak2 yang ada di kantin bergegas meninggalkan kantin dan kembali masuk ke dalam kelas. Berbarengan dengan masuknya mereka kembali ke kelas, saya juga akan mengakhiri bagian kelima dari Fanfiction 7 Icons ini. Seperti apa kegiatan 7 Icons di Bandung dan bagaimana Adrian menjalani hari2 berikutnya ? Bagaimana kelanjutan ceritanya ? Jangan kemana-mana, tetap di blog saya, karena Fanfiction 7 Icons ini akan berlanjut ke bagian keenam, yang mudah2an makin seru ceritanya.
Pesan buat kalian semua, sebelum menutup bagian kelima cerita ini: Remember, this story is just a fanfiction.
BERSAMBUNG...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar