Remember, it's just a Fanfiction.
Kita fast forward ke hari Jumat. Di situ semua anggota 7 Icons sudah standby di Sun Garden Apartment, tempat di mana mereka biasa beristirahat. Saat itu jam menunjukkan pukul 8 lewat 45 menit. Mereka semua sudah siap dengan koper dan tas yang akan mereka bawa ke Bandung. Karena mereka sudah pada siap2 ke Bandung, 7 Icons nggak masuk sekolah. Akibatnya, Adrian harus mengikuti pelajaran sendirian. Adrian sendiri datang ke sekolah, dan ia tidak kaget mengetahui tujuh bangku ada di depan dan samping bangkunya kosong.
Kembali ke 7 Icons. Mereka semua sedang duduk2 santai di lobby apartemen, bermain-main dengan BlackBerry mereka, menonton TV, atau hanya sekedar bersantai-santai saja. Mereka semua duduk di sofa yang sangat empuk, warnanya coklat, sepertinya masih baru. Mereka duduk di sofa yang terpisah (ada tiga sofa di situ, tapi hanya dua yang dipakai). Angel, Natly, Linzy, dan Gc duduk di sofa yang menghadap ke jendela, sedangkan Mezty, Vanila, dan PJ duduk sofa yang menghadap ke meja resepsionis apartemen. Semuanya terlihat serius dengan kesibukan mereka masing2.
Tidak lama kemudian, mobil yang mereka tunggu datang. Sebuah mobil VW Caravelle berhenti di depan apartemen dan kemudian orang yang ada di dalamnya keluar. Dicky, manager 7 Icons, langsung masuk ke dalam apartemen dan lalu mendatangi lobby tempat anak2 7 Icons lagi ngumpul. Mengetahui Dicky datang, anak2 7 Icons pun langsung berdiri dari sofa dan bersiap-siap.
Dicky: Sudah siap semuanya ?
Angel, PJ, Linzy, Vanila, Natly, Gc, dan Mezty: Sudah dong...
Dicky: Oke, kita langsung berangkat. Kita nggak bisa lama2, soalnya kalau lama, nanti di tengah jalan bisa kejebak macet. Ayo, let's go!
Anak2 7 Icons pun lalu mengikuti Dicky keluar dari apartemen dan lalu berhenti sebentar di luar mobil, untuk memasukkan barang bawaan mereka. Setelah semua muatan dimasukkan, mereka langsung masuk ke dalam mobil. Kemudian, mobil itu pergi meninggalkan apartemen itu menuju Bandung.
Di Bandung, kegiatan 7 Icons terbilang cukup padat. Mulai dari wawancara dengan radio terkenal di kota Bandung, kemudian ada meet and greet dengan para fans, dan lalu latihan terakhir sebelum tampil. Selama beberapa hari belakangan ini, 7 Icons sudah intensif latihan untuk mempersiapkan diri tampil di acara besar ini. Mereka latihan di mana saja, mulai dari studio dance di sekolah, studio dance tempat mereka biasa latihan, hingga di apartemen tempat mereka standby tadi. Pokoknya, mereka sudah siap untuk penampilan mereka kali ini, dan mereka siap mengguncang acara pembukaan pusat hiburan itu.
Sementara itu, Adrian yang hari ini ditinggal sendiri oleh anak2 7 Icons sedang bersiap-siap untuk berlatih main sepakbola. Dia memakai kaos klub Bayern Munchen, yang baru ia beli dari temannya yang biasa menjual kaos bola KW di Bandung. Warnanya merah dengan strip emas. Kaos Bayern Munchen itu adalah yang paling baru, siap untuk dipakai musim depan. Celananya juga Bayern Munchen, tapi bedanya, celana ini ia beli di pedagang pakaian di pinggir jalan. Kaus kakinya... disesuaikan warnanya dengan warna bajunya, ia beli di toko olahraga yang ada di sebuah mall di Jakarta. Sepatunya ? Hanya sekedar sepatu bola biasa yang dipinjamkan oleh temannya (maklum, Adrian nggak punya sepatu bola). Cuacanya saat itu panas terik. Jam saat itu menunjukkan pukul setengah duabelas siang (kita fast forward waktunya dari waktu keberangkatan 7 Icons ke Bandung), dan ia berlatih di lapangan bola yang ada di belakang bangunan utama sekolah SMA Cambridge. Situasi tempat itu cukup ramai. Ada beberapa orang yang juga sedang berlatih bermain bola di lapangan. Kebetulan juga ada yang sedang jam pelajaran olahraga, jadi lapangan itu cukup ramai lah. Setelah beberapa menit pemanasan, Adrian kemudian memasuki lapangan. Ia hanya berjalan kaki ke arah tempat dimana orang2 sedang berlatih bola. Mengetahui Adrian datang, beberapa anak langsung membicarakannya. Tapi berbeda dengan Reza. Ia langsung menyambut Adrian ketika ia datang.
Reza: Weeyyyy... Adrian! Datang juga lu...
Adrian: Ya haruslah aku datang. Aku penasaran kayak gimana latihannya.
Reza: Ya, kita cuma begini2 aja. Latihan nendang bola ke gawang aja.
Adrian: Cuma begini doang ?
Reza: Ya. Memangnya kamu pikir apa ? Kita langsung latihan seperti seleksi ? Nggak lah. Ini cuma latihan santai aja... cuma buat mengukur kemampuan sendiri aja... belum yang serius...
Adrian: Oh, begitu. Baiklah.
Reza: Eh, perasaan baju bola lu bagus banget nih... merah2 gimana gitu... Asli nih ?
Adrian: KW. Beli dari teman yang di Bandung...
Reza: Wuiih, keren... berapa harganya ?
Adrian: Ini kaosnya pakai nama punggung sama nomor punggung lengkap... 300 ribu.
Reza: 300 ribu segini ? Ah, gila lu...
Adrian: Itu setelah gw nawar... Tadinya dia kasih 350 ribu. Gw tawar 300, malah dia mau...
Reza: Hahahahaha... bayar transfer atau di tempat, bro ?
Adrian: Transfer lah... soalnya aku pesan dulu...
Reza: Keren... keren... punya rekening di bank lu ?
Adrian: Punya, sejak SMP... tapi masih pakai punya Ayah saya... Mungkin nanti gw buka rekening sendiri...
Reza: Oh, jadi lu narik dari rekening bokap lu ?
Adrian: Ya... dia bilang, boleh ambil berapapun, asal jangan langsung dihabisin...
Reza: Gila, enak bener lo...
Adrian: Hmmm... ya begitulah... gini2 kan gw juga orang kaya... (sombong dikit)
Reza: Hahahaaayyyy... keren lu... udah, sekarang lu mendingan ikut ngantri dah, ambil giliran buat tendang bola ke gawang, oke ?
Adrian: Oke... lu udah ambil giliran ?
Reza: Udah lah... tinggal lu doang yang belum...
Adrian: Ya, udahlah kalau begitu...
Adrian dan Reza lalu ikut masuk dalam antrian untuk mendapat giliran bermain bola. Disini, setiap pemain diberi lima kali kesempatan untuk menendang bola ke gawang. Di gawang, sudah standby seseorang yang sudah ditugaskan untuk menjadi kiper dan ada beberapa orang yang bertugas mengambil bola. Bola yang disediakan cukup banyak, sehingga kalau misalnya bola melenceng dari gawang, tidak usah menunggu bolanya diambil dulu, karena sudah ada bola lain yang siap untuk ditendang. Jarak tendangannya adalah seperempat lapangan, bukan dari titik penalti. Ini untuk menambah beban kesulitan tantangan ini. Terus bagaimana hasilnya ? Bervariasi. Ada yang berhasil masuk gawang, ada yang melenceng, baik itu jauh, dekat, atau tipis dari gawang, dan ada juga yang berhasil ditepis kiper. Ada yang bisa masuk dalam beberapa kesempatan, tapi ada juga yang gagal semua. Kini, adalah kesempatan untuk Adrian dan Reza untuk mencoba peruntungan mereka.
Yang pertama mendapat giliran adalah Reza, yang sudah mendaftar duluan. Ia langsung mengambil ancang2 yang panjang sebelum menendang untuk pertama kalinya. Ternyata... tendangan pertamanya meleset, melenceng jauh ke samping kanan gawang. Ia lalu mencoba lagi untuk kedua kalinya... tapi lagi-lagi meleset. Melenceng tinggi di atas gawang. Tendangan ketiga... sebenarnya cukup bagus, tapi mengenai tangan kiper, sehingga tertepis. Reza kini mulai kebingungan. Tapi ia kemudian mencoba lagi. Sayangnya, tendangan keempatnya mengenai tiang. Kini, dengan peruntungannya yang sudah menipis, Reza mencoba lagi. Sebelum ia menendang, Adrian sempat mendatanginya untuk memberi semangat.
Adrian: Satu kali tendangan lagi. Kesempatan terakhir.
Reza: Ya, gw tahu... lama2 gw juga kesel... nggak masuk melulu...
Adrian: Coba akali kipernya. Kamu tahu kemana gerakan kipernya kan ? Dia selalu bergerak ke kiri atau ke kanan. Coba kamu tendang ke tengah, tapi jangan terlalu tinggi.
Reza: Serius lu ? Kalau misalnya dia tetap di tengah ?
Adrian: Berarti lu nggak beruntung. Coba aja ke tengah... Ok, jangan menyerah. Coba yang terakhir.
Reza: Oke, Adrian. Makasih ya...
Adrian: Sama2.
Reza lalu mengincar bagian tengah gawang. Ia pun lalu mengambil ancang2 yang panjang, lalu ia berlari, dan bersiap untuk menendang... kiper sudah tahu ke arah mana ia harus bergerak. Tapi, tiba2... Reza berhenti, dan menendang bolanya dengan setengah keras ke tengah, menyusur tanah. Kiper yang sudah terlanjur bergerak ke samping kanan tidak bisa mengubah arahnya lagi... ia jatuh... dan bolanya masuk ke dalam gawang. Wasit langsung menyatakan kalau itu adalah gol... dan sontak Reza langsung bersorak kegirangan dengan berlari ke pinggir lapangan dan menari Goyang Karawang di sudut lapangan. Semua pemain yang ada di sana langsung tertawa sekaligus bertepuk tangan. Adrian pun juga ikut bertepuk tangan, dengan perasaan senang yang tergambar sangat jelas di raut wajahnya.
Tak beberapa lama kemudian, giliran Adrian yang mencoba. Ia langsung diserahi bola oleh wasit ketika ia melangkah maju ke titik tempat tendangan dilakukan. Adrian menerimanya dan menaruh bola itu di titik tendangan. Ia lalu mengambil ancang2 yang jauh juga, seperti yang tadi Reza lakukan. Mata Adrian sangat tajam menyorot ke arah gawang, dengan kiper yang sudah bersiap-siap untuk membaca arah bola. Ketika wasit meniup peluitnya, Adrian langsung berlari dengan cepat dan menendang bola tersebut dengan keras. Bola itu melambung dan kiper itu langsung melangkah mundur untuk mencoba menepisnya, namun tiba2 bola itu jatuh dengan cepat ke tanah dan memantul melewati garis gawang. Gol untuk Adrian. Mengetahui gol tercipta, semua pemain yang lain, termasuk Reza yang kini menunggu di belakang, hanya bisa melongo. Ia tidak menyangka kalau tendangan Adrian bisa seperti itu. Sekarang giliran tendangan kedua. Adrian memulai dengan cara yang sama. Namun kali ini bolanya ditendang melambung ke kanan, bukan ke kiri gawang. Kali ini bolanya mengenai tiang gawang, namun masuk ke dalam. Kiper lagi-lagi tertipu, karena ketika Adrian menendang, ia mengira kalau bolanya akan bergerak ke kiri. Adrian cetak gol lagi. Lagi-lagi penonton yang di belakang tidak percaya melihat gol itu. Kini Adrian mulai dibicarakan. Sekarang, tendangan ketiga. Adrian tidak mengambil ancang2 yang panjang. Ia hanya mengambil enam langkah saja. Ketika peluit dibunyikan, Adrian berlari dan lalu menendang bola itu jauh ke depan. Kali ini, bola itu melambung lagi dan langsung masuk ke sisi kanan gawang tanpa ada pantulan sama sekali. Penonton pun makin keheranan. Apa yang sebenarnya ada pada Adrian ? Banyak yang mulai menggeleng2kan kepalanya melihat Adrian. Tendangan keempat. Adrian mengubah sudut ancang2nya. Kalau tadi dari kiri, kini dari kanan. Apa yang terjadi ? Justru Adrian bisa menendang dengan kaki kiri, dan bolanya masuk ke sisi kiri atas gawang! Kali ini para penonton itu mulai bertepuk tangan dan meneriakkan nama Adrian. Teriakan dan tepukan itu terdengar hingga ke anak2 yang sedang mengikuti jam pelajaran olahraga. Adrian kini menghadapi tendangan terakhir. Ia kembali mengambil ancang2 yang panjang, ia lalu menendang dan... bolanya melambung lagi... tepat ditengah... kiper berusaha untuk meraih bola yang tepat ada di atas kepalanya... namun, justru bola itu berhasil masuk melewati celah yang terbentuk antara tiang gawang dan kepala kiper. Bola itu masuk ke gawang dan kiper itu baru menyadarinya setelah ia melihat ke belakang dan melihat bola itu sudah jatuh di tanah, dan posisinya tepat di depan matanya! Kiper itu langsung terjatuh dan tidak percaya. Gol lagi buat Adrian, dan itu langsung membuat Adrian diangkat oleh semua penonton dan dielu-elukan oleh para pemain yang lain. Adrian yang tidak menyangka kalau teman2nya akan melakukan hal itu langsung sumringah dan mengangkat tangannya. Teriakan nama Adrian pun semakin lama semakin keras, dan Adrian sangat menikmatinya.
Tidak lama kemudian, sekolah pun langsung gempar karena semua orang2 yang tadi menyaksikan aksi Adrian saat permainan itu sibuk bercerita pada semua teman2nya yang lain. Mereka semua menceritakan kehebatan Adrian yang bisa memasukkan lima gol ke gawang dengan trik-trik bola yang unik. Karena cepatnya kabar tersiar ke seluruh siswa-siswi SMA Cambridge, nama Adrian pun langsung terkenal sebagai idola baru sekolah, karena kehebatannya dalam bermain bola. Kini, semua orang di SMA Cambridge tidak hanya mengenal Adrian sebagai anak baru yang langsung jadi teman dekat anak2 7 Icons, tapi juga sebagai calon jagoan tim sepakbola SMA Cambridge. Jelaslah kini ia menjadi kandidat kuat untuk bisa menjadi pemain inti tim SMA Cambridge, jika seandainya ia lolos seleksi.
Dampaknya kini langsung terlihat jelas. Ketika ia kembali ke dalam gedung sekolah setelah ia selesai bermain bola, Adrian yang saat itu ditemani oleh Reza langsung menjadi incaran semua murid di sekolah. Adrian pun langsung panik melihat semua anak2 satu sekolah mendatanginya dan tidak ada jalan lain untuk Adrian selain melarikan diri. Adrian dan Reza pun langsung dikejar-kejar satu sekolah dan itu membuat Adrian pun menjadi sangat panik. Beruntung kemudian situasi menjadi mereda setelah guru-guru turun tangan untuk menenangkan massa yang sudah terlanjur beringas. Setelah kondisi aman, Adrian dan Reza pun kemudian berjalan menuju kantin untuk membeli minuman.
Di kantin, keduanya meminum teh buah dan lalu duduk di kursi meja kantin. Keduanya pun kemudian mengobrol-ngobrol soal apa yang tadi terjadi di lapangan bola.
Reza: Gila lu, semua bolanya sekali tembak langsung masuk... mana pakai gaya lagi semuanya... lu jangan2 punya bakat main bola lagi... jujur deh, belajar dari mana tuh ?
Adrian: Gw nggak tahu... tiba-tiba gw bisa aja... itu semua kan cuma buat coba-coba aja... mungkin menurut gw, kipernya yang salah antisipasi...
Reza: Ya, tapi kan nggak mungkin kiper bisa salah antisipasi sampai lima kali ? Kiper bego tuh namanya...
Adrian: Aku nggak tahu soal itu... Mungkin gw lagi hoki hari ini...
Reza: Ah, masa ? Hoki atau bakat ?
Adrian: Kalau menurut gw hoki. Gw nggak yakin gw bisa kayak begitu lagi saat seleksi...
Reza: Atau bagaimana kalau lu coba bikin gaya tendangan yang seperti tadi. Lu latih deh, sampai lu jago... kalau misalnya lu jago... SMA kita nggak bakalan ada yang bisa kalahin... serius gw bilang gitu...
Adrian: Mungkin bisa saja dilatih. Tapi mungkin akan butuh waktu lama.
Reza: Itu sih gampang... semuanya berjalan aja... makanya lu harus bisa lolos seleksi... kan enak tuh kalau lolos seleksi... lu datang paling awal kalau latihan, terus lu latih dah tuh tendangan mantap... gw jamin lu bakalan jadi jago kalau semuanya berjalan dengan baik.
Adrian: Mudah2an bisa kok. Tapi gw yakin, seleksi nanti nggak bakalan mudah.
Reza: Oh, pastinya Adrian... hanya yang terbaik yang terpilih... tapi lu tetap harus punya keyakinan... bahwa kamu adalah salah satu yang terbaik itu. Gw dukung kamu bro...
Adrian: Oke, terima kasih, Reza... sekarang, kita tos dulu... salam persaudaraan...
Reza: Oke, bro... (Adrian dan Reza saling tos minuman)
Adrian dan Reza pun kemudian meminum minuman teh buah itu hingga habis. Kini muncul sebuah keyakinan dalam diri Adrian untuk bisa melakukan yang terbaik dalam seleksi tersebut dan bisa lolos dari seleksi itu. Adrian kini sadar bahwa ia punya bakat terpendam dalam bidang sepakbola, dan ia berjanji untuk bisa mengasahnya, sebelum waktu seleksi tiba.
Sementara itu, di Bandung...
PJ: (singing) Lihat yang mulus belok... lihat yang bening belok... ampe yang disebelah nggak ditengok...
Gc: (singing) Cakep dikit deketin... bohay dikit jabanin... hatiku kamu terus yang mainin...
7 Icons: (singing) Apa... sekarang... cowok pada jago akting... apa... ku salah... bila andalkan cinta... nggak gak gak kuat, nggak gak gak kuat... aku nggak kuat... sama Playboy, Playboy... nggak gak gak level... nggak gak gak level... aku nggak level... sama cowok gampangan... (ceritanya dipersingkat, seperti di acara taping-an yang disiarkan beberapa hari kemudian) nggak gak gak kuat, nggak gak gak kuat... aku nggak kuat... sama Playboy, Playboy... nggak gak gak level... nggak gak gak level... aku nggak level... sama Playboy, Playboy... Playboy, Playboy... Playboy, Playboy... Playboy, Playboy... (pose, end of song)
Stage Director: okay, clapping hands, shouts, fade out... that's a wrap.
Yap, 7 Icons sedang latihan terakhir untuk persiapan tampil di acara pembukaan WorldStudio yang akan berlangsung besok, di auditorium utama. Latihan mereka ditonton oleh banyak orang. Ada fans, ada orang2 dari sponsor, ada orang2 dari WorldStudio, yang kebanyakan bule, dan juga dari pihak2 lain. Mereka semua bertepuk tangan setelah 7 Icons selesai tampil, dan ada satu yang bertepuk tangan sambil berdiri. Itu adalah Dicky. Ia langsung mendatangi panggung dan ngobrol dengan para personil 7 Icons.
Dicky: Wow, luar biasa... amazing... superb! Aku suka kalian! (sambil bertepuk tangan dan berjalan mendekati panggung)
Angel: Gimana penampilan kita tadi ?
Dicky: Keren banget dong... itu lihat bule2 itu ? Mereka semua suka melihat penampilan kalian...
Angel: Wooo... asyik banget kalau begitu... pertama kali nih, tampil di depan bule...
PJ: Iya... aku kayaknya tadi melihat mereka senang banget kesannya... syukur deh, semoga besok nggak mengecewakan...
Dicky: Ya, itu juga harapan saya. Kita nggak boleh sedikit pun mengecewakan mereka. Mereka semua yang bikin kita semua sukses seperti sekarang... dan yang bikin kita diundang ke acara ini.
Linzy: Yeaaay! Betul banget! Eh, sekarang kita boleh istirahat nggak nih ?
Dicky: Ya, sekarang kalian boleh istirahat... sekarang giliran yang akan gelar sendratari yang akan latihan. Jadi kalian bisa rileks dulu sebentar... tapi nanti kalian masih harus latihan sekali lagi, ya... habis itu baru kita pulang...
Angel: Oke deh... Ya udah kalau begitu, sekarang kita istirahat dulu yuk...
Anak2 7 Icons pun kemudian kembali ke backstage dan beristirahat. Sambil beristirahat, mereka membicarakan soal latihan tadi. Apa yang harus mereka perbaiki saat nanti mereka latihan lagi. Bahkan mereka juga sampai harus latihan gerakan lagi. Mereka benar2 merundingkan dan membahas semua gerakan2 yang nantinya akan mereka tampilkan nanti, agar lebih terlihat total dan mantap saat penampilannya nanti. Selang 30 menit kemudian, anak2 7 Icons dipanggil kembali untuk latihan terakhir. Mereka pun melakukan apa yang tadi sudah mereka bahas sebelumnya di backstage. Dan justru, latihan mereka kali ini... makin menunjukkan ciri penampilan 7 Icons, yang selalu total dan keren dalam setiap penampilannya. Melihat penampilannya... Dicky yang duduk di kursi penonton pun menyimpan sebuah optimisme besar, bahwa 7 Icons akan kembali lagi tampil keren dan menarik saat acara pembukaan besok.
Setelah latihan terakhir tersebut, anak2 7 Icons kembali ke hotel dan beristirahat. Mereka kini bersiap untuk acara besar yang akan digelar besok.
Keesokan harinya... kita kembali ke SMA Cambridge.
Adrian, si idola baru sekolah itu, kembali lagi ke lapangan bola. Ia kini memakai kaos Liverpool berwarna merah dengan nama Gerrard di belakangnya. Dia masih penasaran apakah ia masih bisa membuat tendangan2 yang seperti kemarin. Ia mengambil sebuah bola Nike T90 Tracer yang ada di ruang olahraga dan membawa ke lapangan. Ia mencoba untuk kembali membuat tendangan melambung itu. Ia mencoba beberapa kali, ada yang berhasil, ada yang gagal. Karena masih penasaran, ia mencoba lagi, dan kali ini dia menendang dengan keras... tapi sialnya bolanya mengenai tiang gawang dan memantul dengan keras ke... wajah Adrian! BUK!!!! Wajah Adrian pun langsung terkena bola dengan sangat keras, dan itu membuat Adrian jatuh tersungkur. Ia jadi seperti Bernard Bear. Adrian lalu bangun sambil menahan sakit gara2 habis ditonjok bola dengan sangat keras. Beruntung sih mukanya nggak apa2... tapi Adrian merasakan sakit yang sangat beberapa saat setelah ditonjok bola itu. Tak lama kemudian, datanglah Reza, yang sejak tadi mencari-cari Adrian. Ia langsung terkejut dan berlari menghampiri Adrian ketika mengetahui Adrian terduduk di lapangan.
Reza: Weh, bro... kamu kenapa ?
Adrian: Habis ketonjok bola... gw nendang keras, tahu2 kena tiang gawang, terus mantul kena muka gw... sakit banget nih... Nggak bengep kan ?
Reza: Nggak sih...
Adrian: Ah, syukurlah... ngapain kamu ke sini ?
Reza: Gw lagi pengen nyariin lu... lu entar nonton kan, 7 Icons nanti malam ? Hari ini lho acara peresmiannya... disiarin di TV sih... tapi katanya ada beberapa anak yang mau berangkat ke Bandung... mau nggak ikut mereka ? Atau lu mau nonton TV aja ?
Adrian: Gw nggak ke Bandung lah... gw di rumah aja... emang ada anak2 yang mau ngejar ke Bandung ?
Reza: Ada... sekarang lagi didaftar... baru tadi pagi, 7 Icons itu kirim 50 tiket buat nonton mereka di Bandung... buat kita semua... karena terbatas, akhirnya ditentukannya dengan daftar. Siapa yang daftar duluan, dia dapat tiketnya... mau nggak tuh ?
Adrian: Gimana ya ? Nggak deh, gw pengen di rumah aja... kasihin aja tiketnya buat orang lain... lagipula, disini kan banyak juga yang ngefans sama 7 Icons, ya kan ?
Reza: Iya sih... ya gw kan cuma ngasih tahu, siapa tahu kamu tertarik...
Adrian: Nggak apa2... tapi aku tetap nggak tertarik... Eh, acaranya jam berapa ?
Reza: Kalau lu nonton di TV, acaranya jam delapan malam... Nonton ya...
Adrian: Oke... sip! Thank you, bro!
Reza lalu meninggalkan Adrian dan kembali ke gedung sekolah. Sementara Adrian masih terduduk di lapangan, dan masih merasakan sakit gara2 tadi... Tidak beberapa menit kemudian, Adrian pun berdiri, membersihkan celananya, lalu mengambil bolanya, dan melangkah kembali ke gedung sekolah.
Malam harinya, di Bandung...
Situasi di depan WorldStudio sudah ramai. Ratusan ribu orang dari seluruh penjuru Indonesia datang untuk menyaksikan peluncuran dari pusat hiburan keluarga terbesar di dunia. Bangunan ini terletak di belakang sebuah mall yang merupakan mall terbesar di Bandung. WorldStudio didirikan oleh sebuah kelompok bisnis hiburan yang terkenal di dunia, yang bernama World Entertainment Company, yang berasal dari Amerika Serikat. Mereka sudah membuka tempat ini di berbagai negara di dunia dan Indonesia menjadi negara berikutnya yang memiliki WorldStudio. Ini adalah cabang satu2nya di Indonesia. Tradisinya, satu negara hanya punya satu WorldStudio, kecuali di Amerika Serikat, dimana berdiri dua WorldStudio. Itu pun adalah cabang pertama dan kedua mereka di dunia. WorldStudio terdiri atas 28 wahana yang terbagi dalam tujuh bagian, melambangkan 7 benua yang ada di dunia. Semuanya adalah wahana2 yang langka, yang tidak pernah ditemukan di taman hiburan manapun di Indonesia. Semua bahan2nya didatangkan dari luar negeri dan dibuat dengan teknologi tercanggih, terbaik, dan teraman di dunia. Kebanyakan buatan Jerman. Karena banyaknya wahana yang ada di dalam WorldStudio, tempat ini pun menjadi pusat hiburan keluarga terbesar di dunia. Ini adalah proyek yang sudah lama dipikirkan oleh World Entertainment Company. Sudah lama mereka memimpikan untuk membuat pusat hiburan terbesar di dunia, dengan wahana yang terbaik. Setelah mereka mencari kemungkinan di berbagai negara, akhirnya Indonesia-lah yang terpilih sebagai tempat untuk membangun pusat hiburan ini. Investasi triliunan rupiah pun mereka lakukan, dan pembangunannya memakan waktu empat setengah tahun. Kini, akhirnya WorldStudio resmi dibuka. Selain ada 28 wahana, di tempat ini juga terdapat 40 restoran, lima gedung bioskop, tiga auditorium, sepuluh booth merchandise berukuran besar, pusat perbelanjaan dengan 100 toko yang semuanya merek terkenal, lima swalayan besar, satu ice rink raksasa, dan rencananya akan ada sebuah hotel dengan 50 lantai. Itu akan jadi hotel termewah di Bandung. Kini hotel itu sedang dalam pembangunan. Situasi di dalam WorldStudio sangat ramai. Semua orang mencoba wahana yang ada di dalam pusat hiburan itu, membuat banyak antrian panjang di sekitar wahana. Acara pembukaan WorldStudio akan segera dimulai dalam waktu beberapa menit saja. Sebuah jam countdown sudah disiapkan di atas panggung utama yang nantinya akan dipakai untuk konser yang akan menghadirkan band2 terbaik di Indonesia. Acara pembukaan ini akan disiarkan oleh seluruh stasiun TV di Indonesia, mengingat ini adalah sebuah event historis untuk dunia hiburan Indonesia. Jauh2 hari, pemberitaan tentang pusat hiburan ini sudah disiarkan oleh banyak stasiun TV, membuat kini banyak orang yang tahu dan berbondong-bondong mendatangi tempat ini.
7 Icons akan tampil di auditorium utama WorldStudio. Kapasitasnya 1500 orang dan terdiri atas dua tribun besar yang menghadap ke panggung, dan tiga tribun bertingkat yang berada di sisi kiri dan sisi kanan panggung. Tribun ketiga atau yang paling atas dari tribun samping auditorium menyambung ke tribun atas yang menghadap ke panggung. Sudah seperti stadion sepertinya... belum lagi ada VIP box dan VVIP box yang ada diantara tribun besar bawah dan tribun besar atas, dan diantara tribun kedua dan tribun ketiga tribun samping panggung. Kabarnya, tiket nonton di auditorium utama sudah habis terjual dan banyak orang terkenal yang akan menonton di tempat ini... termasuk Wakil Presiden, yang juga akan ikut menonton. Wakil Presiden hadir di pembukaan ini mewakili Presiden yang sedang kunjungan kerja ke luar negeri. Itu pun tak bisa lama. Setelah 7 Icons tampil, ia akan langsung kembali ke Jakarta untuk persiapan menyusul Presiden kunjungan kerja ke luar negeri. Jadi, penampilan ini akan menjadi sebuah kehormatan buat 7 Icons, karena mereka akan tampil di depan orang2 terkenal di negeri ini.
7 Icons sudah datang ke WorldStudio sejak sore. Mereka sempat mencoba wahana2 di WorldStudio, menjadi mereka sebagai tujuh orang pertama yang mencoba semua wahana2 di WorldStudio. Mereka mencobanya bersama para pengunjung lain yang juga sudah hadir sejak sore. Sambil mereka mencoba wahana yang ada di WorldStudio, mereka juga melayani para penggemar, mulai dari memberi tandatangan, foto-foto, dan bahkan ngobrol2 dengan fans. Maklum saja, karena ngantrinya lama, akhirnya mereka ngobrol2 dulu dan para fans. Setelah mencoba semua wahana2 itu, anak2 7 Icons langsung ke auditorium utama untuk bersiap-siap menjelang tampil di acara pembukaannya. Kostum mereka sudah siap, mereka akan bergaya seperti Tomb Raider... tank top, celana pendek, ikat pinggang, dengan pistol mainannya, suspender, kacamata hitam, dan sepatu boot. Juga sudah disiapkan tujuh buah microphone yang akan dipasang di telinga setiap anggota, dengan transmiter yang nantinya akan dipasang di ikat pinggang mereka.
Di Jakarta, Adrian dan ayahnya, Harry, sedang berada di ruang TV. Mereka berdua sedang menunggu acara pembukaan WorldStudio yang disiarkan di TV. Sambil menunggu, Harry membaca koran, dan Adrian bermain2 Twitter lewat BlackBerry-nya. Sebelum acaranya dimulai, Adrian sempat mengirimkan sebuah tweet dan mention kepada para personil 7 Icons. Tweet-nya seperti ini:
@adriansusanto: Good luck buat perform malam ini ya... @Atee7ICONS @Pj7ICONS @Linzy7ICONS @VaniLa7ICONS @Natly7ICONS @Gc7ICONS @Mezty7Icons...
Setelah ia menulis tweet itu, ia lalu menekan tombol Tweet, dan tak lama, tweet itu terkirim. Ia lalu menutup Twitter-nya dan kembali ke menu awal BlackBerry-nya. Ia lalu melihat ayahnya yang sedang melipat koran dan menaruhnya di atas meja yang ada di depan sofa. Tak lama, ia berbicara.
Harry: Aah! Sebentar lagi, kita akan nonton pembukaan WorldStudio... dan aku akan nonton perform teman2ku, 7 Icons... dengar2 mereka mau ditonton Pak Wakil Presiden... terhormat sekali mereka.
Adrian: Serius ? Dari mana beritanya ?
Harry: Ada tadi teman saya SMS dari Bandung. Dia bilang ada Wakil Presiden hadir di acara ini... nanti dia nonton di auditorium... 7 Icons kan tampil di sana...
Adrian: Iya, Yah. Betul... wah, hebat sekali mereka...
Harry: Yah, semoga mereka bisa menampilkan yang terbaik malam ini... mereka harus buat tamu2 terhormat itu bangga... Ayah selalu bangga melihat mereka, sekarang giliran mereka yang bangga.
Adrian: Betul sekali, Ayah. Mereka pasti akan tampil bagus... saya sudah melihat persiapan mereka selama mereka di sekolah... dan itu keren banget...
Harry: Mereka memang keren. Setiap penampilannya selalu keren. Itulah yang buat saya suka sama mereka...
Adrian: Selain... karena mereka juga yang bikin Ayah naik pangkat ?
Harry: Ya, kau benar, Adrian. Syukurlah kini kamu telah mengerti siapa mereka... mereka punya sisi yang berbeda, dan kini kita akan melihat sisi yang berbeda itu.
Adrian: Ayah pernah datang ke sekolah melihat 7 Icons ?
Harry: Oh, ya. Ketika aku mendaftarkan kamu. Aku sempat bertemu dengan mereka, walaupun tidak lama. Mereka semua baik, orangnya rajin, pintar, asyik orangnya, easy going... tapi yang terpenting adalah... mereka saling menolong dan saling menghargai satu sama lain. Itu karena mereka sudah bersahabat lama sebelum mereka membentuk 7 Icons. Aku bahkan tidak melihat mereka sebagai orang terkenal di sekolah. Mereka orangnya down to earth. Mereka tidak menonjolkan diri mereka sebagai sebuah superstar. Mereka hanya seperti sebuah geng persahabatan yang terdiri atas tujuh orang dengan karakter yang berbeda satu sama lain, yang saling menghargai, saling menyayangi satu sama lain, namun mereka punya satu tujuan, dan tujuan itu mereka capai dengan kekuatan mereka bersama-sama. Mereka sangat kompak, dan sepertinya sulit untuk dipisahkan. Soulmate, soulmate yang mungkin aku belum pernah lihat sebelumnya. Mereka pantas jadi contoh sahabat sejati. Sangat pantas.
Adrian: Ayah ngobrol ya, dengan mereka ?
Harry: Oh, ya. Memang. Ayah ngobrol dengan mereka, panjang lebar, hingga kami tidak ingat waktu. Dari situlah saya tahu siapa mereka, dan semua yang ingin mereka capai, yang ingin mereka perjuangkan... Ayah tahu semua... Ayah bahkan tahu keluarga mereka. Beberapa orangtua mereka Ayah kenal, walaupun jarang bertemu... tapi saya tahu. Anggap saja, kini saya tahu banyak soal 7 Icons. Dan dari situ juga, saya bisa memahami apa maksud dan tujuan mereka kenapa mereka membentuk 7 Icons. Ayah tahu. Dari situ aku kemudian bisa punya alasan yang kuat untuk bisa ngefans sama mereka.
Adrian: Wow, luar biasa. Ayah benar2 kenal dengan mereka. Boleh nggak suatu saat saya jelaskan bahwa saya adalah anak ayah ?
Harry: Tidak usah. Biarkan mereka yang tahu sendiri. Tidak usah dijelaskan. Nanti ada waktunya. Toh, mereka juga akan mengerti dan mengetahui sendiri. Untuk sementara ini, kamu diam2 saja. Oke ?
Adrian: Oke, Yah.
Sementara itu, kembali ke Bandung...
Acara pembukaan WorldStudio sudah dimulai dan gegap-gempitanya sudah terasa. Banyak sekali orang yang datang, dan banyak sekali hiburan yang disajikan... mulai dari band, solois, duo, trio... hingga boyband pun tampil menghibur dan menyemarakkan acara besar ini. Suasananya sangat ramai dan padat. Luar biasa. Banyak orang yang datang untuk menonton konser, menikmati wahana, makan2, belanja... hingga ada yang sekedar berjalan-jalan saja (maklum, untuk hari pembukaan ini, tiket masuk gratis) dan mereka semua menikmati hiburan yang ada di tempat ini. Bagaimana dengan 7 Icons ?
7 Icons sedang bersiap-siap di ruang ganti yang secara khusus sudah disiapkan untuk mereka. Mereka sudah berganti kostum, dan sekarang mereka sedang pemanasan. Mereka memilih untuk pemanasan sendiri2, sesuai dengan kebiasaan mereka. Karena mereka nanti nyanyi sambil ngedance, 7 Icons harus pemanasan yang banyak. Angel sampai split untuk melakukan pemanasan (jangan salah, ia jago split lho...), dan ia bahkan bisa mencium lantai dalam kondisi split. PJ juga sama... ia juga split, tapi bedanya ia sambil berkaca, ia melihat apakah make up-nya sudah bagus atau belum. Linzy juga sedang berkaca, ia sedang memperbaiki hiasan yang ada di kepalanya dan mengatur posisi mike-nya. Gc dan Natly juga sedang pemanasan, mereka pemanasannya bersama-sama, dengan Gc yang menghitung hitungan pemanasannya. Vanila pemanasan sambil mendengarkan lagu dengan memakai headset milik Mezty. Sementara Mezty, ia pemanasan sambil memperbaiki make up-nya. Ketika mereka sedang asyik pemanasan, tiba2 Dicky membuka pintu, dan memberitahukan kalau mereka sebentar lagi akan segera tampil.
Dicky: 7 Icons, boleh ganggu sebentar ?
Angel: Iya, ada apa, kak ?
Dicky: Persiapan terakhir ya... Stage Director bilang kalian akan tampil di segmen ke-7. Kurang lebih 45 menit lagi deh...
PJ: Hah ? Sekarang emangnya segmen berapa ?
Dicky: Ini sudah segmen ke-4. Setiap segmen 15 menit, disela iklan 3 menit. Pada siap-siap ya... nanti gw datang lagi ke sini kalau udah dekat2 akhir segmen 6. Pas itu udah pada siap naik panggung ya...
Angel: Oke...
Dicky: Sip... sekarang gw nonton dulu ya... siap-siap aja semuanya...
PJ: Oke... (sambil kasih jempol kepada Dicky)
Dicky lalu menutup pintu ruang ganti dan kembali menonton acaranya dari backstage. Sementara itu, 7 Icons melanjutkan pemanasannya. Selang 15 menit kemudian, 7 Icons melakukan persiapan terakhirnya. Mereka mulai latihan nyanyinya. Mereka hanya melakukan gerakan2 yang kemarin mereka sudah latih di latihan terakhir kemarin malam. Setiap kali selesai nyanyi, mereka ngobrolin lagi soal gerakannya. Setelah itu mereka ulangi lagi nyanyinya... begitu terus, hingga 10 menit menjelang mereka tampil. Tepat 10 menit sebelum mereka tampil, Dicky kembali ke ruang ganti 7 Icons.
Dicky: Sudah pada siap ? 10 menit lagi...
Angel: Sudah kok, paling tinggal briefing akhir aja, terus doa bareng... gitu aja.
Dicky: Oh, ya udah. Good deh.
Linzy: Kondisi di luar bagaimana ?
Dicky: Rame banget! Semua udah pada ngumpul... oh ya, ada Pak Wakil Presiden juga hadir dan nonton di tribun VVIP. Ini bakalan jadi penampilan yang spesial buat kalian!
PJ: Serius ? Wah, bakalan deg-degan ini mah...
Angel: Udah, tenang aja kok... kita konsen aja ke perform kita... oke ?
PJ: Oh, itu sih pastinya... Cuma takut aja ada kenapa-napa...
Angel: Ya, nggak bakal deh... asal semuanya konsen, kita pasti berhasil. Ya kan, teman-teman ?
Mezty: Ya, betul banget, PJ... nggak usah ragu deh...
Linzy: Betul banget!
Stage Crew: (berteriak dari luar) 7 Icons, 5 menit lagi!
Natly: Wah, bentar lagi mau tampil nih...
Angel: Eh, iya tuh... ayo, teman2, kita mulai aja yuk... kita doa bareng dulu yuk...
7 Icons lalu berkumpul dalam lingkaran, bersiap untuk doa bersama, sementara Dicky menjaga pintu ruang ganti dari dalam, sambil ngobrol dengan Stage Crew.
Angel: Oke, sebelum kita tampil... kita semua berdoa dulu... biar malam ini perform kita bisa sukses, keren, dan bisa menghibur semuanya... semua sudah siap ?
PJ: Siap.
Linzy: Siap.
Vanila: Siap.
Natly: Siap.
Gc: Siap.
Mezty: Siap.
Angel: Oke, kita berdoa, menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing. Berdoa, dimulai!
Mereka lalu hening sejenak untuk berdoa bersama. Mereka semua saling berpegangan tangan, dengan sangat erat, mereka memejamkan mata mereka, dan mereka berdoa dalam hati mereka, hati mereka yang paling dalam, agar penampilan mereka malam ini bisa sukses. Tidak lama, Angel membuka matanya dan doa bersama pun selesai.
Angel: Berdoa, selesai!
Semuanya lalu membuka mata mereka dan lalu melepas tangan teman mereka. Kini, mereka sudah siap.
Angel: Oke, sekarang kita lakukan seperti cara kita biasanya. Kita akan berhitung sampai tujuh. One! (sambil menaruh tangannya di tengah)
PJ: Two! (sambil menaruh tangannya)
Linzy: Three! (sambil menaruh tangannya)
Vanila: Four! (sambil menaruh tangannya)
Natly: Five! (sambil menaruh tangannya)
Gc: Six! (sambil menaruh tangannya)
Mezty: Seven! (sambil menaruh tangannya juga)
Angel: We are...
7 Icons semuanya: ...SEVEN (7) ICONS!!!!!! (tangannya semua ditos ke bawah)
Dan sekarang 7 Icons sudah siap... mereka memulai langkah mereka menuju panggung. Dicky langsung membukakan pintu untuk mereka bertujuh, dan mereka pun keluar dari ruang ganti. Mereka sudah siap untuk menghibur para penonton, khususnya para fansnya sekali lagi, dengan sebuah penampilan yang keren, total, dan menarik, sesuai dengan yang bisa mereka tampilkan sebelum-sebelumnya. Seperti apa penampilan 7 Icons di pembukaan WorldStudio ? Itu ada di bagian berikutnya dalam cerita ini. Jangan kemana-mana, tetap stay tune di blog saya, karena cerita ini akan segera berlanjut ke bagian berikutnya.
Pesan saya sebelum menutup cerita bagian ketujuh ini... Remember, it's just a Fanfiction.
BERSAMBUNG...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar